Anda di halaman 1dari 18

YANIMA HALAWA : 211 210 101

VICKY S. SILALAHI : 211 210 293


DEFENISI
Asma Menurut GINA (Global Initiative For Asthma
2006) Asma didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik
saluran nafas dengan banyak sel yang berperan, inflamasi
kronik ini menyebabkan episode mengi berulang, sesak nafas,
rasa dada tertekan dan batuk, terutama pada malam atau dini
hari
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri
meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan
nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American
Thoracic society).
Zat Alergen

Infeksi saluran
pernafasan

Perubahan udara, udara


Etiologi dingin dan panas

Polusi udara

Riwayat keluarga

Faktor
lingkungan
patogenesis

inflamasi Kronis saluran


nafas

Sel mast, eusinofil, limfosit


T, dll

Pencetus infeksi
Faktor lingkungan saluran nafas

Intermiten dan
Terdapat berbagai derajat
persisten
Faktor resiko 1. atopi/alergi
2.Hiperaktifitas
bronkus
Faktor genetik 3.Jenis kelamin.
4. Ras dan etnik

1. Alergen dalam rumah


Faktor
2. Alergen diluar rumah
lingkungan

1.Alergi makanan
2.Alergi obat obatan
3.Bahan yg mengiritasi
4.Emosi berlebih
Faktor lain 5.Asap rokok aktif mau pun
pasif.
6.Polusi udara dari luar
maupun didalam ruangan
7. Perubahan cuaca
Gambaran klinis
Asma bukan suatu penyakit spesifik tetapi merupakan sindrom
yang dihasilkan mekanisme multipel yang akhirnya
menghasilkan kompleks gejala klinis termasuk obstruksi jalan
nafas reversibel.

1. Batuk
Gejala 2. Mengi
3. Sesak nafas
Klasifikasi Asma
Menurut Kontrol asma
Etiologi

Menurut derajat
Menurut Gejala
asma

Derajat asma adalah suatu kontinun yang berarti


bahwa derajat asma persisten dapat berkurang atau
bertambah, derajat gejala eksaserbasi atau serangan
asma dapat bervariasi yang tidak tergantung dari
derajat sebelumnya.
Derajat Asma Gejala Gejala Malam Faal Paru

intermitten Bulanan ≤2 kali sebulan APE ≥80%


Gejala <x/minggu, tanpa VEP ≥80% nilai prediksi
gejala di luar serangan APE ≥80% nilai terbaik
Serangan singkat Variabilitas APE <20%

Persisten ringan Mingguan >2 kali sebulan APE >80%


Gejala >x/minggu, tetapi VEP ≥80% nilai prediksi
<x/hari APE ≥80% nilai terbaik
Serangan dapat Variabilitas APE 20-30%
menggangu aktivitas dan
tidur

Persisten sedang Harian >2 kali sebulan APE 60-80%


Gejala setiap hari -VEP 60-80% nilai
Serangan menggangu prediksi APE 60-80%
aktivitas dan tidur nilai terbaik
Bronkodilator setiap hari -Variabilitas APE >30%

Persisten berat Kontinyu Sering APE ≤60%


Gejala terus menerus VEP ≤60% nilai prediksi
Sering kambuh APE ≤60% nilai terbaik
aktivitas fisik terbatas Variabilitas APE >30%
Ringan Sedang Berat
Aktivitas Dapat berjalan Jalan terbatas Sukar berjalan
Dapat berbaring Lebih suka duduk Duduk membungkuk
ke depan

Bicara Beberapa kalimat Kalimat terbatas Kata demi kata

Kesadaran Mungkin terganggu Biasanya terganggu Biasanya terganggu

Frekuensi Meningkat meningkat Sering >30 kali/menit


napas
Retraksi otot- Umumnya tidak ada Kadang kala ada ada
otot bantu
napas

Mengi Lemah sampai sedang Keras Keras

Frekuensi <00 00-20 >20


nadi
Pulsus Tidak ada (<0mmHg) Mungkin ada (0- Sering ada (>25
paradoksus 25mmHg) mmHg)

APE sesudah >80% 60-80% <60%


bronkodilator
(% prediksi)

PaCO2 <45mmHg <45mmHg <45mmHg


SaCO2 >5% -5% <0%
Diagnosis

Riwayat : rhinitis alergi,mata merah dan


Anamnesis berair, batuk sering kambuh disertai mengi
dan flu berulang, riwayat asma dan rhinitis
alergi dalam keluarga.

Inspeksi: nafas cepat sampai


sianosis,kesulitan bernafas,menggunakan otot
Pemeriksaan nafas dileher.
Auskultasi : ditemukan mengi, dan ekspirasi
diperpanjang

1. Spirometri
2. Peak flower meter ( PFM)
Pemeriksaan 3. X-Ray Thorax
4. Pem. LgE
penunjang 5. HRB
6. Petanda iflamasi
Pemeriksaan penunjang

spirometer

Pek flow meter Pem, LgE

X-Ray Thorax Pertanda inflamasi

Uji hiperaktifitas bronkus


Diagnosis Banding

Bronkitis kronik Gagal jantung kiri

Emfisema paru
Emboli paru
penatalaksanaan
Global Initiative For Asthma Management And
Prevention yang dikoordinasikan oleh National Health,
Lung And Blood Institute Amerika Serikat dan WHO
membuat kebijakan sesuai dengan kondisi sosial
ekonomi serta lingkungannya
Pengobatan
Penyuluhan Penilaian secara teratur
kepada pasien derajat asma

Pencegahan dan Perencanaan Perencanaan obat


pengendalian faktor pengobatan jangka panjang
pencetus asma asma akut
Obat Asma
Obat obat anti asma dipakai untuk mencegah dan
mengendalikan gejala asma

Pencegah Anti
(controller) bronkodilator
inflamasi

Agonis β-2 Kortikosteroid


• Inhalasi Metilsantin
•Inhalasi
•Sistemik
•Oral
Merelaksasi bronko konstriksi dan gejala
gejala akut

Penghilang gejala Agonis β-2 Kortikosteroid


(releiver) • Fenoterol sistemik
•Salbutamol
•Terbutalin

antikolinergik Aminofilin
Tahap Obat Pencegah Harian Pilihan Lain
Asma Intermitten Tidak diperlukan
Asma Persisten Ringan Kortikosteroid hirup 500μg Teofilin lepas lambat
BDP (beclomethasone Kromolin
diproprionate) atau ekuivalen Anti leukotrin

Asma Persisten Sedang Kortikosteroid hirup (200-000 - Kortikosteroid hirup 500-


μg BDP atau ekuivalen) + 000μg BDP atau ekuivalen +
LABA (long acting beta teofilin lepas lambat atau
agonist) - Kortikosteroid hirup 500-
000μg BDP atau ekuivalen +
oral LABA atau
- Kortikosteroid hirup dosis
lebih tinggi >000μg BDP atau
ekuivalen
- Kortikosteroid hirup dosis
lebih tinggi >000μg BDP atau
ekuivalen + anti leukotrin

Asma Persisten Berat Kortikosteroid hirup (>000 μg


BDP atau ekuivalen) + LABA
satu atau lebih obat berikut
bila diperlukan
- Teofilin lepas lambat
- Anti leukotrin
- LABA oral
- Kortikosteroid oral
- Anti IgE

Anda mungkin juga menyukai