Anda di halaman 1dari 13

ANEMIA DEFISIENSI BESI

UKK HEMATOLOGI ONKOLOGI


IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
ANEMIA DEFISIENSI BESI
ANEMIA yang disebabkan defisiensi zat besi untuk mensintesis hemoglobin normal yang disebabkan

oleh konsumsi atau intake besi yang kurang, kehilangan darah yang kronis atau kombinasi keduanya

Epidemiologi

Riskesdas 2013: hampir 30% anak usia 1-14 tahun menderita anemia

SEANUTS 2013: 55% anak usia 6-21 bulan menderita anemia


Kelompok USIA BERISIKO ADB

• Balita
• Hati-hati karena 2 tahun pertama kehidupan
merupakan golden periode
• perkembangan otak
• Remaja perempuan
• Wanita usia produktif
• Wanita hamil
• Geriatrik
Kriteria Diagnosis ADB Menurut
WHO

• Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia


• Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata <31% (N: 32-35)
• Kadar Fe serum <50 Ug/dl (N: 80-180)
• Saturasi transferin <15% (N: 20-50)
GEJALA KLINIS
Pucat
Stomatitis angularis

koilonikia Atropi papil lidah


Tata Laksana
Prinsip :

Mengetahui penyebab dan pemberian


terapi pengganti preparat besi
Tata Laksana
• ATASI etiologi penyebab ADB
• Meningkatkan asupan nutrisi yang
mengandung besi heme
• Kurangi makanan yang menghambat Fe
• Berikan preparat besi oral
• Pengobatan
• Suplementasi

REKOMENDASI IDAI
TATA
LAKSANA
SUPLEMENTASI BESI

Tindak lanjut hasil skrining :


Tatalaksana anemia ringan / sedang
- Rujuk ke Puskesmas  BERIKAN TTD sebanyak 2 tablet/hari dosis Fe elemental 60
mg/hari untuk anemia ringan, dosis Fe elemental 120 mg/hari untuk anemia sedang
sampai berat
- Harapannya ada peningkatan Hb 1-2 g/dL dalam 2-4 minggu.
- Diperlukan terapi selama 6-8 minggu setelahnya untuk pengisian cadangan Fe

Follow up setelah pengobatan :


- Akan terkoreksi setengahnya dalam 2-3 minggu dan terkoreksi sepenuhnya dalam 8
minggu (2 bulan)
- Respon terapi juga dinilai setelah 1 bulan terapi : kenaikan Hb 1 gram/dL atau Ht >3%
- Jika tidak respon kemungkinan perlu evaluasi kepatuhan minum obat, kemungkinan
pembawa sifat thalassemia, adanya defisiensi lain (asam folat/B12), kondisi infeksi,
malabropsi, dan penyakit hati/ginjal
- Follow up dalam 2-4 minggu (lihat klinis dan kadar Hb), jika tidak membaik dalam waktu 4
minggu dan anemia berat (<7 g/dL)  RUJUK untuk mencari kemungkinan penyebab
anemia lain
- Bila 3-4 minggu setelah terapi tidak ada respon  hentikan dan RUJUK spesialis anak
ALUR SKRINING ANEMIA 1.Rujuk ke Puskesmas (Bila
diperlukan dapat dilakukan
pemeriksaan dengan
hematologi analyzer di
Puskesmas )
2.Obati dengan TTD ;
11-11.9 gr/dl • 1 tablet per hari
(anemia ringan)
• 2 tablet / hari ( anemia
sedang) 3.Edukasi asupan gizi
seimbang 4.Follow up dalam 2 -
4 minggu (klinis dan
8-10.9 g/ dl
pemeriksaan hb)
5.Bila tidak membaik dalam
waktu 4 minggu, atau status
anemia dan klinis menjadi berat
disertai ditemukannya penyebab
< 8 g/ dl selain ADB, rujuk ke RS

1.Rujuk ke Rumah sakit untuk


• Tetap minum TTD 1 mengetahui sumber penyebab
tablet / minggu 2.Mengetahui kemungkinan
• Penerapan konsumsi anemia di luar anemia gizi besi .
Gizi Seimbang
>12 gr/dl • Perilaku Hidup Sehat

Anggaran Pengobatan / tatalaksana dan rujukan :


JKN , dana lainnya
Tranport penjaringan / skrining : BOK Puskesmas
Alur Skrining Anemia pada Remaja Puteri kelas 7 dan 10 dan Follow Up
Anemia
Skrining anemia melalui UKS/M : Ringan Sedang Berat
1. Anamnesis singkat : keluhan 5L, riwayat 11-11.9 gr/dl 8-10.9 g/ dl < 8 g/ dl
Talasemia di keluarga. 1. Obati dengan TTD 1.Obati dengan TTD Memastikan rematri
2. Tanda klinis: konjungtiva pucat, telapak sebanyak 1 tablet/hari sebanyak 2 tablet / hari telah dirujuk dan
tangan pucat (dosis @60 mg (dosis @60 mg mendapat tata laksana
elemental besi dan 400 elemental besi dan 400 di RS
3. Pemeriksaan hemoglobin mcg asam folat) mcg asam folat)
1. Follow up dalam 2-4 minggu , klinis dan Tanda dan gejala klinis
pemeriksaan hb setelah cek Hb pertama a. Bila klinis baik 
2. Kenaikan Hb yg diharapkan adalah 1-2 g/dL Rujuk ke Puskesmas
Tidak anemia (Hb≥12 (dalam 4 minggu terapiTTD) untuk konfirmasi
3. Bila tidak membaik dalam waktu 4 minggu (Hb
gr/dl) kadar Hb dengan
tidak naik): pemeriksaan dengan
a. evaluasi kepatuhan minum obat hematologi analyzer
b. evaluasi asupan gizi seimbang dalam penegakan
c. kemungkinan pembawa sifat thalassemia diagnosis)
Bagi Siswi Tim Pembina dan
d. defisiensi lain (asam folat, B12)
Pelaksana UKS/M b. Klinis buruk (sesuai
e. Cari kondisi infeksi, malabsorpsi, dan
• Tetap minum TTD 1 • Penerapan UKS/ M tanda dan gejala
penyakit ginjal/hati atau status anemia atau
tablet / minggu • PelaksanaanAksi anemia berat) 
klinis menjadi berat, disertai ditemukannya
• Penerapan Bergizi Rujuk ke RS.
penyebab selain ADB tangani sesuai
konsumsi Gizi • Edukasi perubahan kompetensi di Puskesmas
Seimbang perilaku f. Rujuk ke RS bila poin a-d tidakditemukan
• Perilaku • Pemantauan gizi masalah
Hidup Sehat anak sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai