Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA PADA KANKER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


S1/01/439 00 1 dari 4

PANDUAN Ditetapkan,
Direktur
PRAKTIK Tanggal terbit :
KLINIS 2 Maret 2021
( PPK ) dr. Purwoadi Sujatno, Sp.PD, MPH.
A. Pengertian Anemia didefinisikan sebagai penurunan konsentrasi
haemoglobin (Hb), jumlah eritrosit, atau hematokrit di bawah
normal.
B. Anamnesis Gejala pada anemia sangat bermacam mulai dari lemas,
mudah lelah, nyeri kepala, pingsan, wajah tampak pucat, dsb.

C. Pemeriksaan Pemeriksaan status generalisata dan status lokalis tanda-tanda


fisik / Klinis anemia.

D. .Kriteria 1. Anemia ringan didefinisikan sebagai hemoglobin ≤11.9


Diagnosis mg/dL dan ≥10 mg/dL
2. Anemia sedang didefinisikan sebagai hemoglobin ≤ 9.9
mg/dL dan ≥8.0 mg/dL
3. Anemia berat didefinisikan sebagai hemoglobin <8.0
mg/dL.

E. Diagnosis Anemia pada kasus kanker

F. Diagnosis Anemia tipe lain


Banding
G. Pemeriksaan Darah lengkap
penunjang Morfologi darah tepi
Pemeriksaan bone marrow (jika indikasi)
Uji Coombs (jika indikasi)
H. Terapi 1. Pasien dengan keganasan non hematologis
Indikasi ASE: pengobatan anemia simptomatik yang
ditimbulkan kemoterapi pada pasien dewasa dengan
keganasan non myeloid. Tujuan terapi ini adalah untuk
mencegah transfuse sel darah merah dan komplikasi yang
mungkin timbul (kelebihan besi, transmisi infeksi, supresi
imun karena transfuse) dan untuk meningkatkan kualitas
hidup yang berhubungan dengan kesehatan dengan cara
meningkatkan konsentrasi Hb.
ANEMIA PADA KANKER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


S1/01/439 00 2 dari 4

a. Pada pasien yang menjalani kemoterapi dengan


konsentrasi Hb ≤ 10 g/dl, terapi dengan ASE dapat
dipertimbangkan untuk meningkatkan Hb sebesar < 2
g/dl atau untuk mencegah penurunan Hb lebih jauh.
b. Pada pasien yang tidak menjalani kemoterapi,
tidak ada indikasi untuk penggunaan ASE dan
kemungkinan kematian dapat meningkat jika ASE
digunakan pada pasien dengan Hb 12–14 g/dl.
c. Pada pasien yang diterapi dengan tujuan kuratif,
ASE harus digunakan dengan hati-hati.

Rekomendasi terapi yang telah dijabarkan diperlihatkan dalam


tabel 1 dan dapat digunakan bila tidak ada kecurigaan akan
kekurangan zat besi fungsional (ferritin >100 ng/ml and
saturasi TFS <20%).
a. Bila Hb meningkat sekurangnya 1 g/dl di atas
baseline setelah 4 minggu terapi, dosis yang sama
dapat digunakan atau diturunkan sebesar 25%–50%.
b. Bila peningkatan Hb <1 g/dl di atas baseline,dosis
dari ASE yang dipilih harus ditingkatkan (tabel 1). Bila
setelah terapi diperpanjang selama 4 minggu, terdapat
peningkatan Hb ≥1 g/dl, dosis yang sama dapat
digunakan atau diturunkan sebesar 25%–50%.
c. Bila terdapat respon, terapi ASE harus dihentikan
4 minggu setelah akhir kemoterapi.
d. Bila peningkatan Hb <1 g/dl di atas baseline
setelah 8-9 minggu setelah terapi, respon terhadap
terapi ASE tidak memungkinkan dan terapi harus
dihentikan.
e. Bila terdapat peningkatan Hb >2 g/dl dalam 4
minggu atau bila Hb melebihi 12 g/dl, dosis harus
diturunkan sebesar 25%–50%.
f. Bila Hb melebihi 13 g/dl, terapi harus dihentikan
hingga Hb mencapai < 12 g/dl dan dimulai kembali
pada dosis 25% di bawah dosis sebelumnya.
ANEMIA PADA KANKER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


S1/01/439 00 3 dari 4

2. Pasien dengan keganasan hematologis


a. Untuk penggunaan epoetin α, dosis awal adalah 150
IU/kg secara subkutan 3 kali seminggu atau 450 IU/kg
secara subkutan tiap 1 minggu. Peningkatan dosis 300
IU/kg secara subkutan 3 kali seminggu. Pengurangan
dosis bila target Hb terpenuhi adalah 25-50%, atau Hb
>12 adalah 25-50%, atau kenaikan Hb >2 mg/dL/4
minggu adalah 25-50%. Dosis dipertahankan bila Hb
>13-12 mg/dL.
b. Untuk penggunaan epoetin β, dosis awal adalah 30.000
IU/kg secara subkutan tiap 1 minggu. Peningkatan dosis
60.000 IU/kg secara subkutan tiap 1 minggu.
Pengurangan dosis bila target Hb terpenuhi adalah 25-
50%, atau Hb >12 adalah 25-50%, atau kenaikan Hb >2
mg/dL/4 minggu adalah 25-50%. Dosis dipertahankan
bila Hb >13-12 mg/dL.
c. Untuk penggunaan darbepoetin, dosis awal adalah 2,25
µg/kg secara subkutan tiap 1 minggu atau 500 µg secara
subkutan tiap 3 minggu. Peningkatan dosis tidak
direkomendasikan. Pengurangan dosis bila target Hb
terpenuhi adalah 25-50%, atau Hb >12 adalah 25-50%,
atau kenaikan Hb >2 mg/dL/4 minggu adalah 25-50%.
Dosis dipertahankan bila Hb >13-12 mg/dL.
I. Lama Hari
Rawat jalan atau rawat inap sesuai dengan indikasi
Rawat
J. Edukasi 1. Memotivasi pasien untuk menyelesaikan rangkaian
pengobatan.
2. Kontrol periodik 1 minggu.
K. Prognosis Baik hingga buruk tergantung dari grading anemia dan stadium
dan varian keganasan.
L. Penelaah kritis Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi
medik
ANEMIA PADA KANKER

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :


S1/01/439 00 4 dari 4

M. Indikator medis Tercapainya target Hb.


N. Tingkat
Evidence I-IV

O. Tingkat Grade A-D


Rekomendasi
P. Syarat pulang 1. Kondisi umum pasien baik
untuk pasien 2. Telah selesai melakukan rangkaian pengobatan.
rawat inap
Q. Kepustakaan 1. D. Schrijvers, H. De Samblanx, F. Roila. Erythropoiesis-
stimulating agents in the treatment of anaemia in cancer
patients: ESMO Clinical Practice Guidelines for Use. Ann
Oncol 2010; 21 (Suppl. 5): v244-47.

Anda mungkin juga menyukai