PENGERTIAN LIPOSARKOMA
Liposarkoma adalah tumor ganas atau kanker pada jaringan lemak, yang
(Behrman, 2011).
Tumor ini memang sudah ganas dari awalnya dan hampir tidak pernah berasal dari
lipid yang harus ada paling sedikit beberapa sel. Sesungguhnya liposarkoma dapat
timbul dimana saja pada tubuh diluar jaringan adiposa. Sebagian besar terjadi di
derajat tinggi dan agresif (85% sampai 90% bermetastase) (Robbins, 2004).
Liposarkoma merupakan tipe yang paling umum dari sarkoma jaringan lunak.
Sarkoma jaringan lunak merupakan tumor yang jarang, yang tumbuh dan
(Gale, 2009).
2. PENYEBAB LIPOSARKOMA
Etiologi secara umum dari kanker yaitu : virus, agens fisik, agens kimia,
1) Virus : Virus sebagai penyebab kanker pada tubuh manusia sulit untuk
dipastikan karena virus sulit untuk diisolasi. Virus dianggap dapat menyatukan
diri dalam struktur genetik sel, sehingga mengganggu generasi mendatang dari
populasi sel tersebut dan ini barang kali mengarah pada kanker (Smeltzer,
2001).
berlebih terhadap sinar ultraviolet terutama pada orang yang berkulit putih atau
terang, bermata hijau atau biru dapat meningkatkan resiko terkena kanker.
dengan lingkungan. Karsinogen kimia mencakup zat warna amino aromatik dan
anilin, arsenik, jelaga dan tar, asbeston, pinang dan kapus sirih, debu kayu,
pembentukan sel kanker. Jika kerusakan DNA terjadi pada sel dimana pola
kromosomnya abnormal, dapat terbentuk sel - sel mutan. Pola kromosom yang
predisposisi herediter, umumnya saudara dekat dan sedarah dan tipe kankernya
sama(Smeltzer,2001).
40% sampai 60% dari semua kanker lingkungan. Substansi makanan dapat
diasap, makanan yang mengandung nitrat atau nitrit, dan masukan diet dengan
kalori tinggi(Smeltzer,2001).
Pada sarkoma belum dikenal adanya kanker insitu, sehingga sukar sekali
untuk mengetahui kapan sarkoma itu muncul. Secara umum terjadinya kanker
dimulai dari tumbuhnya satu sel kanker yang besarnya 10 mU. Kanker itu tumbuh
terus tanpa batas, mengadakan invasi kejaringan sekitar dan menyebar. Perjalanan
penyakit kanker sampai penderita meninggal dapat dibagi menurut luas penyakit
1) Stadium Pra Klinik : yaitu stadium pada saat kanker belum dapat diketahui
adanya dengan pemeriksaan klinik yang ada. Pada saat ini tumor yang lebih
kecil dari 0,5 cm hampir tidak dapat diketahui dengan pemeriksaan klinik
maupun penunjang klinik. Diperkirakan lama stadium pra klinik itu 2/3 dari
lama perjalanan hidup kanker dan hanya 1/3 dari lama hidupnya berada dalam
stadium klinik.
2) Stadium Klinik : yaitu stadium pada saat kanker itu telah cukup besar atau telah
a. Kemungkinan Sembuh
1) Stadium Dini ( Early Stage ) : Dimana kanker itu belum lama diketahui
adanya, masih kecil, letaknya masih lokal terbatas pada organ tempat
asalnya tumbuh, belum menimbulkan kerusakan yang berarti pada organ
2) Stadium Lanjut ( Advance Stage ) : Stadium dimana kanker itu telah lama
ada, telah besar, telah menimbulkan kerusakan yang besar pada daerah
telah lama ada, telah besar dan keadaanya sama dengan stadium lanjut
kelenjar lymfe yang berdekatan yaitu kelenjar lymfe regional. Pada kasus
limfe inguinalis.
Tumor ganas ini umumnya memberikan gejala dan tanda benjolan tanpa nyeri
atau tanda radang dan biasanya mempunyai simpai atau batas yang cukup jelas
ganas. Benjolan tanpa gejala dan keluhan apapun karena tumbuh dalam jaringan
lunak yang mudah didesak dan sering kali jauh dari organ vital. Keluhan baru
timbul setelah ukuran sudah besar atau terjadi tarikan atau tekanan pada otot atau
Gejala dan tanda kanker jaringan lemak tidak spesifik, tergantung pada lokasi
dimana tumor berada, umumnya gejala berupa adanya suatu benjolan dibawah
kulit yang tidak terasa sakit, hanya sedikit penderita yang mengeluh sakit. Rasa
sakit muncul akibat perdarahan atau nekrosis dalam tumor dan bisa juga karena
penekanan pada saraf-saraf tepi. Kanker yang sudah begitu besar, dapat
Untuk menentukan ganas atau jinak dari semua benjolan pada jaringan lunak
yang menetap perlu dilakukan biopsi. Benjolan yang mudah digerakkan dari
jaringan sekitarnya dan disangka lipoma dapat memberi hasil patologi yang
dalam.
Pemeriksaan pencitraan seperti radiografi, ultrasonografi, limfangiografi,
jaringan lunak lebih dulu beranak sebar ke paru-paru. Foto Rontgen dilakukan
karena kanker ini bisa menginvasi tulang, setelah foto Rongten dapat direncanakan
6. PENATALAKSANAAN LIPOSARKOMA
Sebelum kita memberikan terapi pada penderita kanker, terlebih dahulu perlu
klinis dan patologi, stadium dan keadaan penderita, serta buat rencana terapi yang
akan diberikan. Apa tujuan terapi, bagaiman caranya, bagaimana urutannya, kapan
Tujuan Terapi : Tujuan terapi kanker ada 2 yaitu : kuratif atau penyembuhan dan
Umumnya untuk penyembuhan kanker ini hanya mungkin pada kanker dini yaitu
kanker loko regional, masih kecil. Kurang lebih 70 % kanker yang solid dapat
Terapi paliatif ialah semua tindakan aktif guna meringankan beban penderita
kanker terutama bagi yang tidak mungkin disembuhkan lagi. Perawatan Paliatif
bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup agar dapat bekerja dan menikmati
hidup. Mengatasi komplikasi yang terjadi, dapat memperpanjang hidup dan tanpa
yang berat pada penderita kanker umumnya nyeri, ulkus berbau, perdarahan yang
sukar berhenti dan berulang-ulang, tidak ada nafsu makan, badan lemas dan
mengurus, dsb. Hilang atau berkurangnya keluhan maka penderita akan merasa
penatalaksanaan yang ditujukan kepada penyakit kanker itu sendiri, yang meliputi
Pada umumnya terapi yang diberikan kepada penderita kanker ialah cara
sequential yaitu setelah selesai dengan cara terapi yang satu, kalau perlu diikuti
cara terapi yang lain. Pada kasus kanker loko regional yang operabel, urutan terapi
hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya
sampai bebas tumor, tergantung dimana letak kanker ini. Tindakannya berupa
operasi eksisi luas. Penggunaan radioterapi dan khemoterapi adalah terapi yang
penderita operasi harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan
Pembedahan :
ekstremitas. Tujuan/goal dari terapi lokal ini adalah untuk mereseksi tumor dengan
batas 2cm di sekitar jaringan lunak normal sekitar. Pada beberapa area anatomis,
batas negatif tdiak dapat dicapai karena tumor dekat dengan struktur vital. Biopsi
area atau traktus harus dilakukan en bloc pada spesimen reseksi. Dengan teknik
kontrol lokal sudah lebih baik. Laporan terakhir kegagalan lokal setelah tatalaksana
b) SKIN GRAFT
Menurut Heriady (2005), skin graft adalah menanam kulit dengan ketebalan
tertentu baik sebagian maupun seluruh kulit yang diambil atau dilepaskan dari
satu bagian tubuh yang sehat (disebut daerah donor) kemudian dipindahkan
atau ditanamkan ke daerah tubuh lain yang membutuhkannya (disebut daerah
resipien).
Skin graft dilakukan pada pasien yang mengalami kerusakan kulit yang hebat
sehingga terjadi gangguan pada fungsi kulit itu sendiri, misalnya pada luka
bakar yang hebat, ulserasi, biopsi, luka karena trauma atau area yang terinfeksi
dengan kehilangan kulit yang luas. Penempatan graft pada luka bertujuan untuk
Klasifikasi skin graft berdasarkan ketebalan kulit yang diambil dibagi menjadi 2,
yang dipotong, Revis (2006) membagi STSG sendiri menjadi 3 kategori yaitu :
STSG dapat bertahan pada kondisi yang kurang bagus mempunyai tingkat
aplikasi yang lebih luas. STSG digunakan untuk melapisi luka yang luas, garis
rongga, kekurangan lapisan mukosa, menutup flap pada daerah donor dan
melapisi flap pada otot. STSG juga dapat digunakan untuk mencapai penutupan
yang menetap pada luka tetapi sebelumnya harus didahului dengan pemeriksaan
patologi untuk menentukan rekonstruksi yang akan dilakukan.Daerah donor
STSG dapat sembuh secara spontan dengan sel yang disediakan oleh sisa
epidermis yang ada pada tubuh dan juga dapat sembuh secara total. STSG juga
Aliran pembuluh darah serta jaringan pada STSG mempunyai sifat mudah
rusak atau pecah terutama bila ditempatkan pada area yang luas dan hanya
ditunjang atau didasari dengan jaringan lunak serta biasanya STSG tidak tahan
dan harus dirawat agar dapat menjadi lebih lembut, dan tampak lebih mengkilat
daripada kulit normal. STSG akan mempunyai pigmen yang tidak normal salah
terutama bila pasien mempunyai warna kulit yang lebih gelap. Efek dari
sehingga kurang sesuai dari segi kosmetik atau keindahan. Jika digunakan pada
luka bakar yang luas pada daerah wajah, STSG mungkin akan menghasilkan
penampilan yang tidak diinginkan. Terakhir, luka yang dibuat pada daerah
donor dimana graft tersebut dipotong selalu akan lebih nyeri daripada daerah
resipien.
2) Full Thickness Skin Graft ( FTSG )
FTSG lebih sesuai pada area yang tampak pada wajah bila flap (potongan kulit
yang disayat dan dilipat) pada daerah setempat tidak diperoleh atau bila flap
dari daerah setempat tidak dianjurkan. FTSG lebih menjaga karakteristik dari
kulit normal termasuk dari segi warna, tekstur/ susunan, dan ketebalan bila
selama penyembuhan. Ini adalah sama pentingnya pada wajah serta tangan dan
juga daerah pergerakan tulang sendi. FTSG pada anak umumnya lebih disukai
daerah luka memiliki vaskularisasi yang baik dan tidak mempunyai tingkat
c) Tensor fasciae latae suatu otot paha. Punya origo pada spina iliaca anterior
posterior seperti halnyaaspectura anterior dari iliaca crest, dan Insertio kedalam
tractus iliotibial. Ini berperanan dalam fleksi paha dan rotasi medial
7. KOMPLIKASI LIPOSARKOMA
pembedahan, dan jika dilakukan terapi radiasi mungkin akan terjadi perlambatan
faktor psikologis
Rencana Perawatan
Diagnosa
No Nursing Intervention
Keperawatan Nursing Out Come (NOC)
Classification (NIC)
untuk pemberian
analgetik.
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring:
normal
b. Monitor adanya
penurunan BB
c. Monitor lingkungan
selama makan
dilakukan
makan
f. Jadwalkan
h. Monitor kekeringan,
j. Monitor pucat,
kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
hiperemik, hipertonik
oral
magenta, scarlet
pasien
menggunakan pakain
yang longgar