Anda di halaman 1dari 34

Anjar Raraswati

EFUSI PLEURA Arima Kurniasari


Sondi Robianto
• Pleura adalah rongga yang berada diantara paru-paru dan
DEFINISI dinding dada
• Pleura normal hanya mengandung sedikit cairan
• Cairan Pleura berfungsi untuk melicinkan permukaan
pleura parietal dan visceral yang bergesekan karena
pernafasan
• Efusi Pleura jika terdapat cairan berlebih pada rongga
pleura
• Cairan Pleura disaring keluar pleura parietal yang
bertekanan tinggi oleh pleura visceralis yang bertekanan
rendah
EPIDEMIOLOGI

Dunia: 3000 orang dari 1 juta orang di dunia


Insidensi wanita dan pria sama, namun 2/3 wanita mengalami malignant effusion karena
Ca Mammae dan Ca Ginekologi
Indonesia: Belum ada data nasional. Berdasarkan Depkes RI 2006 sebanyak 2,7% dari
penyakit infeksi saluran napas lainnya
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

Terjadi ketika produksi cairan pleura melebihi absorpsinya dan menjadi terakumulasi
Pada keadaan normal cairan pleura masuk ke pleural space melalui:
a. kapiler parietal pleura dan dibuang via limfatik parietal pleura
b. Interstitial space paru via visceral pleura
c. Peritoneal Cavity via lubang kecil pada diafragma
Pada keadaan Efusi Pleura:
a. Berlebihnya cairan di interstitial space, parietal pleura atau peritoneal cavity
b. Berkurangnya pembuangan cairan oleh limfatik
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI
1 Transudate (hydrothorax)
a. Etiologi:
Berasal dari air yang berdifusi keluar dari kapiler karena
tekanan hidrostatik kapiler atau
 tekanan onkotik kapiler
b. Contoh:
Congestive Heart Failure biasanya left ventricle failure (meningkatnya cairan interstitial paru exit
across visceral pleura sehingga limfatik parietal overcapacity untuk membuang) , Sirosis Hati,
Sindrom Nefrotik, Hipoalbumin
*Pada sirosis dan asites (hepatic hydrothorax) terjadi pergerakan peritoneal fluid melalui lubang
diafragma ke pleural space
c. Karakter:
-Rendah Protein dan LDH
-Protein rendah karena perubahan faktor sistemik yang berhubungan dengan pembentukan dan transudate
penyerapan
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI

2 Exudate
a. Etiologi
Berasal dari cairan kaya akan sel darah putih dan plasma protein.
b. Mekanisme
Disebabkan oleh respon inflamasi/infeksi/malignansi   permeabilitas kapiler  junction
capillary endothelium meregang  sel darah putih dan plasma protein migrasi ke luar
c. Contoh
Pneumonia, Cancer mamae paru limfoma, TB pleura akibat hipersensitivitas protein TB di pleura
, Infeksi viral, Auto Imun
d. Karakter
-Protein Tinggi
-Protein tinggi akibat perbahan faktor lokal sehingga tidak seimbangnya
exudate
pembentukan dan penyerapan
Lights Criteria:

Jika ya, termasuk eksudat

a. >0,5 (Protein cairan pleura/ protein serum)


b. >0,6 (LDH cairan pleura/ LDH serum)
c. LDH cairan pleura >2/3 LDH serum normal
3 Hemothorax (darah)
a. Pendarahan di pleural space
b. Contoh
Trauma, rupture, malignansi yang merusak pembuluh darah
4 Empyema (pus)
a. Mekanisme
Berasal dari detritus infeksi (mikroba, leukosit, debris cellular)
karena limfatik tersumbat
b. Contoh

5 Infeksi paru  pneumonia, abses paru, luka infeksi


hemorrhagic pus chylous Chylothorax (chyle)
b. Mekanisme
Berasal dari chyle (lymph dan fat droplet) oleh pembuluh limfatik
yang seharusnya dari GI Tract ke Thoracic duct
PATOGENESIS
Volumecairanpleuraditentukanolehkeseimbanganperbedaantekananhidrostatikdanonkotikyangterdapatantarasirkulasisistemikdanparusertaruangpleura
Volumecairanpleuraditentukanolehkeseimbanganperbedaantekananhidrostatikdanonkotikyangterdapatantarasirkulasisistemikdanparusertaruangpleura

Cairanpleuradiserapmelaluipembuluhlimfatikdi
Cairanpleuradiserapmelaluipembuluhlimfatikdi pleura
pleura parietal.
parietal.

Efusipleuramerupakangangguankeseimbanganini,mungkinkarenapeningkatanproduksidanpenurunanresorpsi
Efusipleuramerupakangangguankeseimbanganini,mungkinkarenapeningkatanproduksidanpenurunanresorpsi

Tekanan
Tekanan onkotik
onkotik yang
yang rendah
rendah (misalnya,
(misalnya, pada
pada hipoalbuminemia),
hipoalbuminemia), peningkatan
peningkatan tekanan
tekanan kapiler
kapiler paru,
paru, peningkatan
peningkatan permeabilitas,
permeabilitas, obstruksi
obstruksi limfatik,
limfatik, dan
dan berkurangnya
berkurangnya tekanan
tekanan
intrapleural
intrapleural

Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural effusion in adults - Etiology, diagnosis, and treatment. Deutsches Arzteblatt International, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
TANDA DAN GEJALA
1. Asimptomatik
2. Pleuritic Chest Pain
3. Dyspnea
4. Batuk kering, nonproduktif

1. Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural effusion in adults - Etiology, diagnosis, and treatment. Deutsches Arzteblatt International, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
2. Karkhanis, V. S., & Joshi, J. M. (2012). Pleural effusion: Diagnosis, treatment, and management. Open Access Emergency Medicine, 4, 31–52. https://doi.org/10.2147/OAEM.S29942
Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
PEMERIKSAAN FISIK

Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
DIAGNOSIS

Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural effusion in adults - Etiology, diagnosis, and treatment. Deutsches Arzteblatt International, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
CHEST X RAY

Karkhanis, V. S., & Joshi, J. M. (2012). Pleural effusion: Diagnosis, treatment, and management. Open Access Emergency Medicine, 4, 31–52. https://doi.org/10.2147/OAEM.S29942
CHEST X RAY

Karkhanis, V. S., & Joshi, J. M. (2012). Pleural effusion: Diagnosis, treatment, and management. Open
Access Emergency Medicine, 4, 31–52. https://doi.org/10.2147/OAEM.S29942
ANALISIS MAKROSKOPIK

Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
DIAGNOSIS

Jany, B., & Welte, T. (2019). Pleural effusion in adults - Etiology, diagnosis, and treatment. Deutsches Arzteblatt International, 116(21), 377–386. https://doi.org/10.3238/arztebl.2019.0377
KRITERIA LIGHT
DIAGNOSIS BERDASARKAN
ANALISIS CAIRAN PLEURAL

Karkhanis, V. S., & Joshi, J. M. (2012). Pleural effusion: Diagnosis, treatment, and management. Open Access Emergency Medicine, 4, 31–52. https://doi.org/10.2147/OAEM.S29942
DIAGNOSIS

Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
DIAGNOSIS

Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
DIAGNOSIS

Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104. https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
Saguil, A., Wyrick, K., & Hallgren, J. (2014). Diagnostic approach to
pleural effusion. American Family Physician, 90(2), 99–104.
https://doi.org/10.21037/amj.2018.12.02
DIAGNOSIS BANDING

Harrison's Principles of Internal Medicine, 19th Edition


TATALAKSANA
Prinsip :
• Drainase
• Terapi sesuai underlying disease

• Torakosentesis (pungsi pleura) dapat dilakukan baik untuk tujuan diagnostik maupun
terapetik.
• Untuk guidance digunakan bantuan USG.
• Torakosentesis dilakukan pada semua kondisi efusi pleura yang tidak
diketahui penyebabnya, kecuali:
• Efusi pleura pada pasien CHF -> lakukan diuresis
• Efusi pleura kecil pada pasien pneumonia yang menunjukan perbaikan.

Light R. Pleural Effusion. New England Journal of Medicine. 2002;346(25):1971-1977


Positioning, Triangle of Safety

Hernandez M, Laan D, Zimmerman S, Naik N, Schiller H, Aho J. Tube Thoracostomy. Journal of Trauma and Acute Care Surgery. 2016;81(2):366-370
Sikora K, Perera P, Mailhot T, Mandavia D. Ultrasound for the Detection of Pleural Effusions and Guidance of the Thoracentesis Procedure. ISRN Emergency Medicine. 2012;2012:1-10
Sikora K, Perera P, Mailhot T, Mandavia D. Ultrasound for the Detection of Pleural Effusions and Guidance of the Thoracentesis Procedure. ISRN Emergency Medicine. 2012;2012:1-10
CTT-WSD (Chest Tube Thoracostomy-Water Selaed Drainage)

Medical Mini Notes Bedah Edisi 2018


Sikora K, Perera P, Mailhot T, Mandavia D. Ultrasound for the Detection of Pleural Effusions and Guidance of the Thoracentesis Procedure. ISRN Emergency Medicine. 2012;2012:1-10
TATALAKSANA

• Komplikasi pemasangan chest tube:


• Trauma pada organ sekitar seperti paru-paru, dengan kebocoran udara dan pneumothorax
• Trauma pada pembuluh intercostal dan pendarahan
• Insersi sub-diafragma dan trauma pada organ rongga abdomen
• Infeksi

• Komplikasi efusi pleura :


• Empyema
• Gagal napas

Sikora K, Perera P, Mailhot T, Mandavia D. Ultrasound for the Detection of Pleural Effusions and Guidance of the Thoracentesis Procedure. ISRN Emergency Medicine. 2012;2012:1-10

Harrison's Principles of Internal Medicine, 19th Edition


Tatalaksana lanjutan selain drainase, sesuai dengan etiologi dari efusi pleura yang terjadi

1. CHF : diuretik, ex: furosemid


2. Empiema atau efusi parapneumonia : antibiotik
3. Pleuritis TB : OAT minimal 9 bulan dan kortikosteroid dosis 0,75-1 mg /kgBB / hari selama 2 minggu ( dosis
diturunkan bertahap)
4. Kilotoraks : Okreotida
5. Keganasan :
• cari tahu lokasi dan jenis, ex : tumor paru, tumor payudara, limfoma, gastrointestinal, urogenital, dsb
• Pleurodesis

Harrison's Principles of Internal Medicine, 19th Edition


Thank You

Anda mungkin juga menyukai