Cerebrum
Diencephalon
Telencephalon
Cerebral hemisphere
Frontal
Parietal
Temporal
Occipital
Basal ganglia
Midbrain
Hindbrain
PERKEMBANGAN OTAK
Stages
Poliferasi poliferasi neuron dari stem cell
Migrasi sel neuron bermigrasi membentuk 6 lapisan kortikal
Diferensiasi sel maturasi sel membentuk akson dan dendrit
Sinaptogenesis terdiri dari 5 fase mulai dari fetus (densitas rendah) hingga dewasa (terjadi puruning/pemangkasan
sinapsis)
Mielinisasi neuron mulai berfungsi
Brain plasticity periode perkembangan otak yang masih dinami, berubah sehingga dapat diarahkan untuk
mencapai fungsi maksimal (sampai usia 2 tahun)
CHILD MILESTONE DEVELOPMENT
Terminologi Domain
Growth bertambahnya ukuran
Fisik dan motorik
Development bertambahnya kemampuan/ skills
Maturation kematangan emosional dan intelektual
Sosial dan emosional
Definisi: kelompok kelainan pergerakan permanen pada pergerakan dan postur yg menyebabkan
terbatasnya aktivitas, disebabkan gangguan non-progresif pada otak yg immature.
Gangguan pergerakan pada CP disertai dengan adanya gangguan pada sensasi, kognisi, komunikasi dan
tingkah laku.
Epidemiologi:
Pada developed countries, CP dapat menyebabkan disabilitas.
RF: very low birth weight (59,6 per 1000 kelahiran) & very early gestation (118,8 per 1000 kelahiran)
Laki-laki > Perempuan (1,4 : 1,0)
CEREBRAL PALSY
Risk Factor
CLINICAL
CLASSIFICATION
Spastic
- Terdapat lesi pada cortex (upper motor neuron, mengenai traktus
kortikospinal)
- Paling sering
- Pasien lemah/terlalu kaku
- Hipertoni, hiperrefleksi, kontraktur, refleks patologis
- Terdapat peningkatan tonus otot
- Meliputi :
Monoplegia: Satu tungkai terganggu
Hemiplegia: Satu sisi tubuh terganggu (tiptoes walk)
Diplegia: Kedua tungkai bawah terganggu lebih berat (commando
crawl)
Triplegia: Tiga tungkai terganggu
Kuadriplegia: Kedua tungkai atas dan bawah terganggu
CLINICAL
CLASSIFICATION
Dyskinetic
• Lesi ekstrapiramidal di basal ganglia
• Abnormalitas postur dan gerakan-gerakan involunter (chorea, athetosis, ballismus,
dystonia)
• Meliputi :
• Chorea: Biasanya tampak pada wajah dan ekstremitas bagian distal, berupa
kontraksi otot yang tidak terkordinasi. (hilang: tidur, jelas: menangis)
• Atetoid/ athetosis: melibatkan ekstremitas bagian distal, berupa gerakan
lambat dan berputar sehingga tampak posisi ekstremitas abnormal.
• Distonia: mengenai otot tubuh dan ekstremitas proksimal, gerakan berupa
gerakan lambat dan persisten terutama pada otot leher dan kepala sehingga
posisi kepala tertarik ke satu sisi atau ke belakang.
• Ballismus: Gerakan dimana ke-4 ekstremitas bergerak hebat dan merupakan
bentuk cerebral palsy dyskenetik berat.
CLINICAL
CLASSIFICATION
Ataxic
- Lesi pada cerebellum
- Ditandai dengan adanya disfungsi cerebellum (hipotonia, truncal
ataxia, dysmetria), dan gangguan koordinasi lainnya.
- Ciri : pergerakan yang shaky dan tidak terkoordinasi -> gangguan
keseimbangan dan koordinasi
Mix
Gejala-gejalanya merupakan campuran kedua gejala di atas, misalnya
hiperrefleksi dan hipertoni disertai gerakan khorea.
ANATOMICAL CLASSIFICATION
ANAMNESIS
Paralisis spastik
Atetosis
Koreoatetosis
Distonia/atonia
Tremor
Rigiditas
Ataksia
Kelainan bahasa
Hiperkinesis/hipokinesis
PROGRAM
Promotif:
Edukasi orang tua : ANC, stimulasi, nutrisi
Monitor kepatuhan pasien terhadap program
Preventif
Edukasi ROM exercisemencegah immobility dan inactivity
Edukasi proper positioningmencegah efek immobility dan inactivity
Kuratif
Bacolfen, diazepam, dantrolen sodium, clonidine, zanaflex, botulinum neurotoxin tye A (Btx-A)spasticity and
pain
Surgery (releases, lengthening, or transfers of muscle or tendon, joint fusions, (de)-rotations, or angulations of bone)
Rehabilitatif
Terapi wicara, okupasi, fisikmemperbaiki fungsi motorik (kasar dan halus), oromotor
PROGNOSIS
Life expectancy
depend on severity and other associated heath conditions
influenced by mental retardation and mobility
basic functional skills (mobility and feeding)
Prognosis for Ambulation
Clinical type of CP
Independent sitting by 2 ygood prognosis
Ability to crawl on hands and knees by 1.5 to 2.5 y good prognosis
Persistence ≥ 3 primitive reflexes at 18 to 24 m poor prognosis
Ability transition supine to prone by 18 m good prognosis
TERIMA KASIH
TERIMAKASIH