Anda di halaman 1dari 18

CSS – CEREBRAL PALSY

Preseptor : Deta Tanuwidjaya, dr., SpKFR

AMANY KHANSA 130112180654 PSPD PERIODE 8-12 JUNI 2020

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FISIK DAN REHABILITASI


BELLA TAMARA 130112190513
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RONNA KRISPANDIT P. 130112190607 RUMAH SAKIT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
ANATOMI OTAK

 Cerebrum
 Diencephalon
 Telencephalon
 Cerebral hemisphere
 Frontal

 Parietal

 Temporal

 Occipital

 Basal ganglia

 Midbrain
 Hindbrain
PERKEMBANGAN OTAK

 Stages
 Poliferasi  poliferasi neuron dari stem cell
 Migrasi sel  neuron bermigrasi membentuk 6 lapisan kortikal
 Diferensiasi sel  maturasi sel membentuk akson dan dendrit
 Sinaptogenesis  terdiri dari 5 fase mulai dari fetus (densitas rendah) hingga dewasa (terjadi puruning/pemangkasan
sinapsis)
 Mielinisasi  neuron mulai berfungsi

 Brain plasticity  periode perkembangan otak yang masih dinami, berubah sehingga dapat diarahkan untuk
mencapai fungsi maksimal (sampai usia 2 tahun)
CHILD MILESTONE DEVELOPMENT

 Terminologi  Domain
 Growth  bertambahnya ukuran
 Fisik dan motorik
 Development  bertambahnya kemampuan/ skills
 Maturation  kematangan emosional dan intelektual
 Sosial dan emosional

 Basic principle  Intelektual dan kognitif


 Predictable  ke arah tertentu (misal cephalocaudal atau proximodistal)  Komunikasi dan bahasa
 Multidimentional  perkembangan fisik, sosioemosional dan kognitif
yang saling berhubungan
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
 Windows of oppportunity  terdapat jangka waktu spesifik untuk  Biologis  genetic, gender, nutrisi
perkembangan
 Lingkungan  sosioekonomi, orang tua
 Broad context  dipengaruhi lingkungan
 Genes and environtment  Sosial  interaksi dengan keluarga atau teman
 Variability  setiap pribadi berbeda  Psikologis  pola asuh, kedekatan dengan orang lain
CEREBRAL PALSY

 Definisi: kelompok kelainan pergerakan permanen pada pergerakan dan postur yg menyebabkan
terbatasnya aktivitas, disebabkan gangguan non-progresif pada otak yg immature.
 Gangguan pergerakan pada CP disertai dengan adanya gangguan pada sensasi, kognisi, komunikasi dan
tingkah laku.
 Epidemiologi:
 Pada developed countries, CP dapat menyebabkan disabilitas.
 RF: very low birth weight (59,6 per 1000 kelahiran) & very early gestation (118,8 per 1000 kelahiran)
 Laki-laki > Perempuan (1,4 : 1,0)
CEREBRAL PALSY

 Risk Factor
CLINICAL
CLASSIFICATION

Spastic
-  Terdapat lesi pada cortex (upper motor neuron, mengenai traktus
kortikospinal)
-  Paling sering
-  Pasien lemah/terlalu kaku
-  Hipertoni, hiperrefleksi, kontraktur, refleks patologis
-  Terdapat peningkatan tonus otot
-  Meliputi :
Monoplegia: Satu tungkai terganggu
Hemiplegia: Satu sisi tubuh terganggu (tiptoes walk)
Diplegia: Kedua tungkai bawah terganggu lebih berat (commando
crawl)
Triplegia: Tiga tungkai terganggu
Kuadriplegia: Kedua tungkai atas dan bawah terganggu
CLINICAL
CLASSIFICATION

Dyskinetic
• Lesi ekstrapiramidal di basal ganglia
• Abnormalitas postur dan gerakan-gerakan involunter (chorea, athetosis, ballismus,
dystonia)
• Meliputi :
• Chorea: Biasanya tampak pada wajah dan ekstremitas bagian distal, berupa
kontraksi otot yang tidak terkordinasi. (hilang: tidur, jelas: menangis)
• Atetoid/ athetosis: melibatkan ekstremitas bagian distal, berupa gerakan
lambat dan berputar sehingga tampak posisi ekstremitas abnormal.
• Distonia: mengenai otot tubuh dan ekstremitas proksimal, gerakan berupa
gerakan lambat dan persisten terutama pada otot leher dan kepala sehingga
posisi kepala tertarik ke satu sisi atau ke belakang.
• Ballismus: Gerakan dimana ke-4 ekstremitas bergerak hebat dan merupakan
bentuk cerebral palsy dyskenetik berat.
CLINICAL
CLASSIFICATION

Ataxic
-  Lesi pada cerebellum
-  Ditandai dengan adanya disfungsi cerebellum (hipotonia, truncal
ataxia, dysmetria), dan gangguan koordinasi lainnya.
-  Ciri : pergerakan yang shaky dan tidak terkoordinasi -> gangguan
keseimbangan dan koordinasi

Mix
Gejala-gejalanya merupakan campuran kedua gejala di atas, misalnya
hiperrefleksi dan hipertoni disertai gerakan khorea.
ANATOMICAL CLASSIFICATION
ANAMNESIS

 Keterlambatan perkembangan (anak belum dapat berjalan, belum dapat duduk,


terlambat bicara)
 Kaki gemetar
 Gerakan kurang pada sisi badan
 Mata juling
 Riwayat kehamilan dan persalinan yang terganggu
 Hal-hal yang penting ditanyakan:
 Faktor resiko: riwayat kehamilan dan persalinan, kondisi saat lahir, riwayat
neonatal
 Developmental milestone
 Gangguan terkait lainnya: kejang, gang penglihatan, gang pendengaran, gang
perilaku,dll
 Kondisi sosial: keluarga dan lingkungan
PEMERIKSAAN FISIK

 Paralisis spastik
 Atetosis
 Koreoatetosis
 Distonia/atonia
 Tremor
 Rigiditas
 Ataksia
 Kelainan bahasa
 Hiperkinesis/hipokinesis
PROGRAM
 Promotif:
 Edukasi orang tua : ANC, stimulasi, nutrisi
 Monitor kepatuhan pasien terhadap program
 Preventif
 Edukasi ROM exercisemencegah immobility dan inactivity
 Edukasi proper positioningmencegah efek immobility dan inactivity
 Kuratif
 Bacolfen, diazepam, dantrolen sodium, clonidine, zanaflex, botulinum neurotoxin tye A (Btx-A)spasticity and
pain
 Surgery (releases, lengthening, or transfers of muscle or tendon, joint fusions, (de)-rotations, or angulations of bone)
 Rehabilitatif
 Terapi wicara, okupasi, fisikmemperbaiki fungsi motorik (kasar dan halus), oromotor
PROGNOSIS

 Life expectancy
 depend on severity and other associated heath conditions
 influenced by mental retardation and mobility
 basic functional skills (mobility and feeding)
 Prognosis for Ambulation
 Clinical type of CP
 Independent sitting by 2 ygood prognosis
 Ability to crawl on hands and knees by 1.5 to 2.5 y good prognosis
 Persistence ≥ 3 primitive reflexes at 18 to 24 m poor prognosis
 Ability transition supine to prone by 18 m good prognosis
TERIMA KASIH 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai