Anda di halaman 1dari 14

CRS ANEMIA

DEFISIENSI BESI
IDENTITAS
Nama : Ny. W
Umur : 31 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Lemas
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien mengeluh badan lemas dan pusing sejak 1 minggu yang lalu, pusingnya terkadang
berputar apabila lama baring ditempat tidur dan untuk bangun. Badan terasa sakit semua
dan sering capek, pasien juga mengeluh ada mual dan terkadang muntah saat makan.
Riwayat penyakit dahulu :
Pasien 2 tahun yang lalu pernah sakit thypus di rawat di rumah sakit lain dan dokter
mengatakan Hb nya 8 dan di transfusi untuk pertama kalinya. Pada 4 bulan yang lalu
pasien setelah melahirkan mengeluh kembali badannya terasa sering lemas, cepat letih
dan pusing seperti dulu. Dan 1 bulan yang lalu (02 juli 2012) masuk RS. Soepraoen
dirawat dan transfusi ke 2 kalinya.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Kualitatif : Compos mentis
Kuantitatif : 4/5/6
Tanda-tanda Vital :
 Tensi : 90/60 mmHg
 Nadi : 70x/menit
 RR : 20x/menit
 Suhu : 37 ºC
PEMERIKSAAN FISIK
Kulit :
Tampak Pucat, Turgor baik, ikterik (-), sianosis (-), venektasi (-), petechie (-).
Kepala / leher :
Bentuk normocephal
Luka (-)
Rambut tidak mudah dicabut
Tampak pucat pada kongjutiva palpebra inferior
Tidak tampak Icterus pada sclera
Tidak tampak dyspneu pada cuping hidung
Tidak tampak cyanosis pada bibir
JVP tidak meningkat
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks Auskultasi : Bunyi jantung I–II intensitas normal, regular, bising (-)

Normochest

Simetris
Pulmo :
Pernapasan thoracoabdominal
Statis (depan dan belakang)
Retraksi (-)
Inspeksi : pergerakan dada kanan dan kiri simetris
Sela iga melebar (-)
Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan
Cor :
Perkusi : sonor/sonor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (ronchi -/-)
Palpasi : tidak teraba thrill
Dinamis (depan dan belakang)
Perkusi : batas kiri atas : ICS II Linea Para Sternalis Sinistra
Inspeksi : pergerakan dada kanan sama dengan kiri
batas kanan atas : ICS II Linea Para Sternalis Dextra
Palpasi : fremitus raba kiri sama dengan kanan
batas kiri bawah : ICS VI mid clavicula linea
Perkusi : sonor/sonor
batas kanan bawah : ICS VI Linea Para Sternalis Dextra
Auskultasi : suara dasar vesikuler, suara tambahan (ronchi -/-)
Abdomen
 Inspeksi : perut tampak mendatar,
 Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-) regio epigastrium, tidak ada pembesar hepar dan lien
 Perkusi : timpani
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Ektremitas
 palmar eritema (-/-)
 akral hangat, Oedem (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
Anemia Defisiensi Besi
TATALAKSANA
Non Farmakologis
Edukasi pasien dan keluarga tentang penyakitnya
Tirah baring
 
Farmakologis
Pengobatan penyakit dasar sebagai penyebabnya adalah yang utama misalnya pengobatan
cacing tambang, hemoroid, tukak lambung, menorhagi (Terapi kausal harus dilakukan, kalau
tidak akan kambuh lagi). Pemberian preparat besi per oral (Ferosulfat, ferofumarat,
ferogluconat)
Dosis perhari ferosulfat 3x100-200 mg
Dilanjutkan sampai 3-6 bulan setelah Hb normal
TATALAKSANA
Pemberian secara parenteral, hanya diberikan kepada penderita :
1. Intoleransi terhadap pemberian besi
2. Kepatuhan terhadap obat yang rendah
3. Keadaan dimana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak cukup dikompensasi oleh pemberian oral.
4. Kebutuhan besi yang besar dalam waktu pendek, seperti pada kehamilan trimester tiga atau sebelum operasi.
5. Defisiensi besi Fungsional relative akibat pemberian eritropoetin pada anemia gagal ginjal kronik atau
anemia akibat penyakit kronik.
6. Yang diduga mengalami gangguan penyerapan besi missal colitis, enteritis regional, pasca kolostomi missal
colitis, enteritis regional, pasca kolostomi dan ileostomi. Sebelum memberikan preparat besi parenteral
sebaiknya terlebih dahulu harus diketahui rumus kebutuhan besi yaitu :
7. (Hb normal – Hb penderita) x 0,255 = gram besi

Respon terhadap pengobatan, keberhasilan pemberian preparat besi dapat dilihat dari kenaikan
hitung retikulosit pada minggu pertama setelah pemberian, sedang kenaikan Hb terjadi setelah
akhir minggu ke 3.
TATALAKSANA
Pengobatan lain :
 Diet : sebaiknya diberikan makanan bergizi dan tinggi protein terutama berasal dari protein hewani
 Vitamin C : Vitamin C diberikan 3x100 mg/hr untuk meningkatkan absorpsi besi
 Transfusi darah : ADB jarang memerlukan transfuse darah. Jenis darah yang diberikan adalah
PRC ( Packed Red Cell) untuk mengurangi bahaya overload.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai