“Perdarahan saluran
cerna bagian atas ”
Disusun Oleh :
Mega Ayu Lestari 114170039
Nuria Nirmala Rustandi 114170051
Pembimbing :
dr.H. Ahmad Fariz M Zamzam Zein., Sp.PD
KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI/RSUD WALED
CIREBON
2019
IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 70 tahun
Alamat : Cibongwangi Pasaleman
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pend Terakhir : SD
MRS : 3 Oktober 2019
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Thoraks anterior
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, retraksi intercosta (-)
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal fremitus simetris kiri dan kanan kesan normal
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Batas paru-hepar : ICS V dekstra
Batas paru belakang kanan: CV Th. VIII dekstra
Batas paru belakang kiri : CV Th. IX sinistra
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler, rhonkhi tidak ada, wheezing tidak ada.
Thoraks posterior
Inspeksi : bentuk dan pergerakan simetris
Palpasi : NT (-), Vocal fremitus kanan kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vbs +/+, rh-/-, wh -/-
Pemeriksaan fisik
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V LMCS, kuat angkat
Perkusi : batas kiri jantung ics V LMCS, batas kanan
jantung ics 4 LPSD, batas pinggang jantung ics 2 LPSS
Auskultasi : Bj I-II reguler,gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : tampak cembung, lembut, tidak ada inflamasi, distensi (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : Timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-)
Palpasi : Soepel, Nyeri tekan (+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
Pemeriksaan fisik
Ekstremitas :
Ekstremitas atas : gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi normal,
telapak tangan pucat (+), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-), akral hangat
(+/+), CRT < 2 dtk
Ekstremitas bawah: gerakan bebas, jaringan parut (-), pigmentasi normal, telapak
kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-), edema (-),akral hangat
(+/+), CRT < 2 dtk
Pemeriksaan fisik
Rectal toucher
Handscoon :
Feses berwarna hitam (+) , lendir (-), darah (-), sangat bau.
RESUME
Tanggal
03/10/2019
Pemeriksaan Penunjang
Tanggal
03-10-2019
Post transfusi
4/10/2019
Post transfusi 1
4/10/2019
Morfologi Darah Tepi (Taggal 4/10/2019)
Rontgen Thorax (Taggal 4/10/2019)
Post transfusi
2 : 5/10/2019
Pemeriksaan Penunjang
Kesan:
- Hepatomegli ringan
- Tak tampak kelainan pada vesica felea, lien, pancreas,
vesica urinaria maupun uterus
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan Tatalaksana :
IVFD RL 500 cc/8jam • IVFD NaCl 0,9% 500cc/8jam
Santagesik 3x1 gram i.v • Vitamin K
• Vasopressin 50 unit dalam 100ml
Ondansentron 3x8 mg
D5% di berikan 0,5-1 mg/menit iv
Anbacim 2x1 gram selama 20-60 menit
Asam tranexamat 3x500mg iv • Nitrogliserin iv 40mcg/menit dengan
Sukralfat syr 3x1 cth tetap mempertahankan tekanan
sistolik di atas 90 mmHg
Kalk 2x1 tab • Somatostatin dengan bolus 250mg
Lactulac syr 1x1 cth mcg/iv dilanjutkan perinfus
Pro EGD 25mcg/jam selama 8-24jam
• Omeprazol 1x40mg iv
Pro transfusi PRC 300cc/hari dengan
• Transfusi PRC
target HB >10
Konsul ke dr spesialis penyakit dalam
PROGNOSIS
Definisi
Perdarahan saluran cerna bagian atas (PSCBA)
adalah perdarahan saluran makanan proksimal mulai
dari esofagus, gaster, duodenum, jejunum proksimal
(batas anatomik di ligamentum Treitz).
Epidemiologi
Duodenal ulcer
Gastric atau duodenal erosions
Varices
Gastric ulcer
Mallory-Weiss tear
Erosive esophagitis
Angioma
Arteriovenous malformation
Gastrointestinal stromal tumors
Patofisiologis
Lakukan ABC
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis
Vasopressin
Bilas lambung
vasopressin 50 unit dalam
diharapkan mengurangi
Pemberian vitamin K 100 ml dekstrose 5%,
distensi lambung dan
diberikan 0,5-1 mg/menit/IV
memperbaiki proses
selama20-60 menit dan dapat
hemostatik
diulang tiap 3-6 jam.
Balon temponade
Endoskopi (gold standart)
DEFINISI
Faktor-faktor defensif
Faktor preepitel (Mukus/bikarbonat, Mucoid cap, Active surface phospholipid)
Faktor epitel (Kecepatan perbaikan mukosa yang rusak, Pertahanan seluler, Kemampuan
transporter asam-basa, Faktor pertumbuhan)
Faktor subepitel (Aliran darah (mikrosirkulasi), Prostaglandin endogen )
Patofisiologi
Klasifikasi Ulkus Peptikum
• Dispepsia
• Ulkus duodenum (lapar, tidur
terganggu, hilang setelah
Gejala Klinis pemberian antasida)
• Ulkus gaster (setelah makan,
anoreksia, BB menurun
Non
Medikamentosa
Medikamentosa
Antasida
Diet KOLOID BISMUTH
SUKRALFAT
PROSTAGLANDIN
Modifikasi gaya
hidup ANTAGONIS RESEPTOR H2/ARH2
PROTON PUMP INHIBITOR/ PPI
REGIMEN TERAPI HELICOBACTER
PYLORI
TINDAKAN OPERASI
DEFINISI