Anda di halaman 1dari 32

Analisa kasus

DEMAM DENGUE

Oleh:
RIZKY RAMADANI
1210070100011

Pembimbing :
dr. Gustin Sukmarini, Sp.A (K)

1
Identitas Pasien

Nama :T
Umur : 17 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Muara Panas
MR : 159441
Tanggal masuk : 30 oktober 2017
Anamnesis

Keluhan Utama :
Demam sejak 5 hari sebelum
masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit sekarang
Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit, demam
terus menerus, tidak berkeringat dan menggigil.

Nafsu makan menurun

Bab hitam tidak ada

Bak tidak ada keluhan

Riwayat Penyakit Dahulu (-)


Riwayat Penyakit Keluarga(-)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Frekuensi nadi : 80 /menit
Frekuensi nafas : 16 /menit
Suhu : 37,80 C
Mata :Konjungtiva Anemis(-/-), Sklera
ikterik (-/-)

Thoraks :
cor : irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikuler, Ronchi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen :Supel, hepar dan lien tidak teraba NT (+)


di regio epigastrium, NL (-),BU(+) N

Ekstremitas : CRT <2 detik


Pemeriksaan penunjang
* Darah Rutin
Hb : 16,2 gr/dl
Ht : 48,5 %
Leukosit : 2.60 /uL
Trombosit : 64000 /uL

*Serologi :
Tes widal :
Tipe H : 1/160
Tipe O : 1/80
Diagnosis

Demam Dengue
TINDAKAN/PENGOBATAN :

*IVFD RL 500/ 6 jam kolf (28 tetes permenit)


*Ranitidin inj 1x50 mg
*Paracetamol 3 x 500 mg

*Banyak minum

Pemerksaan anjuran :

*Hb, Ht, Leukosit, trombosit 12 jam


1. Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang sudah lengkap dan tepat?
2. Apakah diagnosis yang ditegakkan sudah benar?
3. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini sudah
tepat ?

* POIN PEMBAHASAN
Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sudah lengkap dan tepat?
ANAMNESIS ANALISA KASUS
Keluhan Utama : • Pada anamnesis tidak ditanyakan secara lengkap demam
Demam sejak 5 hari timbulnya saat pagi, siang, atau malam hari, dan disertai
sebelum masuk rumah kejang.
sakit. Setelah ditanyakan, Demam sejak 6 hari Sebelum masuk
Riwayat Penyakit
Sekarang :
rumah sakit, demam timbul malam hari terus menerus tidak
-Demam sejak 5 hari berkeringat dan menggigil, serta tidak disertai kejang.
sebelum masuk rumah • Tidak ditanyakan penurunan nafsu makan sejak kapan.
sakit, demam terus Setelah ditanyakan nafsu makan menurun sejak 5 hari
menerus, tidak yang lalu.
berkeringat dan • Setelah ditanyakan, Bab bewarna hitam ketika disiram
menggigil. tetap bewrna hitam sejak 1 hari dirawat di rumah sakit,
-Nafsu makan menurun tidak berlendir, dan tidak ada darah warna merah segar.
-Bab hitam tidak ada • BAK tidak ditanyakan frekuensinya, kapan terkhirnya,
-Bak biasa
warna BAK. Setelah ditanyakan, BAK tidak nyeri akhir
pancaran, warna kuning jernih, frekuensi 3 kali sehari,
tidak berdarah, pancaran kuat, rasa puas selesai BAK

11
Apakah Anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang sudah lengkap dan tepat?
ANAMNESIS ANALISA KASUS
Keluhan Utama : • Perlu ditanyakan gejala lainnya seperti, nyeri kepala, nyeri perut,
Demam sejak 5 hari nyeri dibelakang bola mata, lemah, nyeri punggung, tulang, dan
sebelum masuk rumah sendi.
sakit. Setelah ditanyakan, Nyeri kepala terasa berdenyut-denyut hilang
Riwayat Penyakit timbul sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit, dan Nyeri perut sejak
Sekarang : 5 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasakan di uluh hati..
-Demam sejak 5 hari
sebelum masuk rumah • Perlu ditanyakan Mual dan muntah, sejak kapan, berapa kali dalam
sakit, demam terus sehari dan berisi apa saja. Setelah ditanyakan, Mual (+) muntah
menerus, tidak (+) 1 kali, sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Muntah berisi
berkeringat dan makanan apa yang dimakan + 4 sendok makan, tidak bercampur
menggigil. darah, dan tidak menyemprot.
-Nafsu makan menurun • Perlu ditanyakan timbulnya ruam merah pada bagian tubuh seperti
-Bab hitam tidak ada di dada, abdomen, dan menyebar ke anggota gerak dan muka.
-Bak biasa Setelah ditanyakan tidak ada.
• Perlu ditanyakan adanya gusi berdarah saat menyikat gigi atau
tanpa menyikat gusi berdarah, dan adanya mimisan. Setelah
ditanyakan gusi berdarah tidak ada, mimisan tidak ada.

12
ANAMNESIS ANALISA KASUS
Riwayat Penyakit • Tidak ditanyakan apakah ada riwayat penyakit seperti
Dahulu
ini sebelumnya. Setelah ditanyakan, pasien tidak ada
riwayat penyakit seperti ini sebelumnya.
• Apakah ada riwayat alergi makanan dan obat. Setelah
ditanyakan, pasien ada riwayat alergi makan telur,
udang, ikan laut. Namun tidak ada riwayat alergi obat.
• Tidak ditanyakan apakah ada riwayat asma (-), demam
kejang (-), dbd (-), malaria (-).

• Tidak ditanyakan riwayat keluarga yang menderita


Riwayat Penyakit
Keluarga penyakit yang sama dengan pasien, penyakit keturunan,
kejiwaan, dan menular. Setelah ditanyakan tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama
dengan pasien.

13
ANAMNESIS ANAMNESIS PENULIS
Tidak ditanyakan riwayat kelahiran, setelah ditanyakan
• BBL : 3,5 Kg
Riwayat Kelahiran • Ditolong oleh Bidan desa

Tidak ditanyakan riwayat minuman/makanan, setelah


ditanyakan
Riwayat • Bayi : ASI
minuman/makanan • Anak : makanan utama 3x/hari
• Daging : 3x/seminggu
• Ikan : 2x/seminggu
• Telur : 3x/seminggu
• Sayur : 3x/seminggu

Tidak ditanyakan riwayat imunisasi, setelah ditanyakan


Riwayat Imunisasi • BCG (+)
• Polio (+)
• DPT (+)
• Hepatitis (+)
• Campak (+)
14
ANAMNESIS ANAMNESIS PENULIS
• Tidak ditanyakan riwayat pengobatan, setelah ditanyakan
Riwayat Pengobatan
Pasien sebelumnya berobat kepuskesmas muara paneh 4 hari
SMRS. Diberi 3 macam obat, namun pasien lupa nama obat
tersebut. Setelah minum obat nyeri perut berkurang namun
demamnya tetap.

• Tidak ditanyakan riwayat sosial dan lingkungan, setelah


Riwayat Sosial dan ditanyakan Adik pasien sebelumnya terkena demam sama
lingkungan seperti pasien. Namun sekarang sudah sembuh.

15
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS

Status Generalis Menurut penulis Pemeriksaan fisik kurang


Keadaan umum : sedang lengkap.
Kesadaran : Compos mentis Status generalis:
Tekanan darah : 100/60 mmHg Tidak dilakukan pengukuran :
Frekuensi nadi : 80 /menit •Tinggi badan. Pada pasien 170cm
Frekuensi nafas : 16 /menit •Berat badan : 52 kg
Suhu : 37,60 C •IMT : 17,64

16
PEMERIKSAAN FISIK ANALISA KASUS
Status lokalis : Status lokalis :
Mata :Konjungtiva Menurut penulis pemeriksaan fisik
Anemis(-/-), Sklera ikterik kurang lengkap. Tidak dijelaskan
(-/-) pemeriksaan secara inspeksi,
palpasi,perkusi dan auskultasi.
Thoraks : Pemeriksaan kepala, hidung, dan leher
cor : irama teratur, bising (-)
pulmo : vesikuler, Ronchi (-/-), tidak dilakukan. Menurut penulis
wheezing (-/-) dalam batas normal.

Abdomen : Supel, hepar dan lien • Pemeriksaan ektremitas akral hangat


tidak teraba NT (-) NL (-),BU(+) N atau dingin tidak dilakukan. menurut
Ekstremitas : CRT <2 detik
penulis akral hangat, edema tidak
ada.
• Pemeriksaan Rumple leed tidak
dilakukan. Menurut penulis rumple
leed positif.
17
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
FISIK
Perlu diperjelas pemeriksaan Paru. Pada pasien didapatkan
• inspeksi : simetris kiri dan kanan
• palpasi : fremitus taktil sama kiri dan kanan
• perkusi : sonor di kedua lapang paru
• auskultasi :vesikuler, ronki (-/-),whezing (-/-).

Perlu diperjelas pemeriksaan jantung. Pada pasien didapatkan


Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictuss cordis tidak teraba.
Perkusi : batas atas ric II sinistra, batas kanan linea parasternalis
dextra, batas kiri 1 jari medial LMCS.

•Perlu diperjelas pemeriksaan abdomen. Pada pasien didapatkan


Inspeksi : perut datar, rose spot (-), sikatrik (-)
Palpasi : nyeri tekan (+) di bagian epigastrium, nyeri lepas (-).
Pembesaran hepar (-), pembesaran lien (-). Turgor kulit baik.
Perkusi : tympani.
Auskultasi : BU normal

18
PEMERIKSAAN ANALISA KASUS
PENUNJANG
Darah Rutin: • Pada pemeriksaan laboratorium
Hb : 16,2 gr/dl tidak dilakukan pemeriksaan IgG
Ht : 48,5 %
Leukosit : 2.60 /uL
dan IgM
Trombosit : 64000 /uL • Limfosit plasma biru tidak
dilakukan
Serologi : • Diff count (netrofil segmen) tidak
Tes widal dilakukan
Tipe H : 1/160
Tipe O : 1/80
• Kultur darah tidak dilakukan
• Rontgen thorak (RLD) tidak
dilakukan

Anjuran pemeriksaan

19
Apakah diagnosis yang ditegakkan sudah benar?

Pendapat penulis:

Menurut penulis diagnosa kurang tepat, dari anamnesis,


pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dapat ditegakkan
diagnosanya adalah :

Demam Berdarah Dengue Derajat II.

20
Menurut penulis diagnosa pada pasien ini adalah Demam
Berdarah Dengue Derajat II.

Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh


penulis,penulis menemukan:
• Demam sejak 6 hari Sebelum masuk rumah sakit, demam
timbul malam hari terus menerus tidak berkeringat dan
menggigil, serta tidak disertai kejang.
• Nyeri perut sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit
• Mual (+) muntah (+) 1 kali, sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Muntah berisi makanan + 4 sendok makan.
• Nafsu makan menurun sejak 6 hari sebelum masuk rumah
sakit

21
• Bab bewarna hitam 1 hari dirawat di rumah sakit
• Nyeri kepala terasa berdenyut-denyut hilang timbul
sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Riwayat pengobatan : Pasien sebelumnya berobat
kepuskesmas muara paneh 4 hari SMRS. Diberi 3
macam obat, namun pasien lupa nama obat tersebut.
Setelah minum obat nyeri perut berkurang namun
demamnya tetap.

22
• Riwayat sosial/ligkungan : Adik pasien sebelumnya terkena
demam sama seperti pasien. Namun sekarang sudah
sembuh.
• Pemeriksaan fisik : palpasi abdomen nyeri tekan regio
epigastrium, ektremitas akral hangat, dan rumple leed
positif.
• Pemeriksaan Laboratorium : hematokrit : 48,5 %.
Trombosit : 64.000 U/L.

*Berdasarkan literatur diagnosa


DBD Derajat II ditandai oleh
4 menifestasi klinis, yaitu, demam tinggi, perdarahan,
terutama perdarahan kulit, hepatomegali, dan kegagalan
perederan darah.

23
*WHO 1975 membagi derajat penyakit DBD dalam 4 derajat
Derajat I : demam disertai gejala tidak khas dan satu-
satunya menifestasi perdarahan
adalah uji tourniquet positif.
Deraja II : derajat 1 disertai perdarahan spontan dikulit
dan/atau perdarahan lain.
Derajat III : Ditemukannya tanda kegagalan sirkulasi,
yaitu nadi cepat dan lembut, tekanan nadi
menurun (<20 mmHg) atau hipotensi
disertai kulit dingin, lembab, dan pasien
menjadi gelisah.
Derajat IV : Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan
darah tidak dapat diukur.
24
* Laboratorium : Trombositopenia, Hematokrit
meningkat >20 % nilai standar, dan menurun 20%
nilai standar setelah di resusitasi.

Sumber: Buku ajar Infeksi dan pediatri tropis IDAI 2012

25
TERAPI ANALISA KASUS MENURUT PENULIS

• Menurut penulis terapi cairan pada pasien ini :


IVFD RL 500/ 6 7x52=364 cc/jam
364x15:60= 91 gtt/i
jam kolf (28 tetes
Menurut penulis terapi cairan yang tepat diberikan adalah
permenit)
IVFD RL 29 gtt/menit dalam 500cc selama 6 jam
Ranitidin inj 1x50
mg
Paracetamol 3 x
500 mg
5x52= 260 cc/jam
Banyak minum
260x15:60=65 gtt/i

3x52=156 cc/jam
156x15:60= 39 gtt/i

26
TERAPI ANALISA KASUS
Ranitidin inj 1x50 • Menurut penulis Ranitidin injeksi dapat
mg diberikan per12 jam, dengan dosis yang sudah
Paracetamol 3 x 500
tepat, karena ranitidin adalah obat yang dapat
menurunkan sekresi asam lambung yang
mg
berlebih.

•Paracetamol tablet diberikan sudah tepat


dengan dosis yang tepat, karena paracetamol
bersifat analgesik antipiretik yang menurunkan
demam yang bekerja langsung pada pusat
pengatur panas di hipotalamus.

27
TERAPI ANALISA KASUS
menurut penulis perlu ditambahkan terapi non
medikamentosa :
• Istirahat
• Minum air putih, bila perlu diberikan susu,
dan jus buah.
• Diet ML TKTP
• Kompres hangat sesuai suhu tubuh.
• Observasi diuresis (1ml/kgbb/jam)
• Observasi TTV, HT, dan Trombosit tiap 6/12
jam.

28
Kesimpulan
Telah dilaporkan seorang anak umur 17 tahun datang
dengan keluhan demam sejak 6 hari sebelum masuk rumah
sakit. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
didapatkan, menurut penulis diagnosa dan penatalaksanaan yang
di berikan kurang tepat. Menurut penulis diagnosa yang tepat
adalah Demam Berdarah Dengue Derajat II. Demam berdarah
dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan kriteria klinis memenuhi 2 kriteria klinis
ditambah dengan 2 kriteria laboratium. Kriteria klinisnya demam
tinggi, perdarahan, terutama perdarahan kulit, hepatomegali, dan
kegagalan perederan darah. Kriteria laboraturium
trombositopenia (<100.000), hemokonsentrasi peningkatan
hematokrit 20% atau lebih.
30

Sumber: Buku ajar Infeksi dan pediatri tropis IDAI 2012


Pada pasien ini juga dapat disingkirkan diagnosa demam
tyfoid, karena trias dari demam tyfoid adalah demam >7 hari,
gangguan gastrointestinal, gangguan kesadaran setelah hari ke-5.
pada pemeriksaan serologi pertama tes widal didapatkan titer O =
1/80 dan H = 1/160.
Menurut Buku ajar Infeksi dan pediatri tropis IDAI 2012,
apabila titer O aglutinin sekali periksa > 1/200 atau pada titer
sepasang terjadi kenaikan 4 kali maka diagnosis demam tifoid
dapat ditegakkan.

Sumber: Buku ajar Infeksi dan pediatri tropis IDAI 2012


31

Anda mungkin juga menyukai