Oleh:
Herni Maulidyah
Pembimbing:
dr. Desti Nurul Qomariyah
NAMA An. K
RM 121024****
USIA 5 tahun
Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien kejang di rumah sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit
Sekarang
Ibu pasien mengatakan bahwa pasien kejang di rumah sejak 30 menit sebelum masuk rumah sakit. Pasien
kejang sebanyak 1x dengan durasi kurang lebih 2 menit, kejang diawali dengan pasien seperti kelojotan, kedua
tangan dan kedua kaki seperti tersentak-sentak dan mata melotot yang melirik ke atas. Setelah kejang pasien
langsung menangis dan tidak terjadi penurunan kesadaran.
Ibu pasien mengatakan keluhan juga disertai demam. Demam dirasakan sudah 1 hari SMRS, demam naik
turun. Pada hari pertama demam tidak terlalu tinggi, pasien masih aktif bermain. Pada pagi hari sebelum datang ke
rumah sakit, nafsu makan pasien mulai berkurang namun pasien masih aktif berlari – lari. Saat sore harinya,
setelah pasien pulang bermain, badannya terasa lemas dan demam tinggi, namun ibu pasien tidak mengukur
dengan alat ukur suhu, hanya diraba dengan tangan. Tidak lama dari itu tiba-tiba pasien kejang seperti kelojotan.
Setelah pasien sadar, orang tua pasien segera membawa ke RS. Pasien tidak ada batuk, pilek, mencret. BAK &
BAB normal. Pasien mengkonsumsi obat paracetamol, namun sebelum kejang pasien belum meminum obat. Ibu
pasien menyangkal adanya riwayat kejang sebelumnya. Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia. Pasien merupakan
anak pertama, riw lahir pervaginam di puskesmas dengan BB lahir 2800 gram dan PB lahir 50 cm.
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit
Dahulu Keluarga
dan Makan
Pasien aktif bermain sehari – hari di rumah dan di luar rumah. Nafsu makan baik. Pasien suka membeli jajanan seperti
es krim dan goreng – gorengan seperti sosis, telur gulung. Dan meminum susu.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
GCS : E4M6V5
Kesadaran : Compos mentis
KU : Tampak sakit sedang
BB : 14,5 kg
TB : 110 cm
IMT : 11,98 kg/m2
HR : 144x/mnt
RR : 24x/mnt
T : 38
SpO2 : 99% room air
Pemeriksaan Fisik
Kep
ala Bentuk : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), pupil isokor (+/+)
Telinga : Tidak tuli, Sekret (-/-), Lubang Normal
Hidung : Pernafasan Cuping Hidung (-), sekret (-), epistaksis (-)
Mulut : Mukosa bibir lembab, sianosis (-)
Leh
er Kelenjar limfe : Tidak tampak membesar
Kelenjar Tiroid : Tidak tampak membesar
Pemeriksaan
Tho
Fisik
rax
Paru:
Inspeksi : sianosis (-), retraksi dada (-), massa (-), perubahan warna kulit (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Aukultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung:
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan
Abdom Fisik Ekstrem
en itas
Inspeksi : tampak datar Akral hangat (+),capillary refil time <2
Auskultasi : BU (+) detik, sianosis (-), edema (-)
Palpasi : nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani
Kulit
Turgor kulit baik (kembali cepat), petekie (-),
jaundice (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Rangsang
Meningeal
BB/PB:
(0) SD – (-3) SD
Gizi kurang
Status
Gizi
BB/U:
(0) SD – (-2) SD
BB normal
Status
Gizi
PB/U:
(0) SD
PB normal
Status
Gizi
BMI/U:
(0) SD – (-3)
Gizi kurang
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan
HEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 12,9 10,7-14,7 g/dl
Hematokrit 38,0 33,0-55,0 %
Leukosit 26.970 5.500-15.500 /mm3
Trombosit 421.000 150.000 - 350.000 /mm3
KIMIA KLINIK
Glukosa sewaktu 134 69-100 mg/dl
SEROLOGI
Terapi IGD
- Infus RL 1225 cc/24 jam
Konsul dr.mgoki,
- Paracetamol 150 iv Sp.A
advice:
- Cefotaxim 3x500 mg iv skin test
- Parasetamol 4x150 mg iv kp
- Jk kejang diazepam 3 mg iv
- Pulvus 3x1 mg jk suhu 38
- IVFD kaen 3B 10 tpm
Tinjauan
pustaka
Definis
i
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami
kenaikan suhu tubuh (suhu diatas 38, dengan metode pengukuran suhu apapun) yang tidak disebabkan oleh proses
intracranial.
Epidemiol
ogi
Kejang demam terjadi pada 2-5% populasi anak usia 6 bulan - 5 tahun
Etiolog
i
► Belum diketahui dengan pasti
► Kejang Demam sering terjadi pada:
- otitis media
- roseola dan infeksi Human Herpes Virus (HHV) 6
- shigella
Klasifik
asi
antipireutik
PARACETAMOL IBUPROFEN
10-15mg/kg/kali tiap 4-6 jam 5-10mg/kg/kali, 3-4 kali sehari
Tatalaksana
antikonvuls
an
Kejang
demam
berulang
Kerusakan
hemiparesis neuron otak
Epilepsi Retardasi
mental
Prognosis
Dengan penanggulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya baik dan tidak menyebabkan kematian.
Frekuensi berulangnya kejang berkisar antara 25-50%, umumnya terjadi pada 6 bulan pertama. Risiko untuk
mendapatkan epilepsi rendah.
Daftar
Pustaka
1.IDAI. 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Kejang Demam. Badan Penerbit IDAI: Jakarta
2.Fuadi, dkk. 2010. Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri. Vol 12 No.3: Semarang
3.IDAI. 2009. Pedoman Pelayanan Medis. Badan Penerbit IDAI: Jakarta
4.Deliana, Melda. 2002. Tatalaksana Kejang Demam pada Anak. Saripediatri. Vol 2 No. 4
5.IDAI. 2016. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus. Badan Penerbit IDAI: Jakarta.
terimakasih