Anda di halaman 1dari 17

Case Report

Kejang Demam

dr. Melia Novira


Pembimbing : dr. Asmawati

Program Internsip Dokter Indonesia


RSUD Kota Dumai-2021
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. ZR
Umur : 11 Bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal MRS : 24 Februari 2021
Pukul : 02.25 WIB
ANAMNESIS (Alloanamnesis)

Keluhan Utama : “KEJANG”


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dengan keluhan kejang di rumah sebanyak 3 kali. Saat tiba di IGD, anak
sudah tidak kejang. Menurut pengakuan ibu pasien, kejang terjadi ± selama 3 menit.
Saat kejang, tubuh pasien kelonjotan, mata mendelik ke atas. Keluar busa dari mulut
tidak ada. Setelah kejang, pasien sadar.

Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, ibu pasien mengatakan anak demam. Demam
turun setelah pemberian obat penurun panas. Namun, selang beberapa jam badan
anak kembali terasa panas. Ibu juga mengeluhkan anaknya batuk sejak 2 hari SMRS,
muntah (-). Anak masih mau menyusui. BAK dan BAB tidak ada keluhan.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
- Riwayat Kejang Sebelumnya tidak ada
- Riwayat Trauma Kepala tidak ada
- Riwayat kejang/epilepsi dalam keluarga tidak ada

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN


Lahir spontan, cukup bulan di tolong bidan, langsung
menangis, BBL 2900 gr, PBL lupa, selama hamil ibu
tidak ada demam. Rw. Hipertensi dan DM dalam
kehamilan tidak ada. RIWAYAT PERKEMBANGAN DAN IMUNISASI
- Telungkup usia 4 bulan
- Merangkak usia 8 bulan
- Makan dan minum 0-11 bulan : ASI + MPASI
- Imunisasi dasar lengkap
PEMERIKSAAN
FISIK
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang.


Kesadaran : Komposmentis.
Nadi : 113 kali/menit.
Suhu : 39,4 oC.
RR : 24 kali/menit.
SpO2 : 98%
BB : 9 kg.
TB : 80 cm.

Status gizi
BB/TB : Normal (-2 s/d +2 SD)
BB/U : Gizi baik (-2 s/d +2 SD)
TB/U : Normal (-2 s/d +2 SD)

STATUS GENERALISATA ●
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris.
Perkusi : Sonor.
● Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-).

Paru

Kepala Leher Mata Jantung


Normocephali, Telinga Konjungtiva anemis (-/-), ● Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat.
dan hidung dalam batas Sklera ikterik (-/-) ● Palpasi : Ictus cordis teraba.
normal, Kaku kuduk (-) ● Perkusi : Dalam batas normal
● Auskultasi : S1-S2 normal, reguler,
murmur(-), gallop(-).
STATUS GENERALISATA

● Inspeksi :Tampak datar.


● Auskultasi :Bising usus (+), 12x/menit
● Palpasi :Supel, nyeri tekan (-), organomegali (-),
● Perkusi :Timpani di seluruh abdomen

GIT
● Physiology reflex: (+) normal
● Pathology reflex: (-)
● Kelainan Kongenital (-)
● Pitting edema (-), akral hangat,
sianosis (-/-), CRT < 2 detik.
24 Februari 2021 24 Februari 2021

LABORATORIUM LABORATORIUM
Hb : 10, 5 gr/dl Eosinofil : 0%
Ht : 32 % Basofil : 0%
WBC : 13.500/uL Neutrofil Batang : 1%
Trombosit : 196.000/Ul Neutrofil Segmen : 74 %
Eritrosit : 4.290.000 mm3 Limfosit : 17 %
MCV : 74 fl Monosit : 8%
MCH : 24 pg
MCHC : 33 %
DIAGNOSIS

“KEJANG DEMAM KOMPLEKS”


PENATALAKSANAAN
Mercury is the closest planet IGD : Paracetamol supp 125 mg
to the Sun and the smallest
one in the Solar System (Konsul dr. Siska, Sp.A)
•IVFD RL 24 tpm mikro
•Inj. Ceftriaxon 400 mg/12 jam
•Inj. Dexamethasone 2,5 mg/8 jam
•GE II 3x1 pulv
•Stesolid 5 mg (k/p)
•Rawat inap  PAPS

OBAT PULANG
Paracetamol syr 125 mg/5 ml (3 cth 1)
Amoxicillin Syr 125 mg/5 ml (3 cth 1/2)
Stesolid Supp 5 mg (k/p)
TERIMA KASIH
Program Internsip Dokter Indonesia
RSUD Kota Dumai

Anda mungkin juga menyukai