Anda di halaman 1dari 32

MENINGITIS

Preceptor : dr. Nanda huwadarachmah Sp.A

By : Syifa Safara (22174035)


Laporan kasus
•Nama : An. SR
•No RM : 177848
•Jenis kelamin : Laki-laki
•Umur : 9 tahun
•Nama orang tua : Nurjannah
•Alamat : Lam Ara, Banda Aceh
Anamnesis
Keluhan utama : Keluhan Tambahan :
Deman Kejang

Riw. Penyakit sekarang

Pasien datang ke igd meuraxa dengan keluhan demam (+) ± 2 hari SMRS
disertai kejang 1 kali, kejang terjadi selama 5 menit, dan kejang seluruh
tubuh. Pasien juga mengeluhkan batuk (+) berdahak dan pilek ± 1
minggu, mual (-), muntah (-), BAB dan BAK normal.

Riwayat penyakit dahulu Riwayat alergi Riwayat penyakit keluarga

Disangkal Disangkal Disangkal


Riwayat bayi-anak

Riwayat kelahiran
Masa kehamilan : 9 bulan
Partus : spontan pervaginam
Tempat : Klinik
Ditolong oleh : Dokter

Riwayat imunisasi
Tidak lengkap sesuai usia
Riwayat tumbuh kembang
 Motoric kasar :
- Duduk sendiri : 6 bulan
- Berdiri sendiri : 11 bulan
- Berjalan : 12 bulan

 Bahasa :
- Bicara perkata dimulai usia 9 bulan
 Motoric halus :
- Memegang benda : 4 bulan

 Personal social
- Tersenyum : 1,5 bulan
Kesan : pertembuhan dan
perkembangan sesuai usia - Mulai makan : 6 bulan
Tidak ada keterlambatan tumbuh
kembang anak
• Asi ekslusif selama 6 bulan , dan dilanjutkan sampai usia
2 tahun
• MPASI usia > 6 bulan mulai diberikan MPASI (makanan
bayi, usia >13 bulan mulai diberikan makan dewasa
dengan tekstur lembut.
• Susu formula usia 1 tahun
PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALISATA
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
STATUS GIZI
Kesadaran : Compos Mentis
Berat badan : 20 kg
Temperatur : 36,7ºC
Pernafasan : 23 x/menit Tinggi Badan : 122 cm
Nadi : 141 x/menit
Status Generalisata

KEPALA MATA
Normochephali Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
refleks pupil (+/+)

TELINGA Mulut
Normotia, sekret (-), sianosis (-), hiperemis (-),
pendengaran normal (+)
hiperemis (-/-),
THORAX
Paru (anterior/posterior)
HIDUNG Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris
sekret (-), epistaksis (-), konka Palpasi : vokal fremitus normal
hiperemis (-) Deviasi septum Perkusi : sonor (+/+), nyeri ketok (-/-)
(-),pernafasan cuping hidung (-) Auskultasi : ves (+/+),Rh (-/-) WH(-/-)
COR
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
LEHER Perkusi : Batas jantung normal
Dbn , pembesaran kelenjar getah Auskultasi : BJ I > BJ II, reg, bising (-)
bening (-), kaku kuduk (-)

ABDOMEN
Inspeksi : datar, jejas (-)
EXTREMITAS Auskultas i: Bising usus normal
Superior/inferior: edema (-\-), Palpasi : nyeri tekan
sianosis(-), Clubbing finger (-), akral Perkusi : timpani
hangat(+)
Darah rutin
 Hemoglobin : 11,1 g/dl
 Eosinofil : 2,1 %
 Eritrosit : 4,22 x 106 /uL
 Hematokrit : 32,3 % (L)
 MCV : 76,5 fL
 MCH : 26,3 PG
 RDW : 33.3 (L)
 Leukosit : 8,5 x 103/ uL
 Limfosit : 13,1 % (L)
 Monosit : 6.4 % (H)
 Neutrofil : 78,3 (H)
 Trombosit : 216 x 103/ uL

 PDW : 8,5 fL (L)

 P-LCR : 14,8 % (L)


Kimia klinik

 Glukosa ad random : 110 mg/dl

 Natrium : 136 mmol/L

 Kalium : 3.1 mmol/L (L)

 Chlorida : 105 mmol/L


Hasil pemeriksaan CT Scan Kepala
Tanggal 28-08-2023

 Tak tampak lesi hypo/hyperdense di brain parenchyme


 Sulci dan gyri normal
 System ventrikel normal
 Tak tampak aklsifikasi abnormal
 Tak tampak deviasi midline structur
 Pons dan cerebellum baik
 Calvaria baik
Kesimpulan : CT Scan Kepala tak tampak kelainan
Diagnosis
DIAGNOSIS BANDING
 Ensefalitis

 Neoplasma otak

 Abses otak

DIAGNOSA KERJA

Meningitis
Penatalaksanaan
• Bedrest
• IVFD 2:1 20tpm makro
• Drip paracetamol 250 mg/8jam
• inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
• inj. phenytoin 50 mg/12jam
• inj. dexametaxone 5 mg/12jam
• inj. ondansentron 2 mg/8jam
• inj. omz 20 mg/12jam
Follow up
30-08-2023
S O A P
Demam ↓, kejang KU: sakit sedang Meningitis  IVFD 2:1 20tpm makro
(-), batuk ↓,  Drip paracetamol 250 mg/8jam
HR: 82 x/menit
pilek(-), nafsu
 inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
makan baik RR: 20 x/menit
 inj. phenytoin 50 mg/12jam
T : 36,8 C
o
 inj. dexametaxone 5 mg/12jam
Spo2: 96 %  inj. ondansentron 2 mg/8jam
 inj. omz 20 mg/12jam
31-08 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  IVFD 2:1 20tpm makro
kejang (-), batuk HR: 90 x/menit  Drip paracetamol 250 mg/8jam
(kp)
(-), nafsu makan RR: 22 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
baik T : 36,8 oC  inj. phenytoin 50 mg/12jam
Spo2: 99 %  inj. dexametaxone 5 mg/12jam
 inj. ondansentron 2 mg/8jam
 inj. omz 20 mg/12jam
 Dulcolax supp 5mg

-Qset
-Daftar EEG
01-09 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  Qset


kejang (-), batuk HR: 90 x/menit  Drip paracetamol 250 mg/8jam
(kp)
(-), BAB (+), RR: 22 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
nafsu makan T : 36,8 oC  inj. phenytoin 50 mg/12jam
baik
Spo2: 97 %  inj. dexametaxone 5 mg/12jam
 inj. ondansentron 2 mg/8jam
 inj. omz 20 mg/12jam
 Dulcolax supp 5mg
02-09 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  Qset


kejang (-), belum HR: 90 x/menit  Drip paracetamol 250 mg/8jam
(kp)
BAB, nafsu RR: 22 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
makan baik T : 36,8 oC  inj. phenytoin 50 mg/12jam
Spo2: 97 %  inj. dexametaxone 5 mg/12jam
 inj. omz 20 mg/12jam
 Dulcolax supp 5mg

-EEG senin
03-09 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  Qset


kejang (-), BAB HR: 80 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
dan BAK normal,  inj. phenytoin 25 mg/12jam
RR: 22 x/menit
nafsu makan  inj. dexametaxone 5 mg/12jam
T : 36,8 C
o

baik  inj. omz 20 mg/12jam


Spo2: 97 %
04-09 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  Qset


kejang (-), BAB HR: 80 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
dan BAK normal,  inj. phenytoin 25 mg/12jam
RR: 22 x/menit
nafsu makan  inj. dexametaxone 5 mg/12jam
T : 36,8 oC
baik  inj. omz 20 mg/12jam
Spo2: 99 %
05-09 -2023

S O A P

Demam (-), KU: sakit sedang Meningitis  Qset


kejang (-), batuk HR: 90 x/menit  inj. ceftriaxone 1 gr/12jam
sesekali  inj. phenytoin 25 mg/12jam
RR: 22 x/menit
 inj. dexametaxone 2,5 mg/8jam
T : 36,6 C
o
 inj. omz 20 mg/12jam
Spo2: 99 % Cetirizin syr 1x5 ml

PBJ besok  As. valproat syr 2x4 ml
MENINGITIS
Definisi

Meningitis adalah peradangan atau inflamasi pada selaput otak


(meninges) termasuk arachnoid dan piameter yang melapisi otak dan
medula spinalis yang dapat disebabkan oleh beberapa etiologi (infeksi
dan non infeksi) dan dapat diidentifikasikan oleh peningkatakan kadar
leukosit dalam likour cerebrospinal (LCS).
Epidemiologi

World Health Organization (WHO) melaporkan pada tahun 2018 terdapat kasus
meningitis sebanyak 19.135 dengan jumlah kematian 1.398.

Di Indonesia sendiri, menurut Kementerian Kesehatan, jumlah kasus meningitis pada tahun
2010 sebanyak 19.381, terdiri dari 12.010 pasien laki-laki dan 7.371 pasien perempuan, serta
1.025 pasien meninggal dunia.
Etiologi

Bakteri

Faktor
predisposisi

Faktor
maternal

Faktor
imunologi

Kelainan
sistem
saraf
Patofisiologi
1. Aliran darah (hematogen) oleh karena infeksi di tempat lain seperti
faringitis, tonsilitis, endokarditis, pneumonia, infeksi gigi. Pada
keadaan ini sering didapartkan biakan kuman yang positif pada darah,
yang sesuai dengan kuman yang ada dalam cairan otak.
2. Masuknya organisme melalui sel darah merah pada blood brain
barrier. Penyebaran organisme bisa terjadi akibat prosedur pembeda-
han, pecahnya abses serebral atau kelainan sistem saraf pusat.
3. Mikroorganisme masuk ke susunan saraf pusat melalui ruang pada
subarachnoid sehingga menimbulkan respon peradangan seperti pada
arachnoid dan ventrikel.
4. Efek peradangan yang di sebabkan oleh mikroorganisme meningitis
yang mensekresi toksik dan terjadilah toksekmia, sehingga terjadi
peningkatan suhu oleh hipotalamus yang menyebabkan suhu tubuh
meningkat atau terjadinya hipertermi.
Manifestasi Klinis

• sakit kepala,
• lemah,
• menggigil,
• demam,
• mual,
• muntah,
• nyeri punggung,
• kaku kuduk,
• kejang,
• peka pada awal serangan, dan
• kesadaran menurun menjadi koma.
Diagnosis

My tasks for today:


Anamnesis pasien dengan meningitis biasanya
Make my Slidesgo Presentation
akan menunjukkan trias klasik, yaitu demam,
Organize
nyeri kepala, dan my day
kaku kuduk. Keluhan ini
akan terjadi beberapa jam sampai 2 hari sete-
Call Amanda
lah onset. Keluhan lain yang dapat timbul pada
pasien denganFeed Mr. Whiskers
kecurigaan meningitis adalah
mual, muntah, fotofobia,
Upload penurunan ke-
my assignment
sadaran atau disorientasi.
Start the week with positivism
Diagnosis Banding

• Ensefalitis
• Neoplasma otak
• Abses otak
• Kejang demam
Lanjutan
Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan fisik generalis


• Pemeriksaan kaku kuduk
• Pemeriksaan Laseque
• Pemeriksaan Kernig
• Pemeriksaan Neurologis Fokal

Pemeriksaan fisik

• Pungsi lumbal
• CT Scan
• Pemeriksaan Darah
PENATALAKSANAAN
Pedoman Pelayanan Medis IDAI tahun 2010 :
Usia > 3 bulan ::

1. Pemberian cairan intravena


2. Sefotaksim 200-300 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 3-4 dosis, atau
3. Seftriakson 100mg/kgBB/hari IV dibagi 2 dosis, atau
4. Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hari IV dibagi dalam 4 dosis +
kloramfenikol 100mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
5. Deksametason 0,5-24mg/kgBB/hari
Prognosis

Prognosis pasien meningitis tergantung dari banyak faktor, antara lain :

1. Umur pasien
2. Jenis mikroorganisme
3. Berat ringannya infeksi
4. Lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan
5. Kepekaan bakteri terhadap antibiotic yang diberikan
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai