Anda di halaman 1dari 32

CASE REPORT

BRONKOPNEUMONIA
FRISDA AUGUSTIN
1665050313
DOKTER PENGUJI
DR. KESWARI AJI, SP.A

Universitas Kristen Indonesia


Ilmu Kesehatan Anak
Periode 8 Desember 2018 – 23 Februari 2019
Jakarta
PENDAHULUAN

• Bronkopneumonia merupakan manifestasi umum dari pneumonia pada anak, yang


merupakan penyebab kematian infektif utama pada anak usia di bawah 5 tahun.
• Pada tahun 2013 bronkopneumonia menyebabkan kematian 935.000 anak di usia di
bawah 5 tahun, etiologi bronkopneumonia adalah bakteri, virus, parasit, bakteri dan
jamur.
• Bronkopneumonia merupakan masalah bagi negara berkembang yang menyebabkan
morbiditas dan mortalitas pada anak, dimana infeksi saluran pernafasan akut
dianggap sebagai masalah bagi masyarakat
Laporan kasus

• Identitas pasien
• No. Rm : 00.09.76.30
• Nama lengkap : an.S
• Tanggal lahir : 29 januari 2009
• Umur : 9 tahun 10 bulan
• Jenis kelamin : perempuan
• Agama : kristen
• Pendidikan : sekolah dasar
• Alamat : jl. Dewisartika RT04/05 cawang, jakarta timur
• Tanda Vital
• Frekuensi nadi: 124 kali / menit (regular, isi cukup, kuat angkat)
• Tekanan darah: 110/70 mmHg
• Frekuensi nafas : 34 kali / menit
• Suhu : 37,6°C (axilla)

• Data Antropometri
• Berat Badan : 28 kg
• Tinggi Badan : 130 cm

• BB/U = terletak diantara -2SD sampai +2SD, kesan BB cukup


• TB/U = terletak diantara -2SD sampai +3SD, kesan TB normal
• BB/TB = terletak diantara -2SD sampai +SD, kesan Gizi baik/cukup
• BMI = BB/(TB)2 = 28 kg/(1,69)2 = 16,56
• BB/U : 90 % : BAIK
• TB/U : 94% : NORMAL
• BB/TB : 103% : NORMAL
• BB/TB2 : 16,56 ( gizi baik )
• Riwayat Penyakit
• Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu kandung pasien, di bangsal
anggrek RS UKI.
• Keluhan Utama
• Sesak
• Keluhan Tambahan
• Demam , batuk berdahak, pilek
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke IGD RS UKI dengan keluhan sesak sejak ±4 hari sebelum masuk RS.
Sesak dirasakan setiap hari hilang timbul, satu hari ini dirasakan terus menerus, ibu
pasien mengaku saat sesak tidak terdengar bunyi tambahan, sesak dirasakan seperti
tertiban beban berat, untuk mengurangi sesak ibu pasien biasa memberikan balsem di
malam hari dan memberikan obat mucos. Akan tetapi keluhan tidak membaik. keluhan
di sertai dengan demam naik turun, lebih naik saat malam hari dan batuk berdahak sejak
4 hari yang lalu, dahak berwarna kuning, tidak disertai dengan darah, pasien mengaku
dahak sulit dikeluarkan, buang air besar dan buang ar kecil tidak ada keluhan, pusing - ,
Ibu pasien mengaku, pasien menjadi kurang nafsu makan sejak 2 hari yang lalu, setiap
makan kira-kira hanya mau 2 sendok saja, bab dan bak tidak ada keluhan, mual dan
muntah (-).
• Riwayat penyakit dulu
• Pasien memiliki asma sejak usia 3 tahun
• Riwayat penyakit keluarga
• Asma
• Pemeriksaan fisik
• Tanggal : 29 januari 2019 jam : 21.15 wib
• Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis
• Tanda vital
• Frekuensi nadi : 124 kali / menit (regular, isi cukup, kuat angkat)
• Tekanan darah : 110/70 mmhg
• Frekuensi nafas : 34 kali / menit
• Suhu : 37,6°C (axilla)

• Data antropometri
• Berat badan : 28 kg
• Tinggi badan : 130 cm
• Pemeriksaan sistem
• Kepala
• Bentuk : normocephali
• Rambut : warna hitam, tumbuh merata, tidak mudah dicabut
• Mata : mata cekung (-/-), anemis (-), ikterik (-)
• Telinga : liang telinga lapang kanan dan kiri, sekret (-/-)
• Hidung : pernafasan cuping hidunng +/+ , sekret +/+
• Mulut
• Bibir : sianosis (-), mukosa kering (-)
• Gigi : karies dentis (-)
• Lidah : terletak di tengah
• Tonsil : T1-T1 , hiperemis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
• Thoraks
• Dinding thoraks: diameter laterolateral > anteroposterior
• Paru
• Inspeksi : pergerakan dinding thorax simetris, retraksi (-)
• Palpasi : vokal fremitus simetris kanan dan kiri
• Perkusi : sonor / sonor
• Auskultasi : bunyi nafas dasar bronkovesikuler, ronkhi halus (+/+), wheezing (-)
• Jantung
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicular sinistra
• Perkusi : batas jantung kanan dan kiri dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : perut tampak datar
• Auskultasi : bising usus (+), 12 kali/menit
• Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali lambat

• Anus dan rektum : eritema natum (+)


• Genitalia : dalam batas normal

• Anggota gerak
• Atas : akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
• Bawah : akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
• Tulang belakang : sulit untuk dinilai
• Kelenjar getah bening :tidak teraba membesar pada regio
retroauricular,infraauricular, submandibula, submentalis, aksila dan inguinal
Hematologi

Darah perifer lengkap

Laju endap darah 13 mm/jam (<20)


Hemoglobin 13,8 g/dl (12-14)
Leukosit 12,0 103/µl (5-10)
Eritrosit 5,12 106/µl (4,5-5,5)
Hematokrit 41,8 % (37-43)
Trombosit 412 103/µl (150-400)
Mcv 80,9 fl (82-92)
Mch 27,5 pg (27-31)
Mchc 34 g/dl (32-36)

Laboratorium Hitung jenis leukosit Basofil 0 % (0-1)

Eosinofil 3 % (1-3)

Neutrofil batang 2 % (2-5)

Neutrofil segmen 75 % (50-70)

Limfosit 15 % (20-40)

Monosit 4 % (2-8)

Kimi
Foto thorax

Cor pulmonal dalam batas normal


Pulmo : tampak infiltrat halus
paraccardial kiri
Costae dan tulang normal
Kesan : bronchopneumonia
• Diagnosis kerja
• Bronkopneumonia

• Diagnosis banding
• Bronkitis akut
• Bronkiektasis
• Terapi
• - Rawat inap
• Diet : lunak
• Oksigen : 2lpm ( nasal kanul )
• IVFD : RL 1450 : 15 tetes per menit (makro)
• Mm :
• Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg
• Dexametasone loading 14 mg ( 6 jam kemudian 4x 7 mg )
• Nebulasi dengan ventolin 1 amp 4x/hari
• Paracetamol 3 x 300 mg (po)
Tanggal 11 / 12 / 2018
Follow Up
Ph: 0

Pp: 5
S O A P
Demam (-)  Keadaan umum: tampak sakit sedang  Bronkopneumonia Diet: biasa
 Kesadaran: composmentis
Sesak(+)  Vital sign: Oksigen ( nasal kanul ) 2 lpm
Tekanan darah: 110/70 mmhg
Batuk berdahak berwarna kuning, Frekuensi nadi: 112 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler) IVFD: RL 1450 : 15 tpm (makro)
nafsu makan berkurang, pasien Frekuensi nafas: 36x /menit
Mm:
mengaku sulit tidur. Suhu:37,5oc (aksilla)
 Kepala: normocephali, LK 52 cm
 Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg ( iv )
 Mata: CA (-/-), SI (-/-)
 Inj dexametason 4x7 mg (iv)
 Hidung: pernafasan cuping hidung (+/+), cavum nasi
lapang, sekret (+/+)  Nebulasi : ventolin 1 respul 4x/hari
 Faring: hiperemis (-)  Paracetamol 3x300 mg (po)
 Leher: KGB tidak teraba membesar
 Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND bronkovesikuler, ronki halus +/+, wheezing -/-
 Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/ menit
P: timpani, NK (-)
P: supel, NT (-), hepar dan limpa dalam batas normal
 Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Tanggal 12 / 12 / 2018

PH: 1

PP: 6
S O A P
 Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang  Bronkopneumonia Diet: biasa
 Kesadaran: Composmentis
 Vital sign: Oksigen ( nasal kanul ) 2 lpm k/p
Tekanan darah: 100/70 mmhg IVFD: RL 1450 : 15 tpm (mikro)
Frekuensi nadi: 100 x /menit (isi cukup, kuat angkat,
Demam (-) Mm:
reguler)
Sesak (+) namun Frekuensi nafas: 30 x /menit
berkurang, Batuk  Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg ( iv )
Suhu:36,6oC (aksilla)
berdahak berwarna  Inj dexametason 4x4 mg (iv)
 Kepala: Normocephali,
  Nebulasi : ventolin 1 respul 4x/hari
kuning, nafsu makan Mata: CA (-/-), SI (-/-)
 Hidung: pernapasan cuping hidung-/-  Paracetamol 3x300 mg (po)
sudah membaik,
Cavum nasi lapang, Sekret (+/+)
belum bab sejak
 Faring: Hiperemis (-)
dirumah sakit.  Leher: KGB tidak teraba membesar

 Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki -/+, wheezing -/-
 Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 6x/ menit
P: Timpani, NK (-)
Ph: 3

Pp: 18
S O A P
Batuk berdahak (+) kadang-  Keadaan umum: tampak sakit sedang Diet: bubur susu neokate (kebutuhan
 Kesadaran: composmentis  Bronkopneumonia kalori= bbixrda=6,493x110= 714,23 kkal
kadang, sesak (-), tidur baik ,
 Vital sign:
demam - , sudah bab subuh Tekanan darah: 110/70 mmhg
IVFD: RL 28 tpm (mikro)

Frekuensi nadi: 107 x /menit (isi cukup, kuat Mm:


angkat, reguler)
Frekuensi nafas: 24 x /menit  Paracetamol drop 3x60 mg (PO
Suhu:36,8oc (aksilla)  Puyer batuk (kenacort 1 ½ tab +
 Kepala: normocephali mucopect 1 ½ tab + ryvell ½ tab) 3x1
 Mata: CA (-/-), SI (-/-), mata cekung (-/-) pulv (PO)
 Hidung: pernafasan cuping hidung (-),  Ceftriaxone 2x300mg (IV)
sekret (-/-)
 Faring: hiperemis (-) Rontgen thoraks : bronkopneumonia
 Leher: KGB tidak teraba membesar dextra
 Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi
(-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki halus +/+, wheezing -
/-
 Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/ menit
P: timpani, NK (-)
P: supel, NT (-)
 Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik,
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Bronkopneumonia adalah manifestasi klinis terbanyak dari pneumonia pada
kelompok anak-anak. Bronkponeumonia merupakan peradangan pada bronkus dan
alveoli paru yang lebih sering di jumpai oleh anak kecil dan bayi.
• Pneumonia adalah penyakit saluran pernafasan bagian bawah biasa disebabkan oleh
infeksi yang dapat menyebabkan jaringan salah satu ataupun kedua paru. Pneumonia
adalah inflamasi yang mengenai parenkim paru. Sebagian besar disebabkan oleh
mikroorganisme (virus/bakteri) dan sebagian kecil dapat disebabkan oleh (
aspirasi,radiasi)
Svjetlana Loga Zec , Kenan Selmanovic , Natasa Loga Andrijic . Evaluation of Drug Treatment of
Bronchopneumonia at the Pediatric Clinic in Sarajevo. Bosnia . University of Sarajevo, Bosnia and
Herzegovina . 2016

Andy Samuel. Bronkopneumonia On Pediatric Patient. Lampung. Faculty of Medicine, Universitas


Lampung. 2014
Epidemiologi

• Menurut WHO tahun 2015 sekitar satu juta anak – anak diusia kurang dari
lima tahun di seluruh dunia meninggal karena pneumonia. Dan 16% dari
semua kematian di bawah usia lima tahun, 35-50% pasien di rawat inap karena
nfeksi saluran pernafasan.
• Pada tahun 2013 bronkopneumonia menyebabkan kematian 935.000 anak
kurang dari lima tahun, penyebab dari bronkopneumonia adalah
bakteri,virus,parasit dan jamur.
Gardien A. Childhood community-acquired pneumonia: A review of etiology- and antimicrobial treatment
studies. Netherland . Erasmus University Medical Center-Sophia Children’s Hospital, Rotterdam. 2017.

Svjetlana Loga Zec , Kenan Selmanovic , Natasa Loga Andrijic . Evaluation of Drug Treatment of
Bronchopneumonia at the Pediatric Clinic in Sarajevo. Bosnia . University of Sarajevo, Bosnia and
Herzegovina . 2016
ETIOLOGI
Patofisiologi
Karena staphylococcus
Kuman dan dendris
aureus mengahasilkan
bakteri / virus terhirup menghilang, stadium
berbagai toksin dan
resolusi
enzim

Sel ↑di alveoli, menyebabkan


Edema dan
mengalami degenerasi, nekrosis, perdarahan,
penyebaran kuman
fibrin menipis dan kavitasi

terdapat fibrin dan


Paru yang terkena > leukosit PMN di alveoli
konsolidasi (fagositosis cepat)
stadium hep.kelabu

Ditemukan kuman
terjadi serbukan sel alveoli
Rahajo N, Supriyatno B, Setyanto B . Buku
Ajar Respirologi Anak , Edisi Pertama .
PMN, fibrin, eritrosit,
Jakarta . 2008 cairan edema Stadium hepatisasi
merah
• Diagnosa
• A. Anamnesis :
• anamnesis harus dapat menggali secara jelas keluhan utama dan
perjalanan penyakit pasien, berikut anamnesis :
• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan pernafasan cuping hidung
• Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif dengan dahak purulen
bahkan bisa berdarah
• Demam
• Kesulitan makan dan minum
• Tampak lemah

• Serangan pertama atau perulang, untuk membedakan dengan kondisi


imunokompromise kelainan anatomi bronkus atau asma.
Andy Samuel. Bronkopneumonia On Pediatric Patient. Lampung. Faculty of Medicine, Universitas
Lampung. 2014

Antonius H, Badriul H, Setyo H dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Halaman 250. 2009.
• Pemeriksaan fisik
• Pada pemeriksaan fisik dapat di temukan tanda klinis :
• Penilaian keadaan umum anak biasanya akan lebih gelisah ataupun rewel
• Frekuensi nafas meningkat
• Nadi meningkat

• gejala distres pernafasan seperti takipnue, retraksi subostal, batuk,krepitasi


dan penurunan suara paru- paru.

Chitra S. Principles and practice of pediatric. Acute Pneumonia


and Its Complications part II, section D, hal 238. New york. 2012
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Labolatorium
• leukosit berkisar antara 15.000-40.000/mm
• Leukopenia ( < 5.000/mm) menunjukan proknosis yang buruk
• Kadang – kadang didapatkan anemia ringan , dan LED yang meningkat
• Foto thorax :
• Infiltrat intertisial, ditandai dengan peningkatan corakan broncovaskular, peribroncial
cuffing, dan hiperaerasi.
• Terdapat alveolar, meurpakan konsolidasi paru dengan air bromchogram. Konsolidasi
dapat mengenai satu lobus atau lebih.
• Broncopneumonia ditandai dengan gambaran difus merata pada kedua paru, berupa
bercak-bercak infiltrat yang meluas hingga di daerah perifer paru. Disertai dengan corakan
perinronkial

Chitra S. Principles and practice of pediatric. Acute Pneumonia and Its


Complications part II, section D, hal 238. New york. 2012
TATALAKSANA

• Pemberian oksigen dengan pemantauan oxymetri


• Terapi cairan bila pasien intake sulit
• Pemberian obat simtomatik
• Pemberian antibiotik
ANALISA KASUS
Kasus Teori

• sesak sejak ±4 hari sebelum masuk RS. Sesak • Pada anamnesis pasien biasa mengeluhkan
pada malam hari, demam naik turun, keluhan di Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan
sertai dengan batuk berdahak pernafasan cuping hidung. Batuk yang awalnya
• Pada pasien ini di dapatkan dari hasil kering, kemudian menjadi produktif dengan
pemeriksan fisik frekuensi napas meningkat dahak purulen bahkan bisa berdarah. Demam
dengan pernapasan cuping hidung, terdengar dapat timbul mendadak dan terus menerus.
rhonki halus di kedua lapang paru. • Penilaian keadaan umum anak biasanya akan
• Pada pemeriksaan laboratorium darah lebih gelisah ataupun rewel. Frekuensi nafas
didapatkan, Leukositosis 12.5 103 /μL, segmen meningkat. Terdengar ronki halus, nadi
75%, kesan adanya infeksi. Pada pemeriksaan meningkat,Pernafasan cuping hidung.
foto thoraks didapatkan kesan • Apabila pneumonia bakteri leukosit berkisar
bronkopneumonia. antara 15.000-40.000/mm dengan predominan
PMN. Leukopenia ( < 5.000/mm) menunjukan
proknosis yang buruk. Foto thorax Infiltrat
intertisial, ditandai dengan peningkatan corakan
broncovaskular, peribroncial cuffing, dan
hiperaerasi, konsolidasi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai