BRONKOPNEUMONIA
FRISDA AUGUSTIN
1665050313
DOKTER PENGUJI
DR. KESWARI AJI, SP.A
• Identitas pasien
• No. Rm : 00.09.76.30
• Nama lengkap : an.S
• Tanggal lahir : 29 januari 2009
• Umur : 9 tahun 10 bulan
• Jenis kelamin : perempuan
• Agama : kristen
• Pendidikan : sekolah dasar
• Alamat : jl. Dewisartika RT04/05 cawang, jakarta timur
• Tanda Vital
• Frekuensi nadi: 124 kali / menit (regular, isi cukup, kuat angkat)
• Tekanan darah: 110/70 mmHg
• Frekuensi nafas : 34 kali / menit
• Suhu : 37,6°C (axilla)
• Data Antropometri
• Berat Badan : 28 kg
• Tinggi Badan : 130 cm
• Data antropometri
• Berat badan : 28 kg
• Tinggi badan : 130 cm
• Pemeriksaan sistem
• Kepala
• Bentuk : normocephali
• Rambut : warna hitam, tumbuh merata, tidak mudah dicabut
• Mata : mata cekung (-/-), anemis (-), ikterik (-)
• Telinga : liang telinga lapang kanan dan kiri, sekret (-/-)
• Hidung : pernafasan cuping hidunng +/+ , sekret +/+
• Mulut
• Bibir : sianosis (-), mukosa kering (-)
• Gigi : karies dentis (-)
• Lidah : terletak di tengah
• Tonsil : T1-T1 , hiperemis (-)
• Faring : hiperemis (-)
• Leher : kelenjar getah bening tidak membesar
• Thoraks
• Dinding thoraks: diameter laterolateral > anteroposterior
• Paru
• Inspeksi : pergerakan dinding thorax simetris, retraksi (-)
• Palpasi : vokal fremitus simetris kanan dan kiri
• Perkusi : sonor / sonor
• Auskultasi : bunyi nafas dasar bronkovesikuler, ronkhi halus (+/+), wheezing (-)
• Jantung
• Inspeksi : pulsasi ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : pulsasi ictus cordis teraba pada ICS IV linea midclavicular sinistra
• Perkusi : batas jantung kanan dan kiri dalam batas normal
• Auskultasi : bunyi jantung I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
• Inspeksi : perut tampak datar
• Auskultasi : bising usus (+), 12 kali/menit
• Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit kembali lambat
• Anggota gerak
• Atas : akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
• Bawah : akral hangat, CRT < 2”, edema -/-
• Tulang belakang : sulit untuk dinilai
• Kelenjar getah bening :tidak teraba membesar pada regio
retroauricular,infraauricular, submandibula, submentalis, aksila dan inguinal
Hematologi
Eosinofil 3 % (1-3)
Limfosit 15 % (20-40)
Monosit 4 % (2-8)
Kimi
Foto thorax
• Diagnosis banding
• Bronkitis akut
• Bronkiektasis
• Terapi
• - Rawat inap
• Diet : lunak
• Oksigen : 2lpm ( nasal kanul )
• IVFD : RL 1450 : 15 tetes per menit (makro)
• Mm :
• Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg
• Dexametasone loading 14 mg ( 6 jam kemudian 4x 7 mg )
• Nebulasi dengan ventolin 1 amp 4x/hari
• Paracetamol 3 x 300 mg (po)
Tanggal 11 / 12 / 2018
Follow Up
Ph: 0
Pp: 5
S O A P
Demam (-) Keadaan umum: tampak sakit sedang Bronkopneumonia Diet: biasa
Kesadaran: composmentis
Sesak(+) Vital sign: Oksigen ( nasal kanul ) 2 lpm
Tekanan darah: 110/70 mmhg
Batuk berdahak berwarna kuning, Frekuensi nadi: 112 x /menit (isi cukup, kuat angkat, reguler) IVFD: RL 1450 : 15 tpm (makro)
nafsu makan berkurang, pasien Frekuensi nafas: 36x /menit
Mm:
mengaku sulit tidur. Suhu:37,5oc (aksilla)
Kepala: normocephali, LK 52 cm
Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg ( iv )
Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Inj dexametason 4x7 mg (iv)
Hidung: pernafasan cuping hidung (+/+), cavum nasi
lapang, sekret (+/+) Nebulasi : ventolin 1 respul 4x/hari
Faring: hiperemis (-) Paracetamol 3x300 mg (po)
Leher: KGB tidak teraba membesar
Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND bronkovesikuler, ronki halus +/+, wheezing -/-
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 5x/ menit
P: timpani, NK (-)
P: supel, NT (-), hepar dan limpa dalam batas normal
Ekstremitas: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)
Tanggal 12 / 12 / 2018
PH: 1
PP: 6
S O A P
Keadaan umum: Tampak Sakit Sedang Bronkopneumonia Diet: biasa
Kesadaran: Composmentis
Vital sign: Oksigen ( nasal kanul ) 2 lpm k/p
Tekanan darah: 100/70 mmhg IVFD: RL 1450 : 15 tpm (mikro)
Frekuensi nadi: 100 x /menit (isi cukup, kuat angkat,
Demam (-) Mm:
reguler)
Sesak (+) namun Frekuensi nafas: 30 x /menit
berkurang, Batuk Inj ceftriaxone 1x 1.750 mg ( iv )
Suhu:36,6oC (aksilla)
berdahak berwarna Inj dexametason 4x4 mg (iv)
Kepala: Normocephali,
Nebulasi : ventolin 1 respul 4x/hari
kuning, nafsu makan Mata: CA (-/-), SI (-/-)
Hidung: pernapasan cuping hidung-/- Paracetamol 3x300 mg (po)
sudah membaik,
Cavum nasi lapang, Sekret (+/+)
belum bab sejak
Faring: Hiperemis (-)
dirumah sakit. Leher: KGB tidak teraba membesar
Thorax:
I : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
P : vokal fremitus simetris
P : sonor/sonor
A : BND vesikuler, ronki -/+, wheezing -/-
Abdomen:
I: perut tampak datar
A: BU (+) 6x/ menit
P: Timpani, NK (-)
Ph: 3
Pp: 18
S O A P
Batuk berdahak (+) kadang- Keadaan umum: tampak sakit sedang Diet: bubur susu neokate (kebutuhan
Kesadaran: composmentis Bronkopneumonia kalori= bbixrda=6,493x110= 714,23 kkal
kadang, sesak (-), tidur baik ,
Vital sign:
demam - , sudah bab subuh Tekanan darah: 110/70 mmhg
IVFD: RL 28 tpm (mikro)
• Menurut WHO tahun 2015 sekitar satu juta anak – anak diusia kurang dari
lima tahun di seluruh dunia meninggal karena pneumonia. Dan 16% dari
semua kematian di bawah usia lima tahun, 35-50% pasien di rawat inap karena
nfeksi saluran pernafasan.
• Pada tahun 2013 bronkopneumonia menyebabkan kematian 935.000 anak
kurang dari lima tahun, penyebab dari bronkopneumonia adalah
bakteri,virus,parasit dan jamur.
Gardien A. Childhood community-acquired pneumonia: A review of etiology- and antimicrobial treatment
studies. Netherland . Erasmus University Medical Center-Sophia Children’s Hospital, Rotterdam. 2017.
Svjetlana Loga Zec , Kenan Selmanovic , Natasa Loga Andrijic . Evaluation of Drug Treatment of
Bronchopneumonia at the Pediatric Clinic in Sarajevo. Bosnia . University of Sarajevo, Bosnia and
Herzegovina . 2016
ETIOLOGI
Patofisiologi
Karena staphylococcus
Kuman dan dendris
aureus mengahasilkan
bakteri / virus terhirup menghilang, stadium
berbagai toksin dan
resolusi
enzim
Ditemukan kuman
terjadi serbukan sel alveoli
Rahajo N, Supriyatno B, Setyanto B . Buku
Ajar Respirologi Anak , Edisi Pertama .
PMN, fibrin, eritrosit,
Jakarta . 2008 cairan edema Stadium hepatisasi
merah
• Diagnosa
• A. Anamnesis :
• anamnesis harus dapat menggali secara jelas keluhan utama dan
perjalanan penyakit pasien, berikut anamnesis :
• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan pernafasan cuping hidung
• Batuk yang awalnya kering, kemudian menjadi produktif dengan dahak purulen
bahkan bisa berdarah
• Demam
• Kesulitan makan dan minum
• Tampak lemah
Antonius H, Badriul H, Setyo H dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Halaman 250. 2009.
• Pemeriksaan fisik
• Pada pemeriksaan fisik dapat di temukan tanda klinis :
• Penilaian keadaan umum anak biasanya akan lebih gelisah ataupun rewel
• Frekuensi nafas meningkat
• Nadi meningkat
• sesak sejak ±4 hari sebelum masuk RS. Sesak • Pada anamnesis pasien biasa mengeluhkan
pada malam hari, demam naik turun, keluhan di Pasien datang dengan keluhan sesak nafas dan
sertai dengan batuk berdahak pernafasan cuping hidung. Batuk yang awalnya
• Pada pasien ini di dapatkan dari hasil kering, kemudian menjadi produktif dengan
pemeriksan fisik frekuensi napas meningkat dahak purulen bahkan bisa berdarah. Demam
dengan pernapasan cuping hidung, terdengar dapat timbul mendadak dan terus menerus.
rhonki halus di kedua lapang paru. • Penilaian keadaan umum anak biasanya akan
• Pada pemeriksaan laboratorium darah lebih gelisah ataupun rewel. Frekuensi nafas
didapatkan, Leukositosis 12.5 103 /μL, segmen meningkat. Terdengar ronki halus, nadi
75%, kesan adanya infeksi. Pada pemeriksaan meningkat,Pernafasan cuping hidung.
foto thoraks didapatkan kesan • Apabila pneumonia bakteri leukosit berkisar
bronkopneumonia. antara 15.000-40.000/mm dengan predominan
PMN. Leukopenia ( < 5.000/mm) menunjukan
proknosis yang buruk. Foto thorax Infiltrat
intertisial, ditandai dengan peningkatan corakan
broncovaskular, peribroncial cuffing, dan
hiperaerasi, konsolidasi.
TERIMAKASIH