Anda di halaman 1dari 44

MALARIA MIX

FALSIFARUM DAN VIVAX

Rosa Da Lima T G Ledjepen

PEMBIMBING:
dr. Yohanes Niko Santoso Pambudi
I.
LAPORAN KASUS

2
I.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. MMN
Jenis kelamin : Laki-laki

Umur : 43 Tahun
Pekerjaan : Sopir
Agama : Katolik

Alamat : Wanno Karedi, Loura


No. RM : 108520

Tanggal MRS : 04 Januari 2022


3
Anamnesis didapatkan secara auto &
I.2 Anamnesis alloanamnesis (Istri pasien)

Keluhan Utama

• Demam

Keluhan Tambahan

• Mual, muntah.

Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang dengan keluhan Demam > 1


minggu SMRS. Demam disertai rasa mengigil
dan berkeringat banyak, Demam naik- turun.
4
I.2 Anamnesis

Lanjutan.. Riwayat Penyakit Sekarang

• Keluhan disertai nyeri kepala, mual dan muntah.


Muntah > 3x dalam sehari dalam 2 hari terakhir
SMRS. Muntah cair bercampur sisa makanan,
tidak ada lendir maupun darah. Nafsu makan
pasien menurun. Tidak ada keluhan gusi
berdarah, mimisan atau muncul bintik-bintik di
tubuh. Pasien juga mengeluhkan rasa pegal di
seluruh tubuh terutama di sendi-sendi besar
seperti panggul dan tulang belakang. BAB dan
BAK tidak ada keluhan.

5
I.2 Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti saat ini.
• Hipertensi (-), DM (-), penyakit lain (-)

Riw Pengobatan
• Paracetamol 500 mg tablet

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluhan yang sama tidak dialami keluarga pasien.

Riwayat Kebiasaan
• riwayat konsumsi alkohol maupun merokok.
6
I.3 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 119 kali/menit, Reguler.
• Pernapasan : 22 kali/menit
• Suhu : 39,20C
• Akral : hangat
• BB : 48 kg
7
I.3 Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Bentuk Kepala : Normocephal
• Simetris Wajah : Simetris
• Rambut : Hitam, distribusi merata

Mata
• Bola mata : Eksoftalmus/endoftalmus (-/-)
• Gerakan : Bisa ke segala arah, strabismus (-/-)
• Kelopak mata : Xanthelasma (-/-), edema (-/-)
• Konjungtiva : Anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
• Kornea : Injeksi siliaris (-/-), sikatrik kornea (-/-)
• Pupil : Isokor (3 mm/3 mm), reflex cahaya langsung
(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+).
I.3 Pemeriksaan Fisik
Telinga Mulut
• Aurikula : Tophus(-/-), • Bibir : Mukosa kering (-),
sekret (-/-), nyeri tarik aurikula sianosis (-), stomatitis (-),
(-/-), nyeri tekan tragus (-/-) perdarahan (-)
• Pendengaran : Kesan normal • Tonsil : T1/T1 tenang,
• Proc. Mastoideus : Nyeri tekan hiperemis (-)
(-/-) • Faring : Sulit dievaluasi
• Gusi : Perdarahan (-)
Hidung • Lidah : Atrofi papil lidah (-),
• Cavum Nasi : kandidiasis oral (-)
Lapang/lapang, sekret (-/-),
darah (-/-), krusta (-/-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Leher
• Kelenjar getah bening : Pembesaran (-)
• Kelenjar tiroid : Ukuran kesan normal, permukaan
licin, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)
• Kaku kuduk :-
• Tumor : Tidak ada

Dada
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
• Bentuk : Normochest
• Sela iga : Pelebaran (-), retraksi (-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Paru
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
• Palpasi : Fremitus raba simetris kiri =
kanan, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Sonor, batas paru hepar di ICS V,
batas paru belakang kanan vertebra thorakalis
X, batas paru belakang kiri vertebra thorakalis
XI
• Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler,
tidak ditemukan bunyi napas tambahan
I.3 Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS III-IV linea parasternalis dextra,
pinggang jantung di ICS III parasternal sinistra batas kiri jantung di ICS V
linea midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur sistolik (-), gallop (-)

Punggung
• Inspeksi : Tidak ditemukan kelainan.
• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus raba simetris kiri = kanan
• Perkusi : Nyeri ketok CVA (-/-)
• Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler, bunyi tambahan ronki (-),
wheezing (-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi : Datar, striae (-).
• Auskultasi : Bising usus (+) normal 9x/menit
• Perkusi : Timpani (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (+) regio epigastric
Hepatomegali 1 jari BAC dan Splenomegali S3

Ekstremitas
• Inspeksi : Tanda radang (-), ulkus (-).
• Palpasi : Akral hangat (+), CRT <2’
I.3 Pemeriksaan Fisik

• Alat Kelamin : tidak dilakukan pemeriksaan


• Anus dan Rektum : tidak dilakukan pemeriksaan
  Hasil Nilai Rujukan

I.4 Pemeriksaan Darah Rutin


Hb 8,8 g/dL 12-15 g/dL
Penunjang Hematokrit 26,9 % 37-43 %
MCV 83,3 µm3 80-100 µm3
Laboratorium pada tgl. MCH 27,3 pg 27-32 pg
04 Januari 2023 MCHC 32,9 g/dl 32-36 g/dl
Leukosit 7,8 x 103/mm3 5,0-10,0 x 103/mm3
Eritrosit 3,24 x 106/mm3 3,5-5,5 x 106/mm3
Trombosit 81 x 103/mm3 150-400 x 103/mm3
RDW 12,7 % 11-16 %
PDW 17,7% 11-18 %
MPV 10,6 µm3 6-11 µm3
PCT 0,086 % 0,150-0,500 %
Hitung jenis    
-Neutrofil 80,1 % 50-70 %
-Limfosit 10,8 % 20-40 %
-Monosit 5,1% 2-8 %
-Eosinofil 3,4% 1-3 %
-Basofil 0,6 % 0-1 %

Malaria (TT)
Malaria MIX (PF +++, PV + Negatif
+) 15
I.5 Resume
Seorang Laki-laki, usia 43 tahun datang dengan keluhan Demam sejak
kurang lebih 1 minggu yang lalu, demam muncul tiba-tiba dan naik turun,
cenderung tidak menentu. Keluhan demam juga disertai dengan menggigil
dan berkeringat banyak. Keluhan disertai nyeir kepala, mual dan muntah
bercampur makanan, nafsu makan menurun, rasa pegal di seluruh tubuh
terutama sendi-sendi besar seperti panggul dan tulang belakang. Pada
pemeriksaan fisik, TD 120/80 mmHg, Suhu : 39,2 C, Conjutiva Anemis (+/+),
pemeriksaan abdomen nyeri tekan pada regio epigastric, Splenomegali S3
dan hepatomegali 1 jari BAC. Pemeriksaan penunjang didapatkan adanya
penurunan kadar trombosit, Hemoglobin dan Malaria Mix PF +++, PV ++

16
I.6 Diagnosis
• Obs febris H+7 ec Malaria MIX (Malaria Falsifarum
dan malaria Vivax)

17
I.7 Tatalaksana
• IVFD RL 20 tpm
• Paracetamol 3 x 500 mg K/P Demam
• Ranitidine 2x50 mg

• Ondancentron 1x 4 mg IV K/P muntah


• DHP 1x3 tab selama 3 hari
• Primakuin 1x1 tab selama 14 hari
I.8 Follow Up
Tanggal SOAP
05/1/2023 S : Lemas dan mual
H.1 O : Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, conjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik +/+ min
TD : 110/80 mmHg RR : 22 x/menit
HR : 105 x/menit S : 36,8 oC
Abdomen: NTE (+)
Auskultasi bising usus (+), distensi (-)
A : Obs febris H+7 ec Malaria MIX (Malaria Falsifarum dan malaria
Vivax)
P :
IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 3 x 500 mg K/P Demam
Ranitidine 2x50 mg
Ondancentron 1x 4 mg IV K/P muntah
DHP 1x3 tab (Hari kedua )
Primakuin 1x1 tab (Hari kedua )
I.8 Follow Up
Tanggal SOAP
06/1/2023 S : Lemas dan mual
H.2 O : Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, conjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik +/+ min
TD : 120/80 mmHg RR : 20 x/menit
HR : 86 x/menit S : 36,3 oC
Abdomen: NTE (+)
Auskultasi bising usus (+), distensi (-)
A : Obs febris H+8 ec Malaria MIX (Malaria Falsifarum dan malaria
Vivax)
P :
IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 3 x 500 mg K/P Demam
Ranitidine 2x50 mg
Ondancentron 1x 4 mg IV K/P muntah
DHP 1x3 tab (Hari kedua )
Primakuin 1x1 tab (Hari kedua )
I.8 Follow Up
Tanggal SOAP
07/1/2023 S : Lemas, mual dan muntah
H.3 O : Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, conjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik +/+ min
TD : 110/90 mmHg RR : 20 x/menit
HR : 98 x/menit S : 36,4oC
Abdomen: NTE (+)
Auskultasi bising usus (+), distensi (-)
A : Obs febris H+9 ec Malaria MIX (Malaria Falsifarum dan malaria
Vivax)

P :

Instruksi pemeriksaan ulang Malaria


I.8 Follow Up
Tanggal SOAP
20/7/2022 S : Tidak ada keluhan
H.5 O : Keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, conjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik +/+ min
TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/menit
HR : 82 x/menit S : 36,4 oC
A : Obs febris H+6 ec Malaria Falcifarum
P :
IVFD RL 20 tpm
Paracetamol 500 mg/8 jam IV
Ranitidine 50 mg/12 jam IV
Ceftriaxone 1 gr/12 jam IV
Pantoprazole 40 mg/24 jam IV
Asam tranexamat 500 mg/8 jam IV
DHP 1x3 tab (Hari 3)
Sucralfate syr 3x2 cth
Ondansentron 4 mg/8 jam IV

Pasien sudah boleh pulang. Obat pulang yang diberikan:


Paracetamol 3x500 mg po, Lanzoprazole 2x30 mg po, Sucralfate syr 3x2
cth, Ondansentron 3x8 mg po
II.
TINJAUAN PUSTAKA

23
MALARIA
• Malaria merupakan penyakit yang endemik di
negara tropis termasuk Indonesia.
• Malaria yang menyerang manusia adalah
malaria falcifarum, malaria vivax, malaria
malariae dan malaria ovale.
• Di Indonesia kasus terbanyak adalah malaria
falcifarum (malaria trophika/tertiana maligna)
dan malaria vivax (malaria tertiana benigna)
Siklus Hidup Malaria
DIAGNOSIS
Trias malaria: demam
(>37,5), menggigil,
berkeringat, sakit kepala,
Klinis
mual, muntah, diare, nyeri
otot dan penurunan
kesadaran
Pendekatan diagnosis

SADT tebal dan tipis 


Parasitologi
parasite malaria

Kriteria diagnosis menurut rekomendasi WHO:


Daerah risiko rendah  kemungkinan terpapar malaria, demam dalam 3 hari terakhir
tanpa ada tanda penyakit akut lain. (Konfirmasi parasitology dan RDT)
Daerah risiko tinggi  demam dalam 24 jam terakhir dan atau adanya anemia (RDT)
Temuan Klinis dan Laboratorium
Gejala klinis Laboratorium

• Hiperpireksia (>40) • Hipoglikemia (<40 mg/dL)


• Gangguan kesadaran atau • Asidosis metabolic (pH 7,25,
koma plasma bikarbonat <15 mEq/L)
• Prostrasi contoh general • Anemia normositik berat
weakness • Hemoglobuniria amakroskopik
• Failure to feed • Hiperparasitemia
• Kejang berulang • Gangguan pada ginjal (urin <400
• Distress napas ml/24 jam pada dewasa, <12
• Syok ml/kgBB pada anak, kreatin >3
• Ikterik mg/dl)
• Hemoglobinuria • Ditemukan P. Falcifarum
• Perdarahan spontan
• Edema paru atau ARDS
Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi

• Pengobatan malaria falcifarum:


– ACT 1 kali/hari selama 3 hari + primakuin 0,75
mg/kgBB pada hari pertama saja

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 6-10 kg 11-17 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-59 kg ≥60 kg


≤5 kg
0-1 bulan 2-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15
bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4

1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 3
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 11-17 ≥60 kg


≤5 kg 6-10 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-49 kg 50-59 kg
0-1 2-11 kg 5-9 10-14 ≥15 ≥15 ≥15
1-4 tahun
bulan bulan tahun tahun tahun tahun
tahun

Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4

1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 2 3
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• Pengobatan malaria vivax:
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari + primakuin 0,25
mg/kgBB pada hari selama 14 hari

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 6-10 kg 11-17 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-59 kg ≥60 kg


≤5 kg
0-1 bulan 2-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15
bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4
1-
14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 11-17 ≥60 kg


≤5 kg 6-10 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-49 kg 50-59 kg
0-1 2-11 kg 5-9 10-14 ≥15 ≥15 ≥15
1-4 tahun
bulan bulan tahun tahun tahun tahun
tahun

Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4

1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• Pengobatan malaria ovale sama seperti malaria vivax.
• Pengobatan malaria malariae:
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari dan tidak diberikan primakuin.
• Pengobatan infeksi campur: P.falcifarum + P. vivax/ovale
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari + primakuin 0,25 mg/kgBB
selama 14 hari
Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 6-10 kg 11-17 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-59 kg ≥60 kg


≤5 kg
0-1 bulan 2-11 1-4 5-9 10-14 ≥15 ≥15
bulan tahun tahun tahun tahun tahun

1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4

1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan

Hari Jenis obat 11-17 ≥60 kg


≤5 kg 6-10 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-49 kg 50-59 kg
0-1 2-11 kg 5-9 10-14 ≥15 ≥15 ≥15
1-4 tahun
bulan bulan tahun tahun tahun tahun
tahun

Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4

1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1 1
Pengobatan Malaria pada Ibu Hamil
• ACT tidak boleh diberikan pada ibu hamil trimester I
dan primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
Pengobatan Malaria Falsiparum
Umur kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet + Klindamisin 2x300 mg
selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) ACT tablet selama 3 hari

Pengobatan Malaria Vivax


Umur kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Pengobatan Malaria Berat
• Pengobatan di PKM/klinik non perawatan
– Artemeter IM 3,2 mg/kgBB
– Rujuk ke fasilitas dengan rawat inap
• Pengobatan di PKM/klinik perawatan/RS
– Pilihan pertama: Artesunat intravena 2,4 mg/kgBB
(jam 0,12,24) dilanjutkan dengan dosis yang sama
setiap 24 jam sehari sampai mampu minum obat.
– Bila sudah bisa minum obat, ACT diberikan 3 hari dan
primakuin sesuai jenis plasmodiumnya.
Pengobatan Malaria Berat
• Alternatif:
– Artemeter IM 3,2 mg/kgBB pada hari pertama
dilanjutkan dengan 1,6 mg/kgBB satu kali sehari
sampai mampu minum obat.
– Kina drip:
• Pada orang dewasa: Loading dose 20 mg/kgBB dilarutkan
dalam 500ml D5% atau NaCl 0,9% selama 4 jam pertama. 4
jam kedua  hanya D5% atau NaCl 0,9%. 4 jam berikutnya
 kina dosis rumatan 10 mg/kgBB dalam 500ml D5% atau
NaCl 0,9% . 4 jam selanjutnya hanya D5% atau NaCl 0,9% .
• Setelah itu diberukan lagi dosis rumatan sampai mampu
minum obat, kina tablet peroral 10 mg/kgbb/kali tiap 8 jam
• Dosis total kina selama 7 hari dihitung sejak pemberian kina
perinfus yang pertama.
Pengobatan Malaria Berat
• Alternatif:
– Kina drip:
• Pada anak: Kina HCL 25% perinfus dosis 10 mg/kgBB
(bila umur <2 bulan: 6-8 mg/kgBB) diencerkan dengan
D5% atau NaCl 0,9% sebanyak 5-10 cc/kgBB diberikan
selama 4 jam, diulang tiap 8 jam sampai dapat minum
obat.

Kina tidak boleh diberikan secara bolus IV, toksik bagi jantung.
Dosis kina max dewasa 2000 mg/hari.
Pengobatan Malaria Berat
• Ibu Hamil
– Kina HCl drip IV pada trimester I dan
Artesunat/Artemeter IV pada trimester II dan IIII.
Pemantauan Pengobatan
• Hitung parasite minimal tiap 24 jam, target
hitung parasite H1 50% dan H0 dan H3 <25%
H0.
• Pemeriksaan diulang sampai dengan tidak
ditemukan parasite malaria dalam 3 kali
pemeriksaan berturut-turut.
III.
DISKUSI

40
DIAGNOSIS
Temuan pada kasus: TEORI
• Keluhan badan terasa demam
Gejala umum malaria:
sejak kurang lebih 7 hari yang lalu
• Demam muncul tiba-tiba dan naik • Trias malaria: demam
turun, cenderung tidak menentu (>37,5), menggigil,
• Keluhan demam juga disertai berkeringat
dengan menggigil dan berkeringat
banyak
• Keluhan lain: Nyeri Kepala, mual
dan muntah bercampur makanan, Gejala penyerta malaria:
nafsu makan menurun, rasa pegal • Sakit kepala, mual dan muntah,
di seluruh tubuh terutama sendi- nyeri otot atau pegal-pegal
sendi besar seperti panggul dan failure to feed.
tulang belakang
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu tubuh aksiler >37,5
DAN PENUNJANG

Temuan pada kasus: Konjungtiva atau telapak tangan


Pemfis: Conjutiva Anemis (+/+),
pucat
pemeriksaan abdomen nyeri
tekan pada regio epigastric,
hepatomegali 1 jari BAC dan
Splenomegali S3 Sklera ikterik

Hepatosplenomegali

Temuan pada kasus: Konfirmasi: ditemukannya parasit


malaria di bawah mikroskop atau
Malaria Mix (PF +++ , PV++)
alternatif lainnya dengan RDT.
TATALAKSANA

IVFD RL 20 tpm  resusitasi awal


cairan

Inj. Pantoprazole 40 mg/24 jam/IV


Inj. Ranitidine 50 mg merupakan
 merupakan golongan PPI yang
golongan antihistamin II yang dapat
menghambat pembentukan HCl di
menghambat sekresi HCl.
sel parietal

Paracetamol 500 mg  sebagai


antipiretik

Pemberian DHP 1x3 tab selama 3 hari dan


Primakuin 1x1 tab selama 14 hari sebagai terapi
malaria berdasarkan jenis plasmodium
falsiparum dan malaria vivax dan berat badan
pasien
TERIMA KASIH 

44

Anda mungkin juga menyukai