PEMBIMBING:
dr. Yohanes Niko Santoso Pambudi
I.
LAPORAN KASUS
2
I.1 Identitas Pasien
Nama : Ny. MMN
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 43 Tahun
Pekerjaan : Sopir
Agama : Katolik
Keluhan Utama
• Demam
Keluhan Tambahan
• Mual, muntah.
5
I.2 Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti saat ini.
• Hipertensi (-), DM (-), penyakit lain (-)
Riw Pengobatan
• Paracetamol 500 mg tablet
Riwayat Kebiasaan
• riwayat konsumsi alkohol maupun merokok.
6
I.3 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan umum
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Compos mentis
Tanda vital
• Tekanan darah : 120/80 mmHg
• Nadi : 119 kali/menit, Reguler.
• Pernapasan : 22 kali/menit
• Suhu : 39,20C
• Akral : hangat
• BB : 48 kg
7
I.3 Pemeriksaan Fisik
Kepala
• Bentuk Kepala : Normocephal
• Simetris Wajah : Simetris
• Rambut : Hitam, distribusi merata
Mata
• Bola mata : Eksoftalmus/endoftalmus (-/-)
• Gerakan : Bisa ke segala arah, strabismus (-/-)
• Kelopak mata : Xanthelasma (-/-), edema (-/-)
• Konjungtiva : Anemis (+/+), sklera ikterik (-/-)
• Kornea : Injeksi siliaris (-/-), sikatrik kornea (-/-)
• Pupil : Isokor (3 mm/3 mm), reflex cahaya langsung
(+/+), reflex cahaya tidak langsung (+/+).
I.3 Pemeriksaan Fisik
Telinga Mulut
• Aurikula : Tophus(-/-), • Bibir : Mukosa kering (-),
sekret (-/-), nyeri tarik aurikula sianosis (-), stomatitis (-),
(-/-), nyeri tekan tragus (-/-) perdarahan (-)
• Pendengaran : Kesan normal • Tonsil : T1/T1 tenang,
• Proc. Mastoideus : Nyeri tekan hiperemis (-)
(-/-) • Faring : Sulit dievaluasi
• Gusi : Perdarahan (-)
Hidung • Lidah : Atrofi papil lidah (-),
• Cavum Nasi : kandidiasis oral (-)
Lapang/lapang, sekret (-/-),
darah (-/-), krusta (-/-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Leher
• Kelenjar getah bening : Pembesaran (-)
• Kelenjar tiroid : Ukuran kesan normal, permukaan
licin, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-)
• Kaku kuduk :-
• Tumor : Tidak ada
Dada
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
• Bentuk : Normochest
• Sela iga : Pelebaran (-), retraksi (-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Paru
• Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
• Palpasi : Fremitus raba simetris kiri =
kanan, nyeri tekan (-)
• Perkusi : Sonor, batas paru hepar di ICS V,
batas paru belakang kanan vertebra thorakalis
X, batas paru belakang kiri vertebra thorakalis
XI
• Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler,
tidak ditemukan bunyi napas tambahan
I.3 Pemeriksaan Fisik
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Batas jantung kanan di ICS III-IV linea parasternalis dextra,
pinggang jantung di ICS III parasternal sinistra batas kiri jantung di ICS V
linea midclavicularis sinistra.
• Auskultasi : Bunyi jantung I/II reguler, murmur sistolik (-), gallop (-)
Punggung
• Inspeksi : Tidak ditemukan kelainan.
• Palpasi : Nyeri tekan (-), fremitus raba simetris kiri = kanan
• Perkusi : Nyeri ketok CVA (-/-)
• Auskultasi : Bunyi napas dasar vesikuler, bunyi tambahan ronki (-),
wheezing (-)
I.3 Pemeriksaan Fisik
Abdomen
• Inspeksi : Datar, striae (-).
• Auskultasi : Bising usus (+) normal 9x/menit
• Perkusi : Timpani (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (+) regio epigastric
Hepatomegali 1 jari BAC dan Splenomegali S3
Ekstremitas
• Inspeksi : Tanda radang (-), ulkus (-).
• Palpasi : Akral hangat (+), CRT <2’
I.3 Pemeriksaan Fisik
Malaria (TT)
Malaria MIX (PF +++, PV + Negatif
+) 15
I.5 Resume
Seorang Laki-laki, usia 43 tahun datang dengan keluhan Demam sejak
kurang lebih 1 minggu yang lalu, demam muncul tiba-tiba dan naik turun,
cenderung tidak menentu. Keluhan demam juga disertai dengan menggigil
dan berkeringat banyak. Keluhan disertai nyeir kepala, mual dan muntah
bercampur makanan, nafsu makan menurun, rasa pegal di seluruh tubuh
terutama sendi-sendi besar seperti panggul dan tulang belakang. Pada
pemeriksaan fisik, TD 120/80 mmHg, Suhu : 39,2 C, Conjutiva Anemis (+/+),
pemeriksaan abdomen nyeri tekan pada regio epigastric, Splenomegali S3
dan hepatomegali 1 jari BAC. Pemeriksaan penunjang didapatkan adanya
penurunan kadar trombosit, Hemoglobin dan Malaria Mix PF +++, PV ++
16
I.6 Diagnosis
• Obs febris H+7 ec Malaria MIX (Malaria Falsifarum
dan malaria Vivax)
17
I.7 Tatalaksana
• IVFD RL 20 tpm
• Paracetamol 3 x 500 mg K/P Demam
• Ranitidine 2x50 mg
P :
23
MALARIA
• Malaria merupakan penyakit yang endemik di
negara tropis termasuk Indonesia.
• Malaria yang menyerang manusia adalah
malaria falcifarum, malaria vivax, malaria
malariae dan malaria ovale.
• Di Indonesia kasus terbanyak adalah malaria
falcifarum (malaria trophika/tertiana maligna)
dan malaria vivax (malaria tertiana benigna)
Siklus Hidup Malaria
DIAGNOSIS
Trias malaria: demam
(>37,5), menggigil,
berkeringat, sakit kepala,
Klinis
mual, muntah, diare, nyeri
otot dan penurunan
kesadaran
Pendekatan diagnosis
1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4
1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 3
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan
Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1 Primakuin - - ¾ 1½ 2 2 2 3
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• Pengobatan malaria vivax:
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari + primakuin 0,25
mg/kgBB pada hari selama 14 hari
1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4
1-
14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan
Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• Pengobatan malaria ovale sama seperti malaria vivax.
• Pengobatan malaria malariae:
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari dan tidak diberikan primakuin.
• Pengobatan infeksi campur: P.falcifarum + P. vivax/ovale
– ACT 1 kali/hari selama 3 hari + primakuin 0,25 mg/kgBB
selama 14 hari
Jumlah tablet per hari menurut berat badan
1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4
1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1
Pengobatan Malaria Tanpa
Komplikasi
• ATAU:
Jumlah tablet per hari menurut berat badan
Artesunat ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-3
Amodiakuin ¼ ½ 1 1½ 2 3 4 4
1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1 1
Pengobatan Malaria pada Ibu Hamil
• ACT tidak boleh diberikan pada ibu hamil trimester I
dan primakuin tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
Pengobatan Malaria Falsiparum
Umur kehamilan Pengobatan
Trimester I (0-3 bulan) Kina 3x2 tablet + Klindamisin 2x300 mg
selama 7 hari
Trimester II (4-6 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Trimester III (7-9 bulan) ACT tablet selama 3 hari
Kina tidak boleh diberikan secara bolus IV, toksik bagi jantung.
Dosis kina max dewasa 2000 mg/hari.
Pengobatan Malaria Berat
• Ibu Hamil
– Kina HCl drip IV pada trimester I dan
Artesunat/Artemeter IV pada trimester II dan IIII.
Pemantauan Pengobatan
• Hitung parasite minimal tiap 24 jam, target
hitung parasite H1 50% dan H0 dan H3 <25%
H0.
• Pemeriksaan diulang sampai dengan tidak
ditemukan parasite malaria dalam 3 kali
pemeriksaan berturut-turut.
III.
DISKUSI
40
DIAGNOSIS
Temuan pada kasus: TEORI
• Keluhan badan terasa demam
Gejala umum malaria:
sejak kurang lebih 7 hari yang lalu
• Demam muncul tiba-tiba dan naik • Trias malaria: demam
turun, cenderung tidak menentu (>37,5), menggigil,
• Keluhan demam juga disertai berkeringat
dengan menggigil dan berkeringat
banyak
• Keluhan lain: Nyeri Kepala, mual
dan muntah bercampur makanan, Gejala penyerta malaria:
nafsu makan menurun, rasa pegal • Sakit kepala, mual dan muntah,
di seluruh tubuh terutama sendi- nyeri otot atau pegal-pegal
sendi besar seperti panggul dan failure to feed.
tulang belakang
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu tubuh aksiler >37,5
DAN PENUNJANG
Hepatosplenomegali
44