Ca Mammae Dextra
Oleh:
Rosalia Tiara Lesmana, S. Ked
2130912320076
Pembimbing :
1
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. Nor Hayati
Usia : 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Komp. Karya Budi II blok A No 14 Sei Lulut
Banjarmasin Kalimantan Selatan
II. Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan payudara kanan sejak 1
tahun lalu
RiwayatPenyakitSekarang :
Pasien mengeluhkan teraba benjolan pada payudara kanan sejak 1
tahun, benjolan muncul tiba tiba awalnya sebesar kelereng semakin
lama semakin membesar dan pecah mengeluarkan nanah dan puting
susu tertarik ke dalam, payudara kadang terasa sakit hilang timbul,
demam (-), mual (-), muntah (-). Pasien telah melakukan kemoterapi
sebanyak 4 kali dari rentang tanggal 20/03/2023 s/d 05/06/2023 di
RSUD Ulin Banjarmasin dengan regimen kemoterapi fluorouracil 850
mg, doxorubicyn 80 mg, cyclofosfamide 850 mg.
2
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluhan Serupa : tidak ada
Hipertensi : ada
Diabetes Mellitus : tidak ada
Asma : tidak ada
3
Payudara : Inspeksi : Massa (+) di payudara kanan ukuran 3
cm x 4 cm solid immobile, hiperemis (-),
retraksi puting (+), ulkus (+)
Palpasi : Massa (+)
4
IV. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium (25-07-2023):
PROTHROMBI
N TIME
PT 9.9 9.9-13.5 detik
APTT 24. 22.2-37.0 detik
9
KIMIA
GULA DARAH
5
Foto Thorax (25-7-2023)
Cor dan pulmo dalam batas normal
Tak tampak metastase paru
EKG 05/8/2022
Sinus ryhtm, HR 82x/m, tidak ada tanda iskemik.
Echocardiografi (16/05/2023)
- Dimensi ruang jantung dbn
- Thrombus vegetasi (-)
- LVH (-)
- IVS dan IAS intak
- global normokinetik
- Fungsi sistolik LV normal dengan EF teich 68%
- Fungsi diastolik LV Normal
- Disfungsi sistolik RV normal
- Katup katup normal
FNAB (12/01/2023)
Ductal Carcinoma
V. Diagnosis
Ca Mammae dextra
VII. ASA
ASA II
X. Problem Anestesi
Tidak ada kesulitan ventilasi dan intubasi
6
XI. Rencana Anestesi
General Anestesi dengan Endotracheal Tube
XII. Persiapan
1. Persiapan pasien dipuasakan 6-8 jam pre-operasi
2. Persiapan mesin anestesi
3. Persiapan alat yang digunakan
4. Persiapan obat
a. Premedikasi
Konseling untuk membantu psikis pasien
Ondansetron 8 mg intravena untuk mengatasi mual dan
mencegah muntah
b. Analgetik
Fentanyl : 1-2 mcg/kgBB = 50 mcg – 100 mcg
c. Induksi
Propofol : 2-2,5 mg/kgBB = 100 mg – 125 mg
d. Muscle Relaxant
Atracurium : 0,5-0,6 mg/kgBB = 25 –30 mg
e. Maintanance
Oksigen : 4-6 lpm
f. Emergency
Efedrin : diberikan jika hipotensi
Dosis : 0,2 mg/kgBB = 10 mg
Sulfas Atropin (SA) : diberikan jika bradikardi
Dosis: 0,005 mg/kgBB = 0,25 mg
Epinephrine: diberikan jika cardiac arrest
Dosis: 0,25-0,3 mg/kgBB = 12,5 – 15 mg
Dexamethasone : diberikan jika ada reaksi alergi atau edema
laring
Dosis: 0,5 – 9 mg/ hari IV atau IM
7
5. Orofaringeal airway 14. Spuit 3cc / 5cc / 10cc
6. Plester 15. Lidocain
7. Stilet 16. Jelly
8. O2 terhubung ke mesin 17. Bantal
9. Selubung suction 18. Handscoon
c) Cek identitas pasien
d) Pastikan pasien terpasang IV line dengan tetesan yang lancar
e) Pindahkan pasien ke kamar operasi, posisikan supine
f) Pasang tensimeter NIBP, pulse oxymetri dan elektrode ECG
g) Lakukan insuflasi Oksigen dengan aliran 8 lpm
Lakukan pemberian analgetik dengan Fentanyl 1-2 mcg/kgBB = 50
mcg – 100 mcg dan induksi dengan Propofol : 2-2,5 mg/kgBB =
100 mg – 125 mg
h) Pada saat pasien sudah tidak sadar, cek refleks bulu mata, jika
hilang, berikan nafas dengan menggunakan facemask, ekstensikan
kepala, letakkan facemask di atas mulut pasien
i) Pastikan udara tidak bocor, perhatikan pengembangan dada
Masukkan muscle relaksan Atracurium : 0,5-0,6 mg/kgBB = 25 –
30 mg, sambil ventilasi manual
j) Tunggu 3-5 menit.
k) Alirkan oksigen 6 lpm dan Sevofluran 2% tergantung reaksi pasien
ke dalam anestesi, tergantung ada atau tidaknya respon nyeri dan
nadi normal atau tidak berubah dengan rangsangan
l) Ekstensikan kepala, buka mulut pasien, masukkan laringoskop
dengan tangan kiri dari atas kanan pasien, tarik ke tengah, sehingga
epiglotis terlihat, lakukan manuver cricoid untuk memudahkan
melihat pita suara, masukkan ETT, sambungkan dengan pipa
konektor, kembangkan balon ETT
m) Periksa apakah ETT sudah tepat letaknya (dengan stetoskop pada 2
lapang paru nilai simetrisasi dan epigastrium)
n) Fiksasi dengan plester bila berhasil, pasang OPA
o) Intubasi selesai, maintenance cairan dan anestesi, lakukan
monitoring durante operasi
p) Lakukan terapi cairan
XIV. Terapi Cairan
a) Maintenance
4 x 10 kg = 40 cc
2 x 10 kg = 20 cc
1 x 33 kg = 33 cc
Total = 93 cc/jam
8
b) Terapi Pengganti = Lama puasa x maintenance
= 8 jam x 93 cc/jam
= 744 cc/jam
c) Stress Operasi
Operasi besar : 4-8 ml/kgBB/jam
4 ml x 53 kg = 200 cc/jam
8 ml x 53 kg = 400 cc/jam
e) Perdarahan
3. 445 x ( 39,4−30 )
ABL= =821,9cc
39,4
9
Pasien dikirim ke ruang pulih sadar sambil memperhatikan jalan nafas.
Kemudian diberikan oksigen 2-4 lpm diruang pulih sadar, sampai pasien sadar.
Observasi tekanan darah, nadi, jalan napas, warna kulit dan kesadaran.
ALDRETTE SCORE
1. Pergerakan : - gerak bertujuan 2
- gerak tak bertujuan 1
- tidak bergerak 0
2. Pernafasan : - teratur, batuk, manangis 2
- depresi 1
- perlu bantuan 0
3. warna kulit : -merah muda 2
- pucat 1
- sianosis 0
4. TD : - berubah sekitar 20% 2
- berubah 20%-30% 1
- berubah >30% 0
5. Kesadaran : - sadar penuh 2
- bereaksi terhadap rangsangan 1
- tidak bereaksi 0
TOTAL SKOR : 10
10