Anda di halaman 1dari 34

Oleh: Shekina Rondonuwu

Pembimbing: dr. Suryadi N.N. Tatura, SpA(K)


LAPORAN KASUS
1
Hal. 11: IVFD Asering (HS): 30
gtt/m
Hal. 12: sclera tidak ikterik
Hal. 18: TD: 120/80
2
Wabah
Sindroma
Syok
Dengue
Demam
Dengue
DHF
Morbiditas dan
mortalitas pada anak >>
Unusual manifestations dan
atypical manifestations
berakibat fatal
1976
Unusual manifestations:
keterlibatan SSP, GIT, hepar,
ginjal, sist respirasi dan
kardiovaskuler, muskuloskeletal,
mata, dll.
2004
3
Manifestasi neurologis
pada infeksi virus
dengue
kejang demam pada anak usia
muda,
ensefalopati,
ensefalitis / meningitis aseptik,
perdarahan intrakranial / trombosis,
efusi subdural, mononeuropati /
polineuropati,
Sindroma Guillane-Barre,
myelitis transfersa
ensefalopati merupakan
manifestasi neurologi
paling sering
penurunan kesadaran, mulai dari
mengantuk sampai koma, dan dapat
sampai meninggal.
Gejala lain dari ensefalopati dapat
berupa sakit kepala,
tangis yang melengking,
kejang, kemudian timbul
kelumpuhan saraf otak serta saraf
sensorimotor perifer
4
kelainan atau penyakit yang
ditandai dengan penimbunan
jaringan lemak tubuh secara
berlebihan
OBESITAS
infeksi virus dengue
risiko tinggi
memiliki peluang lebih
besar utk memberikan
manifestasi jarang
seperti:
ensefalopati,
ko-infeksi dengan
penyakit lainnya,
serta komplikasi dari
kelebihan cairan
5
Seorang anak laki-laki, RR, usia 8
tahun 6 bulan, masuk rumah
sakit pada tanggal 3 Februari
2014 jam 04.30 WITA dengan
keluhan utama kejang
sebanyak 1 kali sejak 3 jam
sebelum masuk rumah sakit
disertai penurunan kesadaran,
dan demam sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit.
6
02/02/14 03/02/14 02/02/14 03.30
Demam, tinggi pada
perabaan,
mendadak MRS di RS AD Teling
Kejang,
penurunan
kesadaran
Dirujuk ke RSUP
Prof. RD. Kandou
7
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
(diperoleh dari anamnesis dari orang tua)
Penderita sudah pernah mengalami
diare dan batuk pilek yang sembuh
dengan pengobatan. Penderita belum
pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.

RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA
Hanya penderita yang sakit seperti ini
dalam keluarga.

8
RIWAYAT ANTENATAL DAN PERSALINAN
ANC : 8 kali, teratur
TT : 2x
Selama hamil, ibu sehat

Penderita lahir di rumah sakit,
BBL: 3200 gram, ditolong oleh bidan,
secara spontan letak belakang kepala,
dan langsung menangis kuat.

9
RIWAYAT KEPANDAIAN /
KEMAJUAN
Membalik : 4 bulan
Tengkurap : 6 bulan
Duduk : 8 bulan
Merangkak : 10 bulan
Berdiri : 12 bulan
Berjalan : 14 bulan
Tertawa : 3 bulan
Berceloteh : 6 bulan
Memanggil mama/papa :
12 bulan

RIWAYAT PEMBERIAN
MAKANAN
ASI : -
PASI : lahir 1 tahun
Bubur susu: 4 8
Bubur saring: -
Bubur halus: 8-12 bln
Nasi lembek: 12 18 bulan
Nasi + lauk: 18 bulan -
sekarang

RIWAYAT IMUNISASI
Penderita telah mendapatkan vaksinasi dasar
lengkap sampai usia 1 tahun.

Sesuai umur
10
Ayah Ibu
34 tahun 33 tahun
Minahasa Minahasa
SMA SMA
Pegawai swasta Pegawai swasta
Rumah beratapkan seng, dinding beton, lantai
ubin, dengan 3 buah kamar tidur.
Rumah dihuni oleh 7 orang dewasa dan 4
orang anak.
Kamar mandi dan WC terletak di dalam
rumah.
Sumber penerangan listrik dari PLN.
Sumber air minum dari air kemasan.
Penanganan sampah dengan cara
dikumpulkan dan dibuang
11
12
Tanggal 3 Februari 2014 (jam 04.30 WITA, pada saat
penderita masuk rumah sakit)
Keadaan umum : tampak sakit
Kesadaran : GCS E3 V3 M3 (N >13)
Status antropometri:
Berat badan : 50 kg
Tinggi badan : 142 cm
BB/U : 178,57% berat badan lebih
TB/U : 109,16% tinggi badan baik
BB/TB : 142,85% obesitas
(berat badan ideal: 35kg)
Lingkar Kepala : 52 cm (antara -2 dan +2 SD)

13
Tanda vital :
TD : 120/80 mmHg
N : 130 x/menit
R : 40 x/menit (reguler)
S : 38.7
o
C (aksila)
Kulit : warna sawo
matang, jaringan parut (-),
pigmentasi (-), parut BCG (+),
lapisan lemak cukup tebal, turgor
kulit normal, edema (-)

14
Kepala dan leher
Kepala : bentuk mesosefali, rambut hitam tidak
jarang, tidak mudah dicabut,
ubun-ubun besar menutup
Mata : edema palpebra (-), ptosis -/-, lagoftalmus
(-), konjungtiva anemis -/-, sklera ikterus -/-, lensa jernih,
refleks kornea +/+, pupil bulat isokor diameter 3 mm / 3 mm,
refleks cahaya +/+, bola mata letak di tengah, strabismus -/-,
nistagmus -/-
Hidung : bentuk normal, sekret (-), pernapasan
cuping hidung (-)
Telinga : bentuk normal, sekret -/-, membrana
timpani intak +/+
Mulut : sianosis sirkumoral (-), sudut mulut
tertinggal (-), mukosa basah, stomatitis (-), lidah beslag (-), gigi
karies (-)
Tenggorokan : tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring
tidak hiperemis
Leher : trakea letak ditengah, pembesaran kelenjar getah
bening (-), JVP tidak meningkat, kaku kuduk (+)

15
Toraks : bentuk simetris kanan = kiri, tidak tampak
deformitas,
ruang interkostal tidak melebar, retraksi (-)
Jantung
I: iktus kordis tidak tampak, precordial bulging (-)
P: iktus kordis teraba di linea midklavikularis kiri pada ruang
sela iga V, tidak kuat angkat, tidak melebar, tanpa thrill
P: batas kiri pada linea midklavikularis kiri, batas kanan pada
linea parasternalis kanan, batas atas setinggi sela iga III kiri
A: frekuensi detak jantung 130 x/menit, regular, bunyi jantung
I/II murni, tidak terdengar bising
Paru-paru
I: pergerakan napas simetris kanan = kiri, retraksi (-)
P: sela iga tidak melebar, pergerakan dada tidak ada yang
tertinggal, vokal fremitus kanan = kiri
P: sonor kanan = kiri, dullness -/-
A: suara pernapasan bronkovesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

16
Abdomen
I: datar mengikuti gerakan nafas, venektasi (-)
P: dinding perut lemas, hepar dan lien tidak teraba, tidak teraba
massa pada abdomen
P: timpani
A: bising usus kesan normal

Alat Kelamin : laki-laki
Anggota gerak : akral hangat, deformitas (-), edema -/-,
tidak ada paresis, CRT < 2 detik, kekuatan otot kanan
= kiri normal,
uji rumple leed (+) regio volar dextra
Tulang belulang : tidak ada kelainan
Otot : atrofi otot (-), tonus otot baik
17
Refleks : refleks fisiologis meningkat,
refleks patologis babinski (+),
klonus (-), spastis (-)
Tanda rangsang meningeal: kaku kuduk (+)
Sensorik : tidak ada kelainan
Motorik : kekuatan keempat anggota gerak
tubuh (5)


18
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan di Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
Kandou (3 Februari 2014)
Hemoglobin : 13,2 gr/dL
Hematokrit : 41,5 %
Leukosit : 14.100 / mm
3

Trombosit : 179.000 / mm
3

Diagnosis kerja :
Susp. Meningoencephalitis dd/ Hipertensi
ensefalopati, SOL, ensefalopati
hepatikum, ensefalopati dengue +
Obesitas


19
Penatalaksanaan :
O
2
1-2 L/menit
IVFD NaCl 0,45% in D5% (HS) = 87-88 cc/jam = 29-30 gtt/m
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr IV
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 15 mg IV (k/p)
Paracetamol 3x500 mg
Oral stop sementara
Pasang kateter
Balans diuresis/24 jam
GDS/24 jam

Rencana pemeriksaan :
Diff. Count, Na, K, Cl, Ca, NS-1, SGOT, SGPT, LED, ureum, creatinin,
bil.total, bil. Direk,
kolesterol total, HDL, LDL, Trigliserida, asam urat, albumin
Lumbal punksi keluarga menolak

20
Perawatan hr I
03/02/14
Perawatan hari ke II
04/02/2014
Perawatan hari ke III
05/02/2014
S: demam (-), kejang (-), mual (-),
muntah (-)
S: demam (-), kejang (-), mual (-),
muntah (-)
S: demam (-), nyeri perut (-), sakit
kepala (-), intake (+)
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 110/60 mmHg,
N: 100 x/mnt,
R: 24 x/mnt
S: 36,4
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 110/60 mmHg,
N: 100 x/mnt,
R: 24 x/mnt
S: 36,4
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 110/80 mmHg,
N: 80 x/mnt,
R: 24 x/mnt
S: 36,8
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
A: Ensefalopati dengue + Obesitas A: Ensefalopati dengue + Obesitas A: Ensefalopati dengue + Obesitas
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD NaCl 0,45% in D5% 30 gtt/m
(HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV
Inj. Amikacin 1x700 mg IV
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD Asering 30 gtt/m (HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV/2
Inj. Amikacin 1x700 mg IV/2
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD Asering 30 gtt/m (HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV/3
Inj. Amikacin 1x700 mg IV/3
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
Hasil laboratorium 03/02/12
DC : 0/3/8/77/10/2
Na : 126 mmol/L
K : 3,2 mmol/L
Cl : 98 mmol/L
Ca : 9,82 mg/dL
SGOT : 680 u/L
SGPT : 450 u/L
NS-1 : (+)
Ureum : 21,5 mg/dL
Kreatinin : 0,61 mg/dL
Kolesterol tot. : 162 mg/dL
HDL : 31 mg/dL
LDL : 118 mg/dL
Asam urat: 6,3
LED : 26/50 mm/ jam
GDS : 145 mg/dL

Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
Hasil laboratorium 04/02/12
Hb: 14,6 gr/dL
GDS Stick : 90 mg/dL
Ht: 41,3 %
Leukosit: 9.900 / mm
3

Trombosit: 133.000 / mm
3

NS-1: (+)
Ureum: 24 mg/dL
Creatinin : 0,7 mg/dL
Bil. Tot : 0,51 mg/dL
Bil. Direct: 0,19mg/dL
SGOT: 267 u/L
SGPT: 423 u/L
GDS: 157 mg/dL
Hasil laboratorium 05/02/12
Hb : 14,3 gr/dL
Ht : 40,2 %
Leukosit: 5000 / mm
3

Trombosit: 138.000 / mm
3

SGOT : 99 u/L
SGPT : 269 u/L
Natrium: 138 mmol/L
Kalium: 3.7 mmol/L
Clorida: 102.7 mmol/L

21

Perawatan hr IV
06/02/14
Perawatan hari ke V
07/02/2014
Perawatan hari ke VI
08/02/2014
S: demam (-), intake (+) S: demam (-), kejang (-), mual (-),
muntah (-)
S: demam (-), kejang (-), mual (-),
muntah (-)
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 100/60 mmHg,
N: 100 x/mnt,
R: 28 x/mnt
S: 37,6
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 90/60 mmHg,
N: 108 x/mnt,
R: 24 x/mnt
S: 39,4
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
O: KU: tampak sakit
Kes: E4V5M6
T: 120/80 mmHg,
N: 92 x/mnt,
R: 24 x/mnt
S: 36,3
o
C
Kep: conj an(-), Scl ict (-)
Tho: simetris, retraksi (-), C; bising (-
), P: rh -/-, wh -/-
Abd: datar, lemas, BU (+) N, H/L ttb
Ext: akral hangat, CRT<2
A: Ensefalopati dengue + Obesitas A: Ensefalopati dengue + Obesitas A: Ensefalopati dengue + Obesitas
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD Asering 30 gtt/m (HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV/4
Inj. Amikacin 1x700 mg IV/4
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD Asering 30 gtt/m (HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV/5
Inj. Amikacin 1x700 mg IV/5
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
P:
O
2
1-2 L/menit
IVFD Asering 30 gtt/m (HS)
Inj. Cefotaxime 3x1 gr IV/6
Inj. Amikacin 1x700 mg IV/6
Inj. Dexametasone 3x8 mg IV
Inj. Diazepam 10 mg IV (k/p)
Sistenol 3x1 tab k/p
Curliv 3x1 cth
Oralit ad libitum
Asupan nutrisi
Hasil laboratorium 08/02/12
Hb : 13,1 gr/dL
Ht: 39,6%
Leukosit : 4.700 / mm
3

Trombosit: 83.000 / mm
3

Hasil laboratorium 07/02/12
Hb : 13,7 gr/dL
Ht : 38,9%
Leukosit : 5.600 / mm
3

Trombosit: 44.000 / mm
3

IgG anti dengue: (+)
IgM anti dengue: (-)

Urinalisis
Ph: 7
Epitel: 2-3/LPB
Eritrosit: 0-1/LPB
Leukosit: 0-2/LPB
Hasil laboratorium 06/02/12
Hb: 13,8 gr/dL
Ht: 39,2%
Leukosit :6.400 / mm
3

Trombosit: 111.000 / mm
3

SGOT : 99 u/L
SGPT : 211 u/L
Albumin : 3.6 g/dL
Kolesterol : 183 mg/dL
HDL : 138 mg/dL
LDL : 3.7 mg/dL
Trigliserida: 207 mg/dL

Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Kebutuhan energi per hari = 35 x 70 =
2450 kkal
Kebutuhan protein per hari = 35 x 1 = 35
gram
Kebutuhan cairan per hari = 2450 2975
ml/hari
Diberikan dalam bentuk berupa makanan padat 3
sehari, makanan ringan 3x sehari, dan air putih +
1500-2000 ml setiap harinya.

Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
Menu makan pagi:
nasi 1 gelas
Telur 1 butir
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack pagi:
susu 1 gelas
Agar-agar 1 potong

Menu makan siang:
nasi 1 gelas
Daging 2 potong atau tempe 2 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu snack sore:
Agar-agar 1 potong

Menu makan malam:
nasi 1 gelas
Daging 1 potong atau tempe 1 potong
Sayuran gelas
Pisang 1 buah

Menu Snack malam:
Susu 1 gelas dan biskuit 2 keping
22
Infeksi
virus
dengue
Virus dengue: genus Flavivirus, 4 serotipe mirip
secara antigen, proteksi selama bbrp bulan
setelah tinf. serotipe virus lainnya
Vektor :
Aedes
aegypti
Asimtomatik, undifferentiated febrile
illness (viral syndrome), demam dengue
(DD), demam berdarah dengue (DBD),
sindroma syok dengue (SSD)
Masa inkubasi 2-7 hari
menunjukkan gejala
23
Unusual manifestation atau
manifestasi yang tidak lazim:
gangguan organ berat seperti
ginjal, atau sistem saraf pusat
dihubungkan dengan infeksi
dengue meningkat pada DBD
dan juga pada penderita DD yang
tidak terjadi kebocoran plasma.
dihubungkan dengan ko-infeksi,
komorbiditas atau komplikasi dari
syok yang berkepanjangan
24
Ensefalopati dan
Ensefalitis
Dengue
Jarang
didapatkan
BERBAHAYA
Kemungkinan
ke arah
komplikasi >>
Neurotopik ???
Serangan langsung
ke SSP???
Manifestasi klinis:
demam, penurunan
kesadaran, nyeri kepala,
dan tanda tanda fokal
Ensefalopati pada
dengue ensefalopati
hepatik juga sering
terjadi
25
Diagnosis:
demam mendadak, tinggi
kejang 1 kali ( riw. Kejang tidak
ada)
penurunan kesadaran setelah
kejang
refleks patologis (+)
pemeriksaan lab: NS1 (+),
SGOT: 650 U/L, SGPT: 480 U/L
BB/TB:142,85% obesitas
Ensefalopati
Dengue + Obesitas
26
27
oksigenasi yang adekuat
ringer asetat cairan rumatan
antibiotika : Ceftriaxon iv digantikan Cefotaxime iv << toksisitas hepar
Pemberian pemberian aminoglikosida << produksi amonia.
Pencegahan peningkatan TIK juga sudah diberikan berupa
dexamethasone intravena
Monitoring gula darah juga dilakukan untuk menjaga agar kadar gula
darahnya tetap baik
28
Obesitas + inf virus
Dengue
cadangan respiratorik
yang lebih sedikit
menghindari terjadinya
kelebihan infus cairan
intravena BBI
pemberian koloid sudah
harus dipertimbangkan
sejak dini.
Setelah kondisi pasien
stabil, dapat diberikan
diuretik untuk
merangsang proses
miksi.
asupan makanan sesuai RDA yang disesuaikan dengan ukuran
rumah tangga untuk mengontrol asupan nutrisi pengaturan
aktivitas fisik
edukasi kepada kedua orang tua dan keluarga penderita
Prognosis:
dubia ad bonam
29
Unusual manifestations
seperti ensefalopati
dengue biasanya
dihubungkan dengan ko-
infeksi, ko-morbiditas,
atau komplikasi dari syok
yang berkepanjangan
Pada kasus ini:
seorang anak dengan
unusual manifestations
dari infeksi virus dengue,
berupa gangguan fungsi
hati dan penurunan
kesadaran disertai
obesitas
apakah ada hubungan ensefalopati
dengue dengan gangguan fungsi hati
dan obesitas?
30
penelusuran kepustakaan Pubmed,
Highwire, Cochrane Library, dan google scholar
Kata kunci : dengue, encephalopathy, liver function,
children, obesity
batasan (limit): studi yang dilakukan pada manusia,
publikasi bahasa Inggris, kata kunci terdapat pada
judul atau abstrak.
89 artikel yang memenuhi kriteria
6 artikel yang relevan dengan masalah, terdiri dari 1
Artikel telaah sistematik, 5 artikel uji klinis
Levels of evidence ditentukan berdasarkan klasifikasi
yang dikeluarkan oleh Oxford Centre for Evidence-
based Medicine Levels of Evidence.
31
Kebanyakan ensefalopati dengue dijumpai bersamaan dengan adanya kegagalan
fungsi hati kadar serum ALT & AST
2010, Varatharaj (level of evidence 2b)
hubungan antara status nutrisional dengan tingkat keparahan infeksi virus dengue
yang diderita penderita dengan obesitas dapat memberikan manifestasi klinis
yang jarang dari infeksi dengue lebih sering dibandingkan dengan yang bergizi baik
ataupun malnutrisi
Peningkatan abnormal dari serum AST > 200 U/l ditemukan lebih banyak pada
penderita obesitas, dibandingkan pada gizi baik maupun malnutrisi
2005, Kalayanarooj, dan Nimmannittya (level of evidence 2b)
dari seluruh pasien terinfeksi virus dengue yang memiliki gangguan fungsi hati,
didapatkan 8% memberikan manifestasi berupa ensefalopati
2007, Wiwanitkit (level of evidence 3b)
32
ensefalopati dengue merupakan salah satu penyebab dari gagal hati akut pada anak
2008, Kumar (level of evidence 2b)
virus dengue serotipe 2 dan 3 merupakan serotipe virus yang paling sering menyebabkan gejala
neurologis
pada unusual manifestations, kenaikan kadar AST lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan
kadar ALT
peningkatan kadar serum AST terjadi akibat pelepasan AST dari monosit-monosit yang sudah
rusak
2007, Gulati & Maheswari (level of evidence 2b)
peningkatan enzim AST yang lebih nyata dibandingkan peningkatan kadar ALT adalah
karakteristik khas dari gangguan hati pada infeksi virus dengue.
tidak ditemukan hubungan bermakna antara onset jaundice pada penderita infeksi virus dengue
dengan terjadinya ensefalopati dengue
2009, Chongsrisawat, Hutagalung, dan Poovorawan (level of evidence 2b)
33
34

Anda mungkin juga menyukai