LAPORAN KASUS
A. Anamnesis
Identitas Pasien
Nama : An. I
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 1,5 Bulan (23/10/2021)
No. RM : 180514
Alamat : Basarang
Masuk RS : 13 Desember 2021
Pulang : 16 Desember 2021
Anamnesis dilakukan tanggal 14 Desember 2021, pukul 08.00, secara
alloanamnesis
Riwayat Sosial
- Di rumah banyak keluarga yang Merokok
- Posisi minum asi sering diposisikan agak rata
- Pasien tinggal dilingkungan padat penduduk
B. Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda vital :
Tekanan darah : - mmHg
Nadi : 191 x/menit, regular, kuat angkat, isi cukup
RR : 44 x / menit
Suhu : 37,1 °C
Pemeriksaan status generalis :
Kepala : tidak tampak kelainan
- Mata : mata cekung (-), konjungtiva anemis (-),sclera ikterik (-)
- Hidung : pernapasan cuping hidung (+)
- Mulut : mukosa bibir kering (-), lidah tampak kotor, tremor (-)
- THT : faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1,
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
- Thorax : bentuk normal.
Paru
Inspeksi : dalam keadaan statis simetris, dalam keadaan dinamis
tidak ada ketinggalan gerak, retraksi dada (+)
Palpasi : stem fremitus paru kanan = paru kiri
Perkusi : sonor di kedua lapang paru, batas paru normal
Auskultasi : ronkhi (+), wheezing (-)
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak teraba
Perkusi :
Atas : ICS II Lin. Parasternalis Sinistra,
Pinggang : ICS III Lin Parasternalis Sinistra,
Kiri : ICS IV Lin. Mid Clavicula Sinistra,
Kanan : ICS IV Lin. Parasternalis Dekstra.
Auskultasi : S1,S2 tunggal, regular, gallop(-), murmur (-)
Abdomen : bentuk datar, nyeri tekan epigastrium (-), turgor baik (<3
detik), bising usus normal
Inspeksi : datar
Palpasi : nyeri tekan epigastrium (-), hepar dan lien tidak teraba,
turgor baik
Perkusi : timpani pada keempat kuadran abdomen.
Auskultasi : bising usus normal (28x/menit)
Ekstremitas : akral hangat,
C. Daftar masalah
- Sesak Napas ± 2 hari yang lalu
- Demam sejak 4 hari yang lalu
- Batuk sejak 4 hari yang lalu
- Retraksi dada
D. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium:
- Darah Rutin (29/11/2021)
- Elektrolit (29/11/2021)
Elektrolit Hasil Nilai Normal
Natrium - mmol/L 135 – 145 mmol/L
Kalium - mmol/L 3,5 – 5,5 mmol/L
Clorida - mmol/L 96 – 106 mmol/L
Calcium - mmol/L 1,05 – 1,35 mmol/L
- Tubex TF
- Foto Thorax
• Cor Tidak tampak membesar
Pulmo :
• Infiltrat perifer dan perikardial kanan dan kiri
• Diagfragma kanan setinggi Cisaat 10-11 anterior tampak flattening
diagfragma
E. Diagnosis
Diagnosis : Pneumonia
Diagnosis Banding :
- Bronkioektasis
- Atsma Bronkiale
- TB Paru
F. Penatalaksanaan
Tatalaksana di IGD :
- 02 Nasal CPAP PEEP 7 Flow 5
- Infus D5 ¼ 400 cc/24 jam
- Injeksi Ampicillin Subactan 500 mg (4 dd)
- Injeksi Paracetamol 40 mg (k/p)
- Nebul NaCl 0,9 5 cc 2x/hari
- Nebul Combivent 1x/hari
- Nebul Pulmicort 1x/ hari
- KIE : Diet ASI 12 x 10 ml
G. Lembar Follow-Up
H. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
BAB IV
PEMBAHASAN
Pneumonia adalah infeksi pada parenkima paru akut yang ditandai dengan adanya
infiltrat pada pemeriksaan radiografik paru. Gejala dan tanda yang dapat ditemui pada
pneumonia yaitu gejala mayoryang berupa demam >37.8oC, hipotermia <36oC, batuk,
produksi sputum; dan gejala minor yang berupa dispnea, nyeri pleuritik, konsolidasi
paru, serta jumlah leukosit >12x10/L atau <4,5x10/L.
Inspeksi• Bagian yang sakit tertinggal waktubernapas
• Limfadenopati
Palpasi• Fremitus mengeras
Perkusi• Redup/dullness
Auskultasi•Suaranapasbronkovesikulerhingga
bronkial dengan intensitas yang menurun
• Ronki basah halus
• Ronki basah kasar (pada stadiumresolusi)
• Suara nafas tambahan: rales atauwheezing
• Pleural friction rub
Pemeriksaan penunjang yang dapat dipakaiantara lain adalah
pemeriksaan radiologis danlaboratorium. Foto toraks (PA/lateral) ad
sajatidak dapat menunjukkan organisme penyebabsecara pasti, tetapi
hanya merupakan petunjuk kearah diagnosis etiologi. Misalnya, gam
baranpneumonia lobaris sering terjadi oleh karenaStreptococcus pne
umoniae. Infiltrat bilateral ataugambaran bronkopneumonia sering di
sebabkan olehPseudomonas aeruginosa. Konsolidasi yang terjadipa
Pada pemeriksaan laboratorium terdapatpeningkatan jumlah
30.000/µl,
danpada hitungan jenis leukosit terdapat pergeseran kekiri serta terja
di peningkatan LED. Untukmenentukan diagnosis etiologi diperluka
npemeriksaan dahak, kultur darah dan serologi. Kulturdarah dapat po
sitif pada
20 – 25% penderita yang tidak diobati. Analisis gasdarah menunjukk
an hipoksemia dan hiperkarbia,pada stadium lanjut dapat terjadi asid
osisrespiratorik. 26
Pemeriksaan pengecatan Gram dan kulturpada sputum pasie
n dapat dilakukan sebelum terapidiberikan. Kriteria agar sputum dap
7
at diperiksaadalah adanya >25 neutrofil dan <10 sel epitelsquamous
per lapangan pandang kecil.
5
hari yang lalu, dan batuk sejak 4 hari yang lalu disertai dahak yang
hari. Celana dirasakan sama ketika pagi siang atah malam hari.
pneumonia. Pada pasien ini juga ditemukan demam sejak 4 hari yang
lalu.
terlalu jelas, maka ada beberapa penyakit infeksi akut lain yang
a. Bronkiektaksi
khas dari bronkiektasis. Batuk biasanya terjadi pada pagi hari dan
lain yaitu sesak napas dan mengi, yang masing-masing terjadi pada
terhadap obat anti- asma. Anoreksia dan kenaikan berat badan yang
dengan crackles (pada 82% pasien) atau ronki kasar (pada 44%
bronkiektasis.
paru yang terkena. Adanya jari tabuh pada pasien tanpa penyakit
ireversibel.
jarang terjadi pada bayi apabila terjadi pada bayi biasanya adalah
b. Atsma Bronkiale
sangat kecil.
riwayat batuk dan sesak napas, tetapi keluhan pada pasien tidak
c. TBC paru
Pada pasien TBC paru biasanya didapatkan gejala batuk dan dalam
berat badan tanpa sebab. Paada TBC paru bisa didapatkan sesak
dapatkan rhonki.