Anda di halaman 1dari 17

ANATOMI

Tonsil adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh
jaringan ikat dengan kriptus didalamnya.
Orofaring terdapat cincin jaringan limfoid yang sirkumferensial disebut cincin
Waldeyer Termasuk didalamnya: Adenoid (tonsila faringeal), Tonsila palatina atau
fausial, Tonsila lingual, Folikel limfoid pada dinding posterior faring.
PHARYNGEAL TONSILS
Adenoid merupakan masa limfoid
yang berlobus dan terdiri dari jaringan
limfoid Adenoid tidak mempunyai kriptus
Adenoid terletak di dinding belakang
nasofaring. Jaringan adenoid di nasofaring
terutama ditemukan pada dinding atas dan
posterior, dan meluas ke fosa Rosenmuller
dan orifisium tuba eustachius Ukuran
adenoid bervariasi pada masing-masing
anak Adenoid akan mencapai ukuran
maksimal pada usia 3 -7 tahun kemudian
akan mengalami regresi.
LINGUAL TONSIL

Tonsil lingual terletak di


dasar lidah dan dibagi menjadi dua
oleh ligamentum glosoepiglotika Di
garis tengah, di sebelah anterior
massa ini terdapat foramen sekum
pada apeks, yaitu sudut yang
terbentuk oleh papilla sirkumvalata
pada lidah.
TONSILITIS

1. Definisi
Tonsilitis adalah peradangan pada tonsil palatina yang menetap
sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yang berulang, dimana merupakan
bagian dari cincin Waldeyer. Penyebaran infeksi melalui udara (air borne
droplets), tangan, dan ciuman.
2. Etiologi
jenis kuman yang sering adalah Streptokokus beta hemolitikus grup A
(SBHGA). Selain itu terdapat Streptokokus pyogenes, Streptokokus grup B, C,
Adenovirus, Epstein Barr, bahkan virus Herpes.
3. Faktor Predisposisi
 Rangsangan yang menahun dari rokok
 Beberapa jenis makanan
 Higiene mulut yang buruk
 Kelelahan fisik
 Pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat
4. Gejala Klinis
 Rasa mengganjal di tenggorok
 Nafas berbau
 Sulit menelan & sengau pada malam hari
 Pembesaran kelenjar limfe pada leher
 Butiran putih pada tonsil
Yang harus di gali pada
Anamnesa :
 Penderita biasanya
mengeluh sakit menelan,
 bau mulut (halitosis),
 lesu pada seluruh tubuh,
dan nyeri sendi Kadang
atalgia sebagai nyeri alih
dari N. IX (Glosofaringeal)
 Suhu tubuh sering mencapai
40◦C, terutama pada anak
5. Pemeriksaan
berdasarkan ratio tonsil terhadap
orofaring (dari medial ke lateral) yang diukur
antara pilar anterior kanan dan kiri.
T1: <25%
T2: >25%<50%
T3:>50%<75%
T4:>75%.
Pada tonsilitis kronik hipertrofi,
akan tampak: Tonsil membesar
dengan permukaan tidak rata,
kripta lebar berisi detritus (sisa
dari organisme).
TATALAKSANA MEDIKAMENTOSA

Antibiotik diberikan jika penyebabnya bakteri


Antipiretik jika suhu tubuh tinggi
Antiradang
Non medikamentosa Dianjurkan untuk banyak minum dan makan makanan
lunak Memberi nasehat agar menjauhi rangsangan yang dapat menimbulkan
serangan tonsilitis akut
Pembedahan atau Tonsilektomi
INDIKASI TONSILEKTOMI
MENURUT AMERICAN ACADEMY OF OTOLARYNGOLOGY – HEAD AND NECK
SURGERY (AAO-HNS) (1995)

• Indikasi Absolut • Indikasi Relatif

a. Pembengkakan tonsil yang menyebabkan a. Terjadi 3 episode atau lebih infeksi tonsil
obstruksi saluran napas, disfagia berat, per tahun dengan terapi antibiotik adekuat
gangguan tidur dan komplikasi b. Halitosis akibat tonsilitis kronik yang tidak
kardiopulmoner membaik dengan pemberian terapi medis
b. Abses peritonsil yang tidak membaik c. Tonsilitis kronik atau berulang pada karier
dengan pengobatan medis dan drainase streptokokus yang tidak membaik dengan
pemberian antibiotik ß-laktamase resisten
c. Tonsilitis yang menimbulkan kejang
demam d. Hipertrofi tonsil unilateral yang dicurigai
merupakan suatu keganasan
d. Tonsilitis yang membutuhkan biopsi untuk
menentukan patologi anatomi
KONTRAINDIKASI

1. Riwayat penyakit perdarahan


2. Resiko anastesi yang buruk atau riwayat penyakit yang tidak terkontrol
3. Anaemia
4. Infeksi akut

Anda mungkin juga menyukai