Anda di halaman 1dari 18

Judul Prostatitis (3A) RUJUK

Instruksi Skenario
Peserta Ujian Seorang pasien laki-laki usia 40 th datang ke IGD RS dengan keluhan sering buang
air kecil.

1. Lakukan Anamnesis pada pasien


2. Lakukan Pemeriksaan Fisik pada pasien
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas data
yang didapatkan
4. Tegakkan Diagnosis dan DD
5. Usulkan Tatalaksana Farmakologi
6. Berikan Edukasi pada Pasien
Anamnesis Nama : Agus
Usia : 40 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status : Menikah
P.Terakhir: Sarjana

KU : Sering buang air kecil


O : di alami kurang lebih 3 hari ini
L :-
D :-
C :-
A : Progesi (Semakin memberat sejak 1 hari ini)
R :-
T :-
KT : Nyeri saat BAK 2 hari ini
Urin berdarah (-)
Merasa BAK tidak tuntas (+)
Demam (+) 2 hari ini terus menerus
R.P.S : DM (-), Hipertensi (-), Kolesterol (-)
R.P.keluarga
R.Obat : konsumsi obat (-), alergi obat (-)
R.Pribadi : Alkohol (-)
Rokok (+) sejak usia 20 th, berhenti 1 tahun ini, Rokok filter
1 bungkus/hari

Pemeriksaan Tanda Vital Sign :


Fisik TD : 110/70 mmHg
DN : 98x/menit
R : 20x/menit
T : 38,8 oC
Kepala/Leher :
• Konjungtiva anemia (-/-), sklera ikterik (-/-), Refleks cahaya (+/+),
pupil isokor
• Hidung Simetris, Deviasi septum (-), Pembesaran KGB Leher (-),
kaku kuduk (-)
Thoraks :
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Stem Fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru, batas jantung normal
• Auskultasi: Suara pernapasan vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-), Bunyi
jantung I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Soepel, Nyeri tekan pada perut bagian bawah, undulasi (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen
• Auskultasi : Bising usus (+), normal

Ekstremitas : Hangat, CRT <2 detik, edema (-), Sianosis (-)


Status Lokalis : Pemeriksaan colok dubur : Prostat membesar, kenyal,
simetris, nyeri tekan positif, tidak ada nodul

Pemeriksaan • Darah Rutin : Hb 13,8 g/dl, Leukosit 16.000/𝜇𝑙, Ht 44%,


Penunjang Trombosit 315.000/𝜇l
• Urinalisa : Warna kuning jernih, pH 1,009, Leukosit (+), Nitrit (-),
Protein (-), Glukosa (-), Keton (-), Bilirubin (-),
Urobilinogen (-),
• Sediman Urin : Leukosit 8-10/lpb, Eritrosit 4-6/lpb, Epitel 0-1/lpb,
kristal (-), Silinder (-)
Kesan : Leukosituria dan hematuria mikroskopis
• Kultur midstream urin : Ditemukan 150.000 CFU Escherichia coli
• PSA : 6 ng/ml (usia 40 tahun nilai normal <2,5 ng/ml) ;
kesan peningkatan PSA

Diagnosis • Benign Prostate Hyperplasi


Banding • Ca Prostat
• Cystitis

Tatalaksana • Siprofloksasin/ Levofloksasin/ Norfloksasin per oral 500 mg setiap 12 jam


Farmakoterapi atau
Kotrimoksazol per oral 160 mg setiap 12 jam
• Tamsulosin oral 0,4 mg/ 1 kali per hari
Atau
Alfuzosin oral 10 mg/ 1 kali per hari
• Paracetamol tablet 3 x 500 mg per oral

Edukasi • Menjaga kebersihan organ genitalia


• Menjaga hygiene pribadi dan lingkungan
• Patuh untuk menjalani sampai tuntas pengobatan yang direncanakan.
Pertanyaan • Apakah penyakit saya berbahaya?
pasien
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
Judul ISK/ Pyelonefritis tanpa komplikasi (4A)
Instruksi Skenario
Peserta Ujian Seorang pasien laki-laki usia 30 th datang ke klinik umum RS dengan keluhan nyeri
pada pinggang kanan.

1. Lakukan Anamnesis pada pasien


2. Lakukan Pemeriksaan Fisik pada pasien/ manekin
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas data
yang didapatkan
4. Tegakkan Diagnosis dan DD
5. Berikan Tatalaksana Farmakologi, tulisan resep, serahnkan pada penguji/
jelaskan pada pasien
6. Komunikasi dan berikan Edukasi pada Pasien terkait penyakit/ tatalaksana /
prognosisnya
Anamnesis Nama : Joko
Usia : 30 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : Pegawai swasta
Status : Menikah
P.Terakhir: Sarjana

KU : Nyeri pada pinggang kanan


O : 2 hari ini
L : pinggang sebelah kanan
D :-
C : terus menerus
A :
R :-
T :-
KT : Mual 1 minggu ini
Demam 1 minggu ini
BAK (nyeri) 1 minggu ini
Demam (+) 2 hari ini terus menerus
R.P.S : DM (-), Hipertensi (-), Kolesterol (-)
R.P.keluarga
R.Obat : konsumsi obat (-), alergi obat (-)
R.Pribadi : Alkohol (-)
Rokok (-)
Pemeriksaan Tanda Vital Sign :
Fisik TD : 120/80 mmHg
DN : 90x/menit
R : 20x/menit
T : 38,8 oC (> 38,5oC)
Kepala/Leher :
• Konjungtiva anemia (-/-), sklera ikterik (-/-), Refleks cahaya (+/+),
pupil isokor
• Hidung Simetris, Deviasi septum (-), Pembesaran KGB Leher (-),
kaku kuduk (-)
Thoraks :
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Stem Fremitus kanan = kiri
• Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru, batas jantung normal
• Auskultasi: Suara pernapasan vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-), Bunyi
jantung I-II regular, murmur (-), Gallop (-)
Abdomen :
• Inspeksi : Simetris
• Palpasi : Soepel, Nyeri tekan pada perut bagian bawah, undulasi (-)
• Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen
• Auskultasi : Bising usus (+), normal

Ekstremitas : Hangat, CRT <2 detik, edema (-), Sianosis (-)


Status Lokalis : Pemeriksaan colok dubur : Prostat membesar, kenyal,
simetris, nyeri tekan positif, tidak ada nodul
NB : - Nyeri ketok pada sudut kostovertebra, unilateral atau
Bilateral
- Ginjal sering kali tidak dapat di palpasi karena adanya
nyeri tekan dan spasme otot
- Dapat ditemukan nyeri tekan pada area suprapubik
- Distensi abdomen dan bising usus menurun (Ileus
paralitik)

Pemeriksaan • Darah Rutin : Hb 13,8 g/dl, Leukosit 16.000/𝜇𝑙, Ht 44%,


Penunjang Trombosit 300.000/𝜇l
• Urinalisa : Eritrosit (+), leukosit (+), dijumpai ISK
• Kultur Urin : E.coli
• Kultur darah
• Foto polos abdomen (BNO) : untuk menyingkirkan adanya obstruksi atau
batu di saluran kemih

Diagnosis • Glomerunefritik
Banding • Appendisitis
• Uretritis akut
• Sistitis akut
• Prostatitis bacterial akut
• Servisitis

Tatalaksana • Siprofloksasin/ Levofloksasin/ Norfloksasin per oral 500 mg setiap 12 jam


Farmakoterapi • Paracetamol tablet 3 x 500 mg per oral

Edukasi • Minum obat teratur karena antibiotic bisa resisten


• Minum air putih yang banyak
• Menjaga kebersihan organ genitalia
• Menjaga hygiene pribadi dan lingkungan
• Patuh untuk menjalani sampai tuntas pengobatan yang direncanakan.
Pertanyaan • Apakah penyakit saya berbahaya?
pasien
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
Judul Torsio Testis (3A) RUJUK
Instruksi Skenario
Peserta Ujian Seorang pasien laki-laki usia 18 th datang ke UGD RS dengan keluhan nyeri dan
bengkak pada skrotum kanan

7. Lakukan Anamnesis pada pasien!


8. Lakukan Pemeriksaan Fisik pada pasien/manekin!
9. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang dan lakukan interpretasi atas data
yang didapatkan!
10. Tegakkan Diagnosis dan DD
11. Berikan Tatalaksana Farmakoterapi, tuliskan resep, serahkan pada penguji/
jelaskan pada pasien!
12. Komunikasi dan berikan Edukasi pada Pasien terkait penyakit
/tatalaksana/prognosisnya!
Anamnesis Nama : Dimas
Usia : 18 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Status : Belum Menikah
P.Terakhir: SMA

KU : Nyeri dan bengkak


O : Hari ini 6 jam yang lalu (06.00 wib)
L : Buah Zakar kanan
D : Terus menerus
C : Nyeri dan bengkak mendadak sejak bangun tidur.
Nyeri menjalar ke arah inguinal atau perut sebelah bawah
Skala : nyeri skala 7
A : Memperparah tidak tau, Mengurangi tidak ada
R :-
T :-
KT : Tidak ada keluhan saat BAK
Demam (-)
Trauma (-)
R.P.S : DM (-), Hipertensi (-), Kolesterol (-)
Tidak pernah seperti ini sebelumnya
R.P.keluarga : Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan sama sebelumnya
R.Obat : konsumsi obat (-), alergi obat (-)
R.Pribadi : Alkohol (-)
Rokok (-)
Narkoba (-)
Seksual (-)
R. Gizi : Teratur, seadanya
R.Lingkungan : Padat dan tidak bersih

Pemeriksaan Tanda Vital Sign :


Fisik TD : 120/80 mmHg
DN : 90x/menit
R : 20x/menit
T : 37 oC
Pemeriksaan fisik umum
Kepala/Leher : Anemia (-), Ikterus (-), Sianosis (-), Dispnoe (-)
Thoraks : Simetrism Stem Fremitus Ka=Ki, Sonor (+/+), Dispnoe (+/+)
Abdomen : Soepel
Ekstremitas : Hangat/ Keringat / merah (+/+)

Pemeriksaan Status Lokalisata Urologi


Regio Abdomen : Ballotemen ginjal tidak teraba
Regio Costovertebralis :
• Inspeksi : Warna kulit sama dg sekitarnya, tanda radang (-), Hematom (-),
massa tumor (-),
• Palpasi : Tidak teraba massa tumor, Nyeri tekan costovertebral (-)
• Perkusi : Nyeri ketok (-)
Regio Suprapubic :
• Inspeksi : datar, warna kulit sama dg sekitarnya, tidak tampak massa tumor,
hematom (-), Edema (-)
• Palpasi : Nyeri tekan (-), buli-buli tidak teraba, massa tumor tidak teraba
Genitalia :
• Penis : MUE normal, Tersirkumsisi
• Skrotum :
Inspeksi : Testis kanan eritem dan bengkak, lebih tinggi dan horizontal dari
sebelah kiri
Palpasi : Testis kiri (dlm batas Normal),
Testis kanan : ukuran membesar, nyeri tekan (+), pada funiculus
spermaticus menebal, reflex cremaster (-)

Pemeriksaan Urinalisa :
Penunjang Eritrosit : 0-1/Lpb
Leukosit : 0-3/Lpb
Silindris/kristal negative (NORMAL)

Diagnosis • Epididimis Akut


Banding • Orkhitis
• Hernia Skrotalis Inkarserata
• Hidrokel Testis
• Tumor Testis
• Varikokel

Tatalaksana • R/ Asam Mefenamat tab mg 500 No.XXI


Farmakoterapi S 3 dd tab I
Atau
analgetik lainnya
atau
• R/ inj ketorolac mg 10 iv
S Pro inj

R/ Spuit 10 cc No.V
S pro inj

Komunikasi • Ini adalah penyakit gawat darurat yang memiliki waktu < 8 jam.
dan Edukasi • Jika terdiagnosis dini dan segera mendapat penanganan, maka fungsi testis
dapat kembali seperti semula hingga 100%
• Tindakan berupa operasi untuk reposisi dan menilai testis viable atau tidak
Jika viable maka dilakukan orkidopeksi, jika tidak lakukan orkidektomi
• Pengobatan anti nyeri sifatnya hanya sementara untuk menunggu tindakan
operasi.
• Rujuk/konsul lah ke bedah atau Urologi untuk menindak lanjuti

Pertanyaan • Apakah saya bisa sembuh, dok?


pasien
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
1 Judul station Contoh: sistem saraf – kejang demam ( 4A)
2 Intruksi Seorang anak perempuan2 tahun dibawa ke IGD RS dengan keluhan kejang
peserta ujian 1. Lakukan anamnesis pada ibu pasien
2. Usulkan pemeriksaan fisik pada pasien
3. Usulkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan
diagnose dan interpretsikan hasil yang didapat!
4. menegakkan diagnose dan 2DD. Sampaikan kepada penguji!
5. Usulkan tatlaksana farmakoterapi dan jelaskan pada pasien!
Komunikasikan dan berikan edukasi pada pasien tentang
penyakit/tatalksana/prognosi

3 Intruksi Intruksi Khusus


penguji 1. penguji menilai anamnesis yang dilakukan
2. penguji menilai pemeriksaan fisik/psikiatri yang dilakukan peserta ujian
bila peserta ujian melakukan pemeriksaan di bawah ini, penguji
menyampaikan hasil peserta.
Hasil pemeriksaan fisik/psikiatri
KU: baik, kesedaran compos mentis,
• BB:13kg.
• PB:90cm (status gizi:normal)
Tanda Vital :
• TD: tidak dilakukan;
• N:128/menit:
• R: 32/menit.
• T:390C,
Kepala : Ubun-ubun tertutup rata, lingkar kepala normal, konjungtiva tidak
anemis, sclera tidak ikterik.
Tonsil T1/T2 hiperemis, faring hiperemis
Leher : Kaku kuduk(-). KGB tidak teraba
Toraks:
• Inspeki : simetris,
• palpasi: Fremitus normal,
• perkusi: sonor,
• auskultasi: vesikuler/ronk(-), wheezing(-).
• BJ1 dab BJ2 normal, tidak ada suara jantung tambahan, mur-mur(-)
Abdomen:
• Infeksi simetris, distensi(-),
• palpasi:soepel, hati timpa tidak teraba,
• perkusi:timpani,
• auskultasi: peristaltic(+) normal.
Eksremitas : akral hangat
Pemeriksaan neurologi :
Tanda rangsangan meningeal: kaku kuduk(-). Tes kernig(-)
Pemeriksaan nervus kranialis : tidak ada perese m.kranialis
Pemeriksaan motoric : DBN
Pemeriksaan sensorik : sulit dinilai
Pemeriksaan reflex fisiologi : +/+
Pemeriksaan reflex patologis : -/-
3. Penguji menilai interpretasi data kemampuan procedural pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan darah rutin :
• Hb:11gr/dl.
• Ht:28%.
• Leukosit:6000mm3.
• Trombosit: 158.000u/L
4. penguji menilai diagnose dan dua DD
Diagnosa kejang demam sederhana + IRA (infeksi Respirasi Atas)
• DD 1: Kejang demam kompleks
• DD 2: menginitis
• DD 3: Ensefalitis
• DD: Epilepsi
5. Penguji menilai tatalaksana farmakoterapi yang diusulkan oleh peserta
ujian.
• Paracetamol syr 3x1 sendok teh (10-15 mg/kgBB kali beri)
Dan
• Diazepam oral 5 mg (0,3-0,5 mg/kgBB)
6. Penguji menilai komunikasi edukasi yang di sampaikan peserta ujian
kepada pasiean.
• Menjelaskan hal-hal yang terkait dengan kejang demam
• Selama periode demam anak diberikan diazepam (5hari). 1 hari
periode bebas demam diazepam dihentikan
• Obat demam diberi bila anak demam
7. penguji menilai perilaku dan professional.
4. Status Pasien Nama : adinda
Usia : 2 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Riwayat penyakit sekarang
• KU : kejang
• Sejak kapan/ onset : 1 jam yang lalu
• Lokasi : kejang terjadi pada seluruh tubuh, mata mendelik ke atas, mulut
keluar busa(-)
• Durasi/frekuensi : kejang berlangsung lebig kurang 5 menit
• Karakteristik : kejang berhenti sendiri, setelah kejang pasien langsung
nangis. 2 hari sebelumnya pasien mengalami batuk dan demam. Demam
awalnya tidak terlalu tinggi dan turun setelah diberikan obat penurun panas.
Hari ini pasien kembali demam dan lebih tinggi dari sebelumnya, sudah
diberikan obat penurun panas tapi demam belum turun.
• Skala nyeri : -
• Yang memperparah : -
• Usaha yang dilakukan : ibu pasien mengkompres bagian dahi dengan air
hangat
• Obat dipakai saat ini : sirup paracetamol
Riwayat penyakit terdahulu
• Penyakit relevan : riwayat kejang sebelumnya (+) pada usia 8 bulan, riwayat
trauma(-)
• Tindakan bedah/terapi lain : -
Riwayat penyakit keluarga : -
Riwayat pribadi : pasien anak pertama, riwayat kehamilan dan persalinan normal,
riwayat imunisasi lengkap, riwayat gizi baik
• Alcohol, rokok, narkoba, seksual, alergi obat (-)
Pertanyaan wajib oleh pasien : anak saya sakit apa dok?
Apakah penyakit anak saya bisa kambuh lagi
dok?
Peran yang wajib ditunjukan : ibu pasien kelihatan khawatir tentng penyakit
anaknya dan menjawab pertanyaan yang ditanyakan dokter
Foto untuk mol : -
1. Judul Bell’s palsy (4A)
2 Scenario Laki berusia 23 tahun datang dengan keluhan tidak bisa tutup mata sebelah
kiri
KU : Mata kiri tidak bisa ditutup
• O : 2 hari (mendadak dan < 48 jam)
• L : mata kiri
• D : terus menerus / makin lama memberat
• C:
• A :Ringan, kompres dengan air hangat
• R : Berat, berpergian mata makin perih
• T : sering terjadi di pagi hari yaitu paresisnya dan tidak
kemungkinan
3 Keluhan tambahan : -mata kiri berair perih / penglihatan kabur
-mulut jatuh sebelah kiri
- makan bocor sebelah kiri
- Nyeri tajam pada telinga dan mastoid / pendengaran
berkurang (60%)
-Perubahan pengecapan (57%)
- Hiperakusis (30%)
- Nyeri ocular
- Epiphora
Keluhan sekarang : -
Riwayat obat : -
Riwayat p keluarga : -
R. pribadi :sering tidur dengan menggunakan kipas angin dan mengenai
organ tubuh
Riwayat gizi : -
Riwayat lingkungan : -

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan vital sign


• TD : 120/70 mmhg
• DN : 86 x/menit
• Nafas : 20x/m
• Suhu : 37,5 c

Pemeriksaan fisik umum : normal

Pemeriksaan neurologi :
• Inspeksi dan palpasi : wajah & leher (simetris)
• Pemeriksaan nervus VII facialis
Motorik Facialis
- Mengamati wajah bagian kiri kanan : asimetris
- Lihat lipatan dahi, alis, lipatan kulit
- Saran pasien untuk gerakkan wajahnya
- Mengerutkan dahi
- Menutup mata dengan rapat
- Menyeringai
Sensorik Facialis
- Menjulurkan lidah untuk pengecapan, dan meletakkan gula
atau garam
Hasil : - kerutan dahi sebelah kiri tidak dijumpai
- Alis tidak terangkat sebelah kiri
- Menyeringai tertarik ke kanan
- P. Sensorik : rasa asam dan asin pada lidah sebelah kiri
kurang terasa
Pemeriksaan • Darah rutin
Penunjang • EMG (elektromiogram) : Fx. Untuk mengevaluasi fungsi saraf dan
otot dg cara merekam aktivitas listrik
• MRI kepala + kontras (Jika curiga lesi sentral)
Diagnosi Banding • Stroke
• SOL (space Occupying Lesion)
• Neuropathy
• Trigeminal Neurolgia
Tatalaksana Farmakologi
Kortikosteroid :
• Methylprednison 8 mg 5x1,
untuk hari ke-3 kurangi dosisnya menjadi 4mg x1 di berikan secara
oral
hari ke-1 : 3 tablet
hari ke-2 : 2 tablet
hari ke-3 : 1 tablet
• Vitamin B complex 3x1
Non Farmokologi
Fisioterapi : dapat mempercepat perbaikan dan menurunkan sequele
Edukasi 1) Pasien istirahat yang cukup
2) Hindari terpapar angin khususnya kipas angin
3) Pakai kacamata saat di luar
4) Mengurut / massage wajah pagi & sore hari minimal 5 menit
Pertanyaan pasien Apakah saya bisa sembuh,dok?
Bisa, tetapi pemulihannya cukup lama
Professional - Informed consent
peserta - Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
- Rujuk
Judul Luka Bakar Sengatan Listrik (3B) RUJUK
Instruksi Skenario
Peserta Ujian Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun, datang dibawa keluarga ke Unit gawat darurat
RS dengan setelah tersengat listrik.

1. Lakukan Anamnesis pada keluarga pasien


2. Lakukan Pemeriksaan Fisik pada pasien
3. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang yang sesuai
4. Tegakkan Diagnosis pasien
5. Usulkan Tatalaksana Farmakologi pada penguji
6. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan
Anamnesis Nama : Jacob
Usia : 30 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
P.Terakhir: S1

KU : Tersentrum
O : 30 menit yang lalu
L : tangan kanan
D :-
C : Nyeri (+)
A : Progesi –
Skala nyeri : 6
R :-
T :-
KT :-
R.P. Terdahulu :
Penyakit relevan : Mechanism of injury
Pasien tersentrum ketika memperbaiki Tv, pingsan (-)
R.P.S : -
R.P.keluarga
R.Obat : -
R.Pribadi : -
Penanganan Primary Survey
awal A : clear
B : Rr 26 x/i
C : akral hangat, HR 150 x/I, TD 100/70 mmHg
D : GCS 15 (E4V5M6), pupil isokor, RC (+/+)
E : Luka kehitaman pada tangan kanan dan jari kaki kiri
Secondary Survey
Tanda Vital Sign :
TD : 110/70 mmHg
DN : 98x/menit
R : 20x/menit
T : 38,8 oC
Pemeriksaan Fisik :
• Inspeksi
• Palpasi
• Perkusi
• auskultasi

Pemeriksaan • EKG : Gambaran sinus tachycardia


Penunjang

• Fungsi ginjal : ureum 20 mg/dL, Kreatinin 1 mg/dL


Diagnosis Electrical Burn Grade III o/t manus dextra + Digiti I-V tarsal sinistra

Tatalaksana NON FARMAKOTERAPI


Farmakoterapi • Pasang O2 2-5 L/I Via nasal canule
• Pasang urine catheter
• IVFD RL, Monitor urine output

FARMAKOTERAPI
Analgetik : Inj. Ketorolac atau NSAID inj lain

Pertanyaan -
pasien
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk
Judul Syok Anafilatik (3B)
Instruksi Skenario
Peserta Ujian Seorang pasien laki-laki usia 30 tahun, datang dibawa keluarga ke Unit gawat darurat
RS dengan setelah tersengat listrik.

7. Lakukan Anamnesis pada keluarga pasien


8. Lakukan Pemeriksaan Fisik pada pasien
9. Usulkan jenis pemeriksaan penunjang yang sesuai
10. Tegakkan Diagnosis pasien
11. Usulkan Tatalaksana Farmakologi pada penguji
12. Lakukan tatalaksana non farmakoterapi yang relevan
Anamnesis Nama : Joko
Usia : 30 th
JK : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Status : Menikah
P.Terakhir: S1
Nama keluarga : rafael

KU : Pingsan
O : 15 menit yang lalu
L :-
D :-
C :-
A :-
R :-
T :-
KT :-
R.P. Terdahulu :
Penyakit relevan : 15 menit sebelum pingsan, pasien disengat lebah saat
membersihkan kebun, pasien kemudian sesak dan muka pasien kemerahan.
R. alargi : seafood, debu dan beberapa obat.
Penyakit sebelumnya: R.asma (+)

R.P.S : -
R.P.keluarga
R.Obat : alergi obat (mereknya lupa)
R.Pribadi : -
Peran yang wajib ditunjukkan : pasien terlihat cemas, beberapa kali menanyakan
kondisi pasien kepada dokter
Penanganan 1. Primary survey
awal A: chin lift (-)head tilt : clear
B: look,listen,feel
Pernafasan : 30x/m, nafas spontan
D: cek kesadaran : - kuntititas: samnolen/apatis/koma
- kualitas (GCS): E=3, V=4, M=5
E: Exposure ( inspeksi per-regio utama)

Kepala: wajah kemerahan,


Extremitas: akral dingin
2. secondary survey
- anamnesis lanjutan ( Riwayat penyakit terdahulu : Asma)
Elergi obat : (+) lupa nama obatnya dan makanan
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnosis Syok anafilaktif

Tatalaksana Penguji menilai usulan tatalaksana farmakoterapi


Farmakoterapi - O2
- Infus
- Injeksi adrenalin

Pertanyaan
pasien
Professional Informed consent
Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan
Rujuk ( rawat inap)

Anda mungkin juga menyukai