Anda di halaman 1dari 6

1

LAPORAN HOME VISIT MAHASISWA KEDOKTERAN STASE PH :


DIABETES MELITUS TIPE 2

Khemal Mubaraq
*Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMSU Medan, Jl. Gedung Arca, Medan, Sumatera Utara

ABSTRAK

Diabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai


dengan meningkat nya kadar gula darah atau disebut hiperglikemia. Saat ini Diabetes
Melitus, sudah menjadi ancaman kesehatan global yang harus lebih di perhatikan.
Sebanyak 415 juta orang di seluruh dunia mengidap Diabetes Melitus pada tahun
2015 dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 642 juta orang pada tahun 2040
mendatang. Penerapan pelayanan dokter keluarga berbasis evidence based medicine
pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis, serta
penatalaksanaan pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah pasien dengan
pendekatan patient centred dan family approached. Analisis studi ini adalah laporan
kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan kunjungan
rumah untuk melengkapi data keluarga, data psikososial dan lingkungan. Pasien usia
61 tahun dengan diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2, memiliki keluhan utama badan
terasa lemas sudah dirasakan sejak 3 minggu belakangan ini. Keluhan tambahan yang
dirasakan pasien yaitu berkeringat dingin, kaki sering terasa kebas dan kesemutan,
sakit kepala, gelisah dan terkadang sampai sulit tidur. Kemudian pasien juga
mengeluhkan sering terbangun pada malam hari untuk buang air kecil, sering haus
dan sering lapar. Pada kunjungan rumah yang pertama pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum baik. Di lakukan pemeriksaan kadar gula darah didapati hasil yaitu
316 mg/dl. Berikutnya dilakukan terapi berupa edukasi Diabetes Melitus dan terapi
medikamentosa kepada pasien dan keluarga nya yang tinggal serumah dengan pasien.
Setelah dilakukan evaluasi pada kunjungan rumah berikutnya didapatkan penurunan
kadar gula darah pada pasien yaitu 210 mg/dl.

Keywords: Laporan kasus, diabetes melitus,, hove visit, ph, kunjungan rumah.

PENDAHULUAN
glukosa darah akibat penurunan
Diabetes mellitus adalah suatu sekresi insulin progresif yang dilatar
kumpulan gejala yang disebabkan belakangi oleh resistensi insulin.
oleh adanya peningkatan kadar Pernyataan ini selaras dengan IDF
2

(2017) yang menyatakan bahwa abnormal, tidak bisa dengan pasti


diabetes melitus merupakan kondisi untuk mendiagnosis diabetes melitus.
kronis yang terjadi saat meningkatnya Dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut
kadar glukosa dalam darah karena untuk mendapat satu kali lagi angka
tidak mampu memproduksi banyak yang abnormal.6,7
hormon insulin atau kurangnya Untuk mengontrol indeks
efektifitas fungsi insulin.1,3 glikemik pada pasien Diabetes Melitus
Menurut data dari International itu dipengaruhi oleh beberapa faktor,
Diabetes Federation (IDF) Sebanyak mulai dari pasiennya, tenaga medis,
415 juta orang di seluruh dunia fasilitas kesehatan yang ada, maupun
mengidap Diabetes Melitus pada tahun penatalaksanaan. Dari beberapa faktor
2015 dan diperkirakan akan terus itu ada tiga hal yang menjadi fokus
meningkat hingga 642 juta orang pada utamanya, antara lain melakukan
tahun 2040 mendatang. Negara pemantauan dengan mandiri kadar
Indonesia sendiri pada tahun 2015 gula darah, diet dan kegiatan/olahraga
berada di peringkat ke tujuh dunia fisik, kemudian penggunaan obat
untuk prevalensi penderita diabetes Diabetes Melitus baik yang oral dan
mellitus tertinggi di dunia yaitu insulin.9 Peran keluarga dalam
sebesar 10 juta orang penderita.7 melakukan penatalaksaanaan pasien
Diabetes seringkali muncul Diabetes Melitus dapat memberikan
tanpa gejala. Namun demikian ada dukungan emosional dan psikologis,
beberapa gejala yang harus diwaspadai meningkatkan perilaku hidup sehat
sebagai isyarat kemungkinan diabetes. pada keluarga serta meningkatkan
Gejala tipikal yang sering dirasakan manajemen mandiri diabetes, yang
penderita diabetes antara lain poliuria berujung pada peningkatan outcome
(sering buang air kecil), polidipsia dari penatalaksanaan pada pasien
(sering haus), dan polifagia (banyak Diabetes Melitus. Sehingga dalam
makan/mudah lapar), penurunan berat pelaksanaannya, keterlibatan keluarga
badan.8,10 secara langsung menjadi faktor yang
Jika ada keluhan khas, sangat penting agar keberhasilan
pemeriksaan kadar gula darah sewaktu pengobatan pada pasien Diabetes
≥ 200 mg/dl sudah bisa menjadi acuan Melitus itu menjadikan keadaan pasien
menegakkan diagnosis diabetes tetap stabil kadar gula darah nya. 2,5
melitus. Dan untuk hasil pemeriksaan
kadar gula darah puasa ≥126mg/dl Pada kegiatan home visite
juga dapat digunakan untuk dengan dilakukan kunjungan ke rumah
menegakkan diagnosis diabetes pasien ini akan dilakukan pemantauan
melitus.4,6 sejauh mana adanya perubahan dari
segi perbaikan keluhan pasien dan
Kelompok yang tidak memiliki kadar gula darah yang stabil atau
keluhan utama yang mengarah ke dalam batas normal pada pasien
diabetes melitus, hasil pemeriksaan Diabetes Melitus tipe 2 tersebut.
glukosa darah yang sekali dengan hasil
3

KASUS mendapatkan 2 orang anak perempuan


dan 1 orang anak laki-laki. Anak
Pasien usia 61 tahun dengan pertama pasien perempuan sudah
diagnosa Diabetes Melitus Tipe 2, menikah dan memiliki seorang cucu
memiliki keluhan utama badan terasa yang semuanya tinggal bersama
lemas sudah dirasakan sejak 3 minggu pasien. Hubungan keakraban antara
belakangan ini. Keluhan tambahan pasien dengan istri nya, anak-anaknya,
yang dirasakan pasien yaitu menantu dan juga cucu nya sangat
berkeringat dingin, kaki sering terasa baik, hal ini terbukti pasien sering
kebas dan kesemutan, sakit kepala, berkumpul dan bersama di rumah.
gelisah dan terkadang sampai sulit Tidak ada masalah di antara hubungan
tidur. Kemudian pasien juga keluarga yang membuat pasien
mengeluhkan sering terbangun pada menjadi kepikiran. Pada saat dilakukan
malam hari untuk buang air kecil, kunjungan pertama keadaan umum
sering haus dan sering lapar. pasien tampak sakit ringan; kesadaran
Riwayat penyakit terdahulu compos mentis; tekanan darah: 130/80
pada pasien ini, pasien menderita mmHg; nadi: 80x/menit; laju
Diabetes Melitus sudah sejak 6 tahun pernafasan: 20x/menit; suhu: 36,5°C;
belakangan. Pasien sudah mencoba berat badan 76 kg; tinggi badan: 172
untuk terus mengkonsumsi obat cm. KGD : 316 mg/dl. Dan dilakukan
glibenclamide dengan teratur. Akan kunjungan kedua keadaan umum
tetapi pasien merasa khawatir karena pasien masih seperti sebelumnya
kesehatannya yang membuat aktivitas dengan tekanan darah: 120/80 mmHg;
sehari-hari pasien menjadi terganggu. nadi: 78x/menit; laju pernafasan:
Pasien memiliki harapan agar sakitnya 20x/menit; suhu: 36,5°C; berat badan
dapat disembuhkan dan pasien bisa 76 kg; tinggi badan: 172 cm. KGD :
berkegiatan kembali seperti 210 mg/dl.
sebelumnya. Selama ini pasien rutin
Riwayat penyakit keluarga, mengkonsumsi obat yaitu
untuk ayah kandung pasien juga glibenclamide 5 mg 1x1 dan vitamin
menderita Diabetes Melitus sama B-Complex 1x1.
seperti yang pasien alami. Riwayat
Sosial dan Ekonomi pasien
mengkonsumsi makan 3 kali sehari PEMBAHASAN
dengan porsi normal dan lauk pauk
bervariasi dan beragam macam. Ketika kunjungan rumah di
Riwayat lingkungan pasien lakukan banyak hal keluh kesah pasien
tinggal letaknya sedikit lebh jauh dari berupa kesehatan nya yang di
jalanan protokol, lingkungan pasien ceritakan, bahkan pasien dan keluarga
tergolong sangat bersih. nya sangat antusias dan terbuka
Pasien merupakan kepala menyambut kedatangan kami ke
keluarga yang kemudian menikah dan rumah nya.
dalam pernikahannya mereka Mengenai penyakit nya pasien
4

sudah menderita Diabetes melitus penderita untuk kontrol di puskesmas


selama 6 tahun, dan rutin dan klinik terdekat.
mengkonsumsi obat. Akan tetapi Selama kunjungan pasien
menurut penyampaian pasien kadar diberikan penjelasan edukasi dan
gula darah nya tidak stabil bahkan promosi kesehatan sebagai penderita
sering melebihi batas normal. Diabetes Melitus sebagai berikut :
Pasien adalah seorang kepala
keluarga dari sebuah keluarga, pasien 1. Memberikan penjelasan mengenai
tinggal bersama istri dan anak- penyakit yang sedang diderita oleh
anaknya, menantu, dan cucu nya. pasien dan komplikasinya
Keluarga ini kurang menyadari 2. Menjelaskan kepada pasien latihan
pentingnya kesehatan dan kurang jasmani yang untuk menjaga
mengerti tentang penyakit pasien. kebugaran dan menurunkan berat
Apabila sakit keluarga ini badan.
mempercayakan pemeriksaan ke tenaga 3. Meningkatkan motivasi pasien
medis. Keluarga ini kurang berusaha untuk minum obat secara teratur
menjaga diet makanan pasien dan tidak dengan mengajarkan minum obat tepat
pernah berolahraga. Keluarga pasien waktu.
selalu mengingatkan pasien untuk 4. Edukasi pasien untuk kontrol teratur
meminum obatnya. dalam memeriksa kadar gula darah ke
Dipandang dari segi ekonomi, Puskesmas.
keluarga ini termasuk keluarga
menengah keatas dengan penghasilan KESIMPULAN
yang sangat cukup. Keluarga ini
memiliki sumber penghasilan dari Penatalaksanaan dengan
suami istri yang bekerja sebagai pendekatan kedokteran keluarga
pegawai negeri sipil. Dari total berbasis evidence based medicine
pengahasilan tersebut digunakan untuk dilakukan secara komprehensif, yang
memenuhi kebutuhan sehari-hari. tidak hanya fokus kepada pasien
Fasilitas kesehatan yang sering namun juga kepada keluarganya, dan
dikunjungi oleh keluarga adalah menghasilkan peningkatan kognitif
Puskesmas dan Rumah sakit. Dan dan kualitas hidup pada pasien
pasien beserta keluarga memiliki Diabetes Melitus tipe 2.
asuransi BPJS. Pasien juga merasakan sangat
Pasien mengatakan kalau ada senang ketika kegiatan kunjungan
yang memberikan informasi tentang rumah dilakukan dikarenakan ada yang
kesehatan dia selalu menanggapi dengan memantau kondisi kesehatannya.
sangat terbuka, terlebih tentang Pasien merasa bersemangat setelah di
permasalahan penyakit yang pasien edukasi untuk kontrol teratur dalam
alami dan memberikan solusi untuk nya, memeriksa kadar gula darah dan
Pasien juga sangat menerima ketika di kesehatannya ke Puskesmas atau klinik
ajak untuk memperhatikan kondisi terdekat.
kesehatan nya dengan rutin mengajak
5

Dengan demikian kegiatan 8. Bandeira SM, Fonseca LJS,


kunjungan rumah home visite yang di Guedes GS, Rabelo LA, Goulart
lakukan mahasiswa kedokteran stase MOF, Vasconcelos SM. Oxidative
PH sangat berdampak positif untuk stress as an underlying contributor
memantau dan memberikan in the development of
pengetahuan tentang informasi chronic complications in diabetes
penyakit pasien itu sendiri dan seputar mellitus. Int J Mol Sci 2013 ; 14 :
pengetahuan kesehatan lainnya. 3265-3284
9. Beckman J, Creager M. Vascular
DAFTAR PUSTAKA Complications of Diabetes.
Lebanon:Vanderbilt University
1. Cumatunaro A, Marlia S, Dephinto School of Medicine.
Y. Konseling Kalori Terhadap 2016;118:1771−85.
Kadar Gula Darah Pasien Diabetes 10. Bramlage, P; Gitt, AK; Binz, C;
Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Krekler, M; Deeg,E; and Tschope,
Andalas Padang. J Kesehat Med D. Oralantidiabetic treatment in
Saintika. 2020;11(2):282-289. type-2 diabetes in the elderly:
http://jurnal.syedzasaintika.ac.id/in balancing the need for glucose
dex.php/medika/article/view/858. control of hypoglycemia.
2. Yogiantoro, M. (2007). Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I Edisi
IV. Jakarta : Departemen Ilmu
Penyakit Dalam FKUI.
3. Graber, M. (2006). Buku Saku
Dokter Keluarga Universitas
IOWA. Edisi 3 Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
4. Susalit, Kapojos, Lubis. (2001).
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II Edisi III. Jakarta :
Departement Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
5. Setiawati, A. (2005). Farmakologi
dan Terapi. Edisi IV. Jakarta. Balai
Penerbit FKUI.
6. American Diabetes Association.
Diagnosis and Classification of
DiabetesMellitus. Diabetes Care
Vol 34, 2011; S62-S69.
7. American Diabetes Association.
Standards of medical care in
diabetes 2010. Diabetes Care
2010 ; 33 : s11-s61
6

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai