Anda di halaman 1dari 32

Diabetes Melitus (DM)

ASNAILY
Pengertian Diabetes Melitus (DM) = kencing manis =
penyakit gula

Beberapa defenisi tentang DM


Diabetes Melitus (DM) : merupakan penyakit gangguan metabolik
menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak
dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. (Kemenkes)

Diabetes Melitus (DM) : penyakit menahun yang ditandai dengan kadar


glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu
sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama
dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006).
 Diabetesmelitus (DM) merupakan suatu gejala klinis
yang ditandai dengan peningkatan glukosa darah
plasma (hiperglikemia) (Ferri, 2015).

 Kondisihiperglikemia pada DM yang tidak dikontrol


dapat menyebabkan gangguan serius pada sistem tubuh,
terutama saraf dan pembuluh darah (WHO, 2017)
Penderita Diabetes Melitus di Indonesia

 International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan jumlah


penderita diabetes di Indonesia dapat mencapai 28,57 juta pada
2045. Jumlah ini lebih besar 47% dibandingkan dengan jumlah
19,47 juta pada 2021.
 Jumlah penderita diabetes pada 2021 tersebut meningkat pesat
dalam sepuluh tahun terakhir. Penderita diabetes tercatat meroket
167% dibandingkan dengan jumlah penderita diabetes pada 2011
yang mencapai 7,29 juta.
Penyebab Diabetes Melitus

Penyakit Diabetes (DM) Disebabkan


karena Pankreas gagal
memproduksi Insulin yang cukup.
sehingga menyebabkan peningkatan
kadar Glukosa Darah dalam tubuh.
Klasifikasi DM
Diabetes melitus merupakan penyakit yang dapat menyerang
semua golongan usia, termasuk anak muda
1. DM tipe 1 : DM disebabkan tidak adanya produksi
insulin sama sekali
2. DM tipe 2 : DM disebabkan tidak cukup dan tidak
efektifnya kerja insulin.
3. DM Gestasional : DM yang terjadi saat kehamilan
4  DM tipe lainnya :DM tipe lain yang disebabkan oleh
pemakaian obat, penyakit lain-lain, dsb.
Jenis-jenis Diabetes Melitus (DM)
.Faktor-Faktor pe

Faktor-Faktor Penyebab Dabetes Melitus


1. Faktor penyebab yang tidak bisa dimodifikasi /dikontrol
(alami/bawaan) yaitu Faktor penyebab yang telah ada sejak lahir
dan tidak
dapat diubah, diantaranya adalah:
a. Faktor Usia
b. Kondisi Berat Badan Bayi saat lahir
c. Faktor keturunan/genetika lebih berisiko terkena diabetes
2. Faktor penyebab yang bisa dimodifikasi atau dikontrol
a. Kebiasaan Merokok
b. Obesitas atau Kegemukan
c. Pola Makan Tak Sehat
d. Jarang dan malas berolahraga
Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:
- Sering merasa haus.
- Sering buang air kecil, terutama di malam hari.
- Sering merasa lapar.
- Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
- Lemas.
- Pandangan kabur.
- Luka membutuhkan waktu yang lama utk sembuh
- Mengalami infeksi pada gusi, kulit, vagin dan  saluran kemih.
Perbedaan gejala Dibetes tipe1 dan tipe 2

 Perbedaan gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2?


 Perbedaan gejala diabetes tipe 1 dan 2 terletak pada rentang waktu
kemunculan gejala.
 Gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul seketika dan berkembang
dengan cepat dalam waktu beberapa minggu. Sedangkan pada
diabetes tipe 2, awalnya gejala tidak tampak jelas, tapi secara
perlahan gejala akan memburuk, penderita diabetes tipe 2 baru
menyadari penyakitnya setelah mengalami komplikasi yang serius.
Cara memastikan penderita Diabetes tipe 1 dengan tipe 2

 Untuk memastikan apakah pasien menderita diabetes tipe


1 atau tipe 2, perlu dilakukan pemeriksaan antibodi
untuk mendeteksi kadar antibodi yang menyerang sel-
sel beta di dalam pankreas. karena antibodi tersebut
hanya dapat ditemukan pada diabetes tipe 1.
Pebedaan diabetes tipe 1 dan tipe 2

 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Tipe 2 dari Segi Pengobatan


 Penderita diabetes tipe 1 tidak dapat menghasilkan hormon
insulin. Hal ini menyebabkan penderita bergantung mutlak pada
pemberian insulin dari luar dan memantau kadar gula darahnya
secara ketat.
 Penderita diabetes tipe 2 biasanya tidak membutuhkan insulin di
tahap awal penyakit, karena tubuhnya masih menghasilkan insulin.
Komplikasi yang bisa terjadi pada penederita diabetes
Cara mencegah terjadinya komplikasi diabetes
Diagnosis Diabetes
Dikarenakan diabetes seringkali tidak terdiagnosis pada awal kemunculannya,
maka orang yang berisiko terkena penyakit ini dianjurkan menjalani
pemeriksaan rutin. Diantaranya adalah:
- Orang yang berusia di atas 45 tahun.
- Wanita yang pernah mengalami diabetes gestasional saat hamil.
- Orang yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) di atas 25.
- Orang yang sudah didiagnosis menderita prediabetes.
 Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak dilakukan untuk
mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2
 1. Tes gula darah sewaktu
-Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada jam
tertentu secara acak.
- Tes ini tidak memerlukan pasien untuk berpuasa terlebih dahulu.
- Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar gula 200
mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.
2. Tes gula darah puasa
 - Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada saat pasien
 berpuasa. terlebih dahulu selama 8 jam, bila
 - hasil tes gula darah puasa kurang dari 100 mg/dL menunjukkan
 kadar gula darah normal.
 - Hasil tes gula darah puasa di antara 100-125 mg/dL menunjukkan
 pasien menderita prediabetes
 - hasil tes gula darah puasa 126 mg/dL/ lebih menunjukkan pasien
 menderita diabetes
3. Tes toleransi glukosa
 Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa selama semalam terlebih
dahulu. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum larutan gula
khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2 jam minum
larutan gula.
 - Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL menunjukkan
 kadar gula darah normal.
- Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula antara 140-199
mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes.
- Hasil tes toleransi glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau
lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.
4. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test)
- Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama
2-3 bulan ke belakang.
- Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin,
yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah.
- Tes HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu.
- Hasil tes HbA1C < 5,7 % merupakan kondisi normal.
- Hasil HbA1C di antara 5,7-6,4% >pasien mengalami kondisi prediabetes.
- Hasil tes HbA1C > 6,5% menunjukkan pasien menderita diabete
Diabetes Melitus tipe 1(DM1)

 Penyakitautoimun kronis yang terjadi ketika tubuh kurang atau


sama sekali tidak dapat menghasilkan hormon insulin.
 Jarang terjadi dibandingkan DM tipe 2.
 Umumnya, ditemukan pada anak-anak, remaja, atau dewasa
muda.
 Memerlukan terapi insulin seumur hidup untuk mengendalikan
gula darahnya.
Pencegahan Diabetes

 MemeliharaGula Darah Tetap Stabil 


 * Supplai Ketercukupan Insulin
 *Menjaga Metabolisme Glukosa 
 *Immune System
Upaya pencegahan diabetes
 Pencegahanmerujuk pada rekomendasi dari Kementerian
Kesehatan adalah dengan perilaku PATUH dan CERDIK;
yaitu :

   P : Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter   


   A : Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur
   T  : Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
   U : Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
   H : Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

:  
 C : Cek kondisi kesehatan secara berkala
     E : Enyahkan asap rokok
     R : Rajin aktifitas fisik
     D : Diet sehat dengan kalori seimbang
     I  : Istirahat yang cukup
     K : Kendalikan stress
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai