Seseorang bisa dikatakan menderita kencing manis karena beberapa penyebab, yaitu:
o Tidak melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur. Begitu terdapat gejala seperti
lemas ataupun seperti gejala yang disebutkan sebelumnya, periksakan segera diri Anda ke
dokter. Kadang kencing manis bisa ditanggulangi dengan pendeteksian dini.
o Nutrisi yang tidak seimbang. Pola makan seseorang yang tidak memiliki nutrisi seimbang
cenderung meningkatkan gula darah. Menu makanan yang hanya didominasi oleh
karbohidrat, lemak, dan makanan berkolesterol membuat darah akan penuh dengan
kolesterol. Lain halnya dengan serat dan sayuran yang membuat nutrisi terserap sempurna.
o Aktifitas fisik yang tidak seimbang. Ketika jam kerja selama 8 jam hanya didominasi oleh
kegiatan duduk saja, maka otot tubuh tidak akan terlatih dengan baik. Terlebih lagi
peredaran darah akan tersumbat karena darah tidak mengalir ketika kolesterol dan lemak
jahat dalam darah tidak dikeluarkan melalui aktifitas fisik yang menghasilkan keringat.
o Mengonsumsi minuman yang disertakan Pemanis Buatan. Kadar glukosa berlebih dalam
darah juga bisa disebabkan oleh pemanis buatan. Mengapa begitu? Karena pemanis
sederhana tidak memerlukan waktu lama untuk diserap oleh tubuh, sedangkan pemanis
buatan akan bertahan dalam darah dan merusak sistem kerja insulin.
o Cemilan tidak sehat. Apa yang kita konsumsi merupakan pilihan. Jika tidak pintar dalam
memilih cemilan, seperti coklat atau es krim, maka glukosa dalam darah meningkat. Pilihlah
dengan pintar cemilan yang menyehatkan bagi aliran darah dan tentu saja diri anda, seperti
buah, sayur ataupun biji-bijian.
Jika ingin mengetahui apakah Anda terkena diabetes atau tidak, bisa dilihat dari tes gula
darah. Bukan hanya satu tes yang bisa dilakukan akan tetapi beberapa tes bisa
menentukan tingkat gula dalam darah Anda. Ada istilah GDS (Gula Darah Sewaktu) yaitu
tes gula darah yang dilakukan pada saat kapanpun walaupun sesudah makan. Hasilnya
akan menggambarkan kadar gula darah. Jika hasil menunjukkan >200 mg/dl (11,1 mmol/L),
maka sudah pasti orang tersebut menderita gula darah. Ada juga istilah GDP (Gula Darah
Puasa), biasanya tes GDP dilakukan dengan sengaja dan untuk mengetahui kadar gula
dalam darah setelah 8 sampai 10 jam tidak makan. Dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari.
Nilai GDP tidak boleh lebih dari 126 mg/dl (> 7.0 mmol/L) karena akan terindikasi diabetes.
Selain pengukuran melalui tes gula darah, Hemoglobin glikat atau dikenal dengan nama
(HbA1C) bisa menguji produksi selama 3 bulan terakhir. Jika menunjukkan lebih dari 6,5 %
maka bisa diIdentikkan dengan Diabetes. Lalu ada juga metode pelitian TTGO ( Tes
Toleransi Glukosa Oral). Walaupun berbeda tes, namun akurasinya sama. Tes ini
mengharuskan untuk puasa terlebih dahulu dan 2 jam setelah minum, baru glukosa bisa
diketahui. Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan
200 mg/DL (11,1 mmol/L) maka seseorang terkena Diabetes.
Adapun program penanggulangan Diabetes bisa dilakukan dengan berbagai macam cara
diantaranya:
o Pemeriksaan Kesehatan Secara Teratur
Pedulilah akan kesehatan Anda. Banyak orang mengabaikan gejala tipe 2 karena merasa
badan sehat-sehat saja. Diabetes yang tidak dideteksi secara dini dapat menyebar ke
organ lain dan menimbulkan penyakit komplikasi. Kalau anda ingin yakin terbebas, maka
jalan satu-satunya yang paling efektif yaitu melakukan pemeriksaan kesehatan. Tes
atau screening bisa dilayani di setiap fasilitas penyedia kesehatan, seperti fasilitas
kesehatan, tempat praktek dokter, klinik atau laboratorium.
o Menjalani Pengobatan Secara Intensif
Tujuan pengobatan jelas untuk membuat gula darah mendekati normal ataupun menjadi
normal. Walaupun pengobatan dijalani secara intensif, pemilihan makanan dan aktifitas
sangatlah menentukan akan normalnya gula darah. Jangan membeli obat bebas, karena
obat diabetes hanya boleh ditebus dengan resep dokter. Obat anti diabetes ada yang
dimasukkan secara oral berupa tablet ataupun obat dalam bentuk injeksi. Insulin yang
diinjeksikan wajib untuk penderita Diabetes tipe 1 sedangkan untuk tipe 2 digunakan obat
oral.
o Aktif Secara Fisik
Setelah obat, maka penderita Diabetes haruslah aktif secara fisik, artinya segala kegiatan
fisik haruslah dilakukan agar membantu kadar gula dalam darah keluar dan darah kembali
memproduksi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang punya aktifitas fisik punya
resiko lebih kecil sebanyak 30-50% dibandingkan dengan individu pasif.
o Memperbaiki Kualitas Makanan
Penderita Diabetes ataupun Anda yang ingin bebas haruslah mempunyai diet seiring
dengan itu, kualitas makanan sangat mendapatkan peranan penting bagi penderita
Diabetes. Perbanyak makanan sehat yang dianjurkan oleh para penderita Diabetes.
Kurangi gula, minyak, dan semua makanan berlemak lainnya. Ingatlah untuk selalu
mengikutkan buah ke dalam menu Anda. Gangguan kulit serta infeksinya mengharuskan
penderita Diabetes untuk wajib perhatikan.
o Dukungan Masyarakat
Masyarakat bisa memberikan dukungan untuk para penderita Diabetes dengan aktivitas
yang berhubungan dengan fisik, seperti berjalan kaki menelusuri taman. Selain itu,
masyarakat perlu ditanamakan tentang kesadaran untuk mengobati Diabetes serta
komplikasinya. Advokasi akan penyakit Diabetes pun harus dilakukan juga sehingga
aktifitas fisik menjadi semakin bertambah lagi peminatnya. Tempat-tempat publik pun harus
turut mendukung Indonesia bebas Diabetes. Penyediaan gula non kalori harus lebih
diperbanyak. Para penderita Diabetes pun layak mendapat perlakuan yang sama dengan
manusia yang lainnya.
Pengertian
2. Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Kondisi
lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berumur di atas 30
tahun.
Kondisi ini biasanya terjadi karena kemampuan produksi insulin yang
melemah atau berkurangnya kemampuan tubuh dalam merespons insulin. DM
tipe 2 umumnya terjadi karena masalah gaya hidup.
3. Diabetes gestasional
Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada
wanita hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada ibu maupun
bayinya jika tidak diobati. Jika ditangani cepat dengan baik, penyakit gula ini
biasanya sembuh total setelah melahirkan.
2. Resistensi insulin
Kencing manis terjadi karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh tidak
merespons insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut
dengan resistensi insulin.
Resistensi insulin sendiri membuat sel tubuh tidak bisa menerima gula darah
untuk kemudian diolah menjadi energi. Hal ini memberi sinyal bahwa tubuh
kekurangan gula, sehingga memecah kembali glikogen.
Pada akhirnya, gula akan terus menumpuk dan menyebabkan kadar gula
darah tinggi, atau disebut hiperglikemia.
Faktor risiko
Faktor risiko adalah faktor-faktor yang membuat Anda lebih berisiko terjangkit
penyakit diabetes. Mengutip dalam laman Mayo Clinic, berikut berbagai hal
yang bisa membuat Anda berisiko tinggi terkena penyakit gula adalah:
Riwayat penyakit keluarga
Terkena infeksi virus tertentu
Adanya kerusakan sel sistem kekebalan tubuh (auto-antibodi)
Kekurangan vitamin D
Berusia di atas 45 tahun
Obesitas alias kegemukan
Malas gerak
Riwayat medis keluarga
Prediabetes
Memiliki riwayat penyakit PCOS
Pernah mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
Mengidap diabetes sebelum masa hamil
Pernah mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) tanpa diketahui
penyebabnya
Obesitas sebelum kehamilan
Hamil di usia lebih dari 30 tahun
Diagnosis
Oleh karena itu, untuk menegakkan diagnosis kencing manis, dokter tidak
hanya bergantung pada hasil pemeriksaan fisik biasa. Diperlukan sejumlah tes
untuk mengetahui kadar gula atau glukosa dalam darah.
IKLAN
Pengobatan rumahan
Penyakit diabetes tipe 1 sangat sulit untuk dicegah karena berhubungan erat
dengan faktor genetik dan kondisi autoimun. Namun, untungnya diabetes tipe
2 masih dapat dicegah.
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari diabetes tipe 2. Menjalani
diet (pola makan) rendah kalori dan lemak sangat dianjurkan sebagai cara
terbaik untuk mencegah diabetes.
Dengan makan sayur dan buah-buahan segar setiap hari, Anda dapat
mengurangi risiko terjangkit penyakit kencing manis.
4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk
memaksimalkan pencapaian target berat badan ideal.
Selain keempat cara di atas, Anda mungkin juga bisa rutin periksa ke dokter
atau melakukan cek gula darah sendiri di rumah apabila memiliki faktor-faktor
yang membuat Anda berisiko. Dengan begitu, Anda bisa lebih cepat
mendeteksi dan mengantisipasi kencing manis.