LAJU DOSIS
RADIASI GAMMA
DAERAH MAMUJU,
SULAWESI BARAT
2
Water and Sanitation Program (WSP) Bank
Dunia tahun 2007
KemenPUPR
KemenKes
PDAM
KemenLHK
Kemendagri
KemenKes
Instalasi Pengolahan Air
KemenESDM
KemenPUPR LIMBAH KemenKes
Kemen Perindustrian Jaringan Kemendes
LIMBAH
Perpipaan
Rumah
Sumber Air Bukan Tangga LIMBAH
Jaringan
LIMBAH LIMBAH
Perpipaan 5 PILAR
STBM
KemenKes
BPOM
HIPPAMS/BPSPAMS/KPSPAMS
4
TEORI H.L. BLUM (1974)
PENGARUH
Faktor LINGKUNGAN
Perilaku TERHADAP DERAJAT
KESEHATAN
DERAJAT
KESEHATAN
Faktor Faktor Pelayanan
Lingkungan: Kesehatan
(Sanitasi dan (RS, PKM, Nakes, TTD,
PMT, ANC, Imunisasi dsb)
Air Bersih)
Faktor
Genetika
(Keturunan)
Hubungan Sanitasi dengan
Gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
Sanitasi Tidak
Layak
• Gizi Buruk
• Stunting
I PENYEDIA
AN AIR
S MINUM
DAN
K SANITASI
I YANG TIDAK SUMBER AIR BERSIH AIR TERGENANG MALARIA
LAYAK
N
POLA
WAKTU
A ASUH
PENGGUNAAN AIR
Environmental Enteropathy
EE Theory: A major (if not primary) cause of child
undernutrition is a subclinical condition of small intestine
EE
Poor Sanitation Child
and Hygiene Diarrhea Undernutrition
Continued expsoure: Mounts an immune response, stress levels rise and the
body diverts nutrients away from growth towards fighting an infection
BALITA
Kondisi Otak yang Stunting
Stunting
mempengaruhi: Fisik anak kurang gizi dapat
Fisik
diperbaiki
Mental
Intelektual
stunting
PENDEKATAN KELUARGA D
T
KELUARGA SEHAT P
GERMAS K
TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) - 2030
6.1 Implementasi
Air Minum
6.2
6.6 Sanitasi 6.A
Ekosistem dan Kemitraan multi
Higiene sektor
Goal 6
6.5 6.3 6.B
Pengelolaan Kualitas Partisipasi
Sumber Air Lokal/Daerah
Air
6.4
Efisisensi
Penggunaan Air
“No one left behind”
Goal 6 SDGs
“Menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih
serta sanitasi yang berkelanjutan untuk semua”
15
Goal 6
Menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih serta
sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
Goal 6.1
Pada tahun 2030, mencapai akses
universal dan merata terhadap air
minum yang aman dan terjangkau bagi
semua
KUANTITAS
KUALITAS
KONTINUITAS
KETERJANGKAUAN
16
Goal 6
Menjamin ketersediaan dan manajemen air bersih serta
sanitasi yang berkelanjutan untuk semua
Pengelolaan Terjadwal /
Lumpur Tinja On-call Basis
17
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Jumlah Keluarga yang telah dikunjungi
dan intervensi awal 25.669.713 (38,98%)
Sumber: Aplikasi Keluarga Sehat.
Indeks Keluarga Sehat 0,168 9 Januari 2019
PROMOTIF
INPRES NO. 1
TAHUN 2017
PREVENTIF
Pelibatan lintas sektor dan
seluruh aktor
pembangunan termasuk
masyarakat dalam
pelaksanaan
pembangunan kesehatan
PROGRAM INDONESIA
SEHAT dengan
PENDEKATAN KELUARGA
(PIS-PK)
DESA/KELURAHAN
SEHAT KECAMATAN KABUPATEN/ PROVINSI INDONESIA
SEHAT KOTA SEHAT SEHAT SEHAT
KELUARGA SEHAT
GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
20
Apa STBM itu?
PEMICUAN
Kegiatan seseorang/sekelompok orang (dengan sadar), baik berupa
ucapan, tindakan atau perbuatan dengan tujuan untuk menggugah/
membangkitkan/memunculkan bahkan mendorong niat/kemauan
seseorang/sekelompok orang untuk berbuat sesuatu dengan
kemauannya sendiri/kelompok tanpa paksaan dari luar
diri/kelompoknya
PROSES PEMICUAN STBM
10/12/2019 ian88ellyas@yahoo.com
Diagram Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit
Tangan
Tinja
Cairan
Sampah Makanan &
Minuman
Manusia
Lalat/ serangga
Limbah
Tanah
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
PERMENKES No.3 tahun 2014 tentang STBM
Pengembangan
media KIE STBM Demand Pemicuan
Creation
Dukungan
kebijakan Pemda
Strategi Wirausaha
sanitasi
Berbagi
STBM Pengembangan kredit
pembelajaran Enabling Supply mikro
Environment Creation
Pembiayaan : APBN/D,
Donor, CSR, sumber lain yg Pilihan Teknologi
tidak mengikat Tepat Guna Sarana
Sanitasi
Monev
Keterlibatan Peran dan Fungsi Pelaku
Tugas dan Fungsi Stakeholder dalam a. Advokasi kebijakan program, koordinasi dan penyediaan bantuan
Memfasilitasi Penyelenggaraan STBM teknis
b. Penyiapan NSPK, modulpelatihan, sistem monitoring dan evaluasi
di Setiap Tingkatan
a. Advokasi program, pendanaan dan koordinasi
b. Menyapkan panel pelatih master STBM propinsi
c. Pemantauan dan fasilitasi pembelajaran
d. Bekerjasama dengan lembaga riset pasar untuk mengembangkan
strategi pemasaran &komunikasi perubahan perilaku
a. Mengelola dan memantau program
b. Advokasi dan komunikasi kepada Bupati/DPRD untk pendanaan dan
dukungan program.
c. Mengorganisir pelatihan fasilitator STBM Memfasilitasi wirausaha
sanitasi melayani konsumen warga ekonomi rendah.
d. Memfasilitasi wirausaha sanitasi
a. Memicu masyarakat & melakukan pendampingan tindak lanjut pasca
pemicuan.
b. Memantauan , melaporkan data secara regular ke kabupaten,
verifikasi ODF.
c. Melakukan fasilitasi kepada masyarakat dalam memilih teknologi
28
sanitasi.
d. Melakukan fasilitasi di antara masyarakat yang dipicu dan wirausaha
sanitasi
PEMBAGIAN PERAN UNTUK PERCEPATAN
PERUBAHAN PERILAKU STBM
SEKTOR KESEHATAN Puskesmas/Sanitarian
• Peningkatan kapasitas Kader Kesehatan
Dinkes Propinsi • Pemicuan
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam • Update data Monev STBM
menentukan target • Update peta sosial di masing-masing desa wilayah
• Peningkatan kapasitas untuk dinkes kabupaten
dampingan
• Monev (Peningkatan Kapasitas dan Verifikasi kabupaten
ODF)
• Monev (Verifikasi Desa ODF)
• Kampanye Perubahan Perilaku Kader Kesehatan
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kab)
• Membantu Pemicuan
• Membantu pengumpulan data RT
Dinkes Kabupaten • Membantu pemantauan perubahan perilaku
• Penyiapan data sanitasi terkini sebagai prioritas dalam • Membantu kampanye perubahan perilaku,
menentukan target di wilayahnya demonstrasi CTPS
• Peningkatan kapasitas untuk Puskesmas/Sanitarian
• Membantu update peta sanitasi desa
• Monev (peningkatan kapasitas dan verifikasi)
• Kampanye Perubahan Perilaku • Membantu proses verifikasi STBM tingkat desa
• Penghargaan (Deklarasi ODF Kecamatan) • Membantu menjaga perubahan perilaku yang
terjadi
Sinergi Lintas Sektor
dan Lintas Program
GERAKAN
SEJUTA
Menciptakan Ketersediaan JAMBAN
kebutuhan sarana
masyarakat sanitasi TNI AD-BABINSA
Pendekatan
Pemicuan Data akses
sosial, budaya
Pendekatan Wirausaha jamban
• Dinkes : agama Sanitasi Teknologi
PL, Promkes, gizi, Tepat Guna
•Puskesmas
Kesga • Tokoh
• Dinkes
• Bapermas • Kanwil Agama masyarakat
• APPSANI
• TP PKK • Media • Dinas PU
• Tokoh agama (jurnalis)
• CSR
• BTKL
• Pramuka • Lembaga
• MUI • Dinas • Puslitbang
• TP UKS Keuangan
• Dharma Wanita • Eco Mesjid Pariwisata • BAZNAS • Univ./PT
• Dinas Pendidikan (Rumah Ibadah) AKKOPSI
POKJA Kebijakan/Peraturan
AMPL Pemerintah, Pemda (Propinsi, Kab/kota, Desa/Kel.)
AKSES SANITASI DI INDONESIA per februari 2019
Grafik Akses Sanitasi di Indonesia
berdasarkan jenis akses
42,008,304 KK
48.22%
24,87%
17.46%
8.25%
JSP : Jamban Sehat Permanen (KK) Sharing : Menumpang pada Jamban Sehat (KK)
JSSP : Jamban Sehat Semi Permanen (KK) BABS : Buang Air Besar Sembarangan (KK)
Grafik Akses Sanitasi per provinsi (I)
100%
95%
7% 92% 92% 90%
5% 89% 88%
9% 8% 3% 85% 85% 83%
12% 9% 82% 81%
3% 10% 8% 78% 77%
11% 7% 5% 75% 74% 74%
19% 14% 11% 8% 6%
14% 18% 8% 7% 6% 9%
10% 23% 24% 21%
26% 19% 18% 15%
34% 25%
23%
52%
57%
51%
24%
47% 49% 48%
45% 45% 43%
39% 40% 40%
7% 18%
37%
30% 4% 2%
5%
22%
14%
10%
3%
Grafik Kemajuan ODF/SBS
berdasarkan jenis ODF/SBS
63.87 %
18.832 desa
23.30 %
2 Terdapat air dan sabun untuk Pengamatan Tanyakan bagaimana biasanya membersihkan setelah
membersihkan setelah BAB dan BAB? (Misal: membawa air, sabun dengan ember)
dan cuci tangan Wawancara
, Tergantung
kebiasaan
pengguna
3 Jamban bersih Pengamatan Lakukan pengamatan bahwa jamban bersih, tidak berbau,
tidak ada genangan.
Verifikasi Pilar Kedua STBM (Check List)
B Pilar 2 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Tersedia sarana CTPS Pengamatan dan Tanyakan apakah memiliki sarana cuci tangan
yang mudah dijangkau wawancara Catat jenis (air bersih dan mengalir) Pengamatan apakah
sarana yang digunakan terdapat sabun dan air bersih mengalir (di
ruang makan, dapur dan halaman rumah)
Verifikasi Pilar Ketiga STBM (Check List)
C Pilar 3 Keterangan Pertanyaan Kunci
1 Mengkonsumsi air minum yang melalui Pengolahan bisa: Dari mana didapatkan air baku untuk konsumsi sehari-
proses pengolahan atau tanpa proses merebus air, hari? Pastikan bila air baku keruh, apakah rumah
pengolahan yang memenuhi syarat menyaring air, tangga tersebut melakukan pengolahan awal
kesehatan. disinfeksi (pengendapan, penyaringan) sebelum dilakukan
pengolahan lanjutan (merebus, desinfeksi dll).
2 Menyimpan peralatan pengolah pangan Wawancara dan Peralatan makan dan masak tidak kotor, tidak berdebu
dengan aman dan menjaga kebersihannya. pengamatan dan tersimpan aman
3 Menutup makanan dan minuman yang Wawancara dan • Pastikan makanan dan minuman yang tersaji
disajikan dengan baik dan benar. pengamatan tertutup dengan baik dan benar.
• Menyimpan air minum di dalam wadah yang
tertutup rapat, kuat, bermulut kecil/bermulut
besar dan wadah yang terbuat dari bahan tara
pangan dan diambil dengan cara yang aman
(tidak tersentuh tangan atau mulut)
Verifikasi Pilar Keempat STBM (Check List)
2 Ada tempat sampah yang kuat, Pengamatan Amati apakah ada tempat sampah
tertutup, dan kedap air di yang kuat, tertutup, dan kedap di
rumah sekitaran rumah.
Verifikasi Pilar Kelima STBM (Check List)
2019 :
+ 3 Inovasi terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ Sanitarian Puskesmas terbaik bagi Kab/Kota ODF
2020 :
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik
SALAM STBM.........
LEBIH BERSIH
LEBIH SEHAT
Terima kasih