Anda di halaman 1dari 42

KONSEP DASAR

SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT (STBM)
Disampaikan pada :
Bimbingan Teknis Pengembangan Pilar STBM
Tangerang, 18-19 Maret 2019
OUTLINE

1. Tujuan Pembelajaran
2. Pokok Bahasan:
 Pengertian STBM
 Komponen STBM
 Lima Pilar STBM
 Prinsip-Prinsip STBM
 Tangga Perubahan Perilaku STBM

2
TUJUAN PEMBELAJARAN
A.Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu memahami konsep dasar pendekatan STBM.

B.Tujuan Pembelajaran Khusus, setelah mengikuti materi ini,


peserta mampu:
1.Menjelaskan Pengertian STBM
2.Menjelaskan Komponen STBM
3.Menjelaskan Lima Pilar STBM
4.Menjelaskan Prinsip-Prinsip STBM
5.Menjelaskan Tangga Perubahan Perilaku. STBM

3
POKOK BAHASAN

1. Pengertian STBM
2. Komponen STBM
3. Lima Pilar STBM
4. Prinsip-Prinsip STBM
5. Tangga Perubahan Perilaku STBM

4
MCK yang
tidak berfungsi

BAB sembarangan

selokan
tersumbat

Jamban asal-asalan

mencuci dan mandi


di sungai tercemar
Gambaran Riil Kondisi Sanitasi
Di Indonesia
REFLEKSI PROGRAM SANITASI MASA LALU

PROGRAM TERDAHULU Kecenderungan Saat Ini


Utamakan perkembangan jumlah Utamakan perubahan perilaku dan
sarana kesehatan

Pemberian subsidi Solidaritas sosial

Model sarana disarankan oleh Model sarana dirancang dan dikembangkan


pihak luar masyarakat oleh masyarakat

Sasaran utama program adalah Sasaran utama program adalah masyarakat


KK terpiih secara total
Pendekatan bersifat kaku / ‘”lue
Pendekatan bersifat tidak kaku / “fleksibel”
print”

Top down Bottom Up

Fokus pada bertambahnya jumlah


Fokus pada perubahan perilaku
sarana
PELAJARAN DARI SEJARAH
PROGRAM SANITASI

Kurang berhasil dalam:


Pendekatan TRADISIONIL

- Menghasilkan kebutuhan secara skala


luas untuk cakupan sanitasi dan
perubahan perilaku
- Mendukung ekspansi sektor swasta yang
dapat menyediakan pilihan bagi konsumen
yang miskin dan kaya
- Menghasilkan dampak kesehatan dan
kesejahteraaan masyarakat yang
diinginkan
STBM..???

Pendekatan perubahan
perilaku higiene
sanitasi melalui kegiatan
pemicuan

Kepmenkes RI No.
852/tahun 2008 tentang
strategi nasional STBM
DITINGKATKAN

Permenkes RI No. 3
tahun 2014 tentang
STBM : Pemicuan dan
pendampingan pasca
pemicuan
PERMENKES NO. 3 TAHUN 2014 TENTANG STBM

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat


(STBM) adalah pendekatan untuk
mengubah perilaku higienis dan saniter
melalui pemberdayaan masyarakat dengan
cara pemicuan

Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk


mewujudkan perilaku masyarakat yang
higienis dan saniter secara mandiri dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya
OPTIMIS VS PESIMIS

10
STRATEGI STBM
PENCIPTAAN LINGKUNGAN
YANG KONDUSIF
Edukasi, Regulasi, Teknis,
Finansial, komersial

STBM
PENINGKATAN
PENINGKATAN
KEBUTUHAN
PENYEDIAAN
Pemicuan perubahan Penyediaan finansial dan opsi
perilaku higienis & saniter teknikal bagi komunitas & individu
PENCIPTAAN LINGKUNGAN YANG KONDUSIF

 Komitmen Pemerintah Daerah untuk menyediakan sumber daya untuk


melaksanakan program STBM
 Kebijakan daerah dan peraturan daerah mengenai program sanitasi
seperti Keputusan Bupati, peraturan daerah, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis (Renstra), dan
lain-lain.
 Terbentuknya lembaga koordinasi yang mengarusutamakan sektor
sanitasi, serta koordinasi sumber daya dari Pemerintah maupun non
Pemerintah.
 Adanya tenaga fasilitator, pelatih STBM, dan program peningkatan
kapasitas.
 Adanya sistem pemantauan hasil kinerja program serta proses
pengelolaan pembelajaran.
PENINGKATAN KEBUTUHAN SANITASI

 Pemicuan perubahan perilaku;


 Promosi dan kampanye perubahan perilaku higiene dan
sanitasi;
 Penyampaian pesan melalui media massa dan media
komunikasi lainnya;
 Mengembangkan komitmen masyarakat dalam perubahan
perilaku;
 Memfasilitasi terbentuknya tim kerja masyarakat; dan
 Mengembangkan mekanisme penghargaan terhadap
masyarakat/institusi.
PENINGKATAN PENYEDIAAN AKSES SANITASI

 Mengembangkan opsi teknologi sarana sanitasi yang


sesuai kebutuhan dan terjangkau;
 Menciptakan dan memperkuat jejaring pasar sanitasi
perdesaan;
 Mengembangkan mekanisme peningkatan kapasitas
pelaku pasar sanitasi.

14
KERANGKA PIKIR STBM
Outcome: Menurunnya kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan yang
berkaitan dengan perilaku melalui penciptaan kondisi sanitasi total

Output: Meningkatnya pembangunan sanitasi melalui peningkatan demand & supply

Pilar 4: Pilar 5:
Pilar 1: Pilar 3:
Pilar 2: Pengelolaan Pengelolaan
Stop Buang Pengelolaan Air
Cuci Tangan Sampah Rt Limbah Cair
Air Besar Minum &
Pakai Sabun dengan Rt dengan
Sembarangan Makanan Rt
aman. aman.

Komponen STBM:
1. Perubahan Perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat
World toilet summit, China 2011
£ 126,000 / unit

Stop Buang Air Besar Sembarangan

Kriteria Jamban Sehat :


Bangunan Atas

Bangunan Tengah

Bangunan Bawah
PENGELOLAAN AIR MINUM DAN MAKANAN RUMAH TANGGA

19
Kode wadah plastik untuk
minuman dan makanan

Simbol wadah makanan dan


minuman
20
6 Prinsip Higiene Sanitasi Pangan

1) Pemilihan bahan pangan


2) Penyimpanan bahan pangan
3) Pengolahan pangan
4) Penyimpanan pangan masak
5) Pengangkutan pangan
6) Penyajian pangan
21
Menyimpan peralatan pengolah pangan dengan Mencuci bahan pangan dengan air
aman dan menjaga kebersihannya. minum/air higine sanitasi yang mengalir
22
Cuci Tangan Pakai Sabun dan Air Menutup makanan yang disajikan
mengalir sebelum mengolah bahan dengan baik dan benar
pangan
23
Mengkonsumsi
makanan yang
dimasak sampai
matang

24
PENGELOLAAN SAMPAH DI MASYARAKAT
Sumber: Riskesdas 2013

Sumber: Riskesdas 2018


DAMPAK SAMPAH TERHADAP
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN JIKA
TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK

1. Estetika (bau, kotor, tidak nyaman)


2. Pencemaran air, udara
3. Perkembangbiakan serangga dan
vektor seperti kecoa, lalat, tikus dll
4. Penyakit (seperti disentri, thypoid,
…………..)
5. Kecelakaan
UPAYA PENGELOLAAN/PENGAMANAN
SAMPAH
1. Melakukan pengurangan sampah dengan 3R (Reduce,
Recycle, dan Reuse)
a. Reduce yaitu mengurangi timbulan sampah dengan
mengurangi pemakaian barang atau benda yang
tidak terlalu dibutuhkan.
Contoh : mengurangi pemakaian kantong plastik,
mengutamakan membeli produk berwadah sehingga
bisa diisi ulang, mengambil makanan tidak
berlebihan sehingga tidak ada sisa yang akan
menjadi sampah
b. Reuse (Pemanfaatan kembali) yaitu memanfaatkan
kembali barang yang sudah tidak terpakai tanpa
mengubah bentuknya.
Contoh : memanfaatkan kembali lembaran kosong
pada kertas yang sudah digunakan,gunakan baterai
yang dapat di charge kembali
c. Recycle (daur ulang) yaitu mendaur ulang kembali
barang lama menjadi barang baru.
Contoh : sampah organik dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk dengan cara pembuatan kompos
atau dengan pembuatan biopori, sampah an organik
Pembuatan biopori
seperti bungkus plastik detergen/susu dll dapat
BIASAKAN MEMILAH SAMPAH SEJAK DINI DI RUMAH
PENGAMANAN LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

Air yang sudah Air yang sudah


digunakan tetapi tidak digunakan tetapi
mengandung bahan mengandung bahan
kimia berbahaya dan kimia berbahaya dan
tinja tinja
31
Sumber
Sumber:
: Riskesdas
Riskedas 2013
2018
32
??

PERPIPAAN DAN PENGALIRAN


Mencegah:
pencemaran sungai, tanah, dan munculnya sarang nyamuk
PRINSIP-PRINSIP STBM

Tanpa Subsidi, khususnya untuk


sarana individual

Masyarakat sebagai pemimpin

Tidak menggurui/memaksa

Totalitas seluruh komponen


masyarakat

34
PRINSIP STBM

SUBSIDI TANPA SUBSIDI


PRINSIP STBM

MASYARAKAT SEBAGAI PEMIMPIN


PRINSIP STBM

TIDAK BOLEH MENGGURUI


MENGGURUIATAU MEMAKSA
PRINSIP STBM

TOTALITAS SELURUH KOMPONEN MASYARAKAT


Piring
gelas

Bahan
pangan

39
TANGGA PERUBAHAN PERILAKU STBM

Masyarakat sudah
mempraktekkan Perilaku
SANITASI perilaku Hygienes
TOTAL sanitasi secara baru
permanen
Tangga Perubahan menjadi
kebiasaan
Perilaku Visi STBM • Terjadinya peningkatan kualitas
sarana sanitasi.
Improved • Terjadinya perubahan perilaku
+ hygienes lainnya di masyarakat.
Perilaku • Adanya upaya pamasaran dan
Hygienes promosi sanitasi.
lainnya • Adanya pemantauan dan
evaluasi
Mencoba
perilaku
• 100 % masyarakat sudah
berubah perilakunya dengan
status ODF (terverifikasi).
• Adanya rencana untuk
ODF merubah perilaku Hygienes
lainnya.
• Adanya aturan dari
Tahu/
masyarakat untuk menjaga
status ODF
sadar
• Adanya proses pemicuan • Adanya pemantauan dan
• Adanya Komite/”Natural verifikasi secara berkala
leaders”
OD • Adanya Rencana Aksi
• Adanya pemantauan terus
Tidak Tahu
40 menerus
• Tersedianya supply
Terima Kasih

Impacts of thermal extremes

42

Anda mungkin juga menyukai