Menurut Dessler (2011), analisis pekerjaan adalah prosedur yang dilalui untuk
menentukan tanggung jawab posisi-posisi yang terdapat di suatu perusahaan, dan
karakteristik orang-orang yang bekerja untuk posisi-posisi tersebut.
Menurut Mathis dan Jackson (2008), analisis pekerjaan adalah proses pengumpulan
dan analisis informasi tentang tugas, tanggung jawab, dan persyaratan pekerjaan.
Terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk melakukan analisis pekerjaan, antara
lain:
2.a Jelaskan pengertian perencanaan SDM dari pendapat para ahli, kemudian
simpulkan
Menurut Mathis dan Jackson, perencanaan SDM adalah sebuah proses identifikasi
dan analisis untuk memiliki SDM yang bisa mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.
Menurut Mondy dan Noe, perencanaan SDM merupakan proses sistematis yang
menganalisis keadaan SDM yang bertujuan agar jumlah dan kualitas SDM dengan
keterampilan yang sesuai terpenuhi ketika perusahaan atau organisasi
membutuhkannya.
Kesimpulannya adalah secara umum, perencanaan SDM dapat didefinisikan sebagai proses
sistematis untuk memastikan bahwa organisasi memiliki jumlah dan kualitas SDM yang
tepat, dengan keterampilan yang sesuai, pada waktu yang tepat, untuk mencapai tujuan
organisasi
Dimensi kuantitas. Dimensi ini berkaitan dengan jumlah SDM yang dibutuhkan
oleh organisasi.
Dimensi kualitas. Dimensi ini berkaitan dengan kualitas SDM yang dibutuhkan
oleh organisasi, seperti keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman.
Dimensi waktu. Dimensi ini berkaitan dengan waktu yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan SDM.
Dimensi biaya. Dimensi ini berkaitan dengan biaya yang dibutuhkan untuk
memenuhi kebutuhan SDM.
Indikator perencanaan SDM adalah ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
perencanaan SDM. Indikator perencanaan SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
3. Jelaskan proses perencanaan SDM? Dan bagaimana cara peramalan tuntutan SDM?
Perencanaan SDM adalah proses sistematis untuk memastikan bahwa organisasi
memiliki jumlah dan kualitas SDM yang tepat, dengan keterampilan yang sesuai, pada waktu
yang tepat, untuk mencapai tujuan organisasi. Proses perencanaan SDM dapat dibagi menjadi
beberapa tahap, yaitu:
Analisis kebutuhan SDM. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan
SDM organisasi di masa depan. Analisis kebutuhan SDM dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti analisis tren, analisis pertumbuhan, dan
analisis beban kerja
Analisis ketersediaan SDM. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan
SDM organisasi saat ini. Analisis ketersediaan SDM dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti analisis data kepegawaian, analisis turnover,
dan analisis pensiun.
Perbandingan antara kebutuhan dan ketersediaan SDM. Tahap ini bertujuan untuk
membandingkan kebutuhan SDM dengan ketersediaan SDM. Hasil perbandingan ini
dapat digunakan untuk menentukan strategi pemenuhan kebutuhan SDM.
Pengembangan strategi pemenuhan kebutuhan SDM. Tahap ini bertujuan untuk
mengembangkan strategi untuk memenuhi kebutuhan SDM yang telah diidentifikasi.
Strategi pemenuhan kebutuhan SDM dapat berupa rekrutmen, seleksi, pelatihan,
pengembangan, dan pensiun.
Implementasi strategi pemenuhan kebutuhan SDM. Tahap ini bertujuan untuk
mengimplementasikan strategi pemenuhan kebutuhan SDM yang telah
dikembangkan.
Evaluasi perencanaan SDM. Tahap ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan
perencanaan SDM. Evaluasi perencanaan SDM dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode, seperti analisis kinerja, analisis kepuasan karyawan,
dan analisis biaya.
Peramalan tuntutan SDM adalah proses untuk memperkirakan jumlah dan kualitas SDM
yang dibutuhkan oleh organisasi di masa depan. Peramalan tuntutan SDM dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai metode, yaitu:
- Rekrutmen. Rekrutmen adalah proses menarik dan merekrut kandidat yang memenuhi
syarat untuk mengisi posisi yang tersedia. Strategi rekrutmen yang efektif dapat
membantu organisasi untuk mendapatkan kandidat yang berkualitas.
- Seleksi. Seleksi adalah proses memilih kandidat yang paling cocok untuk mengisi
posisi yang tersedia. Strategi seleksi yang efektif dapat membantu organisasi untuk
mendapatkan kandidat yang tepat untuk kebutuhan organisasi.
- Pelatihan. Pelatihan adalah proses meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
karyawan. Strategi pelatihan yang efektif dapat membantu karyawan untuk
mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memenuhi
tuntutan pekerjaan.
- Pengembangan. Pengembangan adalah proses meningkatkan kemampuan karyawan
untuk maju dalam karier mereka. Strategi pengembangan yang efektif dapat
membantu karyawan untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk posisi yang lebih tinggi.
- Pensiun. Pensiun adalah proses pemutusan hubungan kerja dengan karyawan yang
telah mencapai usia pensiun. Strategi pensiun yang efektif dapat membantu organisasi
untuk mempersiapkan pengganti karyawan yang pensiun.
2. Pendaftaran. Tahap ini bertujuan untuk menerima pendaftaran dari kandidat yang
memenuhi syarat. Pendaftaran CPNS dapat dilakukan secara online melalui portal
SSCASN.
3. Verifikasi administrasi. Tahap ini bertujuan untuk memverifikasi kelengkapan
dokumen pendaftaran. Verifikasi administrasi dilakukan oleh instansi yang membuka
lowongan CPNS.
4. Seleksi administrasi. Tahap ini bertujuan untuk menyeleksi kandidat yang memenuhi
syarat administrasi. Seleksi administrasi dilakukan oleh panitia seleksi CPNS pusat.
5. Seleksi kompetensi dasar (SKD). Tahap ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
dasar kandidat, seperti kemampuan verbal, numerik, dan penalaran. SKD dilakukan
dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
6. Seleksi kompetensi bidang (SKB). Tahap ini bertujuan untuk mengukur kompetensi
khusus kandidat sesuai dengan formasi yang dilamar. SKB dilakukan dengan berbagai
metode, seperti tes tulis, tes wawancara, dan tes praktik.
Seleksi CPNS adalah proses memilih kandidat yang paling cocok untuk mengisi posisi CPNS
yang tersedia. Proses seleksi CPNS terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Seleksi administrasi. Tahap ini bertujuan untuk menyeleksi kandidat yang memenuhi
syarat administrasi. Seleksi administrasi dilakukan oleh panitia seleksi CPNS pusat.
2. Seleksi kompetensi dasar (SKD). Tahap ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
dasar kandidat, seperti kemampuan verbal, numerik, dan penalaran. SKD dilakukan
dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
3. Seleksi kompetensi bidang (SKB). Tahap ini bertujuan untuk mengukur kompetensi
khusus kandidat sesuai dengan formasi yang dilamar. SKB dilakukan dengan berbagai
metode, seperti tes tulis, tes wawancara, dan tes praktik.