Anda di halaman 1dari 21

Diabetes Melitus Apa itu diabetes Definisi Diabetes Melitus Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit tertua

pada manusia. Berasal dari istilah kata Yunani, Diabetes yang berarti pancuran dan Melitus yang berarti madu atau gula. Kurang lebih istilah Diabetes Melitus menggambarkan gejala diabetes yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni yang manis karena mengandung gula. Oleh karena demikian, dalam istilah lain penyakit ini disebut juga Kencing Manis. Secara definisi medis, definisi diabetes meluas kepada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik yang sifatnya absolut maupun relatif. Latarbelakang Diabetes Melitus Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Pada kondisi normal, kadar gula tubuh akan selalu terkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh pengaruh kerja hormon insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas. Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan akan kadar gula darah meningkat. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi hormon insulin oleh kalenjar pankreas. Berkat pengaruh hormon insulin ini, gula dalam darah sebagian besar akan masuk ke dalam berbagai macam sel tubuh (terbanyak sel otot) dan akan digunakan sebagai bahan energi dalam sel tersebut. Sel otot kemudian menggunakan gula untuk beberapa keperluan yakni sebagai energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dan jika masih ada sisa, sisa sebagian tersebut diubah menjadi lemak dan protein. Diabetes Melitus Tipe 1 Pada Diabetes Melitus Tipe 1 penyebab utamanya ialah terjadinya kekurangan hormon insulin pada proses penyerapan makanan. Fungsi utama hormon insulin dalam menurunkan kadar gula darah secara alami dengan cara :

Meningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati. Merangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula. Mencegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

Jika insulin berkurang, kadar gula di dalam darah akan meningkat. Gula dalam darah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. Disinilah fungsi hormon insulin sebagai stabilizer alami terhadap kadar glukosa dalam darah. Jika terjadi gangguan sekresi (produksi) hormon insulin ataupun terjadi gangguan pada proses penyerapan hormon insulin pada sel-sel darah, maka potensi terjadinya diabetes melitus sangat besar sekali. Diabetes Melitus Tipe 2 Jika pada Diabetes Melitus 1 penyebab utamanya adalah dari malfungsi kalenjar pankreas, pada Diabetes Melitus Tipe 2, gangguan utama justru terjadi pada volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah. Dalam kondisi ini produktifitas hormon insulin bekerja dengan baik, namun tidak terdukung oleh kuantitas volume reseptor yang cukup pada sel darah, keadaan ini dikenal dengan resistensi insulin. Walau belum dapat dipastikan penyebab utama resistensi insulin, dibawah ini terdapat beberapa faktorfaktor yang memiliki berperan penting terjadinya hal tersebut:

Obesitas, terutama yang besifat sentral (bentuk tubuh apel) Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat Kurang gerak badan (olahraga) Faktor keturunan (herediter)

Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal. Jika berlangsung menahun, kondisi penderita Diabetes Melitus berpeluang besar menjadi ketoasidosis ataupun hipoglikemia. Lakukan pemeriksaan dini pada tubuh, tidak perlu menunggu hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien dapat menanggulangi diabetes melitus dengan baik agar kita mampu mencegah tersebut sebaik-baiknya.[] (DA Diabetes Melitus Pada Anak

Sulit Dideteksi Penyakit diabetes melitus (DM) atau akrab disebut kencing manis yang pada khususnya Diabetes Melitus tipe 2 yang bukan faktor keturunan, kini tak hanya menyerang orang dewasa. Tetapi juga anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes pada anak sulit dideteksi, sehingga tindakan preventif akan sedikit lebih sulit untuk dilakukan. Diabetes Melitus tipe 2 tidak memiliki tanda-tanda spesifik dari seorang bayi yang memiliki potensi terkena diabetes ketika menginjak usia dewasa.

Seorang anak baru akan terdeteksi menderita diabetes pada usia 7 tahun ke atas. Hal itu ditandai dengan beberapa gejala yang mirip dengan gejala diare seperti muntah, sering buang air besar, kesadaran menurun (koma), dehidrasi berat, kejang-kejang dan sebagainya. Namun yang membedakan secara spesifik, ditemukan nafas si anak berbau asam (aseton). Kondisi demikianlah yang membuat orang tua acapkali salah dalam menilai kondisi kesehatan buah hatinya. Akan banyak orangtua melihat gejala yang terjadi pada anaknya sebagai diare berat. Seringkali, anak penderita diabetes dibawa ke rumah sakit dalam keadaan koma. Perlu langkah-langkah antisipatif menanggapi hal tersebut. Disinilah andil orangtua sangat berperan penting. Diperlukan pemantauan dari kebiasaan makan dan aktivitas fisik anaknya di rumah disamping memperhatikan perkembangan berat badan anak. Beberapa gejala yang mengindikasikan seorang anak menderita Diabetes Melitus adalah:

Sering cepat merasa lapar dan haus. Intensitas buang air kecilnya makin sering (poliuria) Berat badan tidak pernah naik.

Gejala khusus pada anak yang sudah berusia diatas 3-4 tahun :

Sering mengompol

Jika beberapa gejala diatas ditemui, maka langkah ideal yang dapat diambil oleh orangtua ialah mencoba mengajak anak untuk memeriksakan kadar gula darahnya. Kadar gula darah yang normal pada anak sama dengan kadar gula yang normal bagi orang dewasa yakni berkisar antara 70-110 mg/dl. Diperlukan perhatian khusus pada orangtua yang memiliki riwayat kesehatan akrab dengan diabetes melitus. Potensi penurunan Diabetes Melitus tipe 1 pada anak sangat besar sekali. Dikarenakan oleh terjadinya defisiensi hormon insulin akibat kerusakan sel beta pankreas dalam tubuh orangtua, dengan demikian tidak menutup kemungkinan sang buah hati ikut kekurangan hormon insulin. Namun untuk Diabetes Melitus tipe 1 pada anak dapat mudah dikenali sejak awal. Pada orangtua yang tidak memiliki riwayat Diabetes Melitus, akan sedikit lebih sulit untuk mendeteksi gejala Diabetes Melitus. Sehingga seringkali sang orangtua lalai menjaga kesehatan anaknya pada kegemukan yang berpotensi terkena Diabetes Melitus tipe 2. Namun bukan berarti setiap anak yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas memiliki peluang untuk menderita Diabetes Melitus. Potensi indikasi Diabetes Melitus pada anak dapat semakin besar terjadi pada anak yang mengalami obesitas yang memiliki orangtua diabetes. Orangtua yang memiliki riwayat Diabetes Melitus dihimbau untuk memberikan perhatian ekstra kepada anaknya agar tidak kegemukan dan memiliki kegiatan fisik untuk menjaga kebugaran tubuhnya meninjau besarnya peluang terkena Diabetes Melitus pada anak-anak kendati terlihat sehat-sehat saja. Diabetes pada anak dapat dan mengganggu proses tumbuh kembangnya bahkan berujung pada kematian. Anak yang terkena Diabetes Melitus hendaknya menjalani terapi insulin daripada mengkonsumsi obat-obatan. Yang terpenting, anak yang menderita diabetes juga perlu dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur. Akan tetapi, yang seringkali terjadi kalau anak banyak makan dan banyak minum, orang tua menganggap wajar.

Seringkali contoh kasus terjadi pada diabetesein anak yang tiba di rumah sakit dalam keadaan kejang dan kesadaran menurun. Untuk itu penting sekali himbauan pada orangtua untuk melakukan pemeriksaan gula darah pada anaknya.[ Diabetesein Ketika Sakit Ketika para diabetesein terserang penyakit, kadar glukosa pada darahnya akan meningkat dari biasanya sekalipun ia tidak makan. Hal tersebut disebabkan karena efektifitas hormon insulin berkurang ketika tubuh dalam kondisi sakit. Sedangkan hati menghasilkan glukosa sekalipun tidak makan. Hormon insulin berperan penting dalam terjadinya proses perpindahan glukosa dari darah ke dalam sel tubuh . Di dalam sel tubuh glukosa kemudian dimetabolismekan sehingga menghasilkan kalori (energi). Menurunnya efektifitas hormon insulin mengakibatkan menurun pula kadar glukosa yang masuk ke dalam sel. Akibatnya sel tubuh kekurangan glukosa dan berusaha mendapatkan kalori dari pemecahan lemak. Pemecahan lemak akan menghasilkan benda keton yang dapat mengakibatkan terjadinya ketoasidosis. Hormon-hormon yang diproduksi tubuh saat sakit selain membantu mengatasi penyakit (stres fisik) juga memiliki efek samping meningkatkan kadar glukosa pada darah. Stres emosional dan pembedahan juga mempengaruhi kadar glukosa darah. Oleh karena itu, ketika diabetesein mudah kehilangan kontrol glukosa darah sehingga membutuhkan perawatan khusus. Yang Harus Dilakukan Ketika Diabetesein Sedang Sakit Periksa glukosa pada darah lebih sering dari biasanya, jika perlu lakukan setiap 4 jam sekali. Lakukan pemeriksaan keton urin, khususnya jika glukosa darah lebih dari 240 mg/dL. Gunakan insulin / obat hipoglikemik oral sesuai dengan program selama sakit sekalipun diabetesein tidak makan. Penting untuk diingat, waktu, dosis, dan reaksi obat. Hasil catatan akan sangat bermanfaat untuk keperluan penanganan medis lanjutan. 4. Segera ke dokter untuk mengobati penyakit. 5. Jika memungkinkan tetap makan teratur. 6. Bila terjadi gejala mual dan muntah, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang lunak atau cair dalam porsi kecil tetapi sering namun jumlah kalori totalnya sama seperti biasa. Cobalah minum 400cc cairan tiap 1 jam misalnya the, jus buah, atau minuman soda diet. 7. Minum banyak cairan bebas kafein tiap jam untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Minum sedikit demi sedikit secara perlahan akan membantu jika terdapat rasa sakit pada bagian lambung (ulu hati). 8. Periksa suhu tubuh 4 kali sehari bila tubuh lebih terasa hangat dari biasanya (demam). 9. Istirahat dan jangan melakukan aktifitas olahraga selama sakit. 10. Simpan daftar nomer telepon untuk menghubungi dokter, perawat, rumah sakit, dan ambulans. 11. Cari pertolongan medis jika penyakit tidak bisa diatasi atau bertambah parah. Wajib Menghubungi Tenaga Kesehatan Jika.. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak dapat makan sesuai perencanaan makan yang teratur selasma lebih dari 8 jam. Hasil pemeriksaan glukosa darah di atas 250 mg/dL selama 2 hari berturut-turut. Kadar glukosa darah turun di bawah 70 g/dL lebih dari 1 kali selama sakit dan ada gejala hipoglikemia kadar glukosa pada darah di bawah normal. Muntah dengan interval 2 kali atau lebih dalam 4 jam, atau diare terus menerus. Sakit perut yang tiba-tiba. Pada diabetesein Diabetes Melitus tipe 1 ditemukan kadar keton urin cukup besar. 1. 2. 3.

Kesulitan bernafas atau sesak nafas. Yang merupakan salah satu gejala yang menunjukkan terlalu banyak keton di dalam darah. 8. Mengalami gejala infeksi lebih dari 2 hari : demam (39 0C) yang diiringi sakit kepala serta menggigil. 9. Mulai bersugesti untuk merubah dosis suntikan hormon insulin selama sakit. Informasikan Kepada Petugas Kesehatan Mengenai.. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Lama sakit dan lama tidak makan dari yang seperti biasanya. Kapan dan berapa dosis suntikan hormon insulin atau obat hipoglikemik oral yang terakhir diberikan. Kadar glukosa pada darah 24 jam terakhir. Hasil pemeriksaan keton urin. Kondisi Suhu Tubuh. Frekuensi diare dan muntah. Makanan dan minuman yang dikonsumsi ketika sakit. Obat yang digunakan untuk mengatasi sakit.

7.

Obat-obat yang Boleh Digunakan Saat Sakit Hindari obat-obat yang memiliki efek samping meningkatkan atau menurunkan kadar glukosa pada darah. Hubungi dokter sebelumnya untuk menggunakan obat-obatan tersebut Gejala Diabetes Melitus

A. Gejala Awal Diabetes Melitus Gejala awal Diabetes Melitus biasa disebut dengan 3 P, yakni : 1. Poliuria (banyak kencing) Hal ini terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air sehingga urin menjadi banyak. Maka acapkali para penderita diabetes mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal (poliuria). 2. Polidipsi (banyak minum) Karena sering buang air kecil, acapkali para pasien diabetes (diabetesein) akan banyak minum, (polidipsi). Karena demikianlah kita sering mendapati para diabetesein mengalami keluhan lemas, banyak makan (polifagi). 3. Polifagi (banyak makan) Seorang diabetesein yang baru makan akan mengalami ketidakcukupan hormon insulin untuk memasukkan glukosa ke dalam sel, hal ini akan menyebabkan tubuh akan selalu merasa kelaparan, sehingga tubuh sering terasa lemah. Kompensasinya seseorang diabetesein akan makan lebih banyak lagi.

B. Gejala Lanjutan Diabetes Melitus 1. Berat badan berkurang. Ketika proses sekresi pankreas kurang mencukupi jumlah hormon insulin untuk mengubah gula menjadi tenaga, tubuh akan menggunakan simpanan lemak dan protein yang ada. Pengurasan simpanan lemak dan protein di tubuh ini menyebabkan berkurangnya berat badan. 2. Penglihatan Menjadi Kabur. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan perubahan pada lensa mata sehinggga penglihatan kabur walaupun baru saja mengganti kaca mata. 3. Cepat Lelah. Karena gula di dalam darah tidak dapat diubah menjadi tenaga sel-sel tubuh, maka badan ceoat merasa lelah, kurang bertenaga dan bahakan acapkali mengantuk. 4. Gatal Di Daerah Kemaluan. Infeksi jamur disekitar kemaluan menyebabkan rasa gatal terutama pada wanita. 5. Luka Sulit Sembuh

Pada diabetesein, terjadi penurunan daya tubuh terhadap infeksi sehingga bila sulit timbul luka akan sulit sembuh. Tidak menutup kemungkinan, jika terjadi infeksi berat di daerah kaki, akan berpotensi untuk diamputasi hingga kecacatan permanen.

C. Gejala Kronis Diabetes Melitus 1. Impoten / Disfungsi Ereksi & Kesemutan di Kaki Diabetes mampu merusak jaringan saraf dan pembuluh darah baik pada kemaluan maupun kaki, sehingga dapat menyebabkan impoten dan kesemutan di kaki. 2. Kerusakan ginjal 3. Gangren (infeksi berat pada kaki hingga membusuk) 4. Kebutaan 5. Serangan Stroke 6. Serangan Jantung Koroner 7. Kematian Mendadak Diabetes Melitus tidak menakutkan bila diketahui lebih awal. Gejala-gejal yang timbul sangat tidak bijaksana untuk dibiarkan, karena justru akan menjerumuskan ke dalam komplikasi yang lebih fatal. Lakukan pemeriksaan dini pada tubuh, tidak perlu menunggu hingga timbul gejala. Karena dengan dilakukan diagnosis dini, dokter dan pasien dapat menanggulangi diabetes melitus dengan baik agar kita mampu mencegah tersebut sebaik-baiknya Hipoglikemia

Hipoglikemia dapat terjadi karena ketidakseimbangan antara makanan yang dimakan dan latihan jasmani serta obat yang digunakan. Pengobatan terbaik hipoglikemia adalah mencegah terjadinya hipoglikemia. Penyebab Hipoglikemia Anda dapat mengalami hipoglikemia bila anda menggunakan suntikan hormon insulin atau obat penurun glukosa darah golongan sulfonilurea dan melakukan salah satu atau lebih dari :


Gejala 1.

Makan terlalu sedikit karbohidrat Makan terlambat atau tidak makan Latihan jasmani yang terlalu keras dan terlalu lama dari biasanya Dosis insulin terlalu banyak atau minum obat diabetes terlalu banyak Dalam keadaan sakit Minum alkohol pada saat perut kosong

Pada Hipoglikemia Ringan (glukosa darah 50-60 mg/dL) Terjadi gejala mual, lapar, gelisah, banyak keringat, kulit basah, kebas di ujung jari dan bibir, gemetar. Pada Hipoglikemia sedang (glukosa darah <50 mg/dL) Akan timbul perasaan cemas, lemah, gusar, bingung, sulit berpikir, mata kabur, sakit kepala, sulit bicara dan mengantuk. Pada Hipoglikemia berat (glukosa darah <35 mg /dL) Dapat timbul kejang, koma dan hipotermia (suhu badan rendah).

2.

3.

Penanganan

1.

Jika anda bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri: i. Makan dan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohifrat ii. Tunggu 15-20 menit menit, kemudian periksa glukosa darah lagi: a. Bila glukosa darah > 70 mg/dL dan waktu makan masih lebih dari 1 jam, akanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein misalnya: 5 buah biskuit dengan keju rendah lemak. b. Bila glukosa darah masih <70 mg / dL segera ke dokter / Rumah Sakit untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Jika anda tidak bisa melakukan pemeriksaan glukosa darah sendiri : i. Makan minum sesuatu yang mengandung paling sedikit 15 gram karbohidrat. ii. Bila waktu makan masih lebih dari 1 jam lagi, makanlah camilan yang mengandung karbohidrat dan protein, misalnya 2 lembar roti dan keju rendah lemak. iii. Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

2.

Anda bisa mendapatkan asupan 15gram karbohidrat dengan mengonsumsi:

4-5 tablet dekstrosa 2 sendok makan gula pasir 3 buah krakers gelas juice buah tanpa gula 3-4 buah permen (terbuat dari gula)

Bila terjadi hipoglikemia, hentikan sementara pemakaian insulin atau obat penurun glukosa darah, selanjutnya konsultasi ke dokter anda. Bila anda menggunakan insulin atau obat glibenklamid perlu menepati jadwal makan 15-30 menit setelah suntik insulin atau minum obat, bila belum sempat makan, carilah makanan pengganti atau camilan. Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia bila tidak makan atau bila fungsi hati dan ginjal terganggu. Pada pasien yang menggunakan suntikan hormon insulin, bila kadar glukosa darah agak rendah dan tidak melakukan aktifitas fisik, hindari menyuntik di daerah abdomen (perut) karena penyerapan insulin lebih cepat sehingga mudah terjadi hipoglikemia. Bila olahraga Penting bagi diabetesein untuk dapat memeriksa kadar gula darah secara mandiri. Kadar glukosa darah sebaiknya diperiksa sebelum dan sesudah berolahraga. Bila saat olahraga timbul gejala hipoglikemia, hentikan olahraga kemudian lapor dokter atau pengawas olahraga. Perjalanan jauh Melakukan perjalanan dengan waktu yang cukup lama dapat mengubah pola makan obat atau penyuntikan insulin dan pola makan. Keadaan ini akan mempermudah terjadinya hipoglikemia. Untuk mencegahnya, sebaiknya anda memeriksa glukosa darah dan kesehatan secara umum sebelum melakukan perjalanan. Juga sebaiknya membawa obat-obatan dan makanan kecil yang mengandung karbohidrat seperti biskuit & roti Hormon insulin diproduksi oleh kalenjar pankreas. Dalam kalenjar pankreas mengandung kurang lebih 100.000 pulau Langerhans dan setiap pulau mengandung 100 sel beta.

Oleh sel beta-lah hormon insulin diproduksi, dimana sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Untuk kemudian di dalam sel, glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga energi. Jika hormon insulin tidak ada, maka glukosa tak dapat masuk ke sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar glukosa di dalam darah meningkat. Sebaliknya, disamping sel beta, terdapat juga sel alfa yang memiliki fungsi memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari hormon insulin, yakni meningkatkan kadar glukosa darah. Dalam keadaan seperti ini badan acapkali menjadi lemah karena tidak adanya sumber energi didalam sel. Hal inilah yang paling rentan terjadi pada diabetes melitus tipe 1. Ketoasidosis

Ketoasidosis adalah salah satu komplikasi akut Diabetes Melitus yang terjadi disebabkan karena kadar glukosa pada darah sangat tinggi. Keadaan tersebut merupakan keadaan serius yang dapat mengancam jiwa. Kondisi ketoasidosis dapat terjadi kapan saja terutama pada penderita Diabetes Melitus tipe 1. Berbeda dengan Diabetes Melitus tipe 1, pada Diabetes Melitus tipe 2, ketoasidosis terjadi pada keadaan-keadaan tertentu. Hal ini karena biasanya penderita Diabetes Melitus tipe 2 lebih sering mengalami koma hiperosmolar non ketotik. Acapkali terjadinya ketoasidosis diawali dari tidak patuhnya diabetesein pada pola diet yang telah ditetapkan. Disamping itu, ketoasidosis sering juga terpicu oleh jarangnya para diabetesein untuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah serta kadar gula urin secara berkala. Gejala-gejala yang pertama kali timbul sama seperti gejala-gejala Diabetes Melitus yang tidak diobati. Yakni, mulut kering, rasa haus, intensitas buang air kecil jadi lebih sering (poliuria). Gejala lainnya seperti mual, muntah, dan nyeri perut bisa juga terjadi. Gejala-gejala selanjutnya dapat berupa seperti kesulitan bernafas, rasa dehidrasi, rasa mengantuk dan yang paling berat keadaan koma. Penyebab terjadinya ketoasidosis dikaitkan dengan kadar hormon insulin pada darah yang rendah. Keadaaan kadar insulin pada darah yang rendah menyebabkan kadar glukosa pada darah menjadi tinggi. Hormon insulin diperlukan pada proses penyerapan nutrisi agar gula dapat masuk ke dalam sel guna didistribusikan ke seluruh tubuh untuk dijadikan sumber energi. Hormon insulin juga membantu menyimpan cadangan lemak di sel lemak dari hasil pencernaan makanan. Ketika kadar hormon insulin dalam darah ditingkat rendah, maka gula tidak dapat masuk kedalam sel untuk diproses menjadi sumber energi. Jika demikian, tubuh akan mengkompensasikannya dengan cara menggunakan lemak sebagai sumber energi alternatif.

Namun karena penggunaan lemak tidak dapat sempurna dibakar, maka akan dihasilkan suatu zat yang disebut badan keton. Badan keton akan terakumulasi di dalam darah dan akan dikeluarkan dari tubuh melalui urin. Terdapatnya badan keton didalam urin disebut ketonuria. Kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan kadarnya di urin meningkat. Meningkatnya kadar glukosa urin akan menyebabkan volume urin bertambah sehingga cairan didalam tubuh akan berkurang. Ketika kondisi tubuh mengalami kondisi dehidrasi, maka akan menimbulkan gejala-gejala antara lain rasa haus dan mulut kering yang merupakan tanda khas dari kadar glukosa darah yang tinggi. Terjadinya dehidrasi dan terbentuknya badan keton membuat darah menjadi lebih asam. Keadaan darah yang menjadi lebih asam disebut ketoasidosis. Pada kasus yang berat di mana dehidrasi yang terjadi sangat hebat dan kadar hormon insulin pada darah sangat rendah, penderita Diabetes Melitus dapat mengalami koma. Dimana seseorang dalam keadaan koma merupakan keadaan gawat darurat yang mewajibkan pasien untuk segera dibawa ke rumah sakit untuk diberikan pertolongan yang layak. Proses terjadinya koma pada ketoasidosis lebih bertahap dibandingkan terjadinya koma hipoglikemia. Keadaan ketoasidosis memerlukan penanganan medis segera, sehingga penderita harus cepat dibawa ke rumah sakit. Pengobatan yang harus segera diberikan adalah penyuntikan hormon insulin dan mengganti cairan tubuh yang hilang dan kadar ion kalium pada darah yang turut berkurang akibat peningkatan frekuensi buang air kecil (poliuria) Pankreas & Diabetes

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki fungsi utama yakni untuk menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Kalenjar pankreas terletak pada bagian belakang lambung dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari). Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu acapkali disebut pulau-pulau Langerhans. Dinamakan Langerhans atas penemunya, Paul Langerhans pada tahun 1869. Setiap pulau berisikan sel beta yang berfungsi mengeluarkan hormon insulin. Dimana hormon insulin memegang peran penting dalam mengatur kadar glukosa darah. Tiap pankreas mengandung lebih kurang 100.000 pulau Langerhans dan tiap pulau berisi 100 sel beta. Disamping sel beta ada juga sel alfa yang memproduksi glukagon yang bekerja sebaliknya dari insulin yaitu mengingkatkan kadar glukosa darah. Juga ada sel delta yang mengeluarkan somatostatin.[] (DA) Penanggulangan Saat Sakit

Ketika para diabetesein terserang penyakit, kadar glukosa pada darahnya akan meningkat dari biasanya sekalipun ia tidak makan. Hal tersebut disebabkan karena efektifitas hormon insulin berkurang ketika tubuh dalam kondisi sakit. Sedangkan hati menghasilkan glukosa sekalipun tidak makan. Hormon insulin berperan penting dalam terjadinya proses perpindahan glukosa dari darah ke dalam sel tubuh . Di dalam sel tubuh glukosa kemudian dimetabolismekan sehingga menghasilkan kalori (energi). Menurunnya efektifitas hormon insulin mengakibatkan menurun pula kadar glukosa yang masuk ke dalam sel. Akibatnya sel tubuh kekurangan glukosa dan berusaha mendapatkan kalori dari pemecahan lemak. Pemecahan lemak akan menghasilkan benda keton yang dapat mengakibatkan terjadinya ketoasidosis. Hormon-hormon yang diproduksi tubuh saat sakit selain membantu mengatasi penyakit (stres fisik) juga memiliki efek samping meningkatkan kadar glukosa pada darah. Stres emosional dan pembedahan juga mempengaruhi kadar glukosa darah. Oleh karena itu, ketika diabetesein mudah kehilangan kontrol glukosa darah sehingga membutuhkan perawatan khusus. Yang Harus Dilakukan Ketika Diabetesein Sedang Sakit Periksa glukosa pada darah lebih sering dari biasanya, jika perlu lakukan setiap 4 jam sekali. Lakukan pemeriksaan keton urin, khususnya jika glukosa darah lebih dari 240 mg/dL. Gunakan insulin / obat hipoglikemik oral sesuai dengan program selama sakit sekalipun diabetesein tidak makan. Penting untuk diingat, waktu, dosis, dan reaksi obat. Hasil catatan akan sangat bermanfaat untuk keperluan penanganan medis lanjutan. 4. Segera ke dokter untuk mengobati penyakit. 5. Jika memungkinkan tetap makan teratur. 6. Bila terjadi gejala mual dan muntah, cobalah untuk mengonsumsi makanan yang lunak atau cair dalam porsi kecil tetapi sering namun jumlah kalori totalnya sama seperti biasa. Cobalah minum 400cc cairan tiap 1 jam misalnya the, jus buah, atau minuman soda diet. 7. Minum banyak cairan bebas kafein tiap jam untuk mencegah kekurangan cairan tubuh (dehidrasi). Minum sedikit demi sedikit secara perlahan akan membantu jika terdapat rasa sakit pada bagian lambung (ulu hati). 8. Periksa suhu tubuh 4 kali sehari bila tubuh lebih terasa hangat dari biasanya (demam). 9. Istirahat dan jangan melakukan aktifitas olahraga selama sakit. 10. Simpan daftar nomer telepon untuk menghubungi dokter, perawat, rumah sakit, dan ambulans. 11. Cari pertolongan medis jika penyakit tidak bisa diatasi atau bertambah parah. Wajib Menghubungi Tenaga Kesehatan Jika.. 1. 2. 3.

Tidak dapat makan sesuai perencanaan makan yang teratur selasma lebih dari 8 jam. Hasil pemeriksaan glukosa darah di atas 250 mg/dL selama 2 hari berturut-turut. Kadar glukosa darah turun di bawah 70 g/dL lebih dari 1 kali selama sakit dan ada gejala hipoglikemia kadar glukosa pada darah di bawah normal. 4. Muntah dengan interval 2 kali atau lebih dalam 4 jam, atau diare terus menerus. 5. Sakit perut yang tiba-tiba. 6. Pada diabetesein Diabetes Melitus tipe 1 ditemukan kadar keton urin cukup besar. 7. Kesulitan bernafas atau sesak nafas. Yang merupakan salah satu gejala yang menunjukkan terlalu banyak keton di dalam darah. 8. Mengalami gejala infeksi lebih dari 2 hari : demam (39 0C) yang diiringi sakit kepala serta menggigil. 9. Mulai bersugesti untuk merubah dosis suntikan hormon insulin selama sakit. Informasikan Kepada Petugas Kesehatan Mengenai..

1. 2. 3.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Lama sakit dan lama tidak makan dari yang seperti biasanya. Kapan dan berapa dosis suntikan hormon insulin atau obat hipoglikemik oral yang terakhir diberikan. Kadar glukosa pada darah 24 jam terakhir. Hasil pemeriksaan keton urin. Kondisi Suhu Tubuh. Frekuensi diare dan muntah. Makanan dan minuman yang dikonsumsi ketika sakit. Obat yang digunakan untuk mengatasi sakit.

Obat-obat yang Boleh Digunakan Saat Sakit Hindari obat-obat yang memiliki efek samping meningkatkan atau menurunkan kadar glukosa pada darah. Hubungi dokter sebelumnya untuk menggunakan obat-obatan tersebu Penanganan Diabetes Aktifitas Olahraga

AKTIFITAS OLAHRAGA BAGI DIABETESEIN Salah satu tindakan pencegahan Diabetes Melitus adalah menjaga rutinitas aktifititas tubuh agar metabolisme tubuh tetap prima. Salah satunya dengan latihan olahraga. Latihan jasmani membantu meningkatkan kinerja reseptor insulin terhadap hormon insulin. Dengan demikian gula darah dapat mudah masuk ke dalam sel darah. Aktifitas olahraga selama 30-40 menit mampu meningkatkan pemasukkan gula darah ke dalam sel sampai 20 kali dibandingkan tidak melakukan olahraga sama sekali. Dianjurkan aktifitas olahraga tertib dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali seminggu, dengan intensitas 60-70 % dari Denyut Nadi Maksimal. Cara mendapatkan angka dari Denyut Nadi maksimal ialah dengan cara menghitung 220 dikurangi dengan usia. DENYUT NADI MAKSIMAL 2220-usia Contoh : Usia : 50 tahun, intensitas olahraga 60 % dalam aktifitas keseharian. Rumus perhitungan : 0.60 x (220 50) = 102 x / menit. Hasil dari hitungan disebut sebagai Denyut Nadi Sasaran, disarankan tidak melampaui dari Denyut Nadi Sasaran. Durasi yang dianjurkan adalah 30 60 menit setiap kali berolahraga. Usahakan untuk tidak melakukan aktifitas olahraga lebih dari 60 menit guna menghindari hipoglikemia. Jenis olahraga yang tepat adalah olahraga aerobik. Seperti halnya jalan, jogging, renang, bersepeda, dan senam aerobik. PRINSIP OLAHRAGA

Secara prinsipil olahraga penting untuk dilakukan melalui tiga tahapan. 1. 2. 3. Pemanasan Lakukan pemanasan dengan melakukan peregangan otot selama 5-10 menit. Latihan Inti Lakukan dalam durasi latihan selama 20 40menit. Pendinginan

Sesuaikan latihan olahraga dengan kapasitas yang dimiliki tubuh. Jika tubuh jarang melakukan aktifitas olahraga sebelumnya, dianjurkan untuk memilih aktifitas olahraga yang ringan. Olahraga ringan ialah yang hanya membakar 5 kalori / menit, seperti halnya jalan kaki santai, bersepeda santai dan senam low impact. Pilihlah aktifitas olahraga yang disenangi, mudah dilakukan sehingga frekuensi interval olahraga dapat terjaga, berkesinambungan, teratur, dan terukur. Jika terdapat gejala hipoglikemia setelah berolahraga, antara lain, lemas & berkeringat, antisipasikan hal ini dengan membawa makanan kecil. Biasakan melakukan aktifitas olahraga pada waktu yang sama setiap hari. Olahraga dilakukan sebaiknya pada pagi hari dan pada saat kondisi gula dalam darah mencapai puncak, yakni 2-3 jam setelah makan. Namun penting untuk diingat, hindari melakukan aktifitas olahraga disaat insulin mencapai puncaknya Penanganan Diabetes Dalam Perjalanan Melakukan perjalanan dengan waktu yang cukup lama bagi penyandang diabetes dapat mengubah pola makan obat atau penyuntikan insulin. Bahkan keadaan ini akan memperbesar potensi hipoglikemia. Namun bukan berarti para penyandang diabetes tidak dapat bepergian kemanapun. Hanya cukup memerlukan sedikit perencanaan untuk pengendalian diabetesnya. Bagaimana mempersiapkan perjalanan tergantung dari tujuan dan berapa lama perjalanan anda. Persiapan Langkah awal yang paling bijak sebelum melakukan perjalanan jauh ialah memeriksa dahulu kondisi tubuh kepada dokter untuk memastikan bahwa tubuh cukup sehat untuk mendukung perjalanan. Berikut beberapa langkah persiapan yang perlu diperhatikan :

Lakukan vaksinasi bila perlu Minta surat keterangan kesehatan dari dokter yang mencantumkan: 1. Status kesehatan 2. Obat-obatan yang digunakan 3. Peralatan yang digunakan seperti alat periksa glukosa darah, jarum suntik 4. Keterangan alergi obat. (jika ada) Hal ini jelas diperlukan untuk memudahkan proses pemeriksaan para pihak yang berwenang guna menjelaskan kompetensi keperluan membawa peralatan suntik dan obat-obatan dalam jumlah banyak. Demikian juga untuk mengantisipasi bila sakit dalam perjalanan. Mintalah resep dokter untuk obat-obatan yang biasa dipakai.

Beberapa perlengkapan yang penting untuk dibawa:

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Bawalah obat atau insulin sebanyak dua kali lipat dari yang biasanya diperlukan. Alat suntik Glucose meter (alat pemeriksa glukosa darah) Glucose Kits Tablet glukosa atau gel Makanan Bawalah kartu asuransi kesehatan (jika ada).

Dress Code: Penyandang diabetes beresiko tinggi untuk mengalami gangguan kulit dan kaki. Keringat akan mengganggu kebersihan kulit. Maka dianjurkan untuk menggunakan pakaian yang lebih ringan dan menyerap keringat lebih mudah. Guna mencegah lecet pada kaki, hindari memakai sepatu baru yang masih kaku dalam perjalanan. Bawalah sepatu yang paling nyaman digunakan. Selama Perjalanan Makan dan Minum Selama perjalanan usahakan pola dan jadwal makan dan minum sesuai kebiasaan di rumah. Jika terjadi keterlambatan dalam perjalanan, makanlah makanan yang dibawa dari rumah. Jangan tunggu sampai jadwal makan berikutnya tiba. Perhatikan komposisi makanan yang dikonsumsi. Makanan dapat berupa crackers/ biskuit, keju, jus atau makanan pengganti lainnya. Perjalanan panjang dalam cuacu yang panas atau menggunakan AC akan membuat seseorang merasa kehausan. Minuman yang paling tepat untuk mengatasi hal ini adalah air mineral . Hati-hati meminum minuman dalam kaleng karena biasanya jenis minuman ini banyak mengandung gula yang akan meningkatkan kadar glukosa darah dengan cepat. Gangguan Kesehatan Perubahan pola rutinitas dan kelelahan selama perjalanan dapat menurunkan kondisi kesehatan. Penyakit yang dapat timbul selama melakukan perjalanan pada penyandang diabetes adalah penyakit yang berhubungan dengan diabetesnya dan penyakit lain yang juga sering dialami kebanyakan orang selama melakukan perjalanan. Penyakit yang sering timbul yang terkait dengan diabetes misalnya: diare, mabuk darat atau mabuk laut, dan kecelakaan kecil. Mabuk perjalanan dapat diatasi dengan cara meminum obat anti mabuk sebelum melakukan perjalanan. Kecelakaan kecil yan gterjadi selama perjalanan dapat berakibat serius pada diabetesein. Jika terjadi kecelakaan kecil seperti terjepit pintu atau terjatuh, segera cuci luka dengan air bersih dan usapkan dengan alkohol 70%. Jika terdapat luka yang serius, segera tutup dengan kasa steril dan segera periksakan ke dokter begitu sampai ke tujuan. Kesehatan Kaki Duduk dalam waktu yang lama akan menghambat sirkulasi ke daerah kaki. Oleh karena itu perlu disediakan waktu untuk memperlancarsirkulasi di daerah kaki dengan cara: menggerakkan persendian di daerah kaki dan meluruskan lutut, atau hentikan kendaraan dan berjalan-jalan kecil mengitari kendaraan. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan setiap 2 jam. Keselamatan kaki perlu diperhatikan dengan tidak duduk berdekatan dengan mesin mobil (jika menggunakan kendaran dengan mesin didalam). Radiasi dari panas mesin mungkin tidak akan dirasakan penyandang diabetes yang mengalami neuropati. Penanganan Diabetes Makanan Pengganti

Anjuran Makan Untuk Penyandang Diabetes Anjuran makan untuk diabetesein hampir sama dengan anjuran makan orang sehat yaitu makanan seimbang, sesuai dengan kebutuhan gizi. Bedanya pada penyandang diabetes : ditekankan pada perlunya makan teratur dalam hal jenis dan jumlah maknan serta waktu makan. Bagaimana Cara Makan yang Teratur Untuk itu perlu diketahui : 1. 2. 3. Kebutuhan energi / kalori sehari Kebutuhan Bahan makanan sehari Daftar Bahan Makana penukar dan cara penggunaannya. Dietesein akan membantu anda dalam hal tersebut diatas.

Kendala Makan Teratur Kadang-kadang dikeluhkan bahwa makan teratur sulit dilakukan pada keadaan tertentu sperti pada saat: 1. 2. 3. Sibuk, tidak sempat keluar makan Dalam perjalanan, dimana sukar mencari rumah makan Dalam keadaan sakit seperti flu, sakit tenggorokan dimana nafsu makan menurun.

Keadaan di atas dapat mengakibatkan terlambat makan. Terlambat makan pada diabetesein dapat mengakibatkan hipoglikemia yang membahayakan. Hipoglikemia terutama dapat terjadi pada seseorang yang telah minum obat penurun glukosa darah atau menggunakan suntikan hormon insulin dan makan tidak teratur. Bagaimana Mengatasi Kendala Makan Teratur Diabetesein yang tidak bisa makan makanan seimbang biasa karena suatu sebab seperti sibuk, tidak tersedianya makanan biasa atau karena sakit, dapat menggantikan makanan mereka dengan pengganti makan. Apakah itu Pangganti Makanan Pengganti makanan adalah makanan cair yang susunan zat gizinya dibuat seperti makanan seimbang untuk kondisi diabetesein. Bagaimana Penggunaan Pengganti Makanan Berikut keterangan dari daftar makanan pengganti yang dapat mensubstitusikan porsi sarapan, makan siang, maupun makan malam tanpa menghilangkan esensi gizi dan nutrisi untuk kebutuhan para diabetesein. Penanganan Diabetes Perencanaan Makan

Anjuran makanan khususnya para diabetesein (ahli gizi) sama saja dengan non-diabetesein. Semua aneka makanan asal tidak berlebihan (seimbang) serta sesuai dengan kebutuhan gizi. Makanan yang Diperlukan Mengandung:

1. 2. 3. 4. 5.

Karbohidrat Protein Vitamin & Mineral Lemak Serat

KARBOHIDRAT Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari. Karbohidrat terdiri dari: A. Tepung-tepungan B. Gula 1. Tepung-tepungan Makanlah selalu salah satu sumber tepung-tepungan setiap kali makan. Contohnya: Nasi, roti, kentang, mie, ubi, singkong, dll. Kekurangan zat karbohidrat akan mengakibatkan badan lebih cepat merasa lelah karena kekurangan tenaga. 2. Gula Gula terdapat pada berbagai makanan. Contohnya : Gula pasir, gula merah, gula batu, sirup, madu, dan kue-kuean yang manis. Menghindari atau membatasi gula akan membantu pengendalian gula darah. Gula dalam bumbu diperbolehkan. LEMAK Lemak juga merupakan sumber tenaga. Lemak terdapat dalam minyak, margarin, santan, kulit ayam, kulit bebek dan lemak hewan lainnya. Lemak yang berlebihan dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Diabetes Melitus cenderung mendapat masalah dengan penyakit jantung, mengurangi makan lemak hewan dapat mengurangi resiko ini. PROTEIN Protein digunakan untuk pertumbuhan dan mengganti jaringan yang rusak. Protein banyak terdapat pada : ikan, ayam, daging, tahu, tempe dan kacang-kacangan. VITAMIN & MINERAL Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Zat ini berfungsi untuk membantu melancarkan kerja tubuh. Namun jika pola makan yang ada sudah cukup bervariasi setiap harinya, maka suplemen vitamin tambahan tidak perlu dikonsumsi. SERAT Serat baik untuk kesehatan karena : 1. 2. Membuat perut terasa lebih kenyang Membantu menurunkan gula darah

3. 4.

Membantu menurunkan lemak darah Melancarkan buang air besar.

Serat terdapat dalam: 1. Roti gandum, buah dan sayuran segar 2. Kacang-kacangan, tahu, tempe bekatul. GARAM DAPUR Garam dapur tetap dapat digunakan sebagai penyedap makanan dalam jumlah secukupnya. Garam dapur dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Kurangilah mengonsumsi makanan yang telah melewati proses pengasianan, seperti ikan asin, telur asin, dll. PEMANIS Pemanis buatan banyak beredar di pasaran dapat dikonsumsi seperlunya. Pemanis ada yang mengandung kalori dan ada yang tidak. Perhatikan kandungan kalori yang terancum pada label kemasan. Bagi yang kegemukan, pilih yang tidak berkalori. JUMLAH & JENIS MAKANAN SEHARI-HARI Pedoman secara umum setiap hari yang dianjurkan; Makan 3 kali sehari yang terdiri dari : 1. Satu piring atau penggantinya 2. Satu potong ikan atau penggantinya 3. Satu mangkok sayuran 4. Buah-buahan Diantara waktu makan di atas dapat ditambah makanan selingan. Dietesein dapat membantu memberikan informasi mengenai jumlah dan jenis makanan yang sesuai dengan kebutuhan dan selera. KEGEMUKAN Pada tubuh yang mengalami kondisi kegemukan (obesitas) kadar glukosa dalam darah akan sulit dikendalikan. Guna menghindari hal demikian, diperlukan tindakan penanggulangan, salah satunya diet. Dimana dalam proses ini diperlukan disiplin pengaturan pola makan yang seimbang dan mengurangi makanan tinggi kalori seperti : lemak, gula, tepung-tepungan. Disamping itu, guna mendukung proses diet, diperlukan kegiatan jasmani lebih intens dan secara teratur sesuai dengan kesukaan, seperti halnya aktifitas jalan kaki, naik sepeda, senam, berenang, dll A-Z Obat diabetes Obat Hipoglikemik Oral (OHO) Obat Hipoglikemik Oral (OHO) merupakan obat penurun kadar glukosa pada darah yang diresepkan oleh dokter khusus bagi diabetesei. Obat Penurun Glukosa Darah bukanlah hormon insulin yang diberikan secara oral. OHO bekerja melalui beberapa cara untuk menurunkan kadar glukosa darah. Obat-obatan ini dapat membantu penyandang diabetes melitus untuk menggunakan insulinnya sendiri dengan lebih baik dan menurunkan pelepasan glukosa oleh hati. Terdapat beberapa macam OHO untuk mengendalikan glukosa darah penyandang diabetes. Apabila pembaca ingin mengetahui merk jenis OHO yang digunakan silakan melihat tabel 3 di halaman 3.

Penyandang diabetes sebaiknya mengetahui dengan lengkap informasi nebgenai OHO yang diminumnya, mulai dari nama obatnya (nama, denerik, dan merk ), dosis, cara dan waktu meminumnya, cara kerja dan lama kerja OHO tersebut. Selain itu penyandang diabetes juga perlu mengetahui gejala terjadinya kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) dan cara mengatasinya. Penyandang diabetes perlu untuk memperhatikan beberapa hal dalam kaitannya dengan OHO yang diresepkan oleh dokter:

Jangan mengubah dosis ataupun merk obat tanpa izin dokter Mengikuti jadwal pemakaian obat secara tepat tiap hari Jangan menambah obat ekstra bila kadar glukosa darah tinggi OHO tetap diperlukan walaupun kadar glukosa darah sudah normal Dapat terjadi hipoglikemia, penyandang diabetes harus mengetahui cara mengatasinya Bila terjadi hipoglikemia, segera bertindak lalu kemudian hubungi dokter. Orang lanjut usia akan lebih mudah mengalami hipoglikemia, terutama bila mereka tidak akan atau bila fungsi hati dan fungsi ginjal teganggu, atau memakai obat lalin yang berinteraksi dengan OHO Menyampaikan kepada dokter mengenai obat lain yang diminum selain OHO

Pemilihan OHO Pemberian OHO atau obat untuk menurunkan glukosa darah (table3) harus dipertimbangkan bila penyandang diabetes tidak dapat mencapai kadar glukosa darah yang normal atau mendekati normal dengan perencanaan makan dan olahraga teratu. Pertanyaannya adalah, obat manakah yang sesuai untuk penyandang diabetes? Dokter akan menjawab, pertanyaan tersebut dengan berbagai pertimbangan, termasuk diantaranya, kadar glukosa darah awal dan kadar glukosa darah yang diinginkan, usia dan berat badan penyandang diabetes, penyakit penyerta, kemungkinan kontradiksi terhadap pengobatan, kemampuan penyandang diabetes untuk merawat dirinya sendiri, tingkat pengetahuan penyandang diabetes akan diabetes, tingkat motivasi penyandang diabetes dan penerima penyandang diabetes akan obat yang bermacam-macam. Jenis OHO OHO saat ini terbagi dalam 2 kelompok: 1. 2. Obat yang memperbaiki kerja insulin Obat yang meningkatkan produksi insulin.

Obat-obatan seperti metformin, glitazone, dan akarbose-adalah obat-obatan kelompok pertama. Mereka bekerja pada hati, otot dan jaringan lemak, usus. Singkatnya mereka bekerja di tempat dimana terdapat insulin yang mengatur glukosa darah. Sulfonil, Repaglinid, Nateglinid dan insulin yang disuntikkan adalah obat-obatan kelompok kedua. Sulfonil, Repaglinid, Nateglinid meningkatkan penglepasan insulin yang disuntikkan menambah kadar insulin di sirkuliasi darah. Mekanisme kerja dari obat-obat tersebut diatas berbeda, oleh karena itu marilah kita coba bahas satu persatu: Berdasarkan cara kerja, OHO dibagai menjadi 3 golongan : A. Memicu produksi insulin 1. Sulfonilurea Obat ini telah digunakan dalam menangani hipoglikemia pada penyandang diabetes melitus tipe 2 selama lebih dari 40 tahun. Mekanisme kerja obat ini cukup rumit. Ia bekerja terutama pada sel beta pankreas untuk meningkatkan produksi insulin sebelum maupun setelah makan. Sel beta pankreas merupakan sel yang memproduksi insulin dalam tubuh.

Sulfonilurea sering digunakan pada penyandang diabetes yang tidak gemuk di mana kerusakan utama diduga adalah terganggunya produksi insulin. Penyandang yang tepat untuk diberikan obat ini adalah penyandang diabetes melitus tipe 2 yang mengalami kekurangan insulin tapi masih memiliki sel beta yang dapat berfungsi dengan baik. Penyandang yang biasanya menunjukkan respon yang baik dengan obat golongan sulfoniurea adalah usia saat diketahui menyandang diabetes melitus lebih dari 30 tahun, menyandang diabetes diabetes melitus lebih dari 5 tahun, berat badan normal atau gemuk, gagal dengan pengobatan melalui pengaturan gaya hidup, perubahan pengobatan dengan insulin dengan dosis yang relatif kecil. 2. Golongan Glinid Meglitinide merupakan bagaian dari kelompok yan gmeningkatkan produksi insulin (selain sulfonilurea). Maka dari itu ia membutuhkan sel beta yang masih berfungsi baik. Repaglinid dan Nateglinid termasuk dalam kelompok ini, mempunyai efek kerja cepat, lama kerja sebentar, dan digunakan untuk mengontrol kadar glukosa darah setelah makan. Repaglinid diserap secara cepat segera setelah dimakan, mencapai kadar puncak di dalam darah dalam 1 jam.

B.

Meningkatkan kerja insulin (sensitivitas terhadap insulin) 1. Biguanid Metformin adalah satu-satunya biguanid yang tersedia saat ini. Metformin berguna untuk penyandang diabetes gemuk yang mengalami penurunan kerja insulin. Alasan penggunaan metformin pada penyandang diabetes gemuk adalah karena obat ini menurunkan nafsu makan dan menyebabkan penurunan berat badan. Sebanyak 25% dari penyandang diabetes yang diberikan metformin dapt mengalami efek samping pada saluran pencernaan, yaitu rasa tak nyaman di perut, diare dan rasa seperti logam di lidah. Pemberian obat ini bersama makanan dan dimulai dengan dosis terkecil dan meningkatkannya secar perlahan dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya efek samping. Obat ini tidak seharusnya diberikan pada penyandang dengan gagal ginjal, hati, jantung dan pernafasan. Metformin dapat digunakan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi. Obat-obatan oral mungkin gagal untuk mengontrol gula darah setelah beberapa saat sebelumnya berhasil (kegagagalan sekunder) akibat kurangnya kepatuhan penyandang atau fungsi sel beta yang memburuk dan / atau terjadinya gangguan kerja insulin (resistansi insulin). Pada kasus-kasus ini, terapi kombinasi metformin dengan sulfonilurea atau penambahan penghamba-glucosidase biasanya dapat dicoba. Kebanyakan penyandang pada akhirnya membutuhkan insulin. Tiazolidinedion Saat ini terdapat 2 tiazolinedion di Indonesia yaiturosiglitazon dan pioglitazon. Obat golongan ini memperbaiki kadar glukosa darah dan menurunkan hiperinsulinaemia (tingginya kadar insulin) dengan meningkatkan kerja insulin (menurunkan resistensi insulin) pada penyandang diabetes melitus tipe 2. Obat golongan ini juga menurunkan kadar trigliserida da asam lemak bebas. Rosiglitazone (Avandia) Dapat pula digunakan kombinasi dengan metformin pada penyandang yang gagal mencapai target kontrol glukosa darah dengan pengaturan makan dan olahraga. Pioglitazone (Actos), juga diberikan untuk meningkatkan kerja (sensitivitas) insulin. Efek samping dari obat golongan ini dapt berupa bengkak di daerah perifer (misalnya kaki), yang disebabkan oleh peningkatkan volume cairan dalam tubuh. Oleh karena itu maka obat goolongan ini tidak boleh diberikan pada penyandang dengan gagal jantung berat. Selain itu, pada penggunaan obat in ipemeriksaan fungsi hati secara berkala harus dilakukan.

2.

C.

Penghambat enzim alfa glukosidase

Penghambat kerja enzim alfa-glukosidase seperti akarbose, menghambat penyerepan karbohidrat dengan menghambat enzim disakarida di usus (enzim ini bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat). Obat ini terutama menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Efek sampingnya yaitu kembung, buang angin dan diare. Supaya lebih efektif obat ini harus dikonsumsi bersama dengan makanan. Obat ini sangat efektif sebagai obat tunggal pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dengan kadar glukosa darah puasanya kurang dari 200 mg/dL (11.1 mmol/l) dan kadar glukosa darah setelah makin tinggi. Obat ini tidak mengakibatkan hipoglikemia, dan boleh diberikan baik pada penyandang diabetes gemuk maupun tidak, serta dapat diberikan bersama dengan sulfonilurea, metformin atau insulin. DOSIS PEMBERIAN OHO Setelah obat tertentu dipilih untuk penyandang diabetes, biasanya pemberian obat dimulai dari dosis terendah. Dosis kemudian dinaikkan secara bertahap setiap 1-2 minggu, hingga mencapai kadar glukosa darah yang memuaskan atau dosis hampir maksimal. Jika dosis hampir maksimal namun tidak menghasilkan kontrol kadar glukosa darah yang memadai, maka dipertimbangkan untuk diberikan obat kombinasi atau insulin. Tidak ada keuntungan menggunakan dua OHO dari golongan yang sama secara bersamaan A-Z Obat diabetes Penyuntikkan Insulin Insulin dihasilkan oleh kalenjar pankreas pada tubuh kita, hormon insulin yang diproduksi oleh tubuh kita dikenal juga sebagai sebutan insulin endogen. Namun, ketika kalenjar pankreas mengalami gangguan sekresi guna memproduksi hormon insulin, disaat inilah tubuh membutuhkan hormon insulin dari luar tubuh, dapat berupa obat buatan manusia atau dikenal juga sebagai sebutan insulin eksogen. Walaupun demikian, hanyalah sebagian dari diabetesein yang membutuhkan insulin eksogen. Seorang diabetesein yang menggunakan insulin eksogen sedikit banyak akan memerlukan beberapa informasi serba serbi insulin eksogen tersebut. Mulai dari cara kerja insulin eksogen, mula kerjanya, waktu tercapainya efek insulin eksogen paling kuat, lama bekerjanya, dan waktu penyuntikan insulin eksogen disamping pengetahuan cara pemberian insulin eksogen dan cara penyimpanannya. Keadaan Memerlukan Insulin Eksogen Semua diabetesein diabetes tipe 1 memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta pada kalenjar pankreas tidak ada ataupun hampir tidak ada. Diabetesein diabetes tipe 2 mungkin membutuhkan insulin eksogen apabila terapi jenis lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Selain itu, ada beberapa keadaan lain yang membutuhkan insulin eksogen :

Keadaan stress berat, seperti infeksi berat, pembedahan, serangan jantung, stroke. Diabetes yang timbul dikala kehamilan, bila pengaturan makan saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah. Keadaan ketoasidosis diabetik. Sindroma hiperglikemia hiperosmolar non-keotik. Gangguan fungsi hati atau ginjal yang berat. Kontraindikasi atau alergi terhadap Obat Hipoglikemik Oral.

Insulin menolong tubuh untuk menggunakan glukosa yang berada di dalam darah. Kekurangan hormon insulin akan menyebabkan kadar glukosa darah tinggi (hiperglikemia), sedangkan kelebihan insulin dapat menyebabkan kadar glukosa terlalu rendah (hipoglikemia).

Tipe Insulin Terdapat 4 buah insulin eksogen yang diproduksi dan dikategorikan berdasarkan puncak dan jangka waktu efeknya. Berikut keterangan jenis insulin eksogen : 1. 2. 3. 4. 5. Insulin Eksogen kerja cepat. Insulin Eksogen kerja pendek. Insulin Eksogen kerja sedang. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang. Insulin Eksogen kerja panjang.

Teknik Penyuntikan Insulin Sebelum menggunakan insulin, diabetesein ataupun keluarga tentunya perlu untuk diberikan pengetahuan dan wawasan mengenai cara dan prosedur menyuntikkan insulin eksogen; 1. 2. 3. Sebelum menyuntikkan insulin, kedua tangan dan daerah yang akan disuntik haruslah bersih. Bersihkanlah dengan cairan alkohol 70% dengan menggunakan kapas bersih dan steril. Tutup vial insulin harus diusap dengan cairan alkohol 70%. Untuk semua insulin, kecuali insulin kerja cepat, harus digulung-gulung secara perlahan-lahan denga kedua telapak tangan. Hal ini bertujuan untuk melarutkan kembali suspensi. (JANGAN DIKOCOK). Ambillah udara sejumlah insulin yang akan diberikan. Lalu suntikkanlah ke dalam vial untuk mencegah terjadi ruang vakum dalam vial. Hal ini erutama diperlukan bila akan dipakai campuran insulin. Bila mencampur insulin kerja cepat dengan kerja cepat harus diambil terlebih dahulu. Setelah insulin masuk ke dalam alat suntik, periksa apakah mengandung gelembung atau tidak. Satu atau dua ketukan pada alat suntik dalam posisi tegak akan dapat mengurangi gelembung tersebut. Gelembung yang ada sebenarnya tidaklah terlalu membahayakan, namun dapat mengurangi dosis insulin. Penyuntikan dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Pada umumnya suntikan dengan sudut 900. Pada pasien kurus dan anak-anak, kulit dijepit dan insulin disuntikkan dengan sudut 450 agar tidak terjadi penyuntikkan otot (intra muskular).

4.

5. 6.

7.

Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan lebih cepat. Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan pada daerah perut. Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut, lengan atas dan paha. Insulin akan diserap lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi penyerapan. Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan dan dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+ 2,5cm) dari daerah sebelumnya. Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu, lalu baru pindah ke daerah yang lain. Bila proses penyuntikkan terasa sakit atau mengalami perdarahan setelah proses penyuntikkan, maka daerah tersebut sebaiknya ditekan selama 5-8 detik. Untuk mengurangi rasa sakit pada waktu penyuntikkan dapat ditempuh usaha-usaha sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Menyuntik dengan suhu kamar Pastikan bahwa dalam alat suntik tidak terdapat gelembung udara Tunggulah sampai alkohol kering sebelum menyuntik Usahakanlah agar otot daerah yang akan disuntik tidak tegang Tusuklah kulit dengan cepat

6. 7.

Jangan merubah arah suntikkan selama penyntikkan atau mencabut suntikan Jangan menggunakan jarum yang sudah tampak tumpul

Penyimpanan Insulin Eksogen Bila belum dipakai : Sebaiknya disimpan 2-8 derajat celcius (jangan sampai beku), di dalam gelap (seperti di lemari pendingin, namun hindari freezer. Bila sedang dipakai : Suhu ruang 25-30 derajat celcius cukup untuk menyimpan selama beberapa minggu, tetapi janganlah terkena sinar matahari. Sinar matahari secara langsung dapat mempengaruhi percepatan kehilangan aktifitas biologik sampai 100 kai dari biasanya. Suntikkan dalam bentuk pena dan insulin dalam suntikkan tidak perlu disimpan di lemari pendingin diantara 2 waktu pemberian suntikkan. Bila tidak tersedia lemari pendingin, simpanlah insulin eksogen di tempat yang teduh dan gelap dilihat dari hasil lab yang anda sertakan nilai kolesterol anda termasuk ke dalam golongan tinggi /diatas nilai normal (terutama nilai Trigliserida dan LDL ).bagaimana nilai kolesterol total anda? Tentunya keadaan ini tidak boleh dibiarkan lebih lanjut dan harus ditangani segera. Akan lebih baik jika kondisi Anda dipantau langsung secara teratur untuk mencegah dampak yang lebih lanjut. Selain pengobatan, Anda juga harus memperhatikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan melakukan olah raga. Untuk penjelasan mengenai dampak kolesterol terhadap tubuh berikut ini kami sertakan beberapa artikel yang semoga dapat bermanfaat bagi anda : Kolesterol dan Jantung, Kolesterol dan Stroke, Kolesterol dan Hipertensi, Kolesterol dan Aterosklerosis, Dampak Hiperkolesterol Diagnosis diabetes melitus hanya dapat ditegakkan setelah terbukti dengan pemeriksaan gula darah. Kadar gula darah yang jelas mengindikasikan diabetes adalah yang berada dalam kisaran > 200 mg/dl untuk kadar gula darah sewaktu (GDS) atau >=126 mg/dl untuk kadar gula darah puasa (GDP). dan Kadar gula darah yang diperiksa saat 2 jam setelah minum larutan glukosa 75 gram (2 jam post prandial/2jamPP). Bila kadarnya >=200 mg/dl maka dapat dipastikan Anda menderita diabetes, kadar 140-199 mg/dl dikatakan Anda menderita gangguan toleransi glukosa, dan kadar < 140 mg/dl menandakan bahwa Anda tidak menderita kedua keadaan tersebut (normal).. Saran kami sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan toleransi glukosa terlebih dahulu. Bila didapatkan kadar gula darah 2 jam PP > 140 mg/dl, maka akan lebih baik bila Anda segera mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam, terutama bagian endokrin metabolik dan diabetes untuk konsultasi lebih lanjut. Karena penyakit yang terkait dengan kadar gula darah ini merupakan salah satu penyakit yang memerlukan penanganan secara dini dan optimal..

Dan terlepas dari kenyataan mengenai keadaan Anda saat ini - Apakah Anda menderita diabetes atau tidak? - pengaturan pola makan sehat dan latihan jasmani sedini mungkin memiliki banyak manfaat. Mulailah melakukan latihan jasmani minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu. Idealnya juga diperlukan peran ahli gizi adalah merencanakan menu makan Anda.

Anda mungkin juga menyukai