Anda di halaman 1dari 7

Penyebab Diabetes Paling Umum, dari

Faktor Genetik hingga Pola Makan


Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang mengganggu kemampuan
tubuh dalam mengolah gula (glukosa) darah menjadi energi. Diabetes
ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Berbagai hal, mulai dari faktor
genetik hingga gangguan hormon insulin, dapat menjadi penyebab dari
diabetes melitus.
Ada pula berbagai faktor risiko yang membuat seseorang menjadi lebih
rentan terkena penyakit diabetes melitus. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Simak jawabannya berikut ini.

Penyebab diabetes melitus yang perlu diwaspadai


Diabetes melitus terjadi saat kadar gula (glukosa) di
dalam darah terlalu tinggi.

Kondisi ini terjadi saat jumlah hormon insulin dalam


tubuh tidak mencukupi untuk mengubah glukosa
menjadi energi. Akibatnya, glukosa menetap di dalam
darah.

Sel tubuh yang kebal terhadap insulin, atau resistensi insulin, juga menjadi
penyebab diabetes. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, Anda bisa saja
mengalami komplikasi diabetes.
Penyakit diabetes melitus ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai
dari faktor keturunan, pengaruh lingkungan hingga gaya hidup tidak sehat.
1. Faktor genetik
Salah satu penyebab diabetes melitus yang tidak bisa
dielakkan yaitu faktor genetik. Itu sebabnya, diabetes
sering disebut penyakit keturunan.

Menurut American Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2 memiliki


hubungan yang sangat kuat dengan riwayat dan keturunan keluarga.
Pasien diabetes tipe 1 pun memiliki risiko serupa, tapi cenderung lebih
kecil.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa risiko seorang anak terkena
penyakit diabetes akan lebih besar ketika ibunya juga memiliki penyakit ini.
Jika kedua orangtuanya memiliki diabetes, risiko anak mengalami diabetes
setelah dewasa bahkan bisa mencapai 50 persen.
Para ahli menduga bahwa ada gen khusus penyebab diabetes melitus yang
bisa diturunkan dari orangtua ke generasi-generasi selanjutnya.
Sayangnya, mereka belum mengetahui gen mana yang jadi penyebab
penyakit gula ini.
Namun, jangan cemas, menjadi keturunan pasien diabetes bukan berarti
Anda akan mengalami penyakit yang sama.
Anda bisa mencegahnya dengan mengontrol gula darah dan menjalani gaya
hidup sehat.
2. Faktor usia
Selain genetik, faktor usia juga bisa menjadi salah satu
penyebab penyakit diabetes melitus.

Seiring bertambahnya usia, risiko Anda untuk terkena


penyakit diabetes tipe 2 pun semakin meningkat.
Usia sebenarnya tidak hanya meningkatkan risiko penyakit diabetes, tapi
juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.
Ini karena penyakit kronis dan usia memang saling berhubungan satu sama
lain.
Semakin tua Anda, fungsi tubuh juga akan mengalami penurunan, termasuk
cara tubuh mengolah gula darah.
Fungsi sel penghasil insulin pada pankreas kian menurun dan respons sel
tubuh terhadap insulin juga tidak sebaik dulu.
Faktor penyebab diabetes melitus yang menyerang seiring berjalannya
waktu ini, membuat dokter merekomendasikan pasiennya yang berusia 45
tahun atau lebih untuk mengikuti pemeriksaan gula darah secara rutin.
3. Gangguan autoimun
Pertambahan usia memang menjadi salah satu faktor risiko diabetes
melitus. Namun, anak-anak dan remaja juga bisa mengalami penyakit ini.
Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang paling umum menyerang
penderita berusia muda.
Penyakit ini disebabkan oleh hilangnya kemampuan tubuh untuk
memproduksi hormon insulin.
Banyak anak-anak yang mengidap diabetes tipe 1 mengalami gangguan
autoimun.
Sistem imun mereka justru menyerang dan merusak sel pankreas yang
menjadi tempat pembentukan insulin.
Rusaknya sel-sel pankreas menyebabkan organ ini tidak dapat
mengeluarkan hormon insulin yang cukup atau berhenti total memproduksi
hormon tersebut sepenuhnya.
Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan masalah autoimun ini.
Namun, para ahli menduga infeksi virus tertentu memicu sistem imun untuk
bereaksi secara berlebihan dan merusak sel sehat dari dalam tubuh.
4. Resistensi insulin
Kombinasi antara faktor keturunan penyakit dan gaya
hidup yang buruk dapat menjadi penyebab resistensi
insulin.

Resistensi insulin adalah kondisi saat sel-sel tubuh


tidak merespon insulin dengan benar alias “kebal”. Padahal, insulin
berfungsi membantu sel tubuh menyerap gula dalam darah.
Jika tubuh tidak mampu menyerap gula, kadar gula darah akan terus
meningkat dan inilah yang menjadi penyebab diabetes tipe 2.
Anda mungkin saja menghasilkan cukup hormon insulin untuk menyalurkan
glukosa ke dalam sel-sel tubuh.
Namun, tubuh Anda belum tentu “mengenali” insulin dengan benar
sehingga gula tetap menumpuk di dalam darah.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, risiko Anda terkena penyakit diabetes tipe 2
akan semakin tinggi.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa resistensi insulin merupakan penyebab
diabetes melitus tipe 2.
5. Kondisi medis tertentu
Ada banyak penyebab diabetes melitus yang
mungkin tidak pernah Anda duga sebelumnya.

Dalam beberapa kasus kemunculan penyakit diabetes


bisa dipicu oleh beberapa penyakit berikut.
 Sindrom polikistik ovarium (PCOS). PCOS bisa menyebabkan kenaikan
berat badan dan obesitas. Berat badan yang tidak terkontrol dapat
meningkatkan risiko resistensi insulin dan kondisi prediabetes.
 Pankreatitis atau radang pankreas. Peradangan dapat mengganggu
fungsi sel pankreas dalam menghasilkan hormon insulin yang penting
untuk menjaga gula darah tetap normal.
 Sindrom Cushing. Kondisi ini meningkatkan produksi hormon kortisol
yang akhirnya ikut meningkatkan kadar glukosa darah.
 Glucagonoma. Penyakit ini bisa jadi penyebab diabetes melitus karena
tubuh tidak bisa menghasilkan hormon insulin yang cukup.

Faktor yang meningkatkan risiko diabetes melitus


Selama ini banyak orang mengira penyebab utama
penyakit diabetes yaitu kebanyakan mengonsumsi gula.

Faktanya, berikut sejumlah faktor yang membuat Anda


lebih rentan mengalami penyakit diabetes.
1. Konsumsi makanan tinggi gula
Mungkin sulit rasanya menolak makanan manis seperti dessert. Namun,
Anda harus hati-hati. Konsumsi makanan manis dan tinggi gula dalam jangka
panjang bisa menjadi penyebab diabetes melitus.
Tidak hanya itu, pola makan tinggi gula juga dapat berdampak pada
banyak masalah kesehatan lainnya, seperti kenaikan berat badan yang
berujung pada obesitas.
Banyak penelitian bahkan telah membuktikan bahwa pola makan tinggi
gula merupakan faktor risiko diabetes dan obesitas yang paling utama.
Meski begitu, bukan berarti hal ini membuat Anda harus menghindari gula
seutuhnya. Anda tetap boleh makan makanan manis karena bagaimanapun
tubuh membutuhkan gula sebagai asupan energi.
Kuncinya, batasi asupan gula harian Anda.
Dengan melakukan perencanaan dan pola hidup sehat, Anda masih tetap
bisa makan makanan manis yang aman untuk gula darah tanpa takut kadar
gula darah melonjak naik.
2. Malas gerak
Konsumsi makanan manis berlebihan ditambah malas
gerak alias gaya hidup sedentari bisa jadi penyebab
diabetes.

Kemajuan teknologi memang memudahkan manusia untuk melakukan


berbagai hal, tapi juga mengurangi aktivitas fisik yang bisa berdampak bagi
kesehatan tubuh.
Perlahan tapi pasti, saat tubuh semakin jarang bergerak Anda lebih berisiko
mengalami resistansi insulin. Kondisi ini merupakan penyebab umum dari
diabetes melitus tipe 2.
Apalagi jika gaya hidup ini dikombinasikan dengan pola makan yang buruk
dan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol. Diabetes
akan menyerang Anda lebih cepat.
3. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan atau obesitas juga
merupakan faktor yang meningkatkan risiko
diabetes melitus.

Bahkan, American Diabetes Association


mengatakan bahwa obesitas dapat meningkatkan
risiko diabetes melitus hingga 80 persen.
Kondisi ini menimbulkan perubahan metabolisme tubuh yang mengakibatkan
sel-sel di tubuh tidak dapat merespons insulin dengan baik.
Akibatnya, tubuh kurang sensitif terhadap insulin, sehingga terjadilah
resistensi insulin.
Resistensi insulin inilah akhirnya jadi penyebab diabetes melitus. Pasalnya,
kondisi ini membuat glukosa menumpuk dalam darah dan jadi sulit
terkendali.
4. Penggunaan obat-obatan tertentu
Obat-obatan yang Anda konsumsi secara rutin untuk
mengatasi berbagai masalah kesehatan mungkin dapat
memengaruhi kadar gula dalam darah

Lama-kelamaan, hal ini bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko


diabetes melitus. Apalagi jika Anda memiliki riwayat diabetes atau sudah
terkena diabetes.
Mengacu UIC Center on Psychiatric Disability and Co-Occurring Medical
Conditions, beberapa jenis obat yang menjadi penyebab meningkatnya
risiko diabetes yakni:
 steroid,
 statin,
 obat diuretik (khususnya diuretik thiazide),
 beta-blocker,
 pentamidine,
 protease inhibitor, dan
 beberapa obat tanpa resep dalam bentuk sirup dan mengandung banyak
gula.
Jika Anda sedang menggunakan salah satu atau beberapa obat yang
meningkatkan kadar gula darah ini, jangan lupa berkonsultasi rutin kepada
dokter. untuk mengetahui seberapa besar risiko dan manfaatnya.
5. Kekurangan cairan
Kekurangan cairan dapat menjadi penyebab berbagai
masalah kesehatan, mulai dari penyakit ginjal, jantung,
dan diabetes.

Sayangnya, tak banyak tahu bahwa dehidrasi dan penyakit diabetes itu
saling berhubungan satu sama lain.
Sebuah laporan dalam Journal Diabetes Care menemukan bahwa asupan
cairan yang rendah dapat menyebabkan naiknya gula darah yang bisa
berujung pada diabetes.
Para ahli berteori bahwa hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon
vasopresin, yang menyebabkan ginjal menahan air dan hati menghasilkan
gula darah.
Kondisi ini berpotensi memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur
hormon insulin dari waktu ke tubuh.
Dehidrasi juga bisa memperburuk kondisi ini. Ketika dehidrasi, tekanan
darah naik dan tubuh menghasilkan hormon stres. Keduanya bisa memicu
kenaikan gula darah secara drastis (hiperglikemia).
Akibatnya, gejala diabetes jadi lebih parah dan berisiko menyebabkan
komplikasi dalam jangka panjang.
6. Konsumsi garam yang berlebihan
Tidak hanya makanan manis dan tinggi gula, konsumsi
makanan tinggi garam juga bisa menjadi penyebab
diabetes melitus.

Asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan


obesitas dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Begitu Anda mengalami obesitas dan hipertensi, risiko penyakit kronis
seperti diabetes melitus juga akan bertambah besar.
Sebuah studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Swedia dan Finlandia
mendukung teori tersebut.
Setiap 1.000 mg tambahan natrium di luar batas aman konsumsi garam
ternyata meningkatkan risiko diabetes sebesar 43 persen.
Maka dari itu, usahakan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram atau
satu sendok teh garam per hari. Ikuti juga pola makan sehat dengan menu
makanan untuk diabetes.
Gaya hidup, kebiasaan, dan pola makan sehari-hari dapat menjadi
penyebab diabetes melitus.
Meski begitu, perlu diingat bahwa bila Anda memiliki salah satu faktor
risiko di atas, bukan berarti Anda sudah pasti akan mengalami diabetes.
Anda bisa mengurangi risiko atau bahkan mencegah diabetes dengan
menjalani pola makan yang sehat dan lebih banyak beraktivitas.

Anda mungkin juga menyukai