Anda di halaman 1dari 23

PEMBAHASAN

A. Definisi Diabetes Mellitus


Diabetes adalah kata Yunani yang berarti mengalirkan/ mengalihkan ( siphon ). Mellitus adalah
kata Latin untuk madu, atau gula. Diabetes mellitus adalah penyakit di mana seseorang
mengeluarkan/mengalirkan sejumlah besar urin yang terasa manis.Diabetes mellitus adalah
penyakit yang disebabkan oleh kelainan hormon yangmengakibatkan sel-sel dalam tubuh tidak
dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit initimbul ketika di dalam darah tidak terdapat
cukup insulin atau ketika sel-sel tubuh kita dapat bereaksi normal terhadap insulin dalam darah.

B. Tipe Diabetes Mellitus


Terdapat tiga macam tipe diabetes mellitus, yaitu:
1. Diabetes Mellitus Tipe I
Diabetes mellitus tipe I adalah penyakit hiperglikemia akibat ketiadaan absolute insulin.Penyakit
ini disebut diabetes mellitus dependen insulin (DMDI). Pengidap penyakit ini harusmendapatkan
insulin pengganti. Diabetes tipe I biasanya dijumpai pada orang yang tidak gemuk berusia
kurang dari 30 tahun, dengan perbandingan laki-laki sedikit lebih banyak daripada wanita.
Karena insidens diabetes tipe I memuncak pada usia remaja dini, makadahulu bentuk ini disebu
sebagai diabetes juvenile. Namun, diabetes tipe I dapat timbul padasegala usia.
2. Diabetes Mellitus Tipe II
Diabetes mellitus tipe II adalah penyakit hiperglikemia akibat insensitivitas sel terhadapinsulin.
Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal. Karenainsulin tetap
dihasilkan oleh sel-sel beta pancreas, maka diabetes mellitus tipe II dianggap sebagai non insulin
dependent diabetes mellitus (NIDDM). Diabetes mellitus tipe II biasanyatimbul pada orang yang
berusia lebih dari 30 tahun, dan dahulu disebut sebagai diabetesawitan dewasa. Pasien wanita
lebih banyak daripada pria.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasiional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap
diabetes.Sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan kembali ke status nondiabetes
setelahkehamilan berakhir. Namun, risiko mengalami diabetes tipe II pada waktu mendatang
lebih besar daripada normal.
http://www.academia.edu/4826558/Makalah_Diabetes_Mellitus
Tanda dan gejala Diabetes Militus

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM atau kencing manis
yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula darah, dimana peningkatan kadar gula
dalam darah mencapai nilai 160 - 180 mg/dL dan air seni (urine) penderita kencing manis yang
mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun
tidak semua dialami oleh penderita :

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)


2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10. Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.

Faktor penyebab Diabetes Militus

Penyakit diabetes bisa disebabkan oleh beberapa faktor pemicu,diantaranya:

 Pola makan

o Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat
memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi
dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah
meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

 Obesitas (kegemukan)
o Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk
terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang
diabetes mellitus.

 Faktor genetis

o Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus
akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat
sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

 Bahan-bahan kimia dan obat-obatan

o Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada
pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-
hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang
terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

 Penyakit dan infeksi pada pancreas

o Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang
otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon
untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan
dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.

 Pola hidup

o Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas
berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah
raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di
dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus diabetes di negara-negara Asia akan naik
hingga 90 persen dalam 20 tahun ke depan. “Dalam 10 tahun belakangan, jumlah penderita
diabetes di Hanoi, Vietnam, berlipat ganda. Sebabnya? Di kota ini, masyarakatnya lebih memilih
naik motor dibanding bersepeda,” kata Dr Gauden Galea, Penasihat WHO untuk Penyakit Tidak
Menular di Kawasan Pasifik Barat. Kesimpulannya, mereka yang sedikit aktivitas fisik memiliki
risiko obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang rajin bersepeda, jalan kaki, atau aktivitas
lainnya.
 Teh manis
o Penjelasannya sederhana. Tingginya asupan gula menyebabkan kadar gula darah melonjak tinggi.
Belum risiko kelebihan kalori. Segelas teh manis kira-kira mengandung 250-300 kalori
(tergantung kepekatan). Kebutuhan kalori wanita dewasa rata-rata adalah 1.900 kalori per hari
(tergantung aktivitas). Dari teh manis saja kita sudah dapat 1.000-1.200 kalori. Belum ditambah
tiga kali makan nasi beserta lauk pauk. Patut diduga kalau setiap hari kita kelebihan kalori.
Ujungnya: obesitas dan diabetes.

 Gorengan
Karena bentuknya kecil, satu gorengan tidak cukup buat kita. Padahal gorengan adalah salah satu
faktor risiko tinggi pemicu penyakit degeneratif, seperti kardiovaskular, diabetes melitus, dan
stroke. Penyebab utama penyakit kardiovaskular (PKV) adalah adanya penyumbatan pembuluh
darah koroner, dengan salah satu faktor risiko utamanya adalah dislipidemia. Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, LDL
(kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik) dalam darah.
Meningkatnya proporsi dislipidemia di masyarakat disebabkan kebiasaan mengonsumsi berbagai
makanan rendah serat dan tinggi lemak, termasuk gorengan.

 Suka ngemil

o Kita mengira dengan membatasi makan siang atau malam bisa menghindarkan diri dari obesitas
dan diabetes. Karena belum kenyang, perut diisi dengan sepotong atau dua potong camilan
seperti biskuit dan keripik kentang. Padahal, biskuit, keripik kentang, dan kue-kue manis lainnya
mengandung hidrat arang tinggi tanpa kandungan serta pangan yang memadai. Semua makanan
itu digolongkan dalam makanan dengan glikemik indeks tinggi. Sementara itu, gula dan tepung
yang terkandung di dalamnya mempunyai peranan dalam menaikkan kadar gula dalam darah.

 Kurang tidur.

o Jika kualitas tidur tidak didapat, metabolisme jadi terganggu. Hasil riset para ahli dari University
of Chicago mengungkapkan, kurang tidur selama 3 hari mengakibatkan kemampuan tubuh
memproses glukosa menurun drastis. Artinya, risiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat
merangsang sejenis hormon dalam darah yang memicu nafsu makan. Didorong rasa lapar,
penderita gangguan tidur terpicu menyantap makanan berkalori tinggi yang membuat kadar gula
darah naik.
 Sering stress

o Stres sama seperti banjir, harus dialirkan agar tidak terjadi banjir besar. Saat stres datang, tubuh
akan meningkatkan produksi hormon epinephrine dan kortisol supaya gula darah naik dan ada
cadangan energi untuk beraktivitas. Tubuh kita memang dirancang sedemikian rupa untuk
maksud yang baik. Namun, kalau gula darah terus dipicu tinggi karena stres berkepanjangan
tanpa jalan keluar, sama saja dengan bunuh diri pelan-pelan.

 Kecanduan rokok

o Sebuah penelitian di Amerika yang melibatkan 4.572 relawan pria dan wanita menemukan bahwa
risiko perokok aktif terhadap diabetes naik sebesar 22 persen. Disebutkan pula bahwa naiknya
risiko tidak cuma disebabkan oleh rokok, tetapi kombinasi berbagai gaya hidup tidak sehat,
seperti pola makan dan olahraga.

 Menggunakan pil kontrasepsi

Kebanyakan pil kontrasepsi terbuat dari kombinasi hormon estrogen dan progestin, atau
progestin saja. Pil kombinasi sering menyebabkan perubahan kadar gula darah. Menurut dr Dyah
Purnamasari S, Sp PD, dari Divisi Metabolik Endokrinologi RSCM, kerja hormon pil
kontrasepsi berlawanan dengan kerja insulin. Karena kerja insulin dilawan, pankreas dipaksa
bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin. Jika terlalu lama dibiarkan, pankreas menjadi
letih dan tidak berfungsi dengan baik.

 Keranjingan soda

o Dari penelitian yang dilakukan oleh The Nurses’ Health Study II terhadap 51.603 wanita usia 22-
44 tahun, ditemukan bahwa peningkatan konsumsi minuman bersoda membuat berat badan dan
risiko diabetes melambung tinggi. Para peneliti mengatakan, kenaikan risiko itu terjadi karena
kandungan pemanis yang ada dalam minuman bersoda. Selain itu, asupan kalori cair tidak
membuat kita kenyang sehingga terdorong untuk minum lebih banyak.

http://faluethautamiee.blogspot.co.id/2012/12/makalah-diabetes-militus.html
Jenis Masakan dan Menu Makanan Penderita
Diabetes Melitus
Penderita diabetes dilarang keras mengkonsumsi masakan yang diolah
dengan cara digoreng, sebab makanan berminyak mengandung banyak
kolestrol jahat yang tidak baik bagi penderita diabetes. Di samping itu,
makanan yang mengandung kadar gula cukup tinggi seperti nasi putih
adalah salah satu makanan pantangan bagi penderita diabetes.

Nasi putih bisa digantikan dengan makanan berkarbohidrat komplek


atau terbuat dari gandum, misalnya : roti gandum, kentang panggang,
nasi merah, sereal gandum dan oatmeal (sarapan oatmeal tiap pagi
mampu menurunkan diabetes )

Sementara itu, untuk sayur-sayurannya baiknya diolah dengan cara dikukus,


direbus, atau dimakan mentah. Contoh sayuran sehat yang baik antara lain
bayam dan brokoli.

Demikian pula dengan daging-dagingan, harus diolah dengan cara


direbus dan dikukus. Sementara untuk buah-buahan bagi penderita
diabetes, sebaiknya buah segar atau bisa dijadikan jus namun tanpa
tambahan gula.

Bila penderita diabetes ingin mengonsumi tahu atau tempe, harus


diolah dengan cara dikukus, jangan digoreng. Untuk jenis ikan yang
baik bagi penderita diabetes adalah salmon, tuna, makarel dan sarden.

Namun, hindari ikan tongkol, karena kadar merkurinya sangat tinggi.


Demikian pula dengan telur, harus diolah dengan cara direbus.
Sementara untuk susu, pilihannya adalah susu rendah lemak.

Beberapa jenis makanan masih aman dikonsumsi oleh penderita


diabetes seperti bayam, beras merah, ubi, ikan, brokoli, sayuran, dan
aneka buah-buahan. Hindarilah makanan yang menggunakan pemanis
atau makanan dengan karbohidrat tinggi.
Lalu, seperti apa menu makanan sehat untuk penderita diabetes?
Berikut ini beberapa contoh menu makanan sehat untuk penderita diabetes:

Menu Sarapan sehat untuk diabetes

Penderita diabetes wajib sarapan, sebab sarapan bisa mencegah


penderita diabetes mengalami penurunan kadar gula darah. Penurunan
kadar gula darah, juga berbahaya bagi penderita diabetes. Menu
sarapan pagi yang sehat antara lain :

Menu I

 100 gram nasi merah

 100 gram sayuran rebus

 1 butir telur balado

 1/2 buah alpukat

Menu II

 Susu rendah lemak

 Telur omelette

 Yogurt

 2 helai roti gandum dengan selai kacang

 Teh atau kopi dengan sedikit gula

Di antara waktu sarapan dan makan siang, penderita diabetes bisa


mengkonsumsi cemilan sehat, yaitu snack yang bebas bahan pemanis
buatan. Bisa juga snack yang mempunyai rasa asin, seperti kripik atau
jenis asin-asinan beberapa potong.

Contoh Menu Makanan Sehat Diabetes di Siang Hari

Aktivitas yang cukup banyak pada waktu siang membutuhkan banyak


energi, maka porsi makanan juga sebaiknya ditambah. Berikut ini
beberapa contoh menu makan siang yang cocok untuk penderitas
diabetes :

Menu I

 150 gram nasi merah

 1 mangkuk sup sayuran

 50 gram ikan asam manis

 1 potong tahu bakso

 1 buah jeruk

Menu II

 1 mangkok kecil nasi merah

 2 lembar dada ayam rebus tanpa tulang

 1 piring kankung blacan

 1 buah pir

Menu III

 50 gram ikan pepes jamur

 Tahu dan tempe rebus 1 mangkok kecil

 Satu mangkuk kecil nasi merah

 Capcay

 1 buah segar

Menu IV
 Gado-gado porsi jumbo

 1 kentang rebus

 1 telur rebus

 Buah-buahan segar atau jus tanpa gula

Pilihan Menu Makan Malam yang Sehat

Penderita diabetes tak boleh melupakan makan malam. Konsumsi


makanan kaya serat, karena serat efektif untuk penderita diabetes.
Contoh menunya antara lain :

Menu I

 100 gram nasi merah

 1-4 lembar roti tawar gandum

 1 atau 2 terong dipanggang sebagai lauknya 5

 50 gram ayam panggang bagain dada.

 Tambahkan 1 buah pir agar lebih segar

Menu II

 Nasi merah setengah mangkok kecil

 Lauknya 1 daging sapi kukus

 Cah kangkung polos 2 porsi

 Buah anggur segar

Menu III

 Sop ikan satu mangkuk kecil

 Nasi putih setengah mangok kecil

 Buah segar
Menu IV

 Tahu dan tempe rebus semangkuk kecil

 Timun untuk lalap setengah mangkok kecil

 Buah-buahan segar

http://www.pengensehat.com/menu-masakan-penderita-diabetes-melitus.htm

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka diet yang diberikan harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan umur, jenis kelamin,
tinggi badan, aktivitas fisik, proses pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
b. Jumlah karbohidrat disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunakannya, yaitu berkisar 60 – 70% dari total konsumsi. Makanan/minuman
yang mengandung gula dibatasi, dan digunakan jenis karbohidrat kompleks/makanan
yang berserat.
c. Protein berkisar 12 – 20%, dan digunakan protein yang bernilai biologi tinggi (nilai
cernanya tinggi).
d. Lemak berkisar antara 20 – 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol tidak dikonsumsi.
e. Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Makanan-makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus
adalah:
1) Sumber Karbohidrat kompleks
Seperti beras/nasi, kentang, singkong, terigu, tapioka, gula, hunkue, makaroni, mie,
bihun, roti, dan biskuit.
2) Protein Hewani
Ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak, ikan, dan telur maksimal 2x/minggu.
3) Sayuran
Semua sayuran dianjurkan terutama yang berserat tinggi atau berwarna hijau seperti
bayam, kangkung, daun singkong, dll.
4) Buah
Semua buah dianjurkan terutama yang berserat tinggi menurut jumlah yang sudah
ditentukan.
Makanan-makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita Diabetes
Mellitus adalah:
a) Makanan dan minuman yang mengandung gula murni seperti gula pasir/gula merah,
susu kental manis, dodol, cake, selai, sirup, kue tart, jelly, dll.
b) Makanan yang digoreng dan menggunakan santan kental (mengandung lemak jenuh).
c) Makanan yang mengandung banyak garam seperti ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan seperti saus, kecap, abon, sarden kaleng, buah kalengan, dll.
http://ainunkesehatan.blogspot.co.id/2016/12/makalah-gizi-diet-tentang-penyakit-dm.html

Penderita diabetes perlu hati-hati saat Anda akan menyantap makanan. Bagi yang mengidap
diabetes biasanya akan diberi terapi melalui pola makan teratur atau disebut terapi nutrisi medis.
Terapi ini dimaksudkan untuk selalu mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan kalori
sehingga bisa mengontrol kadar gula darah. Berikut ini contoh pilihan makanan yang
direkomendasikan untuk konsumsi penderita diabetes.

 Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah,
kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
 Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.

 Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi
mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes di antaranya brokoli dan
bayam.

 Buah-buahan segar.Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.

 Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak
untuk sup dan ditumis.

 Popcorn tawar.

 Produk olahan susu rendah lemak dan telur.


 Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel. Namun, hindari ikan dengan kadar
merkuri tinggi seperti ikan tongkol.

Apa Saja Makanan yang Harus Dihindari?

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, belum puas rasanya jika menu hidangan tidak
dilengkapi nasi putih. Padahal, bagi penderita diabetes, jenis makanan pokok ini harus dihindari
karena mengandung kadar gula yang tinggi dibanding sumber karbohidrat lain.

Selain nasi putih,ada beberapa jenis makanan lain yang harus dihindari jika ingin kadar gula
darah tetap terjaga yakni:

 Roti tawar putih.


 Makanan yang terbuat dari tepung terigu.

 Sayuran yang dimasak dengan tambahan garam, keju, mentega, dan saus dalam jumlah
banyak.

 Buah-buahan kaleng yang mengandung banyak gula.

 Sayuran kaleng yang mengandung garam tinggi.

 Daging berlemak.

 Produk susu tinggi lemak.

 Hati, ampela, dan organ dalam hewan lainnya.

 Makanan yang digoreng seperti ayam goreng, ikan goreng, pisang goreng, dan kentang
goreng.

 Popcorn kaya rasa.

 Kulit ayam.

http://www.alodokter.com/deretan-makanan-untuk-penderita-diabetes-yang-baik-dan-buruk
INSULIN
Pengertian dan Definisi Insulin. Insulin adalah hormon yang di produksi oleh organ tubuh yang berfungsi
untuk mengatur metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Kadar insulin dalam tubuh dapat menjadi
indikator gejala penyakit diabetes mellitus. Karena kegagalan organ tubuh untuk memproduksi insulin
atau kadar insulin yang tidak mencukupi merupakan penyebab utama penyakit kecing manis atau
diabetes mellitus.
Insulin adalah hormon jenis polipetida. Organ tubuh yang bertanggungjawab terhadap produksi insulin
adalah kelenjar pankreas. Sel yang menghasilkan hormon insulin dalam kelenjar pankreas di sebut sel
beta yang merupakan bagian dari kelompok sel yang di sebut dengan Islet of Langerhans atau pulau-
pulau Langerhans. Karena itu hormon yang di hasilkan oleh sel ini di sebut Insulin yang berasal dari kata
bahasa latin insula yang artinya pulau.
http://www.kamusq.com/2013/10/insulin-adalah-pengertian-dan-definisi.html

Apa yang dimaksud dengan insulin?. Insulin adalah hormon alami berupa hormon polipeptida yang
diproduksi oleh organ pankreas (sel-sel beta), yang berfungsi dalam mengatur metabolisme karbohidrat
dan tingkat gula darah (glukosa) dalam tubuh.

Fungsi Insulin

Fungsi insulin yang utama adalah untuk melawan beberapa fungsi hormon yang menyebabkan
hiperglikemia dan sekaligus bersamaan dalam mempertahankan jumlah glukosa dalam darah
tetap normal. Disamping fungsinya yang mengatur dalam metabolisme glukosa, insulin juga
berfungsi untuk:
 Merangsang terjadinya sintesis asam lemak (fatty acids), yang mana asetil ko-enzim A
dikonversi menjadi asam lemak. Inilah yang dinamakan lipogenesis.
 Meningkatkan pengangkutan asam amino ke dalam sel.

 Mengurangi terjadinya pemecahan lipid (lemak) yang disebut lipolisis.

 Memodulasi transkripsi dan merangsang pemindahan protein, sintesis DNA,


pertumbuhan sel, dan penggandaan sel, yang semuanya terkait dengan fungsi
pertumbuhan.

https://www.jevuska.com/2014/03/07/insulin/

Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi insulin dalam tubuh :

1. Mengatur Keseimbangan glukosa darah

Salah satu fungsi utama hormon insulin yakni menjaga keseimbangan glukosa darah. Dalam
rangka melakukan fungsi pengaturan keseimbangan kadar gula di dalam pembuluh darah,
hormon insulin bekerja secara antagonis bersama produk hormon sistem ekskresi seperti
pankreas lainnya, yakni hormon glukagon. Ketika konsentrasi glukosa di dalam darah melebihi
nilai normal, yakni lebih dari 90-100 mg/dL, maka hormon insulin akan bekerja agar normal
kembali. Sebaliknya, saat kadar glukosa darah berada di bawah batas normal, maka hormon
glukagon yang akan bertugas membuatnya stabil kembali.

2. Meningkatkan metabolisme glukosa pada sel otot

Selama beraktivitas, otot memerlukan energi berupa ATP. Salah satu cara memperoleh energi
tersebut adalah melalui mekanisme pemecahan molekul glukosa. Dalam proses inilah hormon
insulin turut menstimulasi terjadinya metabolisme glukosa pada otot agar berjalan optimal.

3. Meningkatkan penyimpanan glukosa di dalam hepar

Setiap kali usai mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, maka sebagian glukosa hasil
metabolisme makanan tersebut akan disimpan di hati dalam bentuk glikogen. Untuk dapat
melaksanakan perannya dalam meningkatkan penyimpanan, maka hormon insulin bekerja
dengan cara meningkatkan aktivitas enzim glukonase, yakni enzim yang dapat mempercepat
penyerapan glukosa dari sirkulasi darah ke dalam bagian bagian sel hati. Selanjutnya, insulin
juga akan meningkatkan sintesis glikogen melalui peningkatan aktivitas enzim yang berperan di
dalamnya seperti enzim glikogen sintetase.

4. Meningkatkan penggunaan glukosa oleh sel-sel hepar


Selain membantu dalam pemasukan glukosa ke dalam sel-sel hepar, hormon insulin juga akan
meingkatkan penggunaan glukosa tersebut di dalam sel-sel hepar itu sendiri. Yaitu dengan cara
menginduksi enzim pemecah glikogen menjadi glukosa di dalam hati.

5. Merangsang peningkatan penyerapan glukosa plasma oleh sel tubuh

Selain berpengaruh terhadap metabolisme sel otot dan hati, insulin juga akan mempercepat
terjadinya pengangkutan serta penggunaan glukosa dari darah ke dalam sel-sel tubuh lain.
Mekanisme kerjanya juga tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Biasanya hal ini terjadi setelah
aktivitas pencernaan karbohidrat oleh tubuh selesai dan glukosa siap diedarkan melalui plasma
darah.

6. Mendorong terjadinya lipogenesis

Ketika energi yang digunakan tubuh tidak sebanding dengan sumber energi yang tersedia, dalam
artian lebih sedikit, maka sisa metabolisme dari karbohidrat juga akan disimpan di tubuh dalam
bentuk lemak. Mekanisme penyusunan lemak inilah yang disebut sebagai lipogenesis.

Banyak faktor yang berpengaruh dalam proses ini. Salah satunya yakni faktor hormonal yang
banyak diperankan oleh hormon insulin. Dalam hal ini insulin bekerja melalui beberapa cara,
yakni;

 Pertama, karena sebagian besar lipogenesis terjadi di dalam sel-sel hati, maka hormon insulin
akan meningkatkan pengangkutan produk glukosa ke dalam hati. Selanjutnya, glukosa tersebut
akan dipecah mejadi asetil ko-A sebagai bahan baku lipogenesis. (baca : fungsi hati)
 Selanjutnya, insulin akan bekerja dengan cara mengaktifkan enzim lipogenik serta glukolitik yang
diperlukan dalam proses lipogenesis.

 Setelah mengaktifkan enzim tersebut, insulin juga akan meningkatkan aktivasi kerja tirosin
kinase dan fosforilasi tirosin.

 Selain hal di atas, adanya insulin akan menyebabkan ekspresi dan kerja enzim glitkokinase
meningkat. Sebagai hasilnya, konsentrasi metabolit glukosa yang berpengaruh pada ekspresi gen
lipogenik juga akan meningkat.

7. Menghambat pelepasan asam lemak ke dalam sirkulasi darah

Agar pemakaian glukosa diet sebagai sumber energi yang utama dapat terwujud, maka hormon
insulin akan mencegah pemecahan trigliserida yang tersimpan dalam sel-sel adiposit. Yaitu
dengan jalan menghambat aktivitas enzim lipase sensitive-hormon.

8. Membantu pengangkutan hasil lipogenesis dari hati ke dalam sel-sel adposit

Setelah trigliserida terbentuk, maka peran insulin selanjutnya ialah membantu pengangkutan
senyawa tersebut agar dilepaskan dari sel-sel hati, kemudian disimpan di dalam sel-sel adiposit
9. Berperan dalam pengangkutan asam amino ke dalam sel

Tidak hanya berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak, ternyata hormon insulin juga
bertanggung jawab terhadap beberapa metabolisme protein, diantaranya yaitu peran insulin
dalam pengangkutan beberapa macam asam amino ke dalam sel-sel tubuh. Diantara asam amino
yang dimaksud adalah valin, venilalanin, leusin, isoleusin, dan tirosin.

10. Berperan dalam sintesis protein

Selain pengangkutan asam amino, fungsi lain hormon insulin terhadap metabolisme protein ialah
meningkatkan translasi mRNA pada organel translasi, yakni ribosom. Disamping itu, insulin juga
meningkatkan transkripsi DNA di dalam inti sel menjadi RNA sehingga jumlah RNA akan
meningkat. (baca :fungsi DNA dan RNA)

11. Pada saat tertentu, menghambat katabolisme protein

Dalam keadaan tertentu yang diperlukan tubuh, hormon insulin akan menghambat pelepasan
asam amino dari sel-sel tubuh menuju plasma. Sehingga keberadaan protein tetap seimbang.

12. Menghambat glukoneogenesis di dalam hati

Glukogeogenesis ialah mekanisme sintesis glukosa dengan bahan baku selain karbohidrat. Proses
ini dilakukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan akan glukosa, yakni ketika karbohidrat tidak
tersedia dengan jumlah yang cukup dalam makanan. Substrat utama yang digunakan adalah asam
amino glikogenik, laktat, gliserol, dan propionat. Ketika terjadi glukoneogenesis, insulin akan
mengurangi aktivitas enzim yang menstimulasi glukogenesis yang berada di dalam hati, sehingga
asam amino yang digunakan nantinya sebagian besar berasal dari plasma.

https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-insulin-dalam-tubuh

Fungsi Hormon Insulin Sudah terbukti bahwa insulin memainkan sejumlah peran penting dalam tubuh,
termasuk pengelolaan kadar glukosa dalam darah dan masih banyak yang lainnya. Kadar glukosa secara
ketat dikontrol oleh insulin sehingga tingkat produksi glukosa oleh hati bersesuaian dengan tingkat
penggunaan oleh sel-sel tubuh. Dalam pengaturan kadar glukosa darah Insulin memiliki dua mode aksi,
yaitu :

1. merangsang penyerapan glukosa dan pembentukan lipid

2. menghambat pemecahan lipid, protein dan glikogen, menghambat pembentukan


glukosa melalui glukoneogenesis, dan ketogenesis.

Bersumber dari: Hormon Insulin – Fungsi, Efek Kelebihan dan Kekurangan - Mediskus

Secara lengkap, berikut ini fungsi hormon insulin di dalam tubuh:


3. Regulasi glukosa darah

4. Memodifikasi aktivitas enzimatis

5. Membentuk otot dan pemulihan setelah sakit atau cedera

6. Mengatur pembentukan lipid

7. Mengatur pemecahan protein dan lipid

8. Menyerap asam amino dan kalium ke dalam sel

9. Mengatur pembuangan natrium dan volume cairan dalam urin

10. Meningkatkan konsentrasi dan memori serta fungsi otak.

https://mediskus.com/hormon-insulin

prinsip terapi insulin

materi di hp

https://www.scribd.com/presentation/355798529/Prinsip-Terapi-Insulin
Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM)
1. 1. Terapi-Insulin Diabetes Melitus (IDDM & NIDDM) Oleh : KELOMPOK 8
2. 2. Definisi Menurut America Diabetes Association (ADA) 2003, diabetes melitus merupakan
suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Diabetes mellitus (DM) didefinisikan
sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan
protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.

3. 3. Faktor Resiko Diabetes Melitus 1. Faktor keturunan 2. Kadar kolesterol yang tinggi 3. Stress
Berat 4. Kerusakan pada sel pankreas 5. Gaya hidup tidak sehat

4. 4. Gejala Umum Penyakit Diabetes Umumnya, ada tujuh gejala yang sering dialami oleh
penderita diabetes, haik diabetes dengan tipe IDDM maupun NIDDM. 1. Mudah haus dan
banyak minum (polidipsia) 2. Mudah lapar dan banyak makan (polifagia) 3. Suka buang air kecil
saat tidur malam (poliuria) 4. Sistis (infeksi saluran kencing) 5. Penurunan berat badan 6. Badan
lelah dan lemas 7. Penglihatan kabur akibat dehidrasi pada lensa mata 8. Koordinasi gerak
anggota tubuh terganggu 9. Bila ada luka, sukar sembuh 10. Sering pusing dan mual

5. 5. Obat-obat anti diabetes Golongan Nama Generik Nama Dagang Dosis sulfonylurea
chlorpropamide diabenese 250-500 mg glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg gliquidone
glurenorm 30-120 mg gliclazide diamicron 20-320 mg glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg
glipmepride amaryl 1-8 mg biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg alpha glucosidase
inhibitor acarbose glucobay 50-600 mg meglitinides nateglinides starlix 180-540 mg repaglinides
novonorm 0,5-16 mg tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30 mg rosiglitazone avandia 4-8 mg

6. 6. Contoh Obat : Glucobay (akarbose) 50mg, 100mg • Indikasi : terapi penambah untuk diet,
penderita diabetes melitus • Kontra Indikasi: hipersensitif, gangguan intenstinal kronis berkaitan
dengan absorbsi dan pencernaan, gangguan ginjal berat dan kehamilan. • Efek Samping:
gangguan pencernaan seperti kembung, diare, nyeri saluran cerna. • Dosis : awali dengan 50mg,
kemudian ditingkatkan hingga 100- 200mg 3X sehari. Dosis dapat ditingkatkan setelah 4-8
minggu. 2. Clamega (glibenklamid) 5mg • I : diabetes melitus ringan atau sedang. • KI: diabetes
militus dengan komplikasi dan ginjal parah. • ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit • DS : ½
tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet
per hari

7. 7. Insulin adalah hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta
kelenjar pankreas. Insulin merupakan protein kecil yang terdiri dari dua rantai asam amino.
Insulin merupakan polipeptida heteroodimer, yaitu polipeptida yang terdiri atas dua rantai
yaitu rantai A dan B, yang saling dihubungkan oleh dua jembatan disulfida antar rantai yang
menghubungkan A7 ke B7 dan A20 ke B19.

8. 8. Tipe - Jenis Insulin Insulin dapat dibedakan atas dasar: 1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu
waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan. 2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu
tercapainya puncak kerja insulin. 3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek
insulin sampai hilangnya efek insulin.

9. 9. 1. Insulin Eksogen kerja cepat. • Bentuknya berupa larutan jernih, mempunyai onset cepat dan
durasi pendek. • Yang termasuk di sini adalah insulin regular (Crystal Zinc Insulin / CZI ). Saat ini
dikenal 2 macam insulin CZI, yaitu dalam bentuk asam dan netral. Preparat yang ada antara lain :
Actrapid, Velosulin, Semilente. Insulin jenis ini diberikan 30 menit sebelum makan, mencapai
puncak setelah 1– 3 macam dan efeknya dapat bertahan samapai 8 jam.

10. 10. 2. Insulin Eksogen kerja sedang. • Bentuknya terlihat keruh karena berbentuk hablur-hablur
kecil, dibuat dengan menambahkan bahan yang dapat memperlama kerja obat dengan cara
memperlambat penyerapan insulin kedalam darah. • Yang dipakai saat ini adalah Netral
Protamine Hegedorn ( NPH ),MonotardÒ, InsulatardÒ. Jenis ini awal kerjanya adalah 1.5 – 2.5
jam. Puncaknya tercapai dalam 4 – 15 jam dan efeknya dapat bertahan sampai dengan 24 jam.

11. 11. 3. Insulin Eksogen campur antara kerja cepat & kerja sedang (Insulin premix) Yaitu insulin
yang mengandung insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Insulin ini mempunyai onset
cepat dan durasi sedang (24 jam). Preparatnya: Mixtard 30 / 40 4. Insulin Eksogen kerja panjang
(lebih dari 24 jam). Merupakan campuran dari insulin dan protamine, diabsorsi dengan lambat
dari tempat penyuntikan sehingga efek yang dirasakan cukup lam, yaitu sekitar 24 – 36 jam.
Preparat: Protamine Zinc Insulin ( PZI ), Ultratard

12. 12. Cara Pemberian Insulin A. Insulin kerja singkat : • IV, IM, SC • Infus ( AA / Glukosa / elektrolit )
• Jangan bersama darah ( mengandung enzim merusak insulin ) B. Insulin kerja menengah /
panjang : • Jangan IV karena bahaya emboli. • Pemberian insulin secara sliding scale
dimaksudkan agar pemberiannya lebih efisien dan tepat karena didasarkan pada kadar gula
darah pasien pada waktu itu. Gula darah diperiksa setiap 6 jam sekali.

13. 13. Dosis pemberian insulin tergantung pada kadar gula darah, yaitu : Gula darah < 60 mg % = 0
unit < 200 mg % = 5 – 8 unit 200 – 250 mg% = 10 – 12 unit 250 - 300 mg% = 15 – 16 unit 300 –
350 mg% = 20 unit > 350 mg% = 20 – 24 unit

14. 14. Perlu diperhatikan daerah mana saja yang dapat dijadikan tempat menyuntikkan insulin. •
Bila kadar glukosa darah tinggi, sebaiknya disuntikkan di daerah perut dimana penyerapan akan
lebih cepat. • Namun bila kondisi kadar glukosa pada darah rendah, hindarilah penyuntikkan
pada daerah perut. • Secara urutan, area proses penyerapan paling cepat adalah dari perut,
lengan atas dan paha. Insulin akan lebih cepat diserap apabila daerah suntikkan digerak-
gerakkan. Penyuntikkan insulin pada satu daerah yang sama dapat mengurangi variasi
penyerapan.

15. 15. • Penyuntikkan insulin selalu di daerah yang sama dapat merangsang terjadinya perlemakan
dan menyebabkan gangguan penyerapan insulin. Daerah suntikkan sebaiknya berjarak 1inchi (+
2,5cm) dari daerah sebelumnya. • Lakukanlah rotasi di dalam satu daerah selama satu minggu,
lalu baru pindah ke daerah yang lain.

16. 16. Fungsi Insulin dalam Tubuh Fungsi insulin adalah untuk membuat sel-sel sari gula dari darah.
Karena itu, hanya insulin yang bisa menurunkan gula darah dengan tiga cara: 1. Dengan
melakukan peningkatkan jumlah gula yang disimpan di dalam hati dengan bentuk glikogen 2.
Dengan melakukan pencegahan hati mengeluarkan terlalu banyak gula 3. Dengan melaukan
perangsangan sel-sel tubuh agar menyerap banyak gula. Singkatnya, insulin adalah salah satunya
zat di dalam tubuh manusia yang dapat menurunkan tingkat gula darah, sehingga jika suplainya
berkurang, seluruh sistem tak seimbang lagi.

17. 17. Jenis Penyakit Diabetes Menurut ilmu kedokteran, penyakit diabetes terbagi kepada dua
jenis 1. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Diabetes ini berhubungan dengan insulin.
Ini terjadi di usia muda. Makanya perlu disuntikan insulin dengan teratur agar penderita diabetes
tetap selalu sehat 2. Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes kebalikan dari
diabetes sebelumnya. Diabetes ini bergantung dengan insulin dan berkaitan dengan usia, baik
menengah maupun lanjut. Pengontrolannya dapat dilakukan dengan proses diet atau minum
tablet.

18. 18. Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Diabetes Melitus Tipe 1 Yaitu tipe dari diabetes
melitus dimana terjadi kekurangan insulin secara total atau hampir total dan apabila tidak
diberikan insulin kepada penderita dapat menyebabkan kematian dalam beberapa hari yang
disebabkan ketoasidosis. Penyakit diabetes 1 ini berkaitan dengan kurangnya fungsi pangkreas
yang menghasilkan insulin. Diabetes militus ini juga berkaitan langsung dengan kerusakan organ
pangkreas. Sehingga pangreas tidak menghasilkan insulin yang mampu membantu penyerapan
kadar gula dalam darah.

19. 19. Penyebab diabetes tipe 1 yang dikarenakan kurangnya fungsi kerja pankreas Penyebab
kurangnya fungsi kerja pankreas diantaranya adalah : 1. Penyebab virus atau zat kimia yang
merusak pulau sel pada pankreas tempat insulin dibuat. Apabila pulau sel banyak yang rusak,
maka besar kemungkinan seseorang menderita penyakit diabetes tipe 1. 2. Penyebab faktor
keturunan atau genetika. Apabila salah satu orang tua ada yang menderita penyakit diabetes
tipe 1 maka anak-anaknya akan ada yang menuruni penyakit ini. 3. Penyebab Autominitas,
Autominitas adalah adanya alergi pada salah satu jaringan atau jenis selnya sendiri, yang ada
dalam pankreas. Hilangnya kemampuan tubuh untuk membentuk insulin karena system
kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang membentuk insulin.

20. 20. Mekanisme IDDM

21. 21. ETIOLOGI IDDM Hampir semua (95%) kasus IDDM terjadi karena kombinasi genetik dan
faktor lingkungan. Interaksi ini menyebabkan terjadinya destruksi autoimun pada sel beta pulau-
pulau Langerhans. Defisiensi insulin baru terjadi saat 90% sel beta sudah mengalami destruksi.
Senyawa kimia yang dapat menyebabkan IDDM ialah Streptozocin dan RH-787, racun tikus yang
spesifik menghancurkan sel-sel beta sehingga menyebabkan IDDM. Penyebab lainnya ialah tidak
ada-nya pankreas atau sel beta kongenital sejak lahir, telah dilakukan pankreatektomi, atau telah
terjadi disfungsi pankreas akibat penyakit lain, seperti fibrosis kistik, pankreatitis kronik,
talasemia mayor, hemokromatosis, serta sindrom uremia hemolitik. Penyakit lainnya ialah
sindrom Wolfram (diabetes insipidus, diabetes mellitus, atrofi optik, dan tuli) serta kelainan
kromosom (sindrom Down, sindrom Klinefelter, sindrom Turner, atau sindrom Prader-Willi).

22. 22. Terapi IDDM Terapi Sulih Insulin Dosis yang diberikan pada suntikan insulin jenis ini adalah
sekitar 0,6 s.d 0,9 UI/kg/ hari. Penderita diabetes tipe 1 memang sangat tidak anjurkan untuk
meminum antidiabetika oral. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin
sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui
suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral
(ditelan). Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini,
bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang
berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya. Insulin disuntikkan dibawah kulit ke
dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat
kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.

23. 23. Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja
yang berbeda: 1. Insulin kerja cepat. Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat
dan paling sebentar. Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit,
mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam. Insulin kerja cepat
seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan
disutikkan 15-20 menit sebelum makan. Contoh obat insulin ini berupa Lispro, Actrapid,
Novorapid, dan Velosulin. 2. Insulin kerja sedang. Contohnya adalah insulin suspensi seng atau
suspensi insulin isofan. Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam
waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam. Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk
memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi
kebutuhan sepanjang malam. contohnya Humulin m3, Hypurin, dan Insuman. 3. Insulin kerja
lambat. Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan. Efeknya baru timbul
setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.

24. 24. Jenis Insulin Waktu Aturan Pengaturan Gula Darah Rapid-acting Onset : 15-30 menit Peak :
30-90 menit Duration : 1-5 jam Digunakan bersamaan makan. Short-acting Onset : ½-1 jam
Peak : 2-5 jam Duration 2-8 jam Digunakan setelah makan 30-60 menit Intermediate-acting
Onset : 1- 2½ jam Peak : 3-12 jam Duration : 18-24 jam Digunakan untuk mencukupi insulin
selama setengah hari Long-acting Onset : ½-3 jam Peak : 6-20 jam Duration : 20-36 jam
Digunakan untuk mencukupi insulin seharian Pre-mixied Onset : 10-30 menit Peak : ½-12 jam
Duration : 14-24 jam lebih Digunakan biasanya 2x sehari sebelum makan

25. 25. Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Diabetes Melitus Tipe 2 Berbeda dengan
DM Tipe 1, pada penderita DM Tipe 2, terutama yang berada pada tahap awal, umumnya dapat
dideteksi jumlah insulin yang cukup di dalam darahnya, disamping kadar glukosa yang juga
tinggi. Jadi, awal patofisiologis DM Tipe 2 bukan disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin,
tetapi karena sel-sel sasaran insulin gagal atau tak mampu merespon insulin secara normal.
Keadaan ini lazim disebut sebagai “Resistensi Insulin”. Pada penderita DM tipe II, terjadi
gangguan dalam tiga hal, yaitu : 1. adanya resistensi jaringan terhadap ransangan hormone
insulin, terutama terjadi pada sel otot. 2. Terjadinya peningkatan produksi glukosa didalam hati
3. Gangguan dalam sekresi hormone insulin (Silverman et al 2002).
26. 26. Penyebab diabetes tipe 2 yang dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh. Penyebab
penyakit ini dikarenakan kurangnya insulin pada tubuh,fungsi organ pankreas yang menghasilkan
insulin tidak mencukupi untuk menyerap kadar gula dalam darah dikarenakan gaya hidup yang
tidak baik. Adapun dua penyebab utama terjadinya penyakit diabetes tipe 2. Penyebabnya
adalah : 1. Factor keturunan, untuk factor keturunan ini terjadi apabila ada salah satu orang tua
atau saudara kandung 2. Pola makan atu gaya hidup yang tidak sehat. Sebagian orang banyak
yang membeli makanan cepat saji atau fast food yang mengandung banyak lemak dan tidak
sehat. Penyebab lain dari penyakit ini adalah : 1. Adanya obesitas atau kelebihan berat badan 2.
Adanya kolesterol yang tinggi 3. Disebabkan karena olahraga atau jarang bergejak.

27. 27. Patofisiologis Insulin Pada DM tipe II Gangguan produksi dan sekresi insulin akan merubah
pengaturan glukosa dalam darah. Jika produksi isulin menurun, pemasukan glukosa kedalam sel
dijaringan akan terhambat. Hal ini akan memicu terjadinya kondisi hiperglikemia. Efek yang sama
akan terjadi pada saat menurunnya sensitivitas jaringan terhadap ransangan insulin. Apabila
sekresi insulin mengalami peningkatan, kadar glukosa dalam darah akan menurun atau
hipoglikemia. Hal ini dapat meminimalkan jumlah glukosa yang dapat masuk kedalam sel.
(Silverman et al 2002). Karbohidrat yang masuk dibutuhkan oleh sel dalam bentuk glukosa.
Glukosa yang berlebih akan disimpan didalam hati dalam bentuk glikogen, yang dapat digunakan
sebagai cadangan energi. Ketika energi berkurang maka glikogen yang ada dalam hati akan
dirubah kedalam bentuk glukosa melalui reaksi glukogenolisis. Hati juga memproduksi glukosa
yang berasal dari lemak dan protein melalui proses glukoneogenesis. Kedua proses tersebut
menyebabkan penigkatan kadar glukosa dalam darah. Insulin adalah satu-satunya hormon yang
berfungsi dalam menurunkan kadar glukosa dalam darah.

28. 28. Mekanisme NIDDM

29. 29. Terapi NIDDM golongan nama generik nama dagang dosis Sulfonylurea chlorpropamide
diabenese 250-500 mg glibenclamide daonil,euglucon 2,5-15 mg gliquidone glurenorm 30-120
mg gliclazide diamicron 20-320 mg glipizide minidiab,glicotrol 2,5-20 mg glipmepride amaryl 1-8
mg biguanides metformin glucophage,diabex 0,5-3 mg tiazolidinediones pioglitazone actos 15-30
mg rosiglitazone avandia 4-8 mg

30. 30. Contoh obat : 1. Diabenese (klorpropamid) 250mg. Indikasi : diabetes melitus tanpa
komplikasi tipe nonketotik ringan, sedang atau parah. • Kontra Indikasi: diabetes melitus tipe
remaja dan pertumbuhan, diabetes parah atau tidak stabil, diabetes terkomplikasi dengan
ketosis dan asidosis, koma diabetik. • Efek Samping: erupsi kulit, eritema 2. Daonil (glibenklamid)
5mg • Indkasi : diabetes melitus pada orang dewasa. • Kontra Indikasi: diabetes melitus Tipe I,
diabetes penguraian metabolik, koma diabetik, gangguan ginjal parah, kehamilan dan menyusui.
• Dosis : awal, sehari 2,5mg, dinaikan 2,5mg dengan interval 3-5 hari sampai metabolik tercapai.

31. 31. 3. Clamega (glibenklamid) 5mg • I : diabetes melitus ringan atau sedang. • KI: diabetes
militus dengan komplikasi dan ginjal parah. • ES : reaksi hipoglikemia, reaksi alergi kulit • DS : ½
tablet perhari bersama makan pagi, dosis dapat di tingkatkan hingga 1 tablet, maksimum 3 tablet
per hari

32. 32. 1. SULFONYLUREA Obat Golongan ini digunakan Untuk menurunkan glukosa darah, obat ini
merangsang sel beta dari pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Jadi syarat
pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik untuk membentuk insulin, sehingga obat
ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2. Efek Samping : Sulfonylurea bisa menyebabkan
hipoglikemia, terutama bila dipakai dalam 3 – 4 bulan pertama pengobatan akibat perubahan
diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat. Apabila ada gangguan fungsi ginjal
atau hati, dosis perlu diperhatikan karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara
umum obat ini baik untuk menurunkan glukosa darah.

33. 33. 2. BIGUANIDES Obat biguanides memperbaiki kerja insulin dalam tubuh, dengan cara
mengurangi resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan glukosa oleh hati yang
melebihi normal. Biguanides menghambat proses ini, sehingga kebutuhan insulin untuk
mengangkut glukosa dari darah masuk ke sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun. Efek
Samping Metformin biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi pada beberapa orang bisa
timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya : * Gangguan pengecapan * Nafsu makan
menurun * Mual, muntah

34. 34. 3. THIAZOLIDINEDIONES Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi
insulin, karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif terhadap
insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik, glukosa darahpun akan lebih banyak
diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar glukosa darah akan turun. Selain itu, obat
thiazolidinediones juga menjaga hati agar tidak banyak memproduksi glukosa. Efek
menguntungkan lainnya adalah obat ini biasa menurunkan trigliserida darah. Efek Samping
Beberapa efek merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat badan naik, dan rasa
capai. Efek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati.

https://www.slideshare.net/novitafajriyah9/terapiinsulin-diabetes-melitus-iddm-niddm

Anda mungkin juga menyukai