Definisi
DIABETES MELITUS adalah penyakit gangguan metabolism menahun akibat pankreas yang tidak mampu memproduksi
insulin secara cukup atau tidak mampu menggunakan insulin yang telah diproduksi secara efektif.
Insulin merupakan hormone yang memiliki fungsi untuk mengatur keseimbangan gula darah dalam tubuh.
Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah gangguan autoimun yang menyebabkan sistem ketahanan menyerang dan merusak sel-sel yang
memproduksi hormon insulin, sehingga pankreas tidak dapat memproduksi hormon tersebut. Hal ini akan
mengakibatkan tubuh kekurangan insulin dan meningkatkan kadar glukosa darah.
Kondisi ini umumnya menyerang pasien di bawah usia 40 tahun, terutama pada masa remaja. Biasanya gejala penyakit
ini lebih cepat terdeteksi pada usia yang lebih muda, terutama pada masa kanak-kanak atau remaja.
Penyebab dari kondisi ini belum jelas. Para ahli menduga bahwa penyebab penyakit gula tipe 2 mungkin terjadi akibat
kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Namun, Anda mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kondisi
ini jika:
munculnya autoantibodi
kekurangan vitamin D, mengonsumsi susu sapi atau susu formula, dan sereal sebelum usia 4 bulan. Meskipun tidak
langsung menyebabkan kondisi ini terjadi, tapi masih berisiko.
Diabetes tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah tipe penyakit gula yang paling banyak terjadi. Angka kejadiannya mencapai 90-95 persen dari
semua kasus kencing manis di dunia. Kondisi ini disebut dengan adult-onset diabetes karena lebih sering terjadi pada
orang dewasa.
Tidak seperti diabetes tipe 1, penderita tipe 2 tetap memproduksi insulin tapi tidak mencukupi. Penyebab persis
mengapa muncul tipe 2 belum pasti, tapi para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berperan
dalam memicu terjadinya penyakit gula ini.
Kelebihan berat badan adalah pemicu utama penyakit gula, tapi tidak semua pasien diabetes melitus tipe 2 kelebihan
berat badan.
Diabetes gestasional
Diabetes gestational adalah penyakit kencing manis yang hanya terjadi pada wanita hamil. Penyakit ini dapat
menyebabkan masalah pada ibu maupun bayinya jika tidak diobati. Jika ditangani cepat dengan baik, kondisi ini
biasanya sembuh total setelah melahirkan.
Diabetes insipidus
Diabetes insipidus adalah kondisi berbeda yang disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal untuk menyimpan air.
Penyakit ini biasanya diakibatkan hasil dari sindrom genetik, operasi, efek samping obat-obatan, kekurangan gizi,
infeksi, dan penyakit lainnya. Kondisi ini jarang terjadi dan dapat diobati.
Siapa saja yang bias terkena Diabetes Melitus
1. Usia ≥ 45 tahun
2. Usia < 45 tahun, terutama dengan kegemukan, yang disertai dengan faktor resiko :
kebiasaan tidak aktif
riwayat melahirkan bayi dengan BB lahir bayi > 4000 gram, atau riwayat DM gestasional
menderita polycystic ovarial syndrome (PCOs) atau keadaan lain yang terkait dengan resistensi insulin
adanya riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebelumnya
→ Prediabetes
memiliki riwayat penyakit jantung
Tanda & Gejala
Apa saja tanda dan gejala diabetes melitus?
Penyakit kencing manis sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun pada awalnya. Bahkan, banyak orang yang tidak
pernah sadar sudah sakit diabetes sejak lama karena tidak pernah mengalami gejala berarti.
Akan tetapi, berikut beberapa tanda dan gejala khas penyakit diabetes melitus yang perlu Anda ketahui:
Sering merasa haus
Sering buang air kecil, terkadang terjadi setiap jam dan disebut poliuria
Sering mengalami infeksi, misalnya infeksi kulit, vagina, sariawan, atau saluran kemih
Mulut kering
Gatal pada kulit, terutama pada lipatan paha atau daerah vagina
Gejala diabetes lainnya yang harus Anda sadari:
2. Pandangan kabur
Pandangan kabur pada diabetesi (sebutan untuk penderita diabetes) biasanya berasal dari gangguan lensa (katarak)
atau gangguan saraf mata (retinopati diabetikum).
Kondisi gula darah yang cukup tinggi dapat memicu penumpukan protein di dalam lensa mata sehingga terjadinya
proses katarak. Gula darah yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan pembuluh darah kecil di mata terganggu
bahkan pecah sehingga saraf mata (retina) tidak dapat bekerja dengan baik.
3. Masalah kulit
Kadar insulin yang tinggi mendorong pigmen yang menimbulkan bercak hitam pada kulit. Jika ada perubahan yang
terasa pada kulit, bisa saja menjadi tanda awal Anda memiliki penyakit gula atau kencing manis. Perubahan bisa saja
ditandai dengan kulit yang menjadi gelap, bersisik, hingga muncul keriput dini.
Jadi, jika Anda memiliki luka yang tak kunjung sembuh atau justru semakin memburuk, segera periksa ke dokter.
7. Cepat lapar
Kurangnya insulin untuk memasukkan gula ke sel membuat otot dan organ melemah dan tubuh kehabisan energi. Otak
akan mengira kurang energi itu karena kurang makan, sehingga tubuh berusaha meningkatkan asupan makanan dengan
mengirimkan sinyal lapar.
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan untuk mengatasi diabetes melitus?
Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang panggang, oatmeal,
roti dan sereal dari biji-bijian utuh.
Ganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium untuk meningkatkan fungsi insulin dalam
tubuh, sehingga bisa membantu mengontrol gula darah.
Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.
Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik
dikonsumsi untuk penderita, seperti brokoli dan bayam.
Buah-buahan segar. Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan ditambah gula.
Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus, dimasak untuk sup dan ditumis.
Jika Anda menerapkan pola makan yang sehat, maka berat badan tetap ideal, kadar gula darah stabil, dan terhindar dari
risiko penyakit jantung.
2. Olahraga teratur
Manfaat olahraga teratur untuk diabetesi adalah membantu menjaga berat badan turun, insulin bisa lebih mudah
menurunkan gula darah, membantu jantung dan paru-paru bekerja lebih baik dan memberi Anda lebih banyak energi.
Tidak usah yang terlalu berat Anda bisa mulai berjalan, berenang, bersepeda di dekat rumah Anda, beraktivitas
membersihkan rumah, atau mulai hobi berkebun adalah ide bagus supaya Anda tetap aktif bergerak.
Cobalah berolahraga minimal tiga kali seminggu selama sekitar 30 sampai 45 menit. Jika Anda adalah tipe orang yang
jarang olahraga, cobalah 5 sampai 10 menit pada awal olahraga, dari sini nanti Anda bisa meningkatkan waktunya.
Jika kadar gula darah Anda kurang dari 100-120, makanlah apel atau segelas susu sebelum Anda berolahraga. Saat
Anda sedang berolahraga, bawalah makanan ringan agar gula darah Anda tidak turun.
Tips jika Anda menggunakan insulin
Berolahraga setelah makan, bukan sebelum makan.
Tes gula darah Anda sebelum, selama, dan sesudah olahraga. Jangan berolahraga bila kadar gula darah Anda rendah,
kurang dari 70.
Hindari berolahraga sebelum tidur karena bisa menyebabkan gula darah Anda turun di malam hari.
Tips jika Anda tidak menggunakan insulin
Temui dokter Anda, jika Anda berniat untuk ikut kelas fitness atau program latihan olahraga.
Tes gula darah Anda sebelum dan sesudah berolahraga jika Anda mengonsumsi obat diabetes melitus. Pastikan Anda
gula darah tidak lebih rendah dari 70.
Pastikan tangan Anda telah dicuci, masukkan kertas test strip ke alat ukur gula darah.
Perlahan, tusuk ujung jari dengan jarum steril hingga darah keluar
Bila darah yang keluar sedikit, perlahan pijat jari hingga darah keluar cukup
Pegang dan tahan ujung test strip sampai darah menetes pada test strip, dan tunggu hasilnya.
Kadar glukosa umumnya berbeda saat sebelum dan setelah Anda makan. Untuk tingkat gula darah normal sebelum
makan, kadarnya sekitar 70-130 mg/dL. Kemudian, tingkat gula darah dua jam setelah makan seharusnya kurang dari
180 mg/dL dan menjelang tidur berkisar 100-140 mg/dL.
Jumlah kadar gula darah dapat menggambarkan kondisi kesehatan Anda. Kadar gula darah tinggi dianggap sebagai
pertanda bahwa kondisi tubuh Anda sedang tidak sehat. Catat kadar gula darah setiap kali Anda memeriksa kadar gula
darah.
Ada beberapa jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan untuk kondisi ini (obat hipoglikemik
oral). Anda juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau lebih untuk mengendalikan kadar gula darah
Anda. Obat yang biasa diberikan adalah metformin, sulfonilurea, pioglitazone, gliptin, agonis, acarbose, nateglinide dan
repaglinide.
Dalam kasus tertentu, obat-obatan dalam bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk mengobati penyakit gula
atau kencing manis ini, sehingga Anda membutuhkan terapi insulin.
Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan
dengan obat-obatan seperti yang telah disebutkan di atas tadi.
Pencegahan
Penyakit gula atau kencing manis ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga teratur, menjaga pola hidup sehat, dan
menjaga kadar gula darah tetap normal.
Penurunan risiko secara langsung berhubungan dengan berapa banyak buah-buahan dan sayuran yang Anda konsumsi.
3. Kurangi gula
Untuk menjaga kadar gula darah normal, Anda harus membatasi konsumsi gula, tapi bukan berarti Anda jadi anti gula.
Anda bisa mengganti gula pasir dengan pemanis rendah kalori dan bebas gula untuk mencegah penyakit gula dan
mengontrol asupan kalori.
4. Aktif berolahraga
Usahakan berolahraga minimal 30 menit sehari 3-5 kali seminggu untuk memaksimalkan pencapaian target berat
badan idea sekalus juga untuk mengurangi risiko Anda terkena diabetes.
Selain itu, berolahraga juga bisa menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin.