DISAMPAIKAN PADA
WORKSHOP KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO
MA. BUNGO, 18 S/D 19 MARET 2019
KONSEP KESELAMATA
PASIEN
PELAYANAN KESEHATAN SARAT DENGAN RISIKO YANG
DAPAT MENIMBULKAN CEDERA BAIK BAGI PASIEN,
KELUARGA PASIEN, PETUGAS KESEHATAN, SASARAN
KEGIATAN UPAYA KESEHATAN, BAHKAN MASYARAKAT
DAN LINGKUNGAN SEBAGAI AKIBAT PENYELENGGARAAN
PELAYANAN ATAU KEGIATAN UPAYA KESEHATAN.
CEDERA TERSEBUT TERJADI KARENA TINDAKAN YANG
TIDAK AMAN, YAITU KESALAHAN YANG DILAKUKAN
OLEH SESEORANG DALAM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN, DAN/ATAU AKIBAT KEGAGALAN SISTEM
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat ASUHAN
pasien lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko
pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
risiko dan mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil
PERMENKES NOMOR 11
TAHUN 2017 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN
K3 KESELAMATAN PASIEN
Pasal 3
(1)Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan, Menteri membentuk Komite Nasional
Keselamatan Pasien untuk meningkatkan keselamatan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan.
(2)Komite Nasional Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud
PMK pada ayat (1) merupakan organisasi fungsional dibawah koordinasi
Direktorat Jenderal, serta bertanggung jawab kepada Menteri.
11/2017 (3)Keanggotaan Komite Nasional Keselamatan Pasien
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Menteri atas usulan Direktur Jenderal
(4)Keanggotaan Komite Nasional Keselamatan Pasien
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang terdiri dari unsur
Kementerian Kesehatan, kementerian/lembaga terkait, asosiasi
fasilitas pelayanan kesehatan, dan organisasi profesi terkait.
BAB II
KOMITE NASIONAL
KESELAMATAN PASIEN
Pasal 4
(1) Komite Nasional Keselamatan
PMK Pasien sebagaimana dimaksud
TUGAS dalam Pasal 3 memiliki tugas
11/2017 memberikan masukan dan
pertimbangan kepada Menteri dalam
rangka penyusunan kebijakan
nasional dan peraturan Keselamatan
Pasien.
BAB II
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN
Pasal 5
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Komite Nasional
Keselamatan Pasien menyelenggarakan fungsi:
PMK
11/2017 BAB III
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Pasal 5
Pasal 5 (1) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan
harus menyelenggarakan Keselamatan Pasien.
BAB III
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Pasal 16
(1)Penanganan Insiden sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (1) ditujukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
Keselamatan Pasien.
(2)Penanganan Insiden di fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui pembentukan tim
PMK TIM Keselamatan Pasien yang ditetapkan oleh
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
11/2017 KP sebagai pelaksana kegiatan penanganan Insiden.
Pasal 17
(5) Dalam hal tim Keselamatan Pasien belum dapat
dibentuk karena keterbatasan tenaga, fasilitas
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memiliki petugas yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan pasien sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan.
HUBUNGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO, AUDIT INTERNAL,
KESELAMATAN PASIEN DAN RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS
DENGAN STANDAR AKREDITASI
MANAJEMEN RESIKO 1.2.5, 2.3.13, 5.1.5, 7.1.1, 7.4.3, 7.6.2. 7.9.2., 8.1.2, 8.1.8, 8.2.3, 8.2.4, 8.2.5,
8.3.2, 8.5.2, 8.5.3, seluruh bab IX
KESELAMATAN PASIEN sebagian besar bab VII, bab VIII dan bab IX
PEMERIKSAAN PASIEN
PENUNJANG
PERLU MANAJEMEN
RISIKO
IMPLEMENTASI KESELAMATAN PASIEN & MANAJEMEN RISIKO DI
FKTP
7 STANDAR
KESELAMATAN PASIEN
6 SASARAN
KESELAMATAN PASIEN
PERMENKES 46/2016 TENTANG
AKREDITASI PUSKESMAS,
KLINIK PRATAMA & TEMPAT
KAFKTP = KOMISI AKREDITASI PRAKTIK MANDIRI DOKTER/DRG
PENGORGANISASIAN MUTU DAN KP
Tim Mutu, Keselamatan Pasien, Audit Internal
dan PPI di dalam struktur Organisasi FKTP
KEPALA
KEPALA KLINIK
FKTP
KASUBBAG
TU
TIM
TIM MUTU TIM AUDIT TIM TIM PPI
KESELAMATAN
(ADMEN, UKM, UKP) INTERNAL KESELAMATAN
PASIEN
PASIEN
D ilengkapi uraian tugas dan fungsi
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 4/27/2018
P1 (PERENCANAAN)
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN DILAKUKAN
MELALUI PEMBENTUKAN SISTEM PELAYANAN
7
No STANDAR KESELAMATAN PASIEN STANDAR AKREDITASI FKTP
1 HAK PASIEN Kriteria 7.1.3 Hak dan kewajiban pasien, keluarga, dan petugas
dipertimbangkan dan diinformasikan pada saat pendaftaran
EP 1: Hak dan kewajiban pasien/keluarga diinformasikan selama proses
pendaftaran dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien dan/keluarga
EP8 :Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak dan kewajiban pasien/keluarga, dan
petugas dalam proses pemberian pelayanan di Puskesmas
2 MENDIDIK PASIEN DAN KELUARGA Kriteria 7.4.3:Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim
kesehatan antar profesi dengan kejelasan tanggung jawab dari masing-
masing anggotanya.
EP 7: Rencana layanan yang disusun juga memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
3 KESELAMATAN PASIEN DAN Seluruh Bab 9: Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
KESINAMBUNGAN PELAYANAN
STANDAR KESELAMATAN PASIEN DALAM
STANDAR AKREDITASI 18
7
No STANDAR KP STANDAR AKREDITASI
5 PERAN KEPEMIMPINAN DALAM Kriteria 9.2.1:Fungsi dan proses layanan klinis yang utama
MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN diidentifikasi dan diprioritaskan dalam upaya perbaikan mutu layanan
klinis dan menjamin keselamatan.
EP 5:Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis menyusun rencana
perbaikan pelayanan prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
EP 6Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga klinis melaksanakan
kegiatan perbaikan pelayanan klinis sesuai dengan rencana
STANDAR KESELAMATAN PASIEN DALAM
STANDAR AKREDITASI 19
7
No STANDAR KP STANDAR AKREDITASI
6 MENDIDIK STAF TENTANG KESELAMATAN • Standar Bab 9 Kriteria 9.2.1: Mutu layanan klinis dan keselamatan dipahami
PASIEN dan didefinisikan dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan.
EP 2: Terdapat dokumentasi tentang komitmen dan pemahaman terhadap
peningkatan mutu dan keselamatan secara berkesinambungan ditingkatkan
dalam organisasi
EP 3: Setiap tenaga klinis dan manajemen memahami pentingnya peningkatan mutu
dan keselamatan dalam layanan klinis
7 KOMUNIKASI MERUPAKAN KUNCI BAGI STAF • Kriteria 7.1.3. Hak dan Kewajiban Pasien, keluarga,…..dipertimbangkan dalam
UNTUK MENCAPAI KESELAMATAN PASIEN pelayanan
EP 1: Hak dan kewajiban pasien/keluarga diinformasikan selama proses
pendaftaran dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh pasien
dan/keluarga
• Kriteria 7.1.4. Tahapan pelayanan klinis diinformasikan kepada pasien untuk
menjamin kesinambungan pelayanan.
EP 2: Sejak awal pasien/keluarga memperoleh informasi dan paham terhadap
tahapan dan prosedur pelayanan klinis
7 LANGKAH MENUJU KESELAMATAN
PASIEN
LANGKAH I BANGUN BUDAYA KESELAMATAN
21
1. pemberian obat
2. pemberian darah / produk darah
3. pengambilan darah dan spesimen
lain untuk pemeriksaan klinis
4. Sebelum memberikan pengobatan
5. Sebelum memberikan tindakan
SASARAN 2:
MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Fasilitas pelayanan Kesehatan mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi
yang terkait pelayanan kesehatan.
YANG DILAKUKAN PADA SKP- 5
1. Fasilitas pelayanan Kesehatan mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene
terbaru yang diterbitkan dan sudah diterima secara umum (al.dari WHO Patient Safety).
2. Fasilitas pelayanan Kesehatan menerapkan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
SASARAN 6 :
MENGURANGI RISIKO CEDERA PASIEN
AKIBAT TERJATUH
.
6
No Sasaran keselamatan pasien Indikator (contoh)
1 Identifikasi pasien dengan benar Kepatuhan memasang gelang identitas
Kepatuhan melakukan identifikasi pasien pada saat memberikan
obat/tindakan
2 Komunikasi efektif dalam pelayanan Kepatuhan pelaksanaan SBAR (situation, background, assessment,
recommendation) dan TBK (tulis baca konfirmasi)
3 Keamanan obat yang perlu diwaspadai Penataan obat LASA dan High Alert di apotik dan gudang obat.
Kepatuhan melakukan telaah resep dan telaah pemberian obat
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur-
prosedur yang benar, pembedahan pada prosedur kritis
pasien yang benar
5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kepatuhan melakukan hand hygiene
kesehatan
6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan
terjatuh rawat jalan
Kepatuhan pemasangan gelang pasien dengan risiko jatuh
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
a. Menyusun dan
rekomendasi
kebijakan
keselamatan pasien
di fasyankes
b. Mengembangkan
program keselamatan
pasien
c. Motivasi, edukasi
konsultasi,
Melakukan pemantauan dan
KNC penilaian penerapan
penanganan
insiden melalui keselamatan pasien
pembentukan tim d. Pelatihan
keselamatan keselamatan pasien
pasien yang e. Melakukan
ditetapkan oleh pencatatan,
pimpinan fasyankes pelaporan insiden,
RCA, dan solusi
peningkatan
keselamatan pasien
f. Membuat laporan
unsur manajemen kegiatan
dan unsur klinisi g. Mengirim laporan
melalui e reporting
PELAPORAN INSIDEN 39
verifikasi
PETUGAS YANG
MENGETAHUI
investigasi
Lapor 2x24
jam
Derajat
TIM insiden
KESELAMATAN
PASIEN
Analisis penyebab
insiden dengan RCA
Rekomendasi KEPALA
Keselamatan Pasien PUSKESMAS
Insiden
2 x 24 Jam
Tim keselamatan
pasien
Verifikasi laporan
Solusi dan
rekomendasi
Investigasi, mell
wawancara dan
pem. dokumen
Laporan kepada
pimpinan
fasyankes
Derajat insiden
(grading) dan RCA
TE
RI
M
A
KA
SI
H