KESELAMATAN PASIEN
(PERMENKES NO. 11 TAHUN 2017)
DISAMPAIKAN PADA
WORKSHOP KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO
SENGETI, 04 S/D 05 DESEMBER 2020
KONSEP KESELAMATA PASIEN
PELAYANAN KESEHATAN SARAT DENGAN RISIKO YANG DAPAT
MENIMBULKAN CEDERA BAIK BAGI PASIEN, KELUARGA PASIEN,
PETUGAS KESEHATAN, SASARAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN,
BAHKAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN SEBAGAI AKIBAT
PENYELENGGARAAN PELAYANAN ATAU KEGIATAN UPAYA
KESEHATAN. CEDERA TERSEBUT TERJADI KARENA TINDAKAN
YANG TIDAK AMAN, YAITU KESALAHAN YANG DILAKUKAN OLEH
SESEORANG DALAM PENYELENGGARAAN PELAYANAN, DAN/ATAU
AKIBAT KEGAGALAN SISTEM
Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang membuat ASUHAN pasien
lebih aman, meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil
PERMENKES NOMOR 11
TAHUN 2017 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN
Pasal 3
(1)Dalam rangka meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan, Menteri membentuk Komite Nasional
Keselamatan Pasien untuk meningkatkan keselamatan pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan.
(2)Komite Nasional Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud
PMK pada ayat (1) merupakan organisasi fungsional dibawah koordinasi
Direktorat Jenderal, serta bertanggung jawab kepada Menteri.
11/2017 (3)Keanggotaan Komite Nasional Keselamatan Pasien
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Keputusan Menteri atas usulan Direktur Jenderal
(4)Keanggotaan Komite Nasional Keselamatan Pasien
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang terdiri dari unsur
Kementerian Kesehatan, kementerian/lembaga terkait, asosiasi
fasilitas pelayanan kesehatan, dan organisasi profesi terkait.
BAB II
KOMITE NASIONAL
KESELAMATAN PASIEN
Pasal 4
(1) Komite Nasional Keselamatan
PMK Pasien sebagaimana dimaksud
TUGAS dalam Pasal 3 memiliki tugas
11/2017 memberikan masukan dan
pertimbangan kepada Menteri dalam
rangka penyusunan kebijakan
nasional dan peraturan Keselamatan
Pasien.
BAB II
KOMITE NASIONAL KESELAMATAN PASIEN
Pasal 5
(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), Komite Nasional
Keselamatan Pasien menyelenggarakan fungsi:
PMK
11/2017 BAB III
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Pasal 5
Pasal 5 (1) Setiap fasilitas pelayanan kesehatan
harus menyelenggarakan Keselamatan Pasien.
BAB III
PENYELENGGARAAN KESELAMATAN PASIEN
Pasal 16
(1)Penanganan Insiden sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (1) ditujukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
Keselamatan Pasien.
(2)Penanganan Insiden di fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui pembentukan tim
PMK TIM Keselamatan Pasien yang ditetapkan oleh
pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan
11/2017 KP sebagai pelaksana kegiatan penanganan Insiden.
Pasal 17
(5) Dalam hal tim Keselamatan Pasien belum dapat
dibentuk karena keterbatasan tenaga, fasilitas
pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memiliki petugas yang bertanggung
jawab terhadap keselamatan pasien sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan.
HUBUNGAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RESIKO, AUDIT INTERNAL, KESELAMATAN PASIEN DAN
RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN DI PUSKESMAS DENGAN STANDAR AKREDITASI 2015
MANAJEMEN RESIKO 1.2.5, 2.3.13, 5.1.5, 7.1.1, 7.4.3, 7.6.2. 7.9.2., 8.1.2, 8.1.8, 8.2.3, 8.2.4, 8.2.5,
8.3.2, 8.5.2, 8.5.3, seluruh bab IX
KESELAMATAN PASIEN sebagian besar bab VII, bab VIII dan bab IX
4 Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Kepatuhan penandaan sisi operasi, compliance rate pada prosedur-
prosedur yang benar, pembedahan pada prosedur kritis
pasien yang benar
5 Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kepatuhan melakukan hand hygiene
kesehatan
6 Mengurangi risiko cedera pasien akibat Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien rawat inap dan
terjatuh rawat jalan
Kepatuhan pemasangan gelang pasien dengan risiko jatuh 20
Perbedaan KP dengan K3
K3 KESELAMATAN PASIEN
• KALAU BUKAN PASIEN DATANG KEPLESET, JATUH • KP BERKAITAN DENGAN ASUHAN PASIEN
DARI TANGGA, JATUH DARI KAMAR MANDI • ASUHAN ADALAH KONTAK PROFESIONAL ANTARA
• FUNGSI K3 MEMBUAT FASYANKES TERJAMIN PPA DENGAN PASIEN,
KESELAMATANNYA MULAI BANGUNANNYA • CIRI ASUHAN MEMILIKI UNIVERSAL PROFESSIONAL
(TANGGA CURAM, LANTAI LICIN), TERMASUK GUIDELINES = STANDAR PROFESSIONAL SECARA
BAHAN2 NYA, ADA GAS BERACUN, RADIASI UMUM (SOP)
• UAPAYA AGAR TIDAK MENCEDERAI SEMUA YG • KORBANNYA HANYA PASIEN
ADA DI FASYANKES • KONDISI MENGAKIBATKAN ATAU POTENSI CIDERA
• K3 TERKAIT DENGAN LINGKUNGAN. • JADI CIRI KHAS KP ADALAH : ADA ASUHAN/KONTAK
PROFESIONAL YANG SALAH / KESALAHAN PPA
DALAM MEMBERI ASUHAN ( TIDAK MENGIKUTI
SOP), KORBANNYA HANYA PASIEN DAN KONDISI
MENGAKIBATKAN ATAU POTENSI CIDERA
investigasi
Rekomendasi
Keselamatan Pasien KNKP