Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN SDM

PEMERIKSAAN TRIPLE ELIMINASI PADA IBU HAMIL


DI PUSKESMAS KUAMANG KUNING I

Dosen Pengajar :

NORMA ROTUA.S,SKM,M.BMD

Disusun Oleh :

KHAIRIL ANWAR,AMAK
NIM PO71341220126

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIS KESEHATAN JAMBI
ALIH JENJANG JURUSAN TEKHNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
PROGRAM STUDI TEKHNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT, Makalah ini ditulis merupakan salah satu
tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul “Pemeriksaan Triple
Ibu Hamil Puskesmas Kuamang Kuning I ” ini dapat diselesaikan pada waktu yang telah
ditentukan.

Terimakasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan Makalah ini, terutama kepada Kepala Puskesmas Kuamang
Kuning I, rekan-rekan di Puskesmas Kuamang Kuning I, keluarga serta semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, masukan, dukungan dan doa untuk penulis selama
menyelesaikan tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penulis sadar, Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan agar Makalah ini dapat lebih baik dan bermanfaat bagi kita semua.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan keilmuan tenaga kesehatan , sehingga
mutu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat (Ibu Hamil) akan menjadi semakin baik.

Dusun Purwasari, 30 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................... 2
DAFTAR ISI ....................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................... 4
1,2 Perumusan Masalah ...................................................... 6
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………. 6
1.3.1 Tujuan Umum ...................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ...................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian ..................................................... 5
2. Kerangka Pikir . .................................................... 5
BAB III PEMBAHASAN …………………………………. 76
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN .…………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 12
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Triple eliminasi merupakan pemeriksaan pada setiap ibu hamil terhadap HIV, Sifilis dan
Hepatitis B dimana tujuannya untuk penurunan infeksi terhadap bayi baru lahir. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, secara umum kehamilan berkembang
secara fisiologis (Prawirohardjo, 2014).
Ibu hamil merupakan salah satu dari populasi yang berisiko tertular penyakit HIV/AIDS,
Hepatitis, Sifilis yang dapat mengancam kelangsungan hidup, sehingga meningkatkan angka
kesakitan dan kematian bayi,anak dan balita.Infeksi HIV, sifilis, dan hepatitis pada anak lebih
tertular dari ibu. Risiko penularan dari ibu ke anak untuk penyakit HIV/AIDS, Hepatitis B
dan Sifilis sangatlah besar. Setiap ibu hamil diwajibkan untuk melakukam test triple eliminasi
untuk mencegah penularan penyakit HIV/AIDS,Sifilis dan HepatitisB, namun dalam ituasi
pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir kesemua layanan rutin termasuk
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Seperti ibu hamil menjadi enggan ke puskesmas
atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya serta banyak ibu hamil yang tidak mau test
laboratorium karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan
kelas ibu hamil,serta adanya ketidaksiapan layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana
termasuk Alat Pelindung Diri. Resiko penularan dari ibu ke anak untuk penyakit HIV/AIDS
adalah 20%-45%, untuk Sipilis adalah 69%-80% dan untuk Hepatitis B adalah
lebih dari 90% (Kemenkes, 2017). . Berdasarkan data yang diperoleh di 3 bulan terakhir ( Juli
- September 2022 ) terdapat 150 ibu hamil. Dengan jumlah kunjungan ibu hamil primigravida
sebanyak 85 orang (56,6%) dan multigravida sebanyak 65 orang (43,3%). Pada data ibu
hamil menuru kehamilan beresiko didapatkan kehamilan resiko rendah sebanyak 110 orang
(73,3%), kehamilan resiko tinggi sebanyak 30 orang (20%), kehamilan resiko sangat tinggi
sebanyak 10 orang (6,6%). Ibu hamil yang mengalami keluhan nyeri pinggang sebanyak 50
orang (50%), keluhan sering kencing sebanyak 45 orang (30%), keluhan kaki bengkak
sebanyak 30 orang (20%), serta ibu hamil yang tidak melakukan triple eliminasi sebanyak 25
orang (16,6%). ibu hamil tidak melakukan triple eliminasi karena merasa takut dengan
adanya virus covid-19. Setiap ibu hamil akan mengalami ketidak nyamanan pada saat
kehamilan HIV/AIDS, Hepatitis B, dan Sifilis merupakan ancaman bagi keselamatan jiwa ibu
dan bayi yang dikandungnya, karena penularan terjadi dari ibu ke bayi. Jika ibu hamil tidak

4
melakukan triple eliminasi maka dapat mengancam kelangsungan hidup bayi. Pada ibu hamil
yang menderita penyakit sifilis sangat mungkin menularkan pada sang janin, terutama jika
penyakit ini tidak ditangani dan terjadi pada trimester kedua. Infeksi ini dapat menyebabkan
terjadinya kecacatan pada bayi terutama kebutaan, risiko berat badan lahir rendah, lahir
prematur, keguguran bahkan lahir mat i(SintaSasika,2018). Ibu hamil yang terdiagnosis
positif HIV dapat menularkan infeksinya pada bayi di dalam kandungan melalui plasenta,
seorang ibu hamil yang positif HIV berisiko menularkan virus pada anaknya selama
kehamilan, penularan HIV dari ibu hamil pada anaknya dapat terjadi selama proses
persalinan normal, apabila bayi terpapar darah, cairan ketuban yang pecah, cairan vagina
atau cairan tubuh ibu lainnya (SintaSasika,2018). Pada ibu hamil yang menderita penyakit
Hepatitis B dapat menularkan kepada janinnya, pada saat persalinan dapat meningkatkan
risiko bayi lahir prematur, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah atau kelainan
anatomi dan fungsi tubuh bayi (SintanSasika,2018). Beberapa upaya telah dilaksanakan
oleh pemerintah berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan masa nifas. Upaya tersebut
antara lain pada kehamilan yaitu adanya kelas anternatal care dan ANC terpadu dengan 10 T
untuk mengetahui deteksi dini komplikasi yang akan terjadi pada ibu hami
l(KemenkesRI,2017). Pelayanan anternatal care pada masa pandemisesuai Kemenkes RI
(2020) yaitu minimal 6 kali selama kehamilan yaitu 2 kali pada trimesterI,1 kali pada
trimester II, dan 3 kali pada trimester III. Minimal 2 kali diperiksa dokter saat kunjungan 1 di
trimester I dan saat kunjungan ke 5 di trimester III. Pada pelayanan ANC dengan 10T salah
satunya yaitu tes laboratorium dimana pemeriksaan yang dilakukan yaitu hemoglobin (Hb)
dan triple eliminasi. Perawatan anternatal care meliputi manfaat tes rutin HIV/AIDS,Sifilis
dan Hepatitis B untuk ibu hamil. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52
Tahun 2017 tentang Triple Eliminasi pemeriksaan pada setiap ibu hamil terhadap HIV/AIDS,
Hepatitis B dan Sifilis yang merupakan bentuk tanggungjawab negara terhadap masalah ini
dengan tujuan penurunan angka infeksi baru pada bayi baru lahir sehingga pemutusan mata
penularan dari ibu ke anak.Eliminasi penularan terhadap infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis
B dilakukan secara bersama karena infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B memiliki pola
penularan relatif sama, yaitu ditularkan melalui hubungan seksual,pertukaran darah, dan
secara vertikal dari ibu ke anak.Upaya pemerintah terhadap persalinan yaitu program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K), merencanakan persalinan yang
aman, persiapan menghadapi komplikasi dan pencegahan infeksi (Depkes, 2009).

5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan
dalam penyusunan proposal yaitu “Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil Diwajibkan
dilakukan di Laboratorium Puskesmas”

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1.Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Melaksanakan Pemeriksaan Triple Bumil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuamang Kuning I Tahun 2022.
1.3.2.TujuanKhusus
1) Dapat melakukan pengumpulan data subyektif Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Kuamang Kuning I Tahun 2022.
2) Dapat melakukan pengumpulan data obyektif pada Ibu Hamil Wilayah Kerja Puskesmas
Kuamang Kuning I Tahun 2022.
3) Dapat merumuskan analisa dari Ibu Hamil Wilayah Kerja Puskesmas Kuamang Kuning I
Tahun 2022.

6
.BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Triple Eliminasi adalah Program Upaya untuk mengeliminasi Infeksi Tiga Penyakit Menular
Langsung dari Ibu ke Anak yaitu Infeksi HIV/AIDS,Sifilis dan Hepatitis B yang terintegrasi
langsung dalam Program Kesehatan Ibu dan Anak (Kemenkes RI,2019).
Infeksi HIV, Sifilis dan Hepatitis B memiliki cara penularan yang hampir sama yaitu melalui
hubungan sexual,darah dan mampu menularkan secara Vertical dari Ibu yang positif ke
anak.Infeksi ketiga Penyakit menular tersebut pada ibu hamil dapat mengakibatkan
kematian pada ibu dan dapat menyebabkan Morbilitas, kecacatan dan kematian, sehingga
merugikan dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kualitas hidup anak (Fatimah et
al,2020).
Program Triple Eliminasi bertujuan untuk Deteksi dini infeksi Penyakit HIV, Sifilis dan
Hepatitis B pada ibu Hamil dan sangat penting dilakukan oleh semua Ibu Hamil karena dapat
menyelamatkan nyawa Ibu dan Anak.Pemeriksaan dapat dilakukan di Puskesmas terdekat
pada kunjungan antenatal pertama,idealnya sebelum usia kehamilan 20 minggu dan untuk ibu
hamil yang datang setelah 20 minggu tes skrining dan pengobatan harus dilakukan secepat
mungkin(WHO, 2018)
Cara pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan sampel darah ibu hamil oleh tenaga
Laboratorium yang telah terlatih, pemeriksaan tes yang digunakan adalah HIV Rapid Test,
Tp Rapid (Treponema Pallidum Rapid) dan HbsAg (Hepatitis B surface Antigen) rapid Test
(Widhyasih,dkk,2020).
Triple Eliminasi ibu hamil telah menjadi salah satu program prioritas dalam Program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan mengacu pada jumlah cakupan target indikator
program (WHO,2018).

7
Tabel.I
Indikator Program Triple Eliminasi
No. Indikator Program Target (%)
1. Cakupan Bumil yang melakukan ANC ≥ 95%
2. Cakupan Bumil yang melakukan tes HIV,Sifilis & Hepatitis B ≥ 95%
3. Cakupan Bumil Positif HIV,Sifilis & Hepatitis B yang mendapat ≥ 95%
Pengobatan
4. Persalinan Bumil Positif HIV,Sifilis & Hepatitis B yang ditolong Nakes ≥ 95%
5. Cakupan Bayi baru lahir yang mendapat Imunisasi Hepatitis B ≥ 95%
Sumber Regional Framework WHO (2018)
2. Jenis Penyakit
Penyakit Infeksi Terdeteksi melalui Triple Eliminasi
a. Human Immunodeficiency Virus ( HIV )
HIV adalah Retrivirus golongan RNA yang spesifik menyerang Sistem Imun/kekebalan
tubuh manusia Infeksi HIV mengakibatkan penurunan sistem imunitas/kekebalan tubuh yang
membuat tubuh sangat lemah dan kesulitan hingga gagal melawan infeksi tumpangan
(oportunistik) seperti virus, jamur, bakteri dan parasit. Jika pendertia HIV tidak mendapatkan
pengobatan yang adekuat akan mengarah pada kondisi AIDS. AIDS adalah sekumpulan
gejala/tanda klinis yang timbul akibat dari infeksi tumpangan (oportunistik) karena
penurunan kekebalan tubuh (Kemenkes RI, 2019).
HIV yang masuk ke dalam tubuh dengan menghancurkan sel CD4. Sel CD4 adalah bagian
dari sel darah putih yang melawan infeksi. Jumlah CD4 normal berada dalam rentang 500-
1400 sel per milimeter kubik darah. Semakin sedikit sel CD4 dalam tubuh, maka semakin
lemah pula sistem kekebalan tubuh penderita HIV menjadi AIDS. AIDS adalah jenis virus
dan virulensi virus, cara penularan, status gizi (Kemenkes RI, 2019)
b. Sifilis
Sifilis adalah salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan infeksi
bakteri Treponema Pallidum (Liazmi dan Mubina,2020). IMS merupakan faktor yang
berpengaruh pada penularan HIV, keberadaan luka/ulcerasi pada penderita IMS akan
meningkatkan resiko masuknya infeksi HIV saat melakukan hubungan seksual tanpa
pelindung antara orang terinfeksi IMS dengan pasangannya yang sehat. Berbagai penelitan di
banyak negara melaporkan bahwa infeksi sifilis dapat meningkatkan resiko penularan HIV
sebesar 3-5 kali (Kemenkes RI, 2015) Sifilis mempunyai sifat perjalanan Penyakit yang

8
kronik, dapat menyerang semua organ tubuh, menyerupai penyakit (great imitator diseases)
memiliki masa laten asimtomatik, dapat kambuh dan dapat ditularkan dari ibu ke janin
(Rinandari et al,2020), ibu hamil yang terinfeksi sifilis dan tidak diobati mengakibatkan 67%
kehamilan akan berakhir dengan abortus, lahir mati atau sifilis kongenital pada neonatus.
Infeksi sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati dapat mengakibatkan keguguran,
prematuritas, berat bayi lahir rendah dan sifilis kongenital (Kemenkes RI, 2019)
c. Hepatitis B
Hepatitis B adalah peradangan hepar disebabkan virus hepatitis b, Hepatitis akut apabila
inflamasi hepar akibat infeksi virus hepatitis setelah masa inkubasi virus 30-180 hari (rata-
rata 60-90 hari) disebut hepatitis kronik yang asimtomatik (tanpa gelaja) mampu
mengakibatkan kematian sehingga diperlukan pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan diagnose dan pengobatan yang adekuat
Penularan Hepatituis B terjadi melalui 2 cara :
a. Horizontal
Penularan terjadi melalui kontak perkutan bisa melalui selaput lendir/mukosa
b. Vertikal
Penularan yang terjadi dari ibu ke bayi yang dapat berlangsung pada masa kehamilan,
saat persalinan dan saat masa laktasi. Hepatitis B pada kehamilan beresiko
mengakibatkan abortus, kelahiran BBLR dan prematuritas sampai pada kematian
maternal akibat perdarahan. Akibat jangka panjang yang buruk, ibu dengan hepatitis
B disaran untuk transplantasi hepar, abortus atau sterilisasi (Gozali, 2020) Infeksi
hepatitis B pada bayi bisa menyebabkan kerusakan hati, dan pada kasus terparah,
dapat berujung hingga kematian. Pada bayi, infeksi ini juga sulit dihilangkan, dan
akan berkembang menjadi infeksi kronis, dimana bayi berpotensi menularkan pada
orang lain (Nugroho, 2019)

9
BAB III
PEMBAHASAN

Kegiatan Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil bertujuan untuk mencegah
munculnya suatu penyakit serta mendiagnosis awal suatu
penyakit. Kegiatan Pemeriksaan yang dilakukan merupakan bagian dari,suatu proses yang
memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kendali atas dirinya sendiri demi
meningkatkan kesehatan Ibu Hamil dan Janin yang dikandungnya.

Kegiatan Pemeriksaan Triple Eliminasi pada Ibu Hamil dilaksanakan dalam kelas Ibu Hamil
yang ada disetiap dusun yang ada di wilayah kerja Puskesmas Kuamang kuning I Kegiatan
pemeriksaan tripel eliminasi pada ibu hamil kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan
tentang pendalamanmaterimengenai pemeriksaan tripel eleliminasi pada ibu hamil.
Kemudian dilanjutkan diskusi dan tanya-jawab tentang masalah yang berhubungan
pemeriksaan tripel elimination pada ibu hamil. .

Selama Kegiatan Pemeriksaan Tripel Eliminasi yang dilakukan di Kelas Ibu Hamil yang
diadakan di Wilaya Kerja Puskesmas Kuamang Kuning I banyak sekali ditemukan kasus-
kasus penyakit yang terjangkit dan ditemui pada ibu hamil seperti dapat dilihat di tabel
berikut ini :

Jenis Penyakit pada Ibu Hamil


No. Tahun Jumlah Bumil
Sphylis HIV Hepatitis B
1. 2019 560 0 0 3
2. 2020 601 0 0 4
3. 2021 672 1 0 3
4. 2022 738 3 2 4

Demikianlah pembahasan hasil dari Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Kuamang Kuning


I ini Kami Paparkan semoga dapat dimanfaatkan sebagai acuan perbandingan kasus dan
bahan untuk meningkatkan program kesehatan ibu dan anak.

10
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Infeksi HIV, Sifilis, dan Hepatitis B pada anak lebih dari 90% tertular dari
ibunya. Kegiatan pencegahan primer yang dilakukan merupakan bagian dari
promosi kesehatan ,suatu proses yang memungkinkan setiap individu untuk
meningkatkan kendali atas irinya sendiri demi meningkatkan kesehatan. Elemen fokus
promosi kesehatan yang dituju oleh tim adalah elemen intelektual berupa bentuk edukasi
dengan materi pemeriksaan tripel elimination pada ibu
hamil Bila ditilik nila iperseorangan seluruh peserta mengalami peningkatan
jumlah benar. Peningkatan jumlah benar saat pretest dibandingkan post test
merupakan target capaian indikator yang dituju dalam kegiatan pengabdian ini untuk
menghasilkan luaran peningkatan pengetahuan tentang pemeriksaan triple elimination pada
ibuhamil.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Domingues, R. M. S. M., Szwarcwald, C. L., Junior, P. R. B. S., & Leal,


M.doC.(2021).Prevalence of syphilis in pregnancy and prenatal syphilis testingin Brazil:
Birthin Brazilstudy. Revista de Saude Publica

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survey Demografi Kesehatan Indonesia


(SDKI). Jakarta 2022

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 Tentang Eliminasii PenularanHuman Immunodeficiency
Virus, Sifilis, Dan Hepatitis B Dari Ibu Ke Anak. Jakarta Kemenkes RI
.
4. Kementerian Kesehatan. 2017. Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B
Dari Ibu ke Anak. Jakarta; Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
.
5. Petunjuk Teknis Tata Laksana Klinis Ko-Infeksi TB-HIV. Jakarta: KementerianKesehatan
RI;2021.

6. World Health Organization, 2020, PMTCT Strategic Vision 2010-2015:


PreventingmothertoChild transmission of HIV to reach the UNGASS and Millenium
Development Goals, 2010

12
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN TRIPLE ELIMINASI

13
LAMPIRAN FOTO-FOTO KEGIATAN TRIPLE ELIMINASI

14

Anda mungkin juga menyukai