KAJIAN PUSTAKA
A. Diabetes Mellitus
1. Pengertian
yang ditandai oleh meningkatnya kadar gula darah yang melebihi normal
keseimbangan kadar gula. Kadar gula dalam darah lebih dari 200mg/dl
pada pemeriksaan gula darah sewaktu maupun kadar gula darah puasa ≥
5
6
diabetes mellitus.
2. Patofisiologi
terletak pada sel beta yang bias idiopatik imunologik. Pankreas tidak mampu
mensintesis dan mensekresi insulin dalam kuantitas atau kualitas yang cukup,
bahkan kadang-kadang tidak ada sekresi insulin sama sekali. Jadi pada kasus
tubuh penderita hanya sedikit menghasilkan insulin atau bahkan sama sekali
tidak menghasilkan insulin, oleh karena itu untuk bertahan hidup penderita
DMT 2 adalah DM tidak tergantung insulin. Pada tipe ini, pada awalnya
disusul dengan disfungsi sel beta pankreas (defek sekresi insulin), yaitu
sebagai berikut :
7
terganggu).
intraselluler terganggu.
Indonesia, dan angkanya terus bertambah akbiat gaya hidup yang tidak
3. Gejala Klinis
Apabila keadaan ini tidak segera diobati, maka akan timbul gejala
4. Diagnosis DM
c. Kadar glukosa plasma ≥ 200 mg/dl pada 2 jam sesudah atau beban
glukosa 75 gram pada TTGO. Cara diagnosis ini tidak dipakai rutin di
2013).
Ketiga kriteria diagnosis tersebut harus dikonfirmasi ulang pada hari yang
lain atau esok harinya, kecuali untuk keadaan yang khas hiperglikemia yang jelas
e. Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram atau abortus
berulang
g. Dislipidemia (HDL < 35mg/dl dan atau Trigliserida > 250 mg/dl)
5. Klasifikasi
a. Diabetes tipe I
Diabetes tipe ini muncul ketika pankreas sebagai pabrik insulin tidak
malnutrisi.
b. Diabetes tipe II
Biasanya terjadi pada usia 40 tahun, tetapi bias timbul pada usia diatas
10
lain terjadinya diabetes tipe 2 adalah sel-sel jaringan tubuh dan otot si
pasien tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin sehingga gula
ada 20,9 juta orang terkena diabetes gestasional atau 16,2% dari ibu
gula darah akan kembali normal. Perlu diwaspadai lebih dari setengah
hari.
5) Malnutrisi
6) Infeksi
6. Komplikasi
a. Akut
1) Hipoglikemi
2) Ketoasidosis
12
gula darah atau rendahnya kadar gula darah. Tanda- tanda seorang
4) Hiperglikemi
b. Kronik
1) Jantung Koroner
minuman alkhohol.
2) Stroke
3) Hipertensi
4) Kerusakan Ginjal
5) Retino diabetic
tidak jernih lagi (Bate & jerum, 2003 dan Pranata 2007).
6) Ulkus DM
15
dalam seperti otot dan tulang. Lapisan dermis akan lebih tebal
saraf tepi pada bagian kaki dapat mengenai kedua bagian kaki
dini agar gula darah cepat dikontrol. Faktor risiko terjadinya diabetes
a. Keturunan
menderita diabetes adalah kakek, nenek atau saudara ibu dan saudara
ayah anda. Sekitar 50% pasien adal diabetes tipe 2 mempunyai orang
kemungkinan juga terkena diabetes adalah 90%. Bila salah satu orang
adalag sebesar 15% jika kedua orang tua memiliki DM maka risiko
mendapatkan DM dari ibu lebih besar 10-30% dari pada ayah dengan
tinggi.
c. Obesitas
kelewat gemuk. Makin banyak lemak, jaringan tubuh, dan otot akan
sentral atau perut (central obesity). Lemak ini akan memblokir kerja
18
DI RS Tingkat IV Madiun.
d. Metabolik Syndrom
darah lebih dari 140/90 mmHg, trigliserida darah lebih dari 150
lebih dari 30, lingkar pinggang melebihi 102 cm pada pria atau 88cm
adalah kadar gula darah puasa ≥100 mg/dl dengan risiko hingga 6,7
oleh otot. Pada orangtua atau yang kurang gerak badan, massa otot
terhadap kadar gula darah di Rumah Sakit dr. Fauziah Bieruen tahun
gula darah puasa dengan olahraga. Korelasi antara olahraga dan kadar
gula darah berada pada rentang sedang dengan arah korelasi negative.
f. Penyakit Lain
g. Usia
angka kejadian diabetes tipe 2 pada anak dan remaja pun meningkat.
hamil harus diperiksa gula darahnya. Ibu hamil dengan diabetes dapat
21
melahirkan bayi besar dengan berat badan lebih dari 4 kg. Apabila ini
2 kelak.
i. Infeksi
Kasus diabetes tipe 1 yang terjadi pada anak, sering kali di dahului
diabetes.
j. Stress
Stress yang hebat, seperti infeksi berat, trauma berat, operasi besar
k. Pemakaian Obat-obatan
Beberapa obat dapat meningkatkan kadar gula darah, dan bahkan bias
1) Jenis Kelamin
2) Usia lanjut
terjadinya DM.
9. Penatalaksanaan DM
penatalaksanaan DM yaitu :
lemak berasal dari sumber lemak tidak jenuh dan membatasi asam
a) BB kurang : 18,5
c) BB lebih : ≥ 23,0
2) Status Gizi
Catatan : Untuk wanita < 150 cm dan pria < 160 cm, tidak di
a) Kalori Basal
b) Koreksi penyesuaian
yang sedang aktif bergerak meningkat 7-20 kali lipat, tergantung pada
sama saja dengan prinsip olah raga pada umumnya yaitu memerlukan
1) Frekuensi
26
ketegangan otot.
2) Intensitas
Maksimal (DNM).
nyaman.
27
DNM) 75 menit/minggu
Latihan Kekuatan Minimal 2-3 2-4 set, 8-10 reptisi, Interval istirahat 2-
pengulangan
maksimal
peregangan statis
3) Time (durasi)
Jangan terlalu lama berolah raga, tapi jangan juga sebentar, karena
4) Tipe (jenis)
Menurut Safira 2018, jenis olah raga yang baik untuk penderita
a) Berjalan kaki
b) Tai chi
menit. Tai chi menjadi pilihan olah raga yang cocok bagi
saraf.
c) Latihan Beban
Jenis olah raga ini bermanfaat untuk menjaga massa otot agar
d) Lathian Yoga
e) Berenang
29
frekuensi latihan.
a) Intensitas
gula diabetes
b) Lama
sebaliknya.
c) Frekuensi
30
makanan dengan cara berjalan sekeliling hutan dan sungai, berlari dari
berpindah dari satu tempat ketempat lain yang masih banyak sumber-
kilojoule (KJ) atau kilokalori (kkal). Satu kalor (kal) setara dengan
4,186 joule atau 1 kilokalori (Kkal) setara dengan 1.000 kalori atau
1 Gerakan tubuh yang dihasilkan oleh Gerakan tubuh yang dihasilkan oleh
berulang
a) Kebugaran Jasmani
kesehatan meliput daya tahan kardiorespirasi, daya tahan otot kekuatan otot
Sazelis, 2013).
melakukan aktivitas fisik (USDHHS, 1996 seperti yang diadaptasi dari Corbin
elevated) pada satu tungkatan aman pada suatu periode yang panjang seperti
intens. Pada referensi yang lain daya tahan kardiorespirasi disebut kan sebagai
33
energi kerja otot (metabolisme energi) agar berfungsi secara optimal pada
jaringan yang aktif sehingga dapat digunakan pada proses metabolisme tubuh.
kerja fisik terutama dalam penyediaan oksigen. Transportasi oksigen pada sel-
1970). Daya tahan kardiorespirasi atau daya tahan jantung paru dipengaruhi
oleh faktor umur, jenis kelamin, genetik dan aktivitas fisik. Faktor genetik
akan membedakan kapasitas jantung, paru jumlah sel darah merah dan
mencapai maksimal pada umur 20-30 tahun. Pada saat umur 70 tahun
Setelah pubertas daya tahan jantung wanita 15 hingga 25% lebih rendah
Aktivitas fisik yang dilakukan lebih rendah seperti istirahat yang lama (3
minggu) akan menurunkan daya tahan jantung. Efek latihan aerobik selama 8
yang melakukan lari jarak jauh mempunyai daya tahan kardiovaskuler yang
oleh otot atau sekelompok. Kekuatan otot adalah kapasitas untuk mengatasi
otot dan peningkatan kekuatan otot. Kekuatan ini dapat diukur dengan melihat
Seseorang mungkin memiliki kekuatan otot yang besar pada sekelompok otot
tertentu, tetapi belum tentu sama pada kelompok lain (Departemen Kesehatan,
diadaptasikan dari Wilmore & Costill, 1994). Untuk membuat otot menjadi
35
lebih kuat diperlukan kerja yang dapat melawan kekuatan otot itu, dapat
kekuatan otot, maka latihan yang dapat dilakukan adalah mengangkat sesuatu
yang berat atau naik-turun tangga dengan cepat (rapidly taking the stairs)
Daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi yang
beruntun atau berulang-ulang, mengatasi beban pada suatu waktu tertentu atau
dengan kata lain daya tahan otot adalah kemampuan untuk melaksanakan
ketahanan otot (Marley, 1988). Sementara itu USDHHS, 1996 yang diadaptasi
dari Wilmore & Costill, 1994, menyatakan bahwa daya tahan otot adalah
Daya tahan otot dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin dan suhu
otot, kekuatan otot laki-laki dan perempuan sama hingga umur 12 tahun,
maksimal tercapai pada umur 25 tahnu baik pada perempuan maupun laki-
36
laki. Kontraksi otot akan lebih kuat bila suhu otot sedikit lebih tinggi. Peranan
relaksasi otot.
dan bagian penting lain dari tubuh (USDHHS, 1996) seperti yang
diadaptasikan dari Corbin dan Lindsey, 1994). Massa tubuh total seseorang
seperti pada skala kamar mandi (bathroom scale) tidak dapat berubah dari
waktu ke waktu (over time). Tetapi skala tersebut tidak dapat menilai berapa
banyak massa lemak tubuh dan bagaimana sandaran massa (lean mass) (otot,
tulang, urat, daging, dan ikatan sendi). Komposisi badan adalah merupakan
bahwa komposisi tubuh digambarkan sebagai berat badan, tanpa lemak dan
berat lemak. Berat badan tanpa lemak terdiri atas massa otot (40-50%), tulang
Kecepatan adalah gerak kemampuan atau laju gerak yang dapat berlaku
untuk tubuh secara keseluruhan atau bagian tubuh untuk melaksanakan gerak-
37
gerak yang sama atau tidak sama secepat mungkin (Depkes, 1994). Kecepatan
dibuat oleh otot yang berlawanan. Selain itu kecepatan juga dipengaruhi oleh
tipe tubuh, umur dan jenis kelamin. Orang yang obesitas akan memiliki
g) Kelincahan (Agility)
kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah tubuh secara efisien, dan
Agility biasanya dicapai ketika atlit menggunakan ATP-AC nya atau sistem
tetapi juga dalam situasi kerja dan kegiatan rekreasi. Kelincahan tergantung
pada faktor kekuatan, kecepatan, tenaga ledak otot (muscle explosive power),
h) Keseimbangan (Balance)
tepat pada saat melakukan gerakan. Hal ini bergantung pada kemampuan
integrasi antara kerja indera penglihatan, kanalis semi sirkularis pada telinga
dan reseptor pada otot. Diperlukan tidak hanya pada olah raga, tetapi juga
dalam kehidupan sehari-hari (Moeloek, 1984 dalam Welis dan Sazeli, 2013).
38
berhubungan erat dengan waktu reflex, waktu gerakan dan waktu respon.
Kecepatan reaksi dipengaruhu oleh faktor umur. Pada usia muda kecepatan
reaksi lambat, mencapai umur maksimal pada masa pubertas dan menurun lagi
sesuai pertambahan umur. Pada laki-laki waktu reaksi lebih cepat bila
yang rutin ternyata akan menyebabkan kecepatan rekasi lebih cepat, tapi bila
dalam kondisi kelelahan dan kondisi lapar maka kecepatan reaksi akan lambat.
j) Koordinasi (coordination)
pada suatu gerakan (Depkes, 1994). Misalnya pada saat melakukan serve
lengan dan akhirnya dicapai kecepatan maksimal pada gerak raket. Pada gerak
cepat lelah, kurang tepat sasaran yang diinginkan, bahkan mungkin terjadi
Orang tersebut dalam banyak hal, sukar mempelajarai suatu gerakan dan tidak
39
memberikan suatu pandangan yang baik (seperti orang yang berbaris dengan
gerak kaki dan ayun lengan pada sisi yang sama pada bergerak ke muka atau
ke belakang).
k) Kelenturan (Flexibility)
(USDHHS, 1996 seperti yang diadaptasikan dari Wilmore & Costil, 1994).
berenang atau dengan suatu program peregangan dasar. Ada berbagai faktor
umur, jenis kelamin, makanan atau diet, genetic dan kebiasaan merokok
maksimal pada usia 25-30 tahun, kemudian akan terjadi penurunan kapasitas
fungsional dari seluruh tubuh, kira-kira sebesar 0,8-1% per tahun, tetapi bila
namun sampai usia pubertas biasanya kebugaran jasmani anak laki-laki hamper
sama dengan perempuan, tapi setelah pubertas anak laki-laki biasanya mempunyai
nilai yang lebih besar. Perbedaan ini kemungkinan terkait dengan perbedaan
komposisi tubuh (persen lemak tubuh). Faktor genetik akan berpengaruh terhadap
40
serat otot. Faktor diet berpengaruh terhadap kesegaran seseorang terkait dengan
komposisi zat gizi yang dikonsumsi. Seseorang memiliki daya tahan yang tinggi
lepas lambat, sehingga memungkin daya tahan seseorang lebih lama. Diet tinggi
protein terutama untuk memperbesar otot dan untuk olah raga yang memerlukan
kekuatan otot yang besar. Hal ini terkait dengan pengaturan fungsi protein sebagai
Kadar CO yang terhisap akan mengurangi nilai VO2 maka yang berpengaruh
darah sehingga mengurangi kemampuan sel darah merah untuk mngikat oksigen
yang diperlukan untuk oksidasi zat gizi sumber energy. Selain itu menurut
penelitian Perkins dan Sexton, nicotine yang ada dalam rokok dapat memperbesar
obesitas dan gizi lebih, penyakit kanker payudara, kanker kolon serta depresi.
yang besar untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Orang yang kurang
41
melakukan aktifitas berisiko dua kali lebih besar terkena penyakit jantung bila
dibandingkan orang yang idak aktif. Aktifitas fisik juga membantu mencegah
seperti tekanan darah tinggi dan tinggi kolesterol. Rendahnya level aktifitas fisik
bila asupan energy melebihi pengeluaran energy total termasuk energy untuk
fisik dengan penurunan risiko penyakit kronis dan kematian dini dapat dijelaskan
dari berbagai hasil penelitian yang dirangkum oleh Warbutton dkk. Aktifitas fisik
penurunan lemak abdominal deposit dan perbaikan terhadap kontrol berat badan.
serta endhotelial. Aktifitas fisik yang dilakukan secara rutin juga memperbaiki
jantung serta berimplikasi juga terhadap penyakit kronis lainnya seperti dabetes,
massa tubuh karena aktifitas fisik menyebabkan peningkatan sintesis glikogen dan
aktifitas fisik secara regular menurunkan laju kanker sebesar 46%, menurunkan
simpanan lemak dan meningkatan pengeluaran energi, serta berkaitan pula dengan
perubahan level hormon, fungsi imun, insulin dan pembentukan radikas bebas
kuesioner dan wawancara adalah bentuk metode yang lebih mudah dan
jam yang lalu, pada metode ini harus dipersiapkan kuesioner yang
akan digunakan sebagai form yang akan dilakukan selama 24 jam yang
Pertanyaan
No Skor
1 Apa jenis pekerjaan utama anda? 123
Pada saat bekerja saya duduk :
2 12345
Tidak pernah/jarang/kadang-kdang/sering/selalu
Pada saat bekerja saya berdiri :
3 12345
Tidak pernah/jarang/kadang-kdang/sering/selalu
Pada saat bekerja saya bekerja berjalan
4 12345
Tidak pernah/jarang/kadang-kdang/sering/selalu
Pada saat bekerja saya pakai beban lift
5 12345
Tidak pernah/jarang/kadang-kdang/sering/sangat sering
Setelah bekerja saya merasa lelah :
6 54321
Sangat sring/seing/kadang/jarang/tidak pernah
Pada saat saya bekerja saya berkeringat :
7 54321
Sangat sring/seing/kadang/jarang/tidak pernah
Bila dibandingkan dengan yang lain saya piker pekerjaan fisik
8 54321
lebih berat/berat/agak berat/lebih ringan/ringan
Apakah anda berolahraga ? ya/tidak, jika ya :
- Olahraga yang paling sring dilakukan ?
- Bearapa jam seminggu ? <1/1-2/2-3/3-4/>4
- Berapa dalam setahun ?
9 <1/1-3/4-6/7-9/>9
Jika ada permainan olahraga kedua :
- Jenis olahraga ?
- Berapa kali seminggu : <1 1-2/2-3/3-4/>4
- Berapa bulan dalam setahun : <1/1-3/4-6/7-9/>9
Dibandingkan teman sebaya aktiftias fisik saya di waktu luang
10 54321
adalah lebih banyak/banyak/sama/lebih sedikit/paling sedikit
Selama waktu luang saya berkeringat :
11 54321
Sangat sering/sering/kadang/jarang/tidak pernah
Selama waktu luang saya berolahraga :
12 12345
Tidak pernah/jarang/kadang/sering/sangat sering
Selama waktu luang saya saya menonton televisi :
13 12345
Tidak pernah/jarang/kadang/sering/sangat sering
14 Selama waktu luang saya bersepeda 12345
Berapa lama anda bersepeda, berjalan dan lari ke tempat kerja,
15 kesekolah dan ketempat kerja ? 12345
>5/5-15/15-30/30-45/>45
Sumber : Baecke, 1982
44
Kategori Indeks
Aktifitas ringan <5,6
Aktifitas sedang 5,6-7,9
Aktifitas berat >7,9
Sumber : Baecke, 1982
Cut of point yang digunakan adalah percentil 50 dari nilai aktivitas fisik penderita
n) Pengobatan
1. Pengobatan oral
2. Pengobatan parenteral
B. Penelitian Terkait
1. Hubungan aktifitas fisik dengan kadar gula darah puasa penderita diabetes
58,0% responden memiliki kadar gula darah puasa dalam kategori tinggi.
(p=0,00).
45
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Achmad Mochtar Bukit tinggi tahun
2016 oleh Siti Mutia Kosasi dengan hasil penelitian menujukkan faktor
mellitus pvalue=0,025.
tipe II
adalah gula dara puasa dengan risiko 6,71 kali lipat (95%CI; 4,76-9,47).
(pv=0,005) pada α=0,05, dimana invidu dengan obesitas berisiko 5,45 kali
C. Kerangka Teori
1. Keturunan/Riwayat Keluarga
3. Obesitas
4. Metabolic Syndrome
a. Tekanan Darah
DM
b. Kolesterol Darah
5. Aktifitas Fisik
6. Penyakit Lain
7. Usia
9. Infeksi
10. Stress
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini sesuai dengan teori diatas adalah
sebagai berikut :
- Riwayat keluarga
- Obesitas
- Tekanan Darah
- Kolesterol Darah
E. Hipotesis
Ha :