Anda di halaman 1dari 19

PTM - DIABETES MELLITUS

Tipe 1 & Tipe 2

Oleh kelompok :
Cut Izanny
Indah Dewi Anggriani Bersah
Lidya Rizky Damayani
Apa itu Diabetes Mellitus ?
Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka
panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa)
hingga di atas nilai normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi
mampu mengambil gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai
energi. Kondisi ini pada akhirnya menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam
aliran darah tubuh.

Penyakit diabetes yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan


konsekuensi serius, menyebabkan kerusakan pada berbagai organ dan jaringan
tubuh. Contohnya organ seperti jantung, ginjal, mata, dan saraf.
Klasifikasi Diabetes Mellitus
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut
adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu: 
a. Diabetes Melitus Tipe 1
DM tipe 1 terjadi karena adanya destruksi sel beta pankreas karena sebab autoimun.
Pada DM tipe ini terdapat sedikit atau tidak sama sekali sekresi insulin dapat
ditentukan dengan level protein c-peptida yang jumlahnya sedikit atau tidak terdeteksi
sama sekali. Manifestasi klinik pertama dari penyakit ini adalah ketoasidosis.
 
Faktor penyebab terjadinya DM Tipe I adalah infeksi virus atau rusaknya sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan karena reaksi autoimun yang merusak sel-sel
penghasil insulin yaitu sel β pada pankreas, secara menyeluruh. Oleh sebab itu, pada
tipe I, pankreas tidak dapat memproduksi insulin.
b. Diabetes Melitus Tipe 2
Pada penderita DM tipe ini terjadi hiperinsulinemia tetapi insulin tidak bisa
membawa glukosa masuk ke dalam jaringan karena terjadi resistensi insulin
yang merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan
glukosa oleh jaringan perifer serta untuk menghambat produksi glukosa oleh
hati.

Oleh karena terjadinya resistensi insulin (reseptor insulin sudah tidak aktif sebab
dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan mengakibatkan defisiensi
relatif insulin. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya sekresi insulin
pada adanya glukosa bersama bahan sekresi insulin lain sehingga sel beta
pankreas akan mengalami desensitisasi terhadap adanya glukosa.
Apa Etiologi/Penyebab DM?
a. Diabetes Tipe I
Penyebab diabetes ini adalah ketidakmampuan pankreas untuk memproduksi
cukup insulin, sehingga glukosa di dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel.
Gangguan pada pankreas ini diduga karena proses autoimun, yaitu ketika sistem
kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuh yang sehat.
 
Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh tersebut menyerang dan merusak sel
beta pada pankreas, sehingga tidak dapat memproduksi cukup insulin. Beberapa hal
yang bisa menjadi penyebab kerusakan sel beta pankreas, antara lain infeksi virus
(enterovirus, virus Epstein-Barr, virus rubella, rotavirus, serta virus gondongan),
konsumsi obat-obatan tertentu, serta pengaruh gluten.
a. Diabetes Tipe II
Diabetes tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin, yaitu ketika sel tubuh menjadi
kebal atau tidak responsif terhadap insulin. Insulin membantu sel menyerap dan
mengubah gula (glukosa) menjadi energi. Resistensi insulin menyebabkan glukosa
tidak dapat masuk ke dalam sel.

Akibat kondisi tersebut, pankreas harus bekerja lebih keras untuk memproduksi
insulin agar glukosa dapat masuk ke sel. Namun, seiring waktu, sel pankreas akan
mengalami kerusakan akibat bekerja terlalu keras sehingga tidak dapat menghasilkan
insulin. Hal ini menyebabkan glukosa menumpuk dalam darah.
Apa Saja Gejala DM?
Jika gula darah tidak terkontrol, Diabetes Tipe I dan II bisa menimbulkan gejala yang
hampir sama, yaitu:
 
• Sering buang air kecil.
• Merasa haus dan banyak minum air.
• Sering merasa kelaparan.
• Sering merasa lelah.
• Pandangan kabur.
• Jika luka, sulit sembuh.
• Adanya gangguan penglihatan, seperti pandangan yang kabur.
• Terjadinya infeksi pada tubuh terus-menerus, yang umum terjadi pada bagian gusi,
kulit, maupun area vagina (pada wanita).
• Penurunan berat badan yang tidak jelas apa penyebabnya.
 
Perbedaan gejala diabetes tipe 1 dan 2 terletak pada rentang waktu kemunculan
gejala. Gejala diabetes tipe 1 biasanya muncul seketika dan berkembang dengan cepat
dalam waktu beberapa minggu. Sedangkan pada diabetes tipe 2, awalnya gejala tidak
tampak jelas, tapi secara perlahan gejala akan memburuk. Tidak jarang penderita
diabetes tipe 2 baru menyadari penyakitnya setelah mengalami komplikasi yang
serius.
 
Penderita diabetes tipe 1 juga biasanya menjadi mudah marah dan mengalami
perubahan suasana hati. Sementara itu, penderita diabetes tipe 2 juga dapat
mengalami gangguan saraf yang ditandai dengan kebas dan kesemutan di tangan atau
kaki.
 
Apa Saja Patofisiologi DM?
a. Diabetes Tipe I
Patofisiologi diabetes mellitus tipe 1 berupa penurunan sekresi insulin akibat
autoantibodi yang merusak sel-sel pulau Langerhans pada pankreas. Kerusakan
sel pulau Langerhans pankreas pada diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat
terbentuknya autoantibodi.

b. Diabetes Tipe II
Patofisiologi Diabetes Melitus Tipe-2 (DMT2) terjadi sebagai akibat
kombinasi beberapa aspek yang berlangsung lama, dapat bertahun-tahun secara
subklinis. Aspek-aspek tersebut adalah penurunan sekresi insulin, resistensi insulin,
dan ominous octet.
Apa Saja Faktor Risiko Diabetes Melitus

Seseorang yang memiliki faktor risiko diabetes, yaitu :


1. Mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita diabetes.
2. Berusia lebih dari 45 tahun.
3. Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan trigliserida
tinggi.
4. Gaya Hidup : Penderita DM diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat
dikarenakan pasien kurang pengetahuan tentang bagaimanan pola makan yang baik
dimana mereka mengkonsumsi makanan yang mempunyai karbohidrat dan sumber
glukosa secara berlebihan, kemudian kadar glukosa darah menjadi naik
Bagaimana Cara Diagnosis DM?
a. HbA1c
Tes HbA1c bertujuan untuk memeriksa kadar gula darah dalam 2–3 bulan terakhir.
Kadar normal tes HbA1c tidak lebih dari 5,7%.

b. Tes gula darah puasa


Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar gula darah saat keadaan puasa. Sebelum
menjalani tes ini, pasien akan diminta untuk berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam.

c. Tes toleransi gula darah


Setelah pasien menjalani tes gula darah puasa, pasien akan diminta untuk meminum
minuman gula khusus dan kembali melakukan pemeriksaan gula darah secara berkala
dalam 2 jam.
d. Tes gula darah sewaktu
Tes ini bertujuan untuk memeriksa kadar gula dalam darah di waktu yang tidak
ditentukan.

Untuk memastikan apakah pasien menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, dokter akan
menganjurkan pemeriksaan antibodi untuk mendeteksi kadar antibodi yang
menyerang sel-sel beta di dalam pankreas. Pemeriksaan antibodi ini dapat
membedakan diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Selain tes antibodi, tes urine juga dapat membantu menentukan jenis diabetes. Dokter
dapat menduga pasien terkena diabetes tipe 1, jika kandungan keton terdeteksi di
dalam urine.
Bagaimana Pengobatan DM?
a. Diabetes Tipe I
- Insulin : Dibutuhkan suntik insulin untuk menggantikan hormon insulin yang
hilang. Pemberian dilakukan melalui suntikan, karena insulin akan dicerna oleh
lambung dan tidak bisa masuk ke aliran darah bila diberikan dalam bentuk pil.

- Sistem pankreas buatan : adalah serangkaian alat yang dirancang untuk meniru
fungsi pankreas dalam mengatur kadar gula darah. Sistem pankreas buatan dapat
mengukur kadar glukosa secara rutin dan menyesuaikan kadar insulin yang
disuntikkan, layaknya pankreas asli.

- Obat – obatan
b. Diabetes Tipe II
- Diet dan Olahraga : Menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan
mengonsumsi makanan bergizi seimbang tidak hanya dapat menurunkan kadar gula
dalam darah, tetapi juga bisa menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Dokter akan
menganjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dan rendah
lemak.

- Pemberian Obat – obatan : Dokter dapat meresepkan obat-obatan jika perubahan


pola hidup tidak cukup efektif menurunkan kadar gula darah.

- Pemeriksaan kesehatan rutin : Kadar gula darah pasien perlu diperiksa secara
rutin agar kadarnya sesuai dengan yang telah ditentukan oleh dokter. Pemeriksaan
juga bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pengobatan yang sedang dilakukan.
Bagaimana Cara Mencegah DM?
Untuk mengurangi risiko penyakit diabetes, baik itu tipe 1 atau 2, ada beberapa cara yang
dapat dilakukan, yaitu:

 1. Menerapkan pola makan sehat


Disarankan untuk membatasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan
lemak, misalnya makanan olahan, kue, es krim, dan makanan cepat saji. Batasi asupan gula
hanya sebesar 50 gram (4 sendok makan) setiap harinya. Sebagai gantinya, perbanyak
konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji-bijian yang mengandung banyak serat dan
karbohidrat kompleks.
 
2. Menjalani olahraga rutin
Sempatkan waktu berolahraga minimal 30 menit sehari. Olahraga jenis apa pun, asalkan
dilakukan dengan rutin, bisa menjadi cara yang efektif untuk mencegah diabetes.
 
3. Mencegah stress
Saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon stres (kortisol) yang dapat
meningkatkan kadar gula dalam darah. Tidak hanya itu, saat stres tubuh juga akan
cenderung lebih mudah lapar dan terdorong untuk makan lebih banyak.

4. Menjaga berat badan ideal


Obesitas merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena
diabetes. Jadi, penting untuk selalu menjaga berat badan agar tetap ideal.
 
5. Melakukan pengecekan gula darah rutin
Tes gula darah penting dilakukan untuk memonitor kadar gula darah dan
mendeteksi dini penyakit diabetes. Jika tergolong berisiko tinggi terkena diabetes,
seperti berusia 40 tahun ke atas, memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke,
obesitas, atau memiliki riwayat keluarga menderita diabetes, maka dokter mungkin
akan menyarankan tes gula darah dilakukan lebih sering.
 
Apa Saja Diet DM?
Tujuan terapi diet diantaranya :
1. Mencegah terjadinya hiperglikemia namun masih memberikan energi cukup
2. Memulihkan dan mempertahankan kadar glukosa darah dalam kisaran nilai yang
normal (gula darah puasa < 126 mg/dl)3..Memulihkan dan mempertahankan berat
badan yang normal

Makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes diantaranya:


- Sumber karbohidrat yaitu karbohidrat komplek
- Sumber protein hewani : ayam tanpa kulit, ikan, putih telur, daging tidak berlemak.
- Sumber protein nabati yang dianjurkan diantaranya tempe, tahu, kacang hijau, kacang
merah, kacang tanah, kacang kedelai,
- Sayuran yang diperbolehkan diantaranya kangkung, daun kacang, oyong, ketimun,
tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong. 5. Buah-buahan
seperti jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak dan belimbing
Bahan Makanan yang Dibatasi :
- Sumber karbohidrat : nasi, nasi tim, bubur, roti, gandum, pasta, jagung, kentang, ubi
dan talas, hevermout, sereal, mie, ketan, macaroni.
- Sumber protein hewani tinggi lemak jenuh : kornet, sosis, sarden.
- Sayuran : bayam, buncis, daun melinjo, daun singkong, daun ketela, jagung muda,
kapri, kacang panjang.
- Buah-buahan : nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo.
- Makanan yang digoreng dan yang menggunakan santan kental.

Bahan Makanan yang Dihindari :


- Gula pasir, gula merah, gula batu, madu.
- Makanan / minuman manis : abon, dendeng, cake, kue-kue manis, dodol, tarcis, sirup,
selai manis, coklat, permen, susu kental manis, es krim.
- Bumbu : kecap, saus tiram.
- Buah-buahan yang manis dan diawetkan : durian, nangka, manisan buah, tape.
- Minuman yang mengandung alkohol 
Terima kasih !

Anda mungkin juga menyukai