Diabetes melitus tipe 1 terjadi karena penyakit autoimun yang menyebabkan pankreas tidak
dapat memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes melitus tipe 2 muncul sebagai efek dari pola
makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh.
Ketika mengkonsumsi gula secara berlebihan, terjadi peningkatan resistensi insulin. Peningkatan
resistensi insulin membuat tubuh tidak dapat memproses kelebihan gula dengan baik. Lonjakan
kadar gula darah kemudian tak bisa terhindarkan dan memicu penyakit diabetes melitus tipe 2.
Selain pola makan, faktor seperti usia, berat badan, genetik, dan gaya hidup juga turut berperan
dalam berkembangnya penyakit ini.
Sahabat MIKA, ingin tahu seperti apa panduan pola hidup sehat bagi penderita diabetes melitus
tipe 2? Yuk, simak video Bincang Sehat MIKA yang dipandu oleh dr. Eva Carolina, Sp.PD,
dokter spesialis penyakit dalam Mitra Keluarga Bintaro.
Sementara itu, penyebab pasti dari diabetes tipe 1 belum diketahui secara pasti. Meski begitu,
penyakit autoimun diketahui ikut berkontribusi karena membuat sistem imun tubuh menyerang
dan menghancurkan sel beta penghasil insulin di pankreas. Faktor lain yang disebut ikut ambil
peran dalam munculnya penyakit ini antara lain genetik dan lingkungan.
Secara umum, berikut beberapa kondisi yang menjadi ciri-ciri diabetes di usia muda:
Mudah lapar.
Mudah haus.
Disfungsi ereksi bagi pria.
Pandangan kabur.
Lemahnya kekuatan otot.
Menurunnya gairah seksual.
Mudah lelah.
Perubahan suasana hati (Mood swing) secara tiba-tiba.
Meningkatnya jumlah urin saat buang air kecil.
Luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh dan kering.
Ada empat jenis insulin yang dapat digunakan oleh penderita diabetes. Masing-masing jenis
dibedakan berdasarkan seberapa cepat cairan tersebut bekerja dan berapa lamakah efeknya
bertahan dalam tubuh.
Rapid-acting insulin: bekerja 15 menit setelah disuntikkan, efeknya bertahan 3-4 jam.
Regular (short-acting) insulin: bekerja 30-60 menit setelah disuntikkan, efeknya
bertahan 5-8 jam.
Intermediate-acting insulin: bekerja 1-2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan 14-
16 jam.
Long-acting insulin: bekerja 2 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan hingga 24 jam.
Ultra long-acting insulin: bekerja 6 jam setelah disuntikkan, efeknya bertahan sekitar 36
jam.
Insulin campuran: kombinasi antara intermediate-acting insulin dan short-acting
insulin.
Tak seperti tipe 1, penderita diabetes tipe 2 hanya membutuhkan suntikan insulin ketika kadar
gula darah melebih batas normal dan tidak dapat dikendalikan melalui pola makan sehat atau
konsumsi obat-obatan. Untuk dosis yang tepat, Sahabat MIKA dapat berkonsultasi dengan
dokter spesialis penyakit dalam Mitra Keluarga, ya!
Untuk mengatur insulin dan mengatasi lonjakan gula darah, dokter mungkin akan meresepkan
obat seperti metformin bagi penderita diabetes tipe 2. Sementara itu, pemberian obat untuk
penderita diabetes tipe 1 dimaksudkan untuk melindungi organ penting seperti jantung, ginjal,
dan hati dari kerusakan.
3. Menerapkan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup bagi penderita diabetes di usia muda adalah cara yang paling
sederhana. Beberapa tindakan yang harus dilakukan adalah konsumsi makanan sehat untuk
diabetes, rutin berolahraga, istirahat dengan cukup, hingga menghilangkan kebiasaan merokok.
Sementara itu, belum ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes tipe 1. Jika
merasakan gejala diabetes, segera buat janji konsultasi di Mitra Keluarga untuk dapatkan
penanganan lebih.
Semoga informasi ini bermanfaat, ya! Jangan lupa untuk selalu sehat dan bahagia.
Jenis diabetes ini merupakan kelainan autoimun dan seringnya diderita oleh anak-anak
dan remaja.
Namun, terdapat cara atau perawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
komplikasi lebih serius. Apa itu? Simak ulasannya di sini!
Insulin ini merupakan hormon yang berperan dalam mengubah penyerapan glukosa
untuk masuk ke dalam sel-sel tubuh.
Diabetes tipe 1 adalah jenis penyakit autoimun yang disebabkan oleh sistem kekebalan
tubuh menyerang sel beta pada organ tubuh penghasil insulin, yaitu pankreas.
Penyakit diabetes dibagi menjadi 2 jenis, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Dua jenis penyakit
diabetes tersebut memiliki perbedaan yang signifikan.
1. Penyebab: diabetes tipe 1 adalah kondisi kadar gula darah tinggi yang
disebabkan oleh kurangnya hormon insulin dalam tubuh. Sedangkan, diabetes
tipe 2 merupakan penyakit kadar gula darah tinggi karena pada awalnya sel
tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin secara optimal (pada kondisi
yang lebih advanced keduanya menjadi serupa dalam mekanismenya).
2. Faktor risiko: diabetes tipe 1 terjadi karena kondisi autoimun. Sedangkan,
diabetes tipe 2 sering kali dipicu oleh berat badan dan gaya hidup tidak sehat.
3. Gejala: gejala yang ditimbulkan oleh diabetes tipe 1 lebih mudah dideteksi
daripada tipe 2.
4. Penderita: diabetes tipe 1 adalah penyakit yang bisa terjadi pada anak-anak
maupun orang dewasa. Sedangkan, diabetes tipe 2 lebih banyak ditemukan
pada orang yang berusia di atas 30 tahun.
Oleh karena itu, penderita diabetes tipe 1 ini membutuhkan insulin tambahan dari luar.
Baca juga: Rekomendasi Jenis Makanan dan Minuman untuk Penderita Diabetes
Terapi insulin. Dokter akan menangani pasien diabetes tipe 1 dengan memberi suntikan
insulin sebanyak 3 sampai dengan 4 kali sehari, tergantung jenis insulin serta tingkat
keparahan penyakit.
Pemberian obat-obatan. Obat-obatan yang biasa diresepkan dokter untuk pasien
diabetes tipe 1 di antaranya yaitu aspirin, obat penurun kolesterol, serta obat tekanan
darah tinggi. Pemberian obat tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Menganjurkan pasien untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti rutin berolahraga
dan melakukan diet.
Demikian ulasan seputar apa itu diabetes tipe 1 dan sederet informasi penting lainnya
yang perlu Anda ketahui. Diabetes Melitus tipe 1 ini memang penyakit serius, namun
bukan berarti kita tidak bisa mengendalikannya.
Selain pemberian suntikan insulin sesuai anjuran dokter, pastikan juga Anda telah
menerapkan pola hidup sehat untuk hasil yang lebih maksimal.
Untuk memeriksa gula darah sebagai upaya pencegahan, Anda bisa menggunakan
layanan paket medical check-up laboratorium dari Siloam Hospitals.
Yuk jaga selalu kesehatan dan percayakan layanan kesehatan Anda pada Siloam
Hospitals, penyedia layanan kesehatan terdepan dan berkualitas di Indonesia.