Oleh :
Samuel Isac Ascaputra
Pembimbing : dr. IGK Oka Nurjaya , Sp.A
Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang sadar diantar orang tua dgn keluhan utama diare. Diare
dikeluhkan muncul pertama kali sejak 3 hari SMRS. Diare dikatakan sudah lebih dari 3 kali hari. Diare
dikatakan dengan tinja konsistensi cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas makanan, tanpa disertai
darah dan lendir, dan bau seperti tinja biasanya.
Keluhan diare juga disertai mual dan muntah, nyeri perut, dan demam. Mual dan muntah dirasakan sejak 3
hari SMRS. Muntah dikatakan terjadi sebanyak kurang lebih 2 kali, isi muntahan berupa campuran air liur dan
makanan yang telah dimakan sebelumnya, dan tidak mengandung darah.
Penderita juga di keluhan nafsu makan menurun, tidak ada factor yang memperberat atau memperingan.
Selain muntah, demam dan diare, pasien juga di keluhkan batuk sejak 2 hari sebelumnya , tidak disertai pilek
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat panyakit kronis, alergi makanan dan obat di
sangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dikeluarga disangkal. Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes
melitus, dan asma disangkal
Riwayat Pribadi, Sosial, dan Lingkungan :
Pasien merupakan anak pertama dan tinggal bersama orang tua. Lingkungan rumah pasien dikatakan
cukup bersih. Pasien sekolah SD sering jajan di depan sekolah
ANAMNESIS (HETEROANAMNESIS)
• Frekuensi nafas : 20x per menit Hidung : Sekret (+/+), napas cuping hidung (-)
• Tekanan darah : 110/70 mmHg Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir kering
Planning :
• Pasien MRS
• Ruangan : LT 2. kelas 2
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 2) (25/04/2023)
S O A P
Pada pasien di diagnosis Gastroenteritis Akut dengan Dehidrasi sedang sesuai dengan kriteri WHO
- Diare >3x/hr
- Nafsu makan menurun
- Nadi cepat (122x/menit)
kesimpulan :
Gastroenteritis akut karena diare diare lebih dari 3x/hari sejak 3 hari (< 14 hari) SMRS , dan dehidrasi sedang
sebab ada lebih dari 2 gejala kriteris WHO untuk dehidrasi ringan sedang.
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Tanpa dehidrasi
- Beri oralit osmolaritas rendah sejumLah 10mL/kgBB setiap kali buang air besar.
Dehidrasi ringan-sedang.
- Lakukan upaya rehidrasi oral (URO) dengan larutan oralit osmolaritas rendah sesuai dengan tabel.
- Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama , oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan
berat badan penderita (kg) dengan 75 ml
- Bila BB anak tidak diketahu, berikan oralit “paling sedikit” sesuai: Umur < 1 tahun: oralit 300 mL. Umur 1-5
tahun : oralit 600 mL.Umur > 5 tahun: oralit 1200 mL
- Bila rehidrasi berhasil, lanjutkan pemberian oralit 10 mL/kgBB setiap BAB
- Dorong ibu untuk meneruskan ASI, Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapatkan ASI, berikan juga
100-200 mL air masak/susu formula selama masa ini
PEMBAHASAN
Tatalaksana Teori
Dehidrasi berat
- Mulai diberi cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri
100 mg/kgBB cairan Ringer Laktat (atau NaCl 0,9%) dibagi sbb :
- Umur < 12 bln Pemberian I : 30 mL/kgBB dalam 1 jam, Kemudian 70 mL/kgBB dalam 5 jam
- Umur >1 thn pemberian I: 30 ml/kgBB dalam ½ - 1 jam, kemudian 70 ml/kgBB dalam 2½ - 3 jam
- Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba
- Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai percepat tetesan IV
- Segera berikan oralit (5mL/kgBB/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2
jam (anak).
- Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan bagan penilaian. Kemudian
pilihlah rencana yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan pengobatan
PEMBAHASAN
TatalaksanaTeori