Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS 1

GASTROENTERITIS AKUT + DEHIDRASI SEDANG

Oleh :
Samuel Isac Ascaputra
Pembimbing : dr. IGK Oka Nurjaya , Sp.A

KSM ILMU KESEHATAN ANAK RSUD SANJIWANI


PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS WARMADEWA
2023
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ni Komang Risma Devi Kartina


Umur : 7 Tahun, 2 Bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegehe Batuan Sukawati
Tanggal MRS : 24 April 2023
Tanggal Pemeriksaan : 28 April 2023
No Rekam Medis : 736076
ANAMNESIS
 Keluhan utama : Diare , demam dan muntah

 Riwayat penyakit sekarang : Pasien datang sadar diantar orang tua dgn keluhan utama diare. Diare

dikeluhkan muncul pertama kali sejak 3 hari SMRS. Diare dikatakan sudah lebih dari 3 kali hari. Diare
dikatakan dengan tinja konsistensi cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas makanan, tanpa disertai
darah dan lendir, dan bau seperti tinja biasanya.

 Keluhan diare juga disertai mual dan muntah, nyeri perut, dan demam. Mual dan muntah dirasakan sejak 3

hari SMRS. Muntah dikatakan terjadi sebanyak kurang lebih 2 kali, isi muntahan berupa campuran air liur dan
makanan yang telah dimakan sebelumnya, dan tidak mengandung darah.

 Penderita juga di keluhan nafsu makan menurun, tidak ada factor yang memperberat atau memperingan.

Selain muntah, demam dan diare, pasien juga di keluhkan batuk sejak 2 hari sebelumnya , tidak disertai pilek
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa. Riwayat panyakit kronis, alergi makanan dan obat di
sangkal
Riwayat Penyakit Keluarga :
Riwayat penyakit yang sama dikeluarga disangkal. Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes
melitus, dan asma disangkal
Riwayat Pribadi, Sosial, dan Lingkungan :
Pasien merupakan anak pertama dan tinggal bersama orang tua. Lingkungan rumah pasien dikatakan
cukup bersih. Pasien sekolah SD sering jajan di depan sekolah
ANAMNESIS (HETEROANAMNESIS)

Riwayat Kehamilan dan Persalinan:


Pasien lahir secara pervaginam spontan, cukup bulan pada 06/03/2016 dengan BBLR : 3000 g, panjang
badan lupa, tidak didapatkan kelainan bawaan
Riwayat Imunisasi:
Pasien telah mendapat imunisasi dasar lengkap.
Riwayat Nutrisi
ASI : 0 bulan - 24 bulan
Tumbuh kembang normal, tidak ada keterlambatan perkembangan
Antopometri: BB: 21 kg, TB: 116 cm
ANAMNESIS
(HETEROANAMNESIS)
Riwayat Tumbuh Kembang
Berdasarkan pengamatan Ibu pasien, didapatkan kesan tumbuh kembang pasien normal sesuai usia. Tidak
ditemukan adanya hambatan pada perkembangan dan pertumbuhan pasien.
• Tengkurap 4 bulan,
• Duduk 5 bulan,
• Merangkak 8 bulan,
• Berdiri 10 bulan,
• Berjalan 11 bulan,
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
STATUS PRESENT UGD (24/04/2023)
• Keadaan umum • Kepala : Normocephali
: Tampak sakit sedang
• Kesadaran • Mata : An(-/-),ikt (-/-), RP (+/+) isokor
: Compos Mentis (E4V5M6)
• HR • THT
: 122 x/menit, regular, isi
cukup, kuat angkat Telinga : Sekret (-/-), nyeri tekan tragus (-)

• Frekuensi nafas : 20x per menit Hidung : Sekret (+/+), napas cuping hidung (-)

• Suhu : 38.2°C Tenggorok : Faring hiperemis (-), T1/T1 hiperemis (-)

• Tekanan darah : 110/70 mmHg Bibir : Sianosis (-), mukosa bibir kering

• SpO2 • Leher : Pembesaran KGB (-)


: 96 % per udara ruangan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS STATUS GENERALIS
• Thoraks :
Jantung: -Inspeksi : Ictus cordis (-)  Abdomen
-Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, • InspeksI : Distensi (-)
thrill (-)
-Perkusi : Jantung dalam batas normal • Auskultasi : Bising usus (+) normal
-Auskultasi : S1&S2 tunggal reguler, • Perkusi : Timpani
murmur(-)
Paru : - Inspeksi : Gerak dada simetris • Palpasi : Nyeri tekan (+)
retraksi (-) epigastrium,
- Palpasi : Nyeri tekan (-), vocal
fremittus (+/+) pembesaran hepar dan lien (-),
- Perkusi : Sonor/sonor turgor kulit Kembali cepat
-Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki
(-/-), wheezing (-/-)  Ekstremitas : Akral hangat +/+/+/+, edema -/-/-/-
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal:
 Kaku kuduk (-)
 Kernig sign (-)
 Brudzinski sign I dan II (-)
 Refleks fisiologis: tidak terdapat peningkatan
refleks
 Tonus :N/N
N/N
Tenaga : 555/555
555/555
ASSESMENT & PLANNING
Assesment :
- Gastroenteritis akut + dehidrasi sedang
- Tonsilofaringitis akuy + bronkitis

Planning :
• Pasien MRS
• Ruangan : LT 2. kelas 2
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 2) (25/04/2023)
S O A P

Demam (+) Status present: Gastroenteritis - Tridek 14 tetes/menit


Muntah 3x KU Sakit sedang
Akut dengan makro
berisi cairan dehidrasi - Omeprazole 2x15 mg IV
Kesadaran:CM (E4V5M6), Nadi:82 x/menit, regular, RR: 22x/menit
Diare (-) sedang - Paracetamol 4x25 ml IV
Batuk (-) Suhu: 39,5 0C, SpO2: 99 % , Tensi: 101/61 mmHg   - Odancentron 3x4 mg IV
Pilek (-) Tonsilofaringitis - Vestein 2xcth 1
Radang (+) Status general Akut - Zinc 1x20 mg
Sesak (-) Kepala: normocephalic , Mata: :Anemis (-/-),ikt (-/-), mata cowong (-) - Dexametason 3x3mg iv
Makan (-) THT: kesan tenang ,Mulut:Bibir: Sianosis (-), Leher: Pem KGB (-) - Ceftriaxone 2x500 mg IV
Minum (+) Thoraks - KIE diet lunak + rendah
BAB (-) serat
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-, Jantung: S1S2 tunggal
BAK (+) -Cek DL
regular, murmur (-)
Abdomen: bising usus (+) Normal, distensi (-)
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 2 detik
 
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah Lengkap (25/04/2023)
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan Keterangan

HGB 10.2 g/dl 11.0 – 16.0 N


HCT 30.2 % 35.0 – 49.0 N
WBC 4,54 10^3/μL 4.0 –12.00 N
PLT 163 10^3/μL 150 – 450 N
RBC 3.36 10^6/μL 3.50 – 5.50 N
NEU% 66.2 % 25.0 – 70.0 N
LYM% 25.6 % 20.0-65.0 N
MONO% 8.1 % 0.0 – 9.0 H
EOS% 0,1 % 0.0 – 8.0 N
BASO% 0.0 % 0.0 – 3.0 N
MCV 89.8 fL 80.0 – 100.0 N
MCH 30.2 pg 27.0 – 34.0 N
MCHC 33.6 g/dL 32.0 – 36.0 N
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 3) (26/04/2023)
S O A P

Mual Status present: Gastroenteritis - Tridek 14 tetes/menit


muntah(+) Kesadaran:CM (E4V5M6), Nadi:88x/menit, regular, RR: 22x/menit
Akut dengan makro
2X, isi cairan dehidrasi sedang - Omeprazole 2x20 mg IV
Suhu: 36 0C, SpO2: 99 % , BB: 21 kg
Demam (-)   - Paracetamol 4x25 ml IV
Diare (-) Tonsilofaringitis - Odancentron 3x8 mg IV
Status general
Batuk (-) Akut - Vestein 2xcth 1
Pilek (-) Kepala: normocephalic , kaku kuduk (-) , Mata: :Anemis (-/-),ikt (-/-), - Zinc 1x20 mg
Radang (+) mata cowong (-) - Methylprednisolon 3x8mg
Sesak (-) THT: kesan tenang ,Mulut:Bibir: Sianosis (-), Leher: Pem KGB (-) iv
BAB(+) cair Thoraks - Cefotaxim 3x500 mg IV
  - KIE diet lunak + rendah
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-, Jantung: S1S2 tunggal
serat
regular, murmur (-)
Abdomen: bising usus (+) Normal, distensi (-)
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 3 detik
 
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 4) (27/04/2023)
S O A P

Mual muntah Status present: Gastroenteritis - Tridek 14 tetes/menit


(+) 1x Kesadaran:CM (E4V5M6), Nadi:80x/menit, regular, RR: 22x/menit
Akut dengan makro
caiaran, dehidrasi sedang - Omeprazole 2x20 mg IV
Suhu: 36,2 0C, SpO2: 98 % , BB: 21 kg
Demam (-)   - Paracetamol 4x25 ml IV
Makan (+) Tonsilofaringitis - Odancentron 3x8 mg IV
Status general
sedikit Akut - Vestein 2xcth 1
BAB (+) >4x Kepala: normocephalic , kaku kuduk (-) , Mata: :Anemis (-/-),ikt - Zinc 1x20 mg
cair. BAK (-/-), mata cowong (-) - Methylprednisolon 3x8mg
(+),bibir THT: kesan tenang ,Mulut:Bibir: Sianosis (-), Leher: Pem KGB (-) iv
kering (+) Thoraks - Cefotaxim 3x500 mg IV
- KIE diet lunak + rendah
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-, Jantung: S1S2 tunggal
serat
regular, murmur (-)
Abdomen: bising usus (+) Normal, distensi (-)
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 3 detik
 
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 5) (28/04/2023)
S O A P

Mual muntah Status present: Gastroenteritis - Tridek 14 tetes/menit


(-) Kesadaran:CM (E4V5M6), Nadi:98x/menit, regular, RR: 24x/menit
Akut dengan makro
Demam (-) dehidrasi sedang - Omeprazole 2x20 mg IV
Suhu: 36 0C, SpO2: 99 % , BB: 21 kg
Diare (-)   - Paracetamol 4x25 ml IV
Batuk (-) Tonsilofaringitis - Odancentron 3x8 mg IV
Status general
Sesak (-) Akut - Vestein 2xcth 1
Makan (+) Kepala: normocephalic , kaku kuduk (-) , Mata: :Anemis (-/-),ikt (-/-), - Zinc 1x20 mg
sedikit mata cowong (-) - Methylprednisolon
Minum (+), THT: kesan tenang ,Mulut:Bibir: Sianosis (-), Leher: Pem KGB (-) 3x8mg iv
BAB (+) 2x Thoraks - Cefotaxim 3x500 mg IV
cair - KIE diet lunak + rendah
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-, Jantung: S1S2 tunggal
Bibir serat
kering(+). regular, murmur (-)
Minum Abdomen: bising usus (+) Normal, distensi (-)
berkurang Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 3 detik
 
FOLLOW UP ( PERAWATAN HARI KE 6) (29/04/2023)
S O A P

Mual Status present: Gastroenteritis Tridek 14 tetes/menit


muntah(+) Kesadaran:CM (E4V5M6), Nadi:88x/menit, regular, RR: 22x/menit
Akut dengan makro
2X, isi cairan dehidrasi sedang Omeprazole 2x20 mg IV
Suhu: 36 0C, SpO2: 99 % , BB: 21 kg
Demam (-)   Paracetamol 4x25 ml IV
Diare (-) Tonsilofaringitis Odancentron 3x8 mg IV
Status general
Batuk (-) Akut Vestein 2xcth 1
Pilek (-) Kepala: normocephalic , kaku kuduk (-) , Mata: :Anemis (-/-),ikt (-/-), Zinc 1x20 mg
Radang (+) mata cowong (-) Methylprednisolon
Sesak (-) THT: kesan tenang ,Mulut:Bibir: Sianosis (-), Leher: Pem KGB (-) 3x8mg iv
BAB(+) cair Thoraks Cefotaxim 3x500 mg IV
  KIE diet lunak + rendah
Paru: retraksi (-), ves +/+, rh -/-, whe -/-, Jantung: S1S2 tunggal regular,
serat
murmur (-)
Abdomen: bising usus (+) Normal, distensi (-)
Ekstremitas: Akral hangat (++/++), edema (--/--), CRT < 2 detik
 
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Teori Kasus

Definisi: Penderita dikeluhkan mencret dikatakan sudah lebih


Diare didefinisikan sebagai bertambahnya frekuensi dari 3 kali hari. Diare dikatakan dengan tinja
defekasi lebih dari biasanya (> 3 kali/hari) disertai konsistensi cair, tanpa darah dan lendir.
perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) Diare terjadi sejak 3 hari SMRS
dengan/tanpa darah dan/atau lendir. Keluhan diare juga disertai mual dan muntah dan
Bila diare berlangsung kurang dari 14 hari dinamakan demam.
dengan diare akut. Diare akut yang disebabkan oleh Muntah dikatakan terjadi sebanyak kurang lebih 2
infeksi pada saluran cerna disebut sebagai kali, isi muntahan berupa campuran air liur dan
gastroenteritis. makanan yang telah dimakan sebelumnya, dan tidak
mengandung darah.
.  
Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO
Tanda dan gejala Derajat dehidrasi

Tanpa Ringan /sedang Berat


Anamnesis:
1-3x 3x atau lebih Terus menerus dan banyak
Diare
Tidak ada/sedikit Kadang-kadang Sering
Muntah
Tidak ada/sedikit Haus Haus sekali/ tidak mau minum
Rasa haus
Normal Sedikit/pekat Tidak kencing (6jam)
Kencing
Normal  Nafsu makan berkurang, Nafsu makan tidak ada, anak
Nafsu makan/ Aktifitas
aktifitas menurun sangat lemas
Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO
Tanda dan gejala Derajat dehidrasi

Tanpa Ringan /sedang Berat


 Pemeriksaan Fisis
a. Inspeksi
Baik Mengantuk / gelisah Gelisah / tidak sadar
KU
Normal Cekung Sangat cekung
Mata
Ada/Basah Tidak ada/ Kering Tidak ada/ Sangat kering
Air mata Mulut/lidah
Normal Lebih cepat kering Cepat dan dalam
Napas
   
b. Palpasi
 Kembali cepat Kembali pelan Kembali sangat pelan (>2detik)
Turgor
 Normal Lebih cepat Sangat cepat/tidak teraba
Nadi
 Normal Cekung Sangat cekung
Ubun-ubun
Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO
Tanda dan gejala Derajat dehidrasi

Tanpa Ringan /sedang Berat


 
 Pemeriksaan Fisis
c. Kehilangan BB Berat badan < 5% 5-9% >10
   
 
Kesimpulan 2 atau lebih gejala : 2 atau lebih gejala : 2 atau lebih gejala :
Dehidrasi (-) Dehidrasi ringan sedang Dehidrasi berat
PEMBAHASAN
Kasus

Pada pasien di diagnosis Gastroenteritis Akut dengan Dehidrasi sedang sesuai dengan kriteri WHO
- Diare >3x/hr
- Nafsu makan menurun
- Nadi cepat (122x/menit)
 
kesimpulan :
Gastroenteritis akut karena diare diare lebih dari 3x/hari sejak 3 hari (< 14 hari) SMRS , dan dehidrasi sedang
sebab ada lebih dari 2 gejala kriteris WHO untuk dehidrasi ringan sedang.
PEMBAHASAN
Teori Kasus

Anamnesis: Anamnesis dgn keluhan utama diare. Diare


dikeluhkan muncul pertama kali sejak 3 hari SMRS.
Tujuan anamnesis selanjutnya adalah menilai Diare dikatakan sudah lebih dari 3 kali hari.
beratnya gejala dan risiko komplikasi seperti Keluhan diare juga disertai mual dan muntah sejak 3
hari dan demam.
dehidrasi. Pertanyaan spesifik mengenai frekuensi, Penderita juga di keluhan nafsu makan menurun,
volume serta lama diare dan muntah, serta ada Selain muntah, demam dan diare, pasien juga di
keluhkan batuk sejak 2 hari sebelumnya , tidak
tidaknya demam, jumlah dan jenis cairan yang telah disertai pilek.
diminum, diperlukan untuk menentukan derajat Kesimpulan :
Pada pasien didiagnosis gastroenteritis Akut, dengan
kehilangan cairan dan gangguan elektrolit yang dehidrasi sedang . dan sesuai dgn kepustakaan
terjadi. Dehidrasi yang bermakna dapat bahwa sekitar 10% penderita GEA terdapat gejala
pernapasan seperti radang tenggorokan, batuk dan
bermanifestasi sebagai berkurangnya aktifitas, rinorea.
volume urin dan berat badan.
PEMBAHASAN
Teori Kasus
Pemeriksaan Penunjang
Darah:
• Darah perifer lengkap Pada penderita dilakukan pemeriksaan darah rutin di
• Serum elektrolit: Na , K , Cl- dapatkan hasil dalam batas normal
• Analisa gas darah apabila didapatkan tanda tanda
gangguan keseimbangan asam basa (pernafasan Tidak dilakukan pemeriksaan elektrolit atau analisa
Kusmaull) gas darah karena tidak di dapatkan tanda tanda
• Immunoassay: toksin bakteri (C. difficile),antigen gangguan keseimbangan asam basa.
virus (rotavirus), antigen protozoa (Giardia, E.
histolytica). Pada pasien ini tdk dilakukan pemeriksaan tinja
Feses:
• Feses lengkap (mikroskopis: peningkatan jumiah
lekosit di feses pada inflamatory diarrhea; parasit:
amoeba bentuk tropozoit, hypha pada jamur)
• Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
PEMBAHASAN
Penatalaksanaan teori

Tanpa dehidrasi
- Beri oralit osmolaritas rendah sejumLah 10mL/kgBB setiap kali buang air besar.
Dehidrasi ringan-sedang.
- Lakukan upaya rehidrasi oral (URO) dengan larutan oralit osmolaritas rendah sesuai dengan tabel.
- Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama , oralit yang diberikan dihitung dengan mengalikan
berat badan penderita (kg) dengan 75 ml
- Bila BB anak tidak diketahu, berikan oralit “paling sedikit” sesuai: Umur < 1 tahun: oralit 300 mL. Umur 1-5
tahun : oralit 600 mL.Umur > 5 tahun: oralit 1200 mL
- Bila rehidrasi berhasil, lanjutkan pemberian oralit 10 mL/kgBB setiap BAB
- Dorong ibu untuk meneruskan ASI, Untuk bayi di bawah 6 bulan yang tidak mendapatkan ASI, berikan juga
100-200 mL air masak/susu formula selama masa ini
PEMBAHASAN
Tatalaksana Teori

Dehidrasi berat
- Mulai diberi cairan IV segera. Bila penderita bisa minum, berikan oralit, sewaktu cairan IV dimulai. Beri
100 mg/kgBB cairan Ringer Laktat (atau NaCl 0,9%) dibagi sbb :
- Umur < 12 bln Pemberian I : 30 mL/kgBB dalam 1 jam, Kemudian 70 mL/kgBB dalam 5 jam
- Umur >1 thn pemberian I: 30 ml/kgBB dalam ½ - 1 jam, kemudian 70 ml/kgBB dalam 2½ - 3 jam
- Ulangi bila nadi masih lemah atau tidak teraba
- Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai percepat tetesan IV
- Segera berikan oralit (5mL/kgBB/jam) bila penderita bisa minum; biasanya setelah 3-4 jam (bayi) atau 1-2
jam (anak).
- Setelah 6 jam (bayi) atau 3 jam (anak) nilai lagi penderita menggunakan bagan penilaian. Kemudian
pilihlah rencana yang sesuai (A, B atau C) untuk melanjutkan pengobatan
PEMBAHASAN
TatalaksanaTeori

Pemberian preparat zinc elemental selama 10-14 hari:


- Anak dibawah 6 bulan dengan dosis 10 mg/hari
- Anak di atas 6 bulan dengan dosis 20 mg/hari
Antibiotika bila ada indikasi, yaitu pada:
Tersangka Kolera:
- Umur > 7 tahun : Tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis selama 2-3 hari.
- Semua umur : Trimetoprim (TMP) 8 mg/kgBB/hari –
- Sulfamethoxazole (SMX) 40 mg/kgBB/hari, dibagi 2 dosis, selama 3 hari
Giardiasis:
- Antibiotika pilihan adalah metronidazole dengan dosis 30-50 mg/kgBB dibagi tiga dosis sehari.
PEMBAHASAN
Tatalaksana pada pasien

Pengobatan cairan /elektrolit (rehidarsi)


Pada pasien diberikan cairan intravena Tridex 40 tetes.menit tetes makro.
Tridex adalah cairan infus yang mengandung Dextrose, Monohydrate, potassium Chloride, sodium Chloride
dan Sodium Lactate.
Penderita dengan dehidrasi sedang tapi tdk di lakukan upaya rehidrasi oral karena pasien dengan keluhan
mual muntah sehingga rehidarsi dengan cairan infus Tridex.
Pada penderita diberikan preparat Zinc 1x20 mg karena sesuai teori anak > dari 6 bulan
Pengobatan simtomatis : Paracetamol 4x25 ml IV, Odancentron 3x8 mg IV, Omeprazole 2x20 mg IV dan
Vestein 2xcth 1 sesuai dengan keluhan pasien.
KESIMPULAN
 Pasien wanita umur 7.2 tahun dgn keluhan utama diare. Diare dikeluhkan muncul pertama kali sejak 3 hari
SMRS. Diare lebih dari 3 kali hari. dengan tinja konsistensi cair, warna kekuningan, dengan sedikit ampas
makanan, tanpa disertai darah dan lendir, dan bau seperti tinja biasanya.
 Keluhan diare juga disertai mual dan muntah dan demam. Mual dan muntah dirasakan sejak 3 hari SMRS.
Muntah sebanyak kurang lebih 2 kali, isi muntahan berupa campuran air liur dan makanan yang telah
dimakan sebelumnya,. nafsu makan menurun, , pasien juga di keluhkan batuk sejak 2 hari sebelumnya ,
tidak disertai pilek 
 Berdasarkan Penentuan derajat dehidrasi menurut WHO, pasien gastroenteritis akut karena diare lebih dari
3x/hari sejak 3 hari (< 14 hari) SMRS , dan dehidrasi sedang sebab ada lebih dari 2 gejala kriteris WHO
untuk dehidrasi ringan sedang.(muntah >3x, muntah dan nafsu makan menurun)
 Pada penderita dilakukan rehidrasi dengan cairan intravena Tridex karena penderita muntah muntah dan
sulit makan minum peroral dan pemberian preparat zinc 1x20 mg karena usia > 6 bulan serta pengobatan
simtomatis lainnya berupa paracetamol , odancentron dan omeprazole .
 Penderita dirawat selama 6 hari , dan setelah keluhan membaik penderita di pulangkan pada hari perawatan
ke 6.
REFERENSI
1. Pudjiadi AH, dkk. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat
Ikatan Anak Indonesia, 2010. h. 58-62.
2. Subagyo B, Santoso NB. Diare akut. Dalam: Juffrie M, dkk. Buku Ajar Gastroenterologi-hepatologi. Edisi
pertama. Jakarta: Badan Penerbit IDAI. 2010.h. 87-120
3. Galloway DP, Cohen MP.Infectious Diarrhea. Dalam: Wylie E, Hyam JS, Kay M, penyunting. Pediatric
Gastrointestinal and Liver Disease. Edisi ke-5. Philadelphia: Elsevier, 2016. h. 104-14.
4. Ebach DR. Diarrhea. Dalam: Bishop W, penyunting. Pediatric Practice Gastroenterology. Edisi pertama.
China: Mc Graw and Hill, 2010. h. 41-54.
 
MATUR SUKSEMA

Anda mungkin juga menyukai