Anda di halaman 1dari 23

Observasi Penurunan Kesadaran e.

c Tumor Cerebri
multiple Susp. metastase Kanker Paru Kiri + Insuffisiensi
Renal

Dian Triyeni Asi, S.Ked


NIM. 206100802019
Pembimbing:
dr. Sutopo, Sp. RM
dr. Tagor Sibarani
dr. Robert Aris M.
KEPANITERAAN KLINIK REHABILITASI MEDIK DAN EMERGENCY MEDICINE
FK UNPAR/RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKARAYA
2021
BAB I. PENDAHULUAN
 Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular (Non-
communicate diseases atau NCD).
 NCD : penyebab kematian terbesar di dunia.
 Dari 57 juta kematian pada tahun 2008, 63% disebabkan
NCD, terutama oleh penyakit kardiovaskular (17 juta
kematian), kanker (7,6 juta kematian), penyakit paru kronis
(4,2 juta kematian) dan diabetes (1,3 juta kematian).
 Kejadian kanker terbanyak : kanker paru (1,52 juta kasus),
kanker payudara(1,29 juta kasus) dan kanker kolorektal (1,15
juta kasus). Sedangkan kematian tertinggi disebabkan oleh
kanker paru (1,31 juta kematian), kanker lambung (780.000
kematian) dan kanker hati (699.999 kematian).
…pendahuluan
 Di Indonesia, Riskesdas 2013, prevalensi kanker : 1,4 per
1.000 penduduk.
 Kanker menduduki urutan ketujuh sebagai penyebab kematian
akibat penyakit di Indonesia setelah stroke, tuberculosis,
hipertensi, cedera, perinatal dan diabetes mellitus.
 Dalam kelompok keganasan rongga thorax yang terdiri dari
kanker paru, tumor mediastinum, mesotelioma, metastasis
tumor di paru dan tumor dinding dada, angka kejadian kanker
paru tetap menjadi kasus tertinggi.
 Kanker paru sendiri didefinisikan sebagai kanker paru primer,
yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau
karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma).
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Survey Primer
Tn. NL, 45 tahun, L
 Vital Sign :
 Nadi : 80x/menit, regular, volume dan isi cukup
 Tekanan Darah : 130/90 mmHg
 Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 36,8 °C
 Airways : Bebas, tidak terdapat sumbatan.
 Breathing : Spontan, 20x/menit, pola torakoabdominal, pergerakan dada
simetris kanan-kiri, tidak tampak ketertinggalan gerak.
 Circulation : Denyut nadi 80x/menit, regular, volume dan isi cukup
 Disability : GCS 12 (Eye 4, Verbal 2, Motorik 6), pupil isokor  3mm-
3mm.
 Exposure : Tampak diam, mata terbuka dan pandangan mata kosong.
 Evaluasi Masalah
 Berdasarkan survey primer sistem triase, kasus ini merupakan
kasus yang termasuk dalam emergency sign karena pasien datang
dalam keadaan penurunan kesadaran. Pasien diberi label Merah.

 Tatalaksana Awal
 Ditempatkan diruangan non-bedah,
 Diberikan oksigen dengan nasal canul 4 lpm,
 Posisi kepala elevasi 300
 Dilakukan pemasangan akses infus intravena menggunakan
cairan kristaloid 10 tpm,
 Dilakukan pemantauan status kesadaran.
ANAMNESIS
Survey Sekunder
Identitas
 Nama : Tn. NL
 Usia : 45 tahun
 Alamat : Desa Gohong

Anamnesis (alloanamnesis)
 Keluhan Utama : Penurunan kesadaran sejak ±1 minggu
SMRS
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Os datang ke IGD dengan keluhan utama penurunan kesadaran sejak ± 1
minggu sebelum masuk rumah sakit, terjadi tiba-tiba tanpa disertai kejang,
pingsan (-), muntah (-).
 Selain itu, os juga mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri, hal
ini terjadi berbarengan dengan penurunan kesadaran yang dialami.
 Sebelum penurunan kesadaran seperti saat ini, os ada mengeluh nyeri kepala
hebat sampai tidak mampu berjalan dan membuka mata dikarenakan nyeri
kepala. Setelah nyeri kepala tersebut, os tampak diam dan menjadi apatis
seperti saat ini. Matanya terbuka namun jika diajak bicara tidak nyambung.
 Mandi, makan, minum dan buang air atau BAB os tidak mampu seorang diri,
keluarga yang membantu.
 Menurut keluarga, sudah 2 bulan ini os sering mengeluh nyeri kepala, namun
biasanya hanya minum pereda nyeri untuk menguranginya. Keluhan lain
seperti demam disangkal, riwayat trauma (-), batuk-batuk lama disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat keluhan serupa sebelumnya (-). Riwayat hipertensi dan
diabetes mellitus disangkal. Riwayat trauma kepala (-). Riwayat
pengobatan paru 6 bulan disangkal. Riwayat rokok (+) ±1
bungkus @16 batang/hari, masih sampai sebelum sakit.

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat keluhan serupa dikeluarga disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Thorax
 Kesan sakit : Tampak Sakit Berat Cor :
 Inspeksi : IC di LMCS ICS V
 Kesadaran : Apatis (E4V2M6)
 Palpasi : IC di LMCS ICS V
 Tanda Vital
 Auskultasi : SI-SII regular, murmur(-) dan
 Nadi : 80x/menit, regular, volume dan gallop(-).
isi cukup
Pulmo :
 Tekanan Darah : 130/90 mmHg
 Inspeksi : Gerak dinding dada simetris,
 Pernafasan : 20 x/menit
retraksi sela iga (-/-), barrel chest (-), sela
 Suhu : 36,8 °C iga melebar (-/-).
 Kepala : Normocephal  Palpasi : Vocal fremitus sulit dievaluasi.
 Mata : CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor,  Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru.

 3mm-3mm, nistagmus (-/-).  Auskultasi : SDV(+/+), ronki (-/-),


 Hidung : Bentuk normal, septum wheezing (-/-).
deviasi (-), sekret (-), nafas cuping
hidung (-) Abdomen
 Mulut  Inspeksi : Datar
: Mukosa mulut pucat (-),
 Palpasi : Supel, lien dan hepar tidak
kering (-).
 Leher
teraba membesar, turgor kulit normal.
: KGB dan tiroid tidak  Perkusi : Timpani
teraba membesar, JVP 5+0 cmH2O  Auskultasi : Bising usus (+) normal.
…pemeriksaan fisik
Ekstremitas :  Reflex fisiologis
Akral hangat, CRT < 2”,  Bicep (+/-)
Pitting Oedem (-/-)  Tricep (+/-)
 Patella (+/-)
 Achilles (+/-)
motorik 222 555
 Reflex patologis
222 555  Tromner Hoffmann (-/-)
 Babinski (-/-)
 Chaddock (-/-)
 Gordon (-/-)
 Oppenheim (-/-)
 Siriraj score:1,5  Susp.
Stroke hemoragik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 LAB
Parameter Hasil Nilai rujukan Interpretasi
Hemoglobin 10,8 g/dl 11-16 g/dl Anemia ringan
Leukosit 8.760/uL 4000-10.000/uL Normal
Trombosit 160.000/uL 150000-450000/uL Normal
Hematokrit 34,8 % 37-54% Normal
Gula darah sewaktu 85 mg/dL <200 mg/dL Normal
Creatinine 2,08 mg/dL 0,17-1,50 mg/dL Meningkat
…pemeriksaan penunjang
 EKG : sinus bradikardia.
…pemeriksaan penunjang
 Foto thorax : Tampak massa radioopak pada paru kiri.
 CT-Scan tanpa kontras: Lesi kistik multiple (Tumor cerebri metastase
multiple) regio oksipital D et S + Edema cerebri + Hidrocefalus Non-
comunicans.
DIAGNOSIS
 Diagnosis Banding
 Tumor cerebri - Kanker paru
 Stroke hemoragik - TB paru lama dengan fibrosis
 Stroke non-hemoragik - PPOK
 Medulloblastoma

 Diagnosis Kerja
 Penurunan kesadaran e.c tumor cerebri multiple susp. metastase
kanker paru kiri
 Insufisiensi renal
TATALAKSANA
 O2 nasal canul 4 lpm  Anjuran :
 Head elevasi 300  CT-Scan thorax
 Pasang kateter urin  LED
 Infus Renxamin : D10% :
NaCl 0,9% (1:1:1) 20 tpm  Prognosis
 Inj. Antrain 3x1 gram  Ad vitam : malam
 Inj. Omeprazole 2x40 mg  Ad sanationam : malam
 Inj. Ondansentron 2x8mg  Ad fungsionam : malam
 Inj. Dexamethasone 4x8 mg
 Oral : ketocid 3x2 tab
 Diet TKTP
BAB III. PEMBAHASAN
 Dari anamnesa :
 Penurunan kesadaran
 Nyeri kepala sebelumnya, namun
Penurunan Nyeri Babinski Jenis stroke  Pemeriksaan babinski (-),
kesadaran kepala  Maka kecurigaan penyebab karna
+ + + Perdarahan perdarahan atau bukan masih belum
jelas.
+ - - Perdarahan
 Untuk itu, dilakukanlah
- + - Perdarahan
pemeriksaan CT-Scan sebagai gold
- - + Iskemik standart diagnosa stroke hemoragik
- - - Iskemik atau non-hemoragik. Selain itu,
pada pasien dilakukan pula
pemeriksaan foto thorax yang
fungsinya untuk skrining terhadap
kemungkinan adanya kelainan
primer atau penyerta pada pasien
yang berada di rongga thorax.
…pembahasan
 Hasil foto thorax : massa pada paru kiri. Massa ini dicurigai
sebagai suatu proses keganasan pada paru (kanker paru),
dimana berdasarkan data epidemiologi, bahwa prevalensi
kanker paru merupakan yang terbanyak, didukung pula oleh
riwayat perokok pada pasien.
 Dimana rokok sendiri merupakan salah satu faktor risiko
terjadinya kanker paru karena rokok mengandung banyak zat
karsinogenik.
 Data RS. Persahabatan dari 648 pasien kanker paru yang
diteliti selama tahun 2004-2006 sebanyak 477 (73,61%)
adalah perokok. Jumlah pasien yang merokok pada penelitian
ini sebanyak 20 (58%) semuanya lakilaki dan tidak merokok
15 pasien (43,5%) diduga sebagai perokok pasif.
…pembahasan
 Metastasis ke otak adalah penyebaran sel-sel kanker primer
ke otak melalui pembuluh darah dan atau kelenjar limfe.
 Otak sebagai lokasi tersering metastasis dari kanker paru.
Metastasis ke otak lebih banyak terjadi (8-11 dari 100.000)
dibandingkan dengan kanker primer di otak (6 dari
100.000).
 Frekuensi metastasis ke otak dari kanker paru kelompok
bukan sel kecil (KPKBSK) sebesar 36% dan kanker paru
kelompok sel kecil (KPKSK) sebesar 56%. Metastasis ke
otak banyak terjadi pada umur di atas 40 tahun, hal ini
berjalan paralel dengan kanker primernya.
…pembahasan
 Berdasarkan hasil CT-Scan kepala tanpa kontras,
didapatkan lesi-lesi kistik yang multiple pada region
oksipital kiri dan kanan dengan ukuran yang bervariasi.
Gambaran seperti ini umumnya merupakan suatu
metastase kanker dari tempat lain, namun tak menutup
kemungkinan pula memang merupakan primer dari otak.
 Untuk membuktikan hal tersebut maka perlu dilakukan
pemeriksaan Patologi Anatomi pasca operasi
pengangkatan tumor di otak dan paru untuk melihat
apakah sel yang ditemukan pada sediaan otak dan paru
merupakan sel yang sama.
…pembahasan
 Istilah insufisiensi renal dipakai untuk pasien dengan
penurunan fungsi ginjal progresif dalam jangka waktu
singkat (<3 bulan) dimana nilai GFR (Glomerulus
Filtration Rate) <75ml/menit/1,73 m2 luas permukaan
tubuh.
 GFR pasien : (140-55) x 55kg/ (72x2,08) = 49,83
ml/menit/1,73 m2 luas permukaan tubuh.  Insufisiensi
Renal.
KESIMPULAN
 Tn.NL, 45 tahun datang dengan penurunan kesadaran. Berdasarkan
anamnesis, pemeriksaan fisik,dan pemeriksaan penunjang, didapatkan
diagnosis Penurunan kesadaran e.c tumor cerebri multiple susp.
metastase kanker paru kiri + Insufisiensi renal. dari hasil foto thorax,
didapatkan adanya massa pada paru kiri. Massa ini dicurigai sebagai
suatu proses keganasan pada paru (kanker paru), dimana berdasarkan
data epidemiologi, bahwa prevalensi kanker paru merupakan yang
terbanyak, didukung pula oleh riwayat perokok pada pasien. Metastasis
ke otak adalah penyebaran sel-sel kanker primer ke otak melalui
pembuluh darah dan atau kelenjar limfe. Berdasarkan hasil CT-Scan
kepala tanpa kontras, didapatkan lesi-lesi kistik yang multiple pada
region oksipital kiri dan kanan dengan ukuran yang bervariasi.
Gambaran seperti ini umumnya merupakan suatu metastase kanker dari
tempat lain, namun tak menutup kemungkinan pula memang merupakan
primer dari otak.
DAFTAR PUSTAKA
 Admin. Cancer. World Health Organization;2015. Diakses
dari : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs297/en/
 Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI;2013.
 Jusuf A, Syahruddin E, Wibawanto A, Icksan AG, Juniarti,
Endardjo S. Kanker Paru (Kanker Paru Jenis Karsinoma
Bukan Sel Kecil) Pedoman Diagnosis & Penatalaksanaan
di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia;2018.

Anda mungkin juga menyukai