Kasus
Preceptor: dr. Trismi Istiana Sp. PD
Oleh:
Ikhlas taufik 2118012056
Nabila Salwa Raehana 2118012183
Rizwiki Oktavia 2118012233
Laili Yumna Rizqillah 2118012235
Anjar Junia Puspita 2118012181
Ahmad Hafid 2118012189
DAFTAR PASIEN BARU
BANGSAL Kenanga
No. Nama Diagnosis
03.
KAJIAN
MASALAH
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E S
Umur : 23 th
Tanggal lahir : 12-Februari-1999
Jenis Kelamin : Perempuan
BB : 55 kg
Alamat : Ketapang, Panjang
Agama : Islam
Suku : Jawa
Status : Belum Menikah
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
● Demam
● Mual, muntah 2x
● BAB cair >3x
● Lemas
● Sesak
RPS
● Pasien datang ke Poli RS ADT pada hari kamis, 29 September 2022 dengan
keluhan Nyeri perut yang menetap sejak 3 minggu lalu, Nyeri dirasakan seperti
ditusuk-tusuk dengan intensitas menetap (VAS 5) disertai dengan mual dan
muntah >10x. Nyeri perut juga dirasakan setelah pasien makan.
● Pasien juga mengeluhkan BAB >3x konsistensi halus agak cair dan mudah
dikeluarkan 2 minggu lalu namun sudah membaik setelah dirawat di RS Urip 2
minggu lalu
● Pasien juga mengeluhkan demam saat malam hari disertai dengan berkeringat
● Riw. BAB kehitaman 1x 1 minggu yll
● Riwayat pasien suka mengkonsumsi makanan pedas.
● Riwayat nyeri dada, sesak nafas disangkal
● BAK dalam batas normal
● Benjolan pada anus disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis:
GCS : 15
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 119/86 mmHg
HR : 96 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36,6 C
SpO2 : 98 % RA
Berat Badan : 55 kg
Tinggi Badan : 155 cm
RIWAYAT
RPD:
TIDAK ADA
RPK:
TIDAK ADA
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Kepala dan leher
Normocephal, wajah pucat (-)
Stomatitis(-), sianosis(-),
Kandiasis(-), hiperemis(-)
Perbesaran KGB (-) JVP 5+2cm
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Thorax
Normochest, gerakan dada simetris
Jantung
Paru-Paru
Paru-Paru
I : Pulsasi ictus cordis tidak tampak
I : Simetris, normochest Pa : Ictus cordis teraba di ICS V 2 jari ke
P : Nyeri tekan (-) lateral dari linea midclavikula sinistra
HITUNG JENIS
KIMIA
Elektrolit
Feses Makroskopis
Warna Hijau
Konsistensi Lembek
Feses Mikroskopis
Amoeba - -
Telur cacing - -
Jamur - -
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pada pemeriksaan foto thorax didapatkan:
PF
TD : 119/86 mmHg ; HR : 96 x/menit; RR : 22 x/menit; Suhu : 36,6 C
Abdomen : Nyeri tekan(+) Epigastrium, hipokondriac dextra, umbilical, iliac dextra et sinistra
Organomegali (-); Obturator sign (+) Rebound tenderness (+)
PP
DL normal, Elektrolit normal, Feses : Eritrosit (10-15), Ro Thoraks normal
Alvarado Score
Sign Yes No Score
Nausea or vomiting 1
Laboratory Values
Leukocytosis >10,000 2
Diagnosis Utama:
GEA dengan dehidrasi ringan
Diagnosis Sekunder:
Susp Appendisitis akut
TATALAKSANA
IVFD RL
Domperidone 3x1
Bicnat 3x1
Diare Sekretorik
• Diare sekretorik mempunyai karakteristik
adanya peningkatan kehilangan banyak air
dan elektrolit dari saluran pencernaan
DIAGNOSIS
● ANAMNESIS
• Diare penyakit usus halus : jumlah banyak, dehidrasi sering didapatkan
• Diare penyakit kolon : jumlah kecil, tetapi sering, dan mulas
• Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsistensi tinja,
lendir dan/ darah dalam tinja, dan baunya.
• Gejala penyerta lain seperti muntah (volume dan frekuensi), kembung, nyeri
perut, kejang, dan demam.
• Buang air kecil terakhir, volume, warna, apakah terdapat riwayat berkemih
dalam 6 – 8 jam terakhir.
• Jumlah cairan yang masuk selama diare, pasien tampak gelisah atau terdapat
penurunan kesadaran, peningkatan/penurunan rasa haus
• Tindakan dan pengobatan apa yang telah diberikan selama pasien
mengalami diare.
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
● Darah lengkap (Hb, Ht, Leukosit, diff count)
● Kadar elektrolit serum
● Ureum dan kreatinin
● Pemeriksaan AGD
● Pemeriksaan tinja
● PEMERIKSAAN FESES
PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS
• Tinja yang mengandung darah atau mucus bisa disebabkan
infeksi bakteri yang menghasilkan sitotoksin, bakteri
enteronvasif yang menyebabkan peradangan mukosa
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIS
• Pemeriksaan mikroskopik dilakukan untuk mencari adanya
lekosit dapat memberikan informasi tentang penyebab diare,
letak anatomis serta adanya proses peradangan mukosa
TATALAKSANA
1. Rehidrasi
2. Nutrisi
3. Simtomatik
4. Terapi Definitif
1. Rehidrasi
Rumus:
b. Antisekretorik
Bismuth salisilat aman digunakan pada anak namun tidak ditunjukkan
bermanfaat pada pasien dewasa
c. Antispasmodik
Antispasmodik tidak boleh digunakan pada ileus paralitik
• Hyoscien n butilbromid 10 mg
• Ekstrak belladonna 5-10 mg
• Papaverin 30-60 mg, 3 x sehari
• Mebeverin 35-100 mg, 3 x sehari
d. Pengeras Feses
• Atalpugit 2 tab @360 mg tiap diare
• Smektit 9 g/24 jam
• Kaolin-pektin 2,5 tab @550 mg/20 mg tiap diare
4. Terapi Definitif
Indikasi pemberian antibiotik: 1) Traveller’s diarrhea, 2) Diare sekretorik
community acquired, 3) analisis feses menunjukkan tanda inflamasi 4) Sindrom
disentri, 5) usia lanjut, 6)imunokompromais, 7) sepsis, 8) penggunaan prosthesis
Lini pertama
Kuinolon (siprofloksasin 2x500) selama 5-7 hari
Lini kedua
Kotrimazole 2x160 / 800 mg selama 5-7 hari
• Bila curiga infeksi parasit
Metronidazole 3x 250-500 mg selama 7-14 hari
Suplemen
Zinc termasuk mironutrien yang mutlak dibutuhkan untuk memelihara
kehidupan yang optimal. Dasar pemikiran penggunaan zinc dalam
pengobatan diare akut didasarkan pada efeknya terhadap fungsi imun
atau terhadap struktur dan fungsi saluran cerna dan terhadap proses
perbaikan epitel saluran cerna selama diare.
Appendisitis
ANATOMI
Organ berbentuk tabung
Terletak intraperitoneal
Bergantung pada mesoappendix
Panjang : sekitar 10cm
Lumen sempit di proximal dan lebar di distal
Persarafan parasimpatis dari cabang n. vagus
Persarafan simpatis dari n. torakalis X
Perdarahan apendiks dari a. apendikularis
FISIOLOGI
Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml
dan dialirkan ke sekum.
• Parasit
Gejala Nyeri Beralih 1
Anoreksia 1
Mual / Muntah 1
Tanda Nyeri perut kanan bawah 2
Nyeri lepas 1
Kenaikan Temperatur 1
Laboratorium Leukositosis 2
Neutrofil bergeser ke kiri 1
Skor Total 10
Gambaran CT Scan abdomen: Appendicitis perforata dengan abscess dan kumpulan cairan di pelvis 1)
CT SCAN ABDOMEN