Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRAKTIKUM ANATOMI

BLOK BMS

1. Posisi Anatomi

a. Sikap anatomis (Posisi anatomis ) .


Tubuh bersikap tegak, kedua lengan tergantung disisi tubuh,telapak
tangan menghadap kedepan, kedua kaki berdampingan, jari kaki
kedepan, kepala lurus kedepan, sehingga bidang Jerman mendatar
(horizontal). Bidang jerman : Bidang yang melalui caudal lekuk
mata dan pinggir cranial meatus acusticus externus.

b. Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan


wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi
anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal
daripada bidang vertikal.
c. Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke
atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap
ke bawah.

d. Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha


diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya
dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk
mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada
banyak prosedur kebidanan.

Indikasi :
 Untuk ibu hamil
 Untuk persalinan
 Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi
e. Posisi dorsal recumbent
Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi
(ditarik atau direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
untuk merawat dan memeriksa genetalia serta pada proses
persalinan.

Tujuan :
 Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan
ketegangan punggung belakang.
Indikasi :
 Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan
genetalia
 Untuk persalinan

f. Posisi Flower: Posisi setengah duduk atau duduk, dimana begian


kepala tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk
kenyamanan , memfasilitasi fungsi pernafasan, ataupun mencegah
reflux

Tujuan
 Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.
 Meningkatkan rasa nyaman
 Meningkatkan dorongan pada diafragma
sehingga meningkatnya ekspansi dada dan ventilasi paru
 Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi
yang menetap
Indikasi
 Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan
 Pada pasien yang mengalami imobilisasi

Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan
 Mobilisasi
 Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
 Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan

g. Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini
dilakukan untuk memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui
anus (supositoria).

Tujuan :
 Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter
mayor otot pinggang
 Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah
aspirasi
 Memasukkan obat supositoria
 Mencegah dekubitus
Indikasi :
 Untuk pasien yang akan di huknah
 Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus
h. Posisi trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian
kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan
untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Indikasi :
 Pasien dengan pembedahan pada daerah perut
 Pasien shock
 Pasien hipotensi.

i. Right Lateral Recumbent Position


Di posisi recumbent lateral kanan, individu tergeletak di sisi kanan
mereka. Posisi ini memudahkan untuk mengakses sisi kiri pasien.
j. Left Lateral Recumbent Position
Di posisi recumbent lateral kiri, individu tergeletak di sisi kiri
mereka. Posisi ini memudahkan untuk mengakses sisi kanan pasien.

2. Linea

Garis khayal yang dibuat sebagai acuan


• Acuan menentukan batas jantung
• Acuan pemasangan elektrokardiogram
• Acuan terhadap organ di sekitarnya
• dsb

Linea mediana anterior/ Linea midsternalis, garis khayal yang merupakan


perpotongan antara bidang median dengan permukaan depan tubuh.
Linea sternalis, garis khayal sesuai tepi kanan dan kiri sternum
Linea midclavicularis, Garis sejajar melalui pertengahan clavicula
Linea parasternalis, Garis sejajar dan berjarak sama dengan linea mid clavicula
dan linea sternalis (di pertengahan linea sternalis dan linea midclavicular)
Linea mediana posterior/ linea paravertebra, garis khayal yang merupakan
perpotongan antara bidang median denagn permukaan belakang tubuh
Linea Scapularis, garis khayal melalui pertengahan scapula

Linea axilaris anterior, Garis khayal sesuai lipatan ketiak depan


Linea axilaris posterior, garis khayal sesuai lipatan ketiak belakang
Linea axilarid media, antara linea axilaris anterior dan posterior
3. Bidang Anatomis

Bidang merupakan potongan 2 dimensi terhadap ruang 3 dimensi, secara


sederhana dapat dianggap sebagai lembaran kaca yang memotong tubuh pada 2
titik lurus tertentu.
Bidang anatomis adalah garis yang digunakan untuk membagi tubuh manusia.
Biasanya terlihat sebagai model anatomi dan proyeksi.
Terdapat 3 Bidang anatomis yang biasa digunakan :
• Bidang sagital: garis vertikal yang membagi tubuh menjadi dua bagian
yaitu bagian kiri dan kanan
• Bidang koronal: garis vertikal yang membagi tubuh menjadi bagian
depan (anterior) dan bagian belakang (posterior)
• Bidang transversal: garis horizontal yang membagi tubuh menjadi
bagian atas (superior) dan bagian bawah (inferior)
Potongan sagittal atau median
membagi tubuh secara vertical antara
dextra dan sinistra

Potongan coronal atau frontal :


potongan vertical yang membagi tubuh
menjadi anterior dan posterior

Potongan transversal juga disebut


sebagai potongan cross sectional
memotong secara melintang tubuh
dengan sumbu panjangnya membagi
menjadi superior dan inferior
4. Istilah Hubungan Perbandingan

• Medial: tengah, menuju ke garis tengah • Lateral: samping, menjauhi garis tengah
• Superfisial/superfisialis: letaknya permukaan • Profunda/profundus: letaknya dalam
• Eksternal: letaknya di luar • Internal: letaknya di dalam
• Anterior/ventral: ke arah depan atau perut • Posterior/dorsal: ke arah belakang atau
punggung
• Superior/kranial: atas, ke arah kepala
• Proksimal: lebih dekat dengan batang tubuh • Inferior/kaudal: bawah, ke arah sacrum
• Dekstra: di kanan • Distal: lebih jauh dari batang tubuh
• Sentral: menuju ke arah pusat tubuh • Sinistra: di kiri
• Perifer: menuju ke permukaan tubuh
• Intermedial: terletak di antara
• Apikal: menunjuk ke ujung • Basal: menuju ke basis (dasar)
• Radial: ke arah radius • Ulnar: ke arah ulna
• Tibial: ke arah tibia • Fibular: ke arah fibula
• Palmar: ke arah telapak tangan • Plantar: ke arah telapak kaki
• Dorsal: ke arah punggung tangan atau kaki
• Frontal: ke arah dahi
• Rostral: ke arah mulut atau ujung hidung
(secara eksklusif digunakan untuk informasi
arah atau posisi yang ada di kepala
Istilah untuk menentukan bagian tulang yang meninggi/ menonjol
a) Tuber : suatu tonjolan yang besar membulat
b) Tuberculum : tuber yang kecil
c) Condylus : suatu bulatan pada ujung tulang dekat
persendian yang merupakan bagian dari persendian.
d) Epicondylus : suatu tonjolan di atas condylus
e) Spina : bangunan seperti duri (umumnya panjang)
f) Processus : tonjolan kecil yang meruncing
g) Crista : suatu rigi (tepi) yang meninggi Eminentia illiopectinea
h) Linea : suatu rigi yang tidak meninggi
i) Labium : bibir
j) Eminentia : Suatu daerah yang meninggi
k) Cornu : bangunan seperti tanduk
l) Caput : suatu bulatan (kepala)
m) Capitulum : caput yang kecil
n) Pecten : suatu rigi yang tak begitu lebar dan tinggi

Pecten ossis pubis


Istilah untuk menentukan bagian tulang yang mendalam

a) Fovea : suatu cekungan seperti lembah


b) Foveola : fovea yang kecil
c) Impressio : Suatu cekungan yang disebabkan oleh tekanan/ desakan suatu alat
lain sewaktu pertumbuhan
d) Incisura : suatu tajih
e) Sulcus : suatu parit
f) Fossa : daerah seperti lembah yang luas
g) Fossula : fossa yang kecil

Fovea Capituli Radii

Istilah untuk menentukan lubang pada tulang

a) Aputura : pintu masuk ke dalam suatu rongga


b) Ostium : muara suatu saluran (rongga) ke
dalam rongga lain
c) Foramen : lubang yang pada umumnya
sebagai pintu masuk untuk muara keluar
d) Foramina : foramen yang kecil
5. Istilah untuk saluran-saluran

a) Canalis : kanal, saluran seperti pipa


b) Canaliculus : Canalis yang kecil
c) Ductus : pipa, saluran berdinding dilapisi selaput
d) Tubulus : pipa yang berukuran agak kecil
5. LATERALITAS DAN ARAH GERAKAN

Aksis atau Sumbu


Terdapat 3 aksis penting yang perlu diketahui untuk mempelajari suatu
gerakan terhadap sendi. Aksis tersebut biasanya melalui pergerakan
terhadao sendi.
1. Aksis longitudinal, adalah aksis panjang tubuh yang sesuai dengan
aksis panjang tulang yang berjalan vertical bila tubuh dalam posisi
tegak.
2. Aksis transversal, adalah aksis yang berjalan tegak lurus dengan
aksis longitudinak dan berjalan dari kiri ke kanan.
3. Aksis sagital, adalah aksis yang berjalan dari permukaan belakang
ke permukaan depan tubuh dengan arah apanah sagital dan tegak
lurus dengan kedua aksis lainnya.

Arah Gerakan Gerakan anggota badan atau gerakan suatu


persendian disebut berdasarkan arah atau posisinya terhadap
badan atau aksis sendi.
1. Fleksio : membengkokan
2. Ekstensio : meluruskan
3. Abduksio : menjauhi badan
4. Adduksio : mendekati badan
5. Rotasio : gerak meutar, kea rah luar (eksorotasi) dan ke arah dalam
(endorotasi)
6. Sirkumduksio : gerak sirkuler atau gerakan sirkumferensial
7. Supinasio : gerakan rotasio pada lengan bawah dengan telapak tangan
mengarah ke depan / atas
8. Pronasio : gerakan rotasi pada lengan bawah dengan punggung tangan
mengarah ke depan / atas
9. Elevasio : gerakan mengangkat kea rah kepala
10. Protrusio
11. Retrusio
12. Inversio : mengangkat sisi medial kaki ke atas
13. Eversio : mengangkat sisi lateral kaki ke atas

Anda mungkin juga menyukai