Anda di halaman 1dari 16

RESUME MATERI

SALSABIILA CAHYANING RACHMADI


S1 KEPERAWATAN
1C/43

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN
2021
A. Istilah-Istilah Dalam Anatomi
Anatomi manusia menggunakan daftar istilah sendiri, yang kebanyakan diambil dari bahasa
Latin dengan arti yang sangat spesifik. Istilah anatomi merupakan hasil kesepakatan dari ahli-
ahli anatomi sedunia yang dikenal sebagai terminologia anatomica. Semua istilah anatomis
dalam dunia medis harus mengacu pada hasil kesepakatan tersebut, tidak boleh sembarangan.
Terjemahan ke dalam bahasa lain dilakukan melalui kesepakatan ahli anatomi di negara masing-
masing. Sayangnya, sampai sekarang belum ada pembakuan terjemahan terminologia anatomica
ke dalam bahasa Indonesia, sehingga seringkali membingungkan. Ada beberapa istilah umum
anatomi yang selalu berulang muncul. Sangat penting untuk memahami beberapa istilah umum
tersebut, yang antara lain adalah sebagai berikut:
a. Posisi Tubuh:
• Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan
mata juga memandang lurus. Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan
menghadap ke depan. Telapak kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus
sempurna. Posisi anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur
digambarkan dengan asumsi berada pada posisi anatomi.
• Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan wajah menghadap
ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi anatomi dengan perbedaan hanya
berada di bidang horisontal daripada bidang vertikal.
• Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh
terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap ke bawah.
• Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal
dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat
dalam posisinya untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi
pada banyak prosedur kebidanan.
b. Bidang Tubuh:
• Bidang frontal/koronal: bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang median.
Bidang ini terbentuk dari garis yang menghubungkan satu telinga ke telinga yang lain
dari atas kepala dan kemudian membagi seluruh tubuh di sepanjang garis itu.
• Bidang median/mid-sagital: bidang yang membagi tubuh menjadi bagian yang sama
kanan dan kiri.
• Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang median, tetapi
membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang tidak sama.
• Bidang transversal: bidang horisontal tubuh, tegak lurus dengan bidang frontal dan
median.
• Bidang obliqua: bidang selain yang dijelaskan di atas.
c. Hubungan:
• Anterior berarti ke arah depan.
• Posterior berarti menuju belakang.
• Superior berarti ke arah kepala.
• Inferior berarti menuju kaki.
• Medial/medialis berarti menuju bidang median (medekati bagian tengah tubuh).
• Lateral/lateralis berarti menjauh dari bidang median (menjauh dari tengah tubuh).
d. Anggota Badan:
• Proksimal berarti dekat badan
• Distal berarti jauh dari badan
• Preaksial menunjukkan sisi radial atau tibial pada anggota badan.
• Postaksial menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
• Fleksor berarti permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan posterior
anggota badan bawah.
• Ekstensor berarti permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan anterior
anggota badan bawah.
e. Bagian Otot
• Origio (origin): ujung otot yang relatif tetap dari selama gerakan alami.
• Insersio (insertion): ujung otot yang relatif mobil selama gerakan alami.
• Belly: bagian tengah berdaging dari otot, yang bersifat insersio.
• Tendon: bagian berserat dan non-kontraksi dari otot, yang bersifat origio.
• Aponeurosis: tendon rata yang timbul dari jaringan ikat di sekitar otot.
f. Gerakan:
• Fleksi: gerakan yang membentuk atau mengurangi sudut sendi.
• Ekstensi: gerakan yang memperlebar sudut sendi.
• Aduksi: gerakan menuju batang tubuh
• Abduksi: gerakan menjauh dari batang tubuh
• Rotasi: memutar pada sumbu panjang tubuh
• Rotasi medial: rotasi ke sisi medial tubuh
• Rotasi lateral: rotasi ke sisi lateral tubuh
• Sirkumdiksi: kombinasi fleksi-abduksi-ekstensi-aduksi
• Pronasi: gerakan lengan bawah di mana telapak tangan menghadap belakang.
• Supinasi: gerakan lengan bawah d imana telapak tangan menghadap depan
• Protaksi: gerakan menuju ke depan
• Retraksi: gerakan menarik ke belakang
• Radial: gerakan ke arah os radius
• Ulnar: gerakan ke arah os ulna
• Tibial: gerakan ke arah os tibia
• Femoral: gerakan ke arah os femoris
• Frontal: gerakan ke arah os frontale
• Oksipital: gerakan ke arah os oksipitale, dll.
g. Bagian Struktur
• Kaput: kepala
• Korpus: badan
• Kauda: ekor
• Kolumna: leher
• Pedunkula: tangkai
h. Bentuk Struktur
• Fasia, fasialis: permukaan, muka
• Fovea: lekukan dangkal, lesung
• Fascia: lembaran
• Foramen: lubang
• Sulkus: lekukan
• Kanalis: saluran, pipa
• Kavum, kaverna: rongga besar
• Kavernosus: berongga-rongga
• Kondilus: benjolan
• Spina: berduri, berujung tajam
• Krista: berbentuk seperti sisir
• Sinus: rongga kecil
• Prosesus: seperti ujung pedang
• Fisura: robekan, celah
• Insisura: irisan
i. Warna Struktur
• Alba: putih
• Nigra: hitam, gelap
• Rubra: merah
• Grisea: abu-abu
• Lutea, flava: kuning
• Kloros: hijau

B. Istilah-Istilah Pembagian Region Tubuh


Anatomi regional merupakan pembagian anatomi yang menguraikan struktur penyusun sistem
organ di masing-masing regio (bagian) tubuh manusia serta proyeksinya terhadap struktur regio
lain, Pembagian Regio tubuh manusia terbagi dalam 7 regio
yakni :
1. Regio Capitis (Kepala)
Regio Capitis terdiri dari beberapa sub-regio yakni
a. Anterior:
• Regio Frontalis
• Regio Orbitalis, infraorbitalis, nasalis
• Regio Zygomaticum, buccalis
• Regio Oralis
• Regio Mentalis

b. Lateralis :
• Regio Temporalis, parietalis
c. Posterior :
 Occipitalis

2. Regio Colli (Leher)


Regio Colli terdiri dari beberapa sub-regio ykni
a. Regio Cervicalis Anterior :
• Submentale
• Submandibulare
• Caroticum
• Omotracheale
b. Regio Sternocleidomastoideus
c. Regio Cervicalis Lateralis :
• Cervicalis Lateralis
• Omoclaviculare (Fossa Supraclaviculare)
d. Regio Cervicalis Posterior

3. Regio Thorax (Dada)


Regio Thorax terdiri atas beberapa sub-regio yakni
a. Anterior :
• Regio Pectoralis
• Regio Parasternalis
• Regio Mammaria
• Regio Inframammaria

b. Lateraris :
• Regio Axillaris

c. Posterior :
• Regio Supra & infra scapularis
• Regio Scapularis
• Regio Vertebralis pars Thoracacica

4. Regio Abdomen (Perut)


Regio abdomen terdiri dari beberapa sub-regio yakni
a. Anterior :
• Regio Hypochondriaca Dextra & sinistra
• Regio Epigastricum
• Regio Abdominis lateralis dextra & sinistra
• Regio Umbilicalis

b. Posterior :
• Regio Lumbalis dextra & sinistra
• Regio vertebralis pars abdominalis
5. Regio Pelvic (Panggul)
Regio Pelvic terdiri atas beberapa sub-regio yakni
a. Anterior :
• Regio Hypogastricum
• Regio Pubogenitale
• Regio Inguinale
b. Posterior :
• Regio Glutealis
• Regio Sacralis
• Regio Analis

6. Regio Ekstremitas superior


Regio Ekstremitas Superior terdiri dari beberapa sub-regio yakni
a. Regio Clavipectoralis
b. Regio Deltoideus
c. Regio Brachii Anterior
d. Regio Brachii lateralis
e. Regio Brachii Medialis
f. Regio Cubitalis Anterior & Posterior
g. Regio Antebrachii Volaris
h. Regio Antebrachii Dorsalis
i. Regio Carpalis Anterior & Dorsalis
j. Regio Palmaris & Dorsum Manus

7. Regio Ekstremitas Inferior


Regio Ekstremitas Inferior terdiri dari beberapa sub-regio yakni
a. Regio Femoralis Anterior & Posterior
b. Regio GenuAnterior & Posterior
c. Regio Crucis :
• Regio Tibialis Anterior & Posterior
• Regio Pes (Pedis)
• Regio Malleolaris Lateral & medial
• Regio Calcaneus
• Regio Dorsalis Pedis
• Regio Plantaris Pedis
C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Persarafan
a. Definisi Sistem Saraf
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas
tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem
Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas
(faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf.
Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: pengatur /
pengendali kerja organ tubuh, pusat pengendali tanggapan, alat komunikasi dengan dunia luar.

b. Struktur sel saraf

Struktur sel saraf (neuron)

Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti
sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit). Dendrit
berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi
mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya,
dendrit pendek.

c. Jenis sel saraf


Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu: Unipolar neuron, Bipolar
neuron, Interneuron, Pyramidal cell, Motor neuron

 Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)


Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
 Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
 Sel Saraf Penghubung/ intermediet/ asosiasi
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.

d. Sistem saraf
Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
a. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak terbagi menjadi 3 bagian :
• Otak besar (Serebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak. Terdiri atas :
 Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
 Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
 Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap
panas, dingin, sentuhan, tekanan.
 Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
• Otak kecil (Cerebellum)
Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan
otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh. Letak otak kecil terdapat tepat di
atas batang otak.
• Otak Tengah (Mesensefalon)
Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil
bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang
belakang).
 Di depan otak tengah (diencephalon)
 Talamus (Pusat pengatur sensoris)
 Hipotalamus (Pusat pengatur suhu, Mengatur selera makan,
Keseimbangan cairan tubuh).
 Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).

 Pelindung otak
1. TENGKORAK.
2. RUAS-RUAS TULANG BELAKANG.
3. TIGA LAPISAN SELAPUT OTAK (MENINGEN).
4. DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang)
5. ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik,
berisi cairan serobrospinal (cairan limfa)
6. PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen
dan nutrisi, mengangkut sisa metabolisme.
b. Sumsum Tulang Belakang
1. Saraf Tepi (Saraf Perifer)
Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
 3 pasang saraf sensori.
 5 pasang saraf motori.
 4 pasang saraf gabungan.
 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
 8 pasang → saraf leher (servikal).
 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
c. Saraf Otonom
SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi otot jantung
dan polos serta kelenjar. SSO involunter (tidak disadari) System saraf
autonom dibagi menjadi 2 yaitu : Sistim saraf simpatis dan Sistim saraf
parasimpatis

 Sistem Saraf Otonom


- Sistem saraf Simpatis
• Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
• Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
• Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang
sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
• Pra ganglion pendek.
• Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion.
• Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.

Sistem saraf Simpatis mempersarafi :


 jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung,
 arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi, otot polos saluran cerna :
penurunan motilitas
 Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan sekrei bronkus
 Merangsang kelenjar keringat

- Sistem saraf Parasimpati


• Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu.
• Berpangkal pada medulla oblongata.
• Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
• Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII,
IX, X) dan saraf otonom sakral

Sistem saraf Parasimpati mempersarafi :


 Jantung : memperlambat kecepatan denyut
 Sal cerna : meningkatkan motilitas
 Sal nafas : konstriksi jalan nafas
Sumber :
Putri Nurhayat. 2017. ” Makalah Anatomi Fisiologi Sistem Sarafan”.
https://pdfcoffee.com/makalah-sistem-saraf-pdf-4-pdf-free.html, diakses pada 12 Oktober 2021
pukul 19.32

Abdul Hamid, dkk. 2017. “Makalah Istilah Anatomi dan Pembagian Ragio Tubuh”.
https://pdfcoffee.com/makalah-istilah-anatomi-dan-pembagian-regio-tubuhdocx-pdf-free.html,
diakses pada 12 Oktober 2021 pukul 21.13

Anda mungkin juga menyukai