Anda di halaman 1dari 9

PETUNJUK PRAKTIKUM

ANATOMI MATA DAN HIDUNG


BLOK 6 PSIK
( BLOK SENSORIA PERSEPSI )

LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2015-2016
PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI

A. PENDAHULUAN
Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempelajari bentuk
dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh manusia merupakan
kesatuan dari beberapa sistem antara lain :
- Sistem kulit (Integumentum)
- Sistem otot dan tulang (Systema musculosceletale)
- Sistem syaraf (Systema nervosum)
- Sistem pencernaan (Systema digestoria/gastrointestinale)
- Sistem peredaran darah (Systema cardiovasculare)
- Sistem pernafasan (Systema respiratoria)
- Sistem perkemihan (Systema urinaria)
- Sistem reproduksi (Systema genitalia)
Sistem-sistem tersebut di atas tersusun oleh organ-organ penyusunnya yang bekerja
saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk dan susunan
manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan (mahasiswa yang mengikuti
praktikum) diharapkan dapat memahami susunan tubuh secara keseluruhan sebagai satu
kesatuan fungsional.
Praktikum anatomi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Blok 6 dengan
materi:
1. Anatomi mata dan hidung

B. CARA BELAJAR DI LABORATORIUM ANATOMI.


■ Persiapan di rumah.
a. Bacalah buku petunjuk anatomi di rumah, pelajari teori-teori yang berkaitan dengan
topik yang akan dipraktikumkan. Bahan dapat berasal dari buku-buku anatomi,
catatan kuliah dll.
b. Lihatlah atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang anda pelajari.

■ Di laboratorium.
a. Masuklah sebelum waktu praktikum dimulai.
b. Ikuti pretes dengan baik.
c. Siapkan Atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk catatan.
d. Ambillah preparat atau sarana praktikum yang ada.
e. Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubungannya satu sama lain dan kalau mungkin
fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya dengan gambarnya serta teori
yang ada.
f. Tanyakan hal-hal yang meragukan/tidak diketahui kepada Assisten/ Dosen yang
membimbing.
■ Selesai Praktikum.
a. Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib.
b. Buat catatan terhadap hal-hal yang penting.
c. Ikuti/ kerjakan Post test atau tugas-tugas yang diberikan.
d.. Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan Asisten/Dosen.

C. BEBERAPA PENGERTIAN YANG HARUS DIKETAHUI.


1. Posisi anatomis : adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus ke depan
telapak tangan menghadap ke depan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh.
2. Arah. Berbagai arah dalam anatomi menggunakan istilah latin .
(Dikelompokkan sekedar untuk memudahkan/menghafal secara bertahap). Istilah
yang menunjukkan arah:
a. Anterior : Arah depan.
b. Posterior : Arah belakang.
c. Superior : Arah atas.
d. Inferior : Arah bawah.
e. Cranial : Arah kepala.
f. Caudal : Arah ekor.
g. Dorsal : Arah punggung.
h. Ventral : Arah perut.
i. Dextra/dexter : Arah kanan.
j. Sinister/sinistra : Arah kiri.
k. Medial : Arah tengah / mendekati sumbu tubuh.
l. Lateral : Arah samping / menjauhi sumbu tubuh.
m. Proximal : Arah pangkal.
n. Distal : Arah ujung.
o. External : Arah luar.
p. Internal : Arah dalam (ruangan).
q. Superfisial : Arah permukaan.
r. Profundal : Arah dalam (jaringan).

3. Garis/sumbu/axis
a. Longitudinal : Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh.
b. Transversal : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri.
c. Sagital : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang.

4. Gerakan
a. Flexi : Gerakan membengkok / menekuk.
b. Extensi : Gerakan melurus.
c. Abduksi : Gerakan menjauhi sumbu tubuh.
d. Adduksi : Gerakan mendekati sumbu tubuh.
e. Endorotasi : Gerakan memutar ke dalam.
f. Exorotasi : Gerakan memutar keluar.
5. Bagian tubuh dan rongganya.
a. Cranium : Kepala  rongganya disebut cavitas cranii
b. Orbita : Mata  rongganya disebut cavitas orbitalis
c. Nasus : Hidung  rongganya disebut cavitas nasi
d. Oris : Mulut  rongganya disebut cavitas oris
e. Thorax : Dada  rongganya disebut cavitas thoracis
f. Abdomen : Perut  rongganya disebut cavitas abdominalis
g. Pelvis : Panggul  rongganya disebut cavitas pelvis
h. Tympanum : Telinga  rongganya disebut cavitas tympanica
i. Pharynx: Batang tenggorokan rongganya disebut cavitas pharyngealis
j. Larynx : Tenggorokan  rongganya disebut cavitas laringis

6. Bagian tubuh yang tak berongga


a. Collum : Leher
b. Brachium : Lengan atas
c. Ante brachium : Lengan bawah
d. Carpus : Pergelangan tangan
e. Manus : Telapak tangan
f. Gluteus : Pantat
g. Femur : Tungkai atas (paha)
h. Cruris : Tungkai bawah
i. Tarsus : Pergelangan kaki
j. Pedis : Kaki
k. Digitus : Jari

C. ANATOMI PERMUKAAN
Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatomi yang bisa dilihat atau
diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melakukan pemeriksaan fisik pada
pasien yang meliputi inspeksi (periksa lihat), palpasi (periksa raba), perkusi (periksa ketok)
dan auskultasi (periksa dengar).

1. Anatomi permukaan kepala :


a. Processus mastoideus
b. Sinus paranasales
c. Fontanella anterior
d. Fontanella posterior
e. Arteria temporalis
2. Anatomi permukaan leher :
a. Cartilago thyroidea
b. Trachea
c. Glandulla thyroidea
d. M. Sternomastoideus
e. Pulsasi a. carotis communis (teraba di tepi anterior m. sternomastoideus)
3. Anatomi permukaan dada :
a. Clavicula
b. Sternum, processus xyphoideus
c. Glandulla mammae
d. Garis khayal (linea axillares, linea sternalis, linea mediocalvicularis)
e. Ictus cordis
f. Spatium intercostalis
4. Anatomi permukaan abdomen :
a. Arcus costae
b. Regio abdomen
c. Umbilicus
d. Spina iliaca anterior superior
e. Crista iliaca
f. Spina iliaca posterior superior
g. Sudut costovertebrae
ANATOMI MATA DAN HIDUNG
(ORGANON VISUS ET NASUS )

I. ORGANUM VISUS / ANATOMI MATA


TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat:
1. menjelaskan dan mengidentifikasi lapisan-lapisan dinding bulbus oculi
2. menjelaskan dan mengidentifikasi struktur anatomi dalam bulbus oculi
3. menjelaskan dan mengidentifikasi otot ekstraokuler , inervasi dan fungsinya
4. menjelaskan dan mengidentifikasi apparatus lacrimalis
5. menjelaskan inervasi dan vacularisasi organon visus.

Organon visus adalah indra penglihatan yang terdiri dari bulbus oculi (bola mata) dan
organa oculi acessoria (alat bantu mata). Indra penglihatan disarafi oleh Nervus opticus (N.II).

A. BULBUS OCULI
 Bulbus oculi berbentuk sebagai bola, mempunyai 2 kutub, yaitu : polus anterior dan polus
posterior. Di antara kedua polus terdapat garis sebagai equator.
 Kedua polus dihubungkan melalui garis yang disebut axis opticus.
 Dinding bulbus oculi terdiri dari (luar ke dalam) :
a. Tunica fibrosa bulbi, yang dibagi dalam :
- cornea (terdapat pada polus anterior)
- sclera (terdapat di sebelah occipital cornea)
b. Tunica vasculosa bulbi (uvea), dibagi dalam :
- Choroidea : melapisi sclera dari dalam, banyak pembuluh darah
- Corpus ciliare : terdapat pada perbatasan antara cornea dan sclera, mengandung m.
ciliares.
- Iris : merupakan lanjutan corpus ciliare ke frontal yang berakhiran bebas, membentuk
suatu lubang yang disebut pupil.
c. Tunica nervosa
- Terdiri dari dua lembaran : stratum pigmenti (lembaran luar) dan retina (lembaran
dalam).

 Ruangan dan isinya dalam bulbus oculi dari frontal ke oksipital :


 Camera oculi
- Terdiri atas camera oculi posterior dan anterior, yang saling berhubungan
melalui pupil.
- Camera oculi berisi humor aquous yang diproduksi oleh procesus ciliaris,
masuk ke camera oculli posterior - melalui pupil - ke camera oculi anterior -
melalui spatia anguli iridis - bermuara ke sinus venosus sclerae
 Lensa crystalina
- Merupakan lensa cembung, terdapat di sebelah oksipital pupil
- Lig. suspensorium lentis
 Camera vitrea
- Camera vitrea berbentuk bola
- Berisi corpus vitreum, yaitu zat semacam gelatin yang terdiri atas serabut-
serabut tersusun sebagai reticulum ( stroma vitreum ), yang diantaranya terdapat
benda cair yang jernih ( humor vitreus )

B. ORGANA OCULI ACCESSORIA


a. Musculi bulbi
Otot-otot ekstraokuler, terdiri atas :
 M. levator palpebra superior
 M. rectus bulbi superior
 M. rectus bulbi inferior
 M. rectus bulbi medialis
 M. rectus bulbi lateralis
 M. obliquus bulbi superior
 M. obliquus bulbi inferior
 M. Orbitalis, otot polos yang melingkungi fissura orbitalis inferior, jika tonusnya
naik dapat mendorong bulbus oculi ke arah frontal.

Fungsi otot-otot ekstraokuler :


Gerakan abduksi : m.rectus bulbi lateralis, m. obliquus bulbi superior, m.
obliquus bulbi inferior
Gerakan cranial : m. rectus superior, m. obliquus inferior
Gerakan caudal : m. rectus inferior, m. obliquus superior
Gerakan rotasi bulbus oculi kanan
a. Sesuai dengan gerakan jarum jam :
m. obliquus superior, m. rectus superior
b. Bertentangan dengan gerakan jarum jam :
m. obliquus inferior, m. rectus inferior

b. Supercilium palpebrae
c. Tunica conjunctiva
d. Apparatus lacrimalis
e. Saccus lacrimalis
f. Ductus nasolacrimalis

Apparatus Lacrimalis
 Merupakan bangunan-bangunan yang memproduksi, saluran dan tempat bermuaranya
air mata.
 Tempat produksi : glandula lacrimalis
 Saluran yang dilalui berturut-turut : Ductus lacrimalis mulai di punctum lacrimalis
superius dan inferius - ampula lacrimalis - saccus lacrimalis - ductus nasolacrimalis
 Ductus nasolacrimalis terdapat di dalam canalis nasolacrimalis dan bermuara di meatus
nasalis inferior.
Vascularisasi
Arteria opthalmica (cabang dari a. carotis interna, masuk cavum orbitae melalui foramen
opticum)

Inervasi
N. Opticus,
- Masuk cavum orbita melalui foramen opticum, untuk menembus bulbus oculi melalui
discus opticus.
N. Ophthalmicus,
- Cabang pertama dari N. V (N. Trigeminus), bersifat sensoris
Masuk ke orbita melalui fissura orbitalis superio
N. Oculomotorius (N. cranialis III)
N. Trochlearis (N. cranialis IV)
N. Abduscen (N. cranialis VI)

II. NASUS DAN ORGANUM OLFACTORIUM (OLFACTUS)


TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa akan dapat:
1. menjelaskan dan mengidentifikasi struktur anatomi nasus externus
2. menjelaskan dan mengidentifikasi struktur anatomi cavitas nasi dan sinus paranasalis

NASUS

1. Nasus externus
Bangunan pada nasus externus permukaan luar : apex nasi, ala nasi.
Nasus externus tersusun atas os nasi dan cartilago nasi.

2. Cavitas nasi
Cavitas nasi terletak dari nares sampai choana, terbagi menjadi 2 bagian kanan dan kiri oleh
septum nasi.
Dalam cavitas nasi terdapat alur dan lekukan secara berturutan dari atas ke bawah :
- meatus nasi suprema, terdapat muara sinus sphenoidalis
- concha nasalis superior
- meatus nasi superior, terdapat muara sinus ethmoidalis
- concha nasalis media
- meatus nasi media, tempat muara sinus maxillaris, sinus frontalis dan sinus ethmoidalis
- concha nasalis inferior
- meatus nasi inferior, merupakan tempat muara ductus nasolacrimalis.

Sinus paranasalis adalah ruangan yang terdapat di dalam tulang di sekitar nasus, terdiri atas :
 sinus maxillaris
 sinus sphenoidalis
 sinus ethmoidalis,
 sinus frontalis.
Organum olfactorium adalah indra penghidu, terdapat di cavum nasalis. Rangsang
penciuman/penghidu diterima oleh ujung-ujung saraf N.olfactorius (N.I) dan diteruskan ke otak.

Anda mungkin juga menyukai