Anda di halaman 1dari 55

MODUL

PRAKTIKUM ANATOMI
AKADEMI FISIOTERAPI “YAB”
YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

dr. Nur Hayati


dr. Dirwan Suryo S
dr. Alfaina W, MKes,SpOG
dr. Siti Aminah TSE,MKes,SpKK

LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.

Alhamdulillaahirobbil’alamin,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
berkat nikmat dan inayahNya Buku Modul Praktikum Anatomi Mahasiswa Akademi
Fisioterapi ini berhasil tersusun.
Buku ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari
anatomi tubuh manusia, sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu kesehatan
manusia yang lain. Dalam buku ini membahas anatomi tulang, otot, saraf dan
organ-organ viscera sesuai dengan yang diberikan pada mata kuliah Anatomi.
Dengan penguasaan istilah disertai pengamatan langsung pada kadafer secara
langsung, diharapkan mahasiswa dapat menguasai anatomi manusia secara baik.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan Modul Praktikum ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami mohon maaf, dan saran serta kritik kami
harapkan untuk memperbaiki buku ini di waktu mendatang.
Akhirnya, ada pepatah yang indah bila didengar dan lebih indah lagi bila
dilaksanakan “Seeing Once is Better than Hearing Many Times, Doing Once is
better than Seeing Many Times”.

Wassalamu’alaikum wr.wb,

Yogyakarta, Januari 2021

Tim Penyusun

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 2


DAFTAR ISI

Halaman
HalamanJudul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Pengantar 4
BAB I : Terminologi Anatomi, Osteologi dan Arthrologi 5
BAB II : Cranium dan Systema Nervosum Centrale 12
BAB III : Thorax dan Membrum Superior 16
BAB IV : Abdomen, Pelvis dan Membrum Inferior 20
BAB V : Splanchnology 25

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 3


PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI

A. PENDAHULUAN
Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempelajari
bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh manusia
merupakan kesatuan dari beberapa sistem antara lain :
- Sistem kulit ( Integumentum )
- Sistem otot dan tulang (Systema musculosceletale)
- Sistem syaraf (Systema nervosum)
- Sistem pencernaan (Systema digestoria / gastrointestinale)
- Sistem peredaran darah (Systema cardiovasculare)
- Sistem pernafasan (Systema respiratoria)
- Sistem perkemihan (Systema urinaria)
- Sistem reproduksi (Systema genitalia)
Sistem-sistem tersebut diatas tersusun oleh organ-organ penyusunnya yang
berkerja saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk dan
susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan (mahasiswa
yang mengikuti praktikum) diharapkan dapat memahami susunan tubuh secara
keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional. Bagi mahasiswa Akademi
Fisioterapi difokuskan pada sistem musculosceletal dan sistem nervosum.
Praktikum anatomi bagi mahasiswa AkademiFisioterapi meliputi 6 (lima)
acara :
1. Terminologi Anatomi,osteologi dan arthrologi
2. Cranium dan Sistema Nervosum Centrale
3. Thorax dan Membrum Superior
4. Abdomen, pelvis dan membrum inferior
5. Splanchnology
6.Review dan ujian (tentamen)

B. CARA BELAJAR DI LABORATORIUM ANATOMI.


 Persiapan di rumah.
a. Bacalah buku petunjuk anatomi dirumah, pelajari teori-teori yang
berkaitan
dengan topik yang akan dipraktikumkan. Bahan dapat berasal dari buku-
buku anatomi, catatan kuliah dll.
b. Lihatlah atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang anda
pelajari.
 Di laboratorium.
a. Masuklah sebelum waktu praktikum dimulai.
b. Ikuti pretes dengan baik.
c. Siapkan Atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk catatan.
d. Ambilah preparat atau sarana praktikum yang ada.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 4


e. Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubunganya satu sama lain dan kalau
mungkin fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya dengan
gambarnya serta teori yang ada.
f. Tanyakan hal-hal yang meragukan / tidak diketahui kepada Assisten/
Dosen yang membimbing.
 Selesai Praktikum.
a. Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib.
b. Buat catatan terhadap hal-hal yang penting.
c. Ikuti/ kerjakan Post test atau tugas-tugas yang diberikan.
d. Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan Asisten/ Dosen.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 5


BAB I
TERMINOLOGI ANATOMI,
OSTEOLOGI DAN ARTHROLOGI

TERMINOLOGI ANATOMI
1. Posisi anatomis : adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus
ke depan telapak tangan menghadap ke depan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh.

2. Arah. Berbagai arah dalam anatomi menggunakan istilah latin .


(Dikelompokkan sekedar untuk memudahkan/menghafal secara bertahap)
Istilah yang menunjukkan arah:
a.Anterior : Arah depan.
b.Posterior : Arah belakang.
c.Superior : Arah atas.
d.Inferior : Arah bawah.
e. Cranial : Arah kepala.
f. Caudal : Arah ekor.
g. Dorsal : Arah punggung.
h. Ventral : Arah perut.
i. Dextra/dexter : Arah kanan.
j. Sinister/sinistra : Arah kiri.
k. Medial : Arah tengah / mendekati sumbu tubuh.
l. Lateral : Arah samping / menjauhi sumbu tubuh.
m. Proximal : Arah pangkal.
n. Distal : Arah ujung.
o. External : Arah luar.
p. Internal : Arah dalam (ruangan).
q. Superfisial : Arah permukaan.
r. Profundal : Arah dalam (jaringan).

3. Garis/sumbu/axis
a. Longitudiral : Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh.
b. Transversal : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri.
c. Sagital : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang.

4. Gerakan
a. Flexi : Gerakan membengkok / menekuk.
b. Extensi : Gerakan melurus.
c. Abduksi : Gerakan menjauhi sumbu tubuh.
d. Adduksi : Gerakan mendekati sumbu tubuh.
e. Endorotasi : Gerakan memutar ke dalam.
f. Exorotasi : Gerakan memutar keluar.

5. Bagian tubuh dan rongganya.


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 6
a. Cranium : Kepala  rongganya Cavitas cranii
b. Orbita : Mata  rongganya Cavitas orbitalis
c. Nasus : Hidung  rongganya Cavitas nasi
d. Oris : Mulut  rongganya Cavitas oris
e. Thorax : Dada  rongganya Cavitas thoracis
f. Abdomen : Perut  rongganya Cavitas abdominalis
g. Pelvis : Panggul  rongganya Cavitas pelvis
h. Tympanum : Telinga  rongganya Cavitas tympanica
i. Pharynx : Batang tenggorokan rongganya Cavitas pharyngealis
j. Larynx : Tenggorokan  rongganya Cavitas laringis

6. Bagian tubuh yang tak berongga


a. Collum : Leher
b. Brachium : Lengan atas
c. Ante brachium : Lengan bawah
d. Carpus : Pergelangan tangan
e. Manus : Telapak tangan
f. Gluteus : Pantat
g. Femur : Tungkai atas (paha)
h. Cruris : Tungkai bawah
i. Tarsus : Pergelangan kaki
j. Pedis : Kaki
k. Digitus : Jari

7.ANATOMI PERMUKAAN
Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatomi yang bisa
dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksi (periksa lihat), palpasi
(periksa raba), perkusi (periksa ketok) dan auskultasi (periksa dengar).
1. Anatomi permukaan kepala :
a. Processus mastoideus
b. Sinus paranasales
c. Fontanella anterior
d. Fontanella posterior
e. Arteria temporalis.
2. Anatomi permukaan leher :
a. Cartilago thyroidea
b. Trachea
c. Glandulla thyroidea
d. M. Sternomastoideus
e. Pulsasi a. carotis communis (teraba di tepi anterior m. sternomastoideus)
3. Anatomi permukaan dada :
a. Clavicula
b. Sternum, processus xyphoideus
c. Glandulla mammae

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 7


d. Garis khayal (linea axillares, linea sternalis, linea mediocalvicularis)
e. Ictus cordis
f. Spatium intercostalis
4. Anatomi permukaan abdomen :
a. Arcus costae
b. Regio abdomen
c. Umbilicus
d. Spina iliaca anterior superior
e. Crista iliaca
f. Spina iliaca posterior superior
g. Sudut costovertebrae

OSTEOLOGI
A. NAMA-NAMA TULANG
1. Sceleton axiale.
a. Ossa cranii: sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan basis
cranii (dasar kepala ), yang terdiri atas:
- Tulang yang berpasangan ( kanan-kiri).
Os Parietale Os Temporale
Os Zygomaticum Os Lacrimale
- Tulang-tulang yang tidak berpasangan (tunggal).
Os Frontale Os Sphenoidale
Os Mandibula Os Occipitale
Os Maxilla Os Ethmoidale
Os Palatinum Os Vomer
b. Sceleton trunci
1). Collumna Vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang
membentuk pilar. Di bagian dalamnya terdapat saluran disebut
canalis vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan
lateroflexi. Dibagi beberapa regio :
- Regio cervicales, terdiri dari 7 vertebrae cervicalis dan
membentuk kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio thoracalis, terdiri dari 12 vertebrae thoracalis dan
membentuk kelengkungan ke depan (kiphosis).
- Regio lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan membentuk
kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio sacralis, terdiri dari 5 vertebrae sacralis yang bergabung
menjadi satu membentuk os sacrum
- Regio coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang
bergabung menjadi satu membentuk os cocygeus.
2). Sternum
3). Costae
Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae thoracalis
di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral. Berdasarkan
perlekatannya pada sternum costae dibagi 3 kelompok :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 8


- Costae verae, terdiri dari costa ke 1-7 langsung melekat pada
sternum melalui cartilago costalisnya masing-masing.
- Costae spuriae, terdiri dari costae ke 8-10, cartilago costanya
bergabung kemudian melekat pada sternum.
- Costae fluitantes, terdiri dari costae ke 11-12 dan tidak melekat
pada sternum

2. Sceleton Appendiculare
a. Ossa Membri Superiores, terdiri atas :
- Clavicula - Ulna
- Scapula - Ossa carpalia
- Humerus - Ossa metacarpalia
- Radius - Ossa phalanges
b. Ossa Memberi Inferiores, terdiri atas :
- Coxae - Patella
- Femur - Ossa tarsalia (talus, calcaneus)
- Tibia - Ossa meta tarsalia
- Fibula - Phalanges

B. BANGUNAN-BANGUNAN PADA TULANG


Istilah-istilah anatomi yang sering kita temui, pada tulang antara lain :
Caput : Kepala Collum : Leher
Corpus : Badan Condylus : Bonggol
Angulus : Sudut Margo : Tepi
Tuber : Tonjolan Processus : Semenanjung
Arcus : Lengkung Sulcus : Alur
Canalis : Saluran / pipa Fossa : Cekungan
Facies : Permukaan Foramen : Lubang

1. Calvaria Cranii
Sutura sagitalis Sutura coronalis
Sutura lambdoidea Sutura squamosa
2. Basis Cranii
Fossa cranii anterior Procesus mastoideus
Fossa cranii medius Cavitas tympanica
Fossa cranii posterior Cavitas orbitalis
Foramen magnum Cavitas nasi
Arcus Zygomaticus Sinus paranasales
Porus acusticus externus
3. Mandibula
Basis mandibulae Corpus mandibulae
Processus coronoideus Caput mandibulae
Angulus mandibulae
4. Vertebra.
 Vertebrae cervicales (kecil, corpus tipis, terdapat foramen
transversarium):

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 9


- Atlas / VC I (tidak mempunyai corpus)
- Axis / VC II (mempunyai dens axis)
- Vertebrae prominens / VC VII (procesus spinosusnya panjang)
- Vertebrae thoracales (mempunyai fovea costalis)
 Vertebrae lumbales (mempunyai procesus mamillaris, procesus costalis
dan procesus accessorius)
5. Sternum
Manubrium sterni
Corpus sterni
Processus xyphoideus
6. Clavicula
Extremitas sternalis
Extremitas acromialis
7. Scapula
Cavitas glenoidalis Acromion
Spina scapulae Fossa subscapularis
8. Humerus
Caput humeri Collum anatomicum
Collum chirurgicum Corpus humeri
Trochlea humeri Epicondylus medialis/ lateralis
Capitulum humeri Fossa olecrani
9. Ulna
Incissura trochlearis Olecranon
Processus coronoideus Caput ulnae
Procesus styloideus
10. Radius
Caput radii Tuberositas radii
Processus styloideus
11. Femur
Caput, Fovea capitis femoris Collum femoris
Trochanter major, minor
Condylus femoris Facies poplitea
12. Patella
13. Tibia
Condylus tibia Margo anterior
Incisura fibularis Malleolus medialils
14. Fibula
Caput fibula
Malleolus lateralis
15. Tulang – tulang penyusun panggul, tersusun oleh :
- 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
- 1 tulang kelangkang (os sacrum)
- 1 tulang tungging (os coccygeus)
Os coxae, merupakan persatuan dari 3 tulang, yaitu :
a. tulang usus (os ilium), bangunannya:
crista iliaca
ala ossis ilii

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 10


spina iliaca anterior superior
spina iliaca posterior superiorr
b. tulang duduk (os ischium), bangunannya :
tuber ischiadicum
c. tulang kemaluan (os pubis), bangunannya :
symphisis pubis
Os sacrum, bangunannya ;
crista sacralis
promontorium
Os coccygeus, terdiri atas 3-5 vertebra yang bergabung.

ARTHROLOGI

Hubungan antara dua tulang, dapat dibagi dalam :


1. Synarthrosis, kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan pengikat,
tulang rawan atau tulang segingga gerakannnya terbatas.
2. Diarthrosis, kedua ujung tulang ditutupi oleh tulang rawan (cartilago
articularis) dan pertemuan dua tulang itu dikelilingi oleh tulang rawan
(capsula articularis). Antara cartilago articularis dari kedua ujung tulang dan
capsula articularis ada suatu rongga yaitu cavum articularis yang berisi
cairan synovia. Pada sisi luar capsula articularis kadang-kadang diperkuat
oleh ligamenta. Kemungkinan gerakan pada persendian ini biasanya
banyak, sehingga istilah articulatio biasanya digunakan untuk jenis
persendian ini.

Sumbu atau axis yang terdapat pada tubuh manusia ada 3, yaitu :
1. transversal, dengan gerakan fleksi dan ekstensi
2. sagital, dengan gerakan adduksi dan abduksi
3. longitudinal, dengan gerakan rotasi (eksorotasi dan endorotasi)

Articulatio (art.) dapat dibagi menurut bentuk dataran sendi dan jumlah axis atau
sumbunya :
1. Articulatio yang mempunyai 1 axis :
a. gynglimus : art. Interphalangeal, art. Humeroulnaris
b. art. Trochlearis : art. Genu, art. Temporomandibular
c. art. Trochoidea : art. Radioulnaris, art. atlantoaxialis
2. Articulatio yang mempunyai 2 axis :
a. art. Ellipsoidea : art. Radiiocarpal, art. metacarpophalangeal
b. art. Sellaris : art. Carpometacarpal I, art. Talocruralis, art.
calcaneocuboideum
3. Articulatio yang mempunyai 3 axis :
a. art. Globoidea : art. Humeri, art. femoralis

Berikut ini beberapa articulatio pada tubuh manusia :


1. Articulatio atlantooccipitalis, penyusunnya condylus occipitalis dan facies
articularis superior atlantis. Bentuknya: ellipsoidea dengan axis transversal
dan sagital. Gerakannya antefleksi/retrofleksi, laterofleksi

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 11


2. Articulatio atlantoaxialis, terdiri atas :
a. Art. Antara facies articularis inferior atlantis dan facies artiicularis superior
axis,
b. Art. Fovea dentis atlanyis dan facies articularis anterior dentalis, dengan
bentuk ellipsoidea dan axis transversal (ante/retrofleksi) dan longitudinal
(rotasi)
c. Art. Antara facies articularis posterior dentalis dan lig. Transversum
atlantis, dengan bentuk trochoidea dan axis longitudinal (rotasi).
3. Articulatio intervertebralis, tersusun oleh facies articularis superior dan
inferior. Kemungkinan geraknya tergantung dari bentuk kedua facies
articulationya. Ketiga macam axis bisa terdapat pada articulatio ini, sehingga
kemungkinan gerakannya adalah : ante/retrofleksi, laterofleksi dan rotasi.
4. Antara corpora vertebralia, terdapat discus intervertebralis
(synchondrosis) terdiri atas nucleus pulposus dan annulus fibrosus. Discus
intervertebralia di daerah cervical dan lumbal lebih tebal daripada daerah
thoracal, sehingga kemungkinan gerakan pada kedua daerah vertebra
tersebut lebih besar.
5. Articulatio sternoclavicularis tersusun oleh incisura clavicularis sterni dan
extremitas sternalis claviculae.
Bentuk : sellaris, dengan discus interarticularis, fungsionil sebagao art.
Globoidea
Axis : transversal, sagital, longitudinal
6. Articulatio acromioclavicularis tersusun oleh acromion dan extremitas
acromialis claviculae
Bentuk : globoidea, dengan discus articularis
Axis : transversal, sagital, craniocaudal
Gerakan : angulus inferior scapulae ke ventral/dorsal, lateral/medial,
rotasi
7. Articulatio humeri, tersusun oleh caput humeri dan cavitas glenoidalis
scapulae.
Bentuk : globoidea
Axis : tranversal, sagital, longitudinal
Gerakan : ante/retrofleksi, adduksi/abduksi, ekso/endorotasi
8. Articulatio cubiti, terdiri atas :
a. Articulatio humeroulnaris, dirbentuk oleh trochlea humeri dan incisura
trochlearis ulnae, dengan bentuk trochlearis dan axis transversal
(fleksi/ekstensi)
b. Articulatio humeroradialis, dibentuk oleh capitulum humeri dan fovea
capituli radii, dengan bentuk globoidea dan axis longitudinal dan
transversal.
c. Articulatio radioulnaris, dibentuk oleh circumferential articularis radii dan
incisura radialis ulnae (proximalis), dan circumferential articularis ulnae
dan incisura ulnaris radii (distalis). Bentuk articulationya trochoidea
dengan axis longitudinal (pronasi/supinasi).
d. Antara os radius dan ulnae juga terdapat symdesmosis radioulnaris
yang berupa membrana interossea.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 12


9. Articulatio radiocarpea, dibentuk oleh facies articularis carpea radii dan
cartilago triangularis pada satu pihak dan os naviculare, os triquetrum dan os
lunatum pada lain pihak.
Bentuk : ellipsoidea
Axis : arah radioulnar melalui os lunatum (panjang) dan arah
dorsovolar melalui os capitatum (pendek)
Gerakan : fleksi/ekstensi terhadap axis panjang dan abduksi ulnar dan
radial terhadap axis pendek.
10. Articulatio carpometacarpa, dibentuk oleh os capitatum, os hamatum
pada satu pihak dan os metacarpea pada lain pihak. Bentuk sendinya
amphiarthrosis. (synarthrosis).
Kecuali pada articulatio carpometacarpea I, bentuknya sellaris dengan axis
arah radioulnar (opposisi/reposisi) dan dorsovolar (adduksi/abduksi).
Articulatio metacarpophalangea dibentuk oleh capitulum os metacarpales
dan phalanges. Bentuknya globoidea dengan axis radioulnar
(adduksi/abduksi) dan dorsovolar (fleksi/ekstensi).
Articulatio interphalangeales diebntuk oleh capitulum dari satu phalanx
dan basis dari phalanx di sebelah distalnya. Bentuk articulationya trochlearis
dengan axis radioulnar (fleksi/ekstensi).
11. Articulatio coxae, dibentuk oleh acetabulum dan caput femoris.
Bentuknya globoidea, dengan axis transversal (ante-retrofleksi), sagital
(adduksi-abduksi), longitudinal (endo-eksorotasi)
12. Articulatio genu disusun oleh condyli femoris, condyli tibiae, menisci dan
patella. Fascies articularis condyli femoris dan tibiae tidak sesuai antara satu
dengan yang lain, agar sesuai dilengkapi dengan meniscus lateralis dan
medialis.
Articualtio genu terdiri atas 5 articulationes :
a. articulatio femoropatellaris,
b. articulatio meniscofemoralis lateralis,
c. articulatio meniscotibialis lateralis,
d. articulatio meniscofemoralis medialis,
e. articulatio meniscotibialis medialis.
13. Articulatio talocruralis, dibentuk oleh facies articularis distalis tibiae dan
facies articularis malleoli medialis pada satu pihak dan trochlea tali pada lin
pihak.
Bentuknya trochlea, dengan axis tranversal dan gerakan fleksi dorsal dan
fleksi plantar.
14. Articulatio intertarseae, terletak di antara ossa tarsalia Pada art.
Talocalcaneonaviculare, axisnya dari facies lateralis tuberis calcanei ke
collum tali di sebelah medial dorsal, dengan gerakan supinasi/adduksi dan
pronasi/abduksi.
Articulatio tarsometarsal, dibentuk oleh ossa cuneiformis dan os
cuboideum pada sati pihak dan basis ossa metatarsalia pada pihak lain.
Gerakan yang mungkin hanya sedikit, karena banyaknya ligamentum.
Articulatio metatarsophalangeales, dibentuk oleh basis dari ossa
metatarsalia dan capitulum ossa phalangeales. Bentuknya trochlea, dengan
axis transversal (fleksi-ekstensi)

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 13


Articulatio interphalangeales, dibentuk oleh basis dan capitulum ossa
phalangeales di sebelah distalnya. Axis yang ada transversal dengan
gerakan fleksi-ekstensi.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 14


BAB II
CRANIUM DAN SISTEMA NERVOSUM CENTRALE

CRANIUM

MUSCULI
a. Kepala belakang :
m. epicranius
m. occipitalis
m. frontalis
mm. auriculares
b. Muka (m. fascialis)
 Sekitar mata :
m. orbicularis oculi pars palpebralis
m. orbicularis oculi pars orbitalis
m. levator palpebra superior
m. corrugator supercilii
 Sekitar hidung :
m. procerrus
m. depressor septi
 Pipi :
m. buccinator (ditembus oleh ductus parotideus)
m. masseterica
 Sekitar mulut :
m. orbicularis oris (sfingter)
m. levator labii superior alequenasi
m. levator labii superior
m. zygomaticus minor
m. zygomaticus mayor
m. levator anguli oris
m. risorius
m. depressor anguli oris
m. depressor labii inferior
m. mentalis

c. Leher
 Superficial :
m. platysma
m. sternomastoideus (caput medialis & lateralis)
m. trapezius
mm. infrahyoideus :
m sternohyoideus
m. omohyoideus
m. thyrohyoideus
m. sternothyroideus
mm. suprahyoideus :
m. digastricus (venter anterior & posterior)

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 15


m. stylohyoideus
m. mylohyoideus
m. geniohyoideus
 Profunda :
mm. Scaleni :
m. scalenus anterior
m. scalenus medius
m. scalenus posterior
Otot prevertebralis :
m. longus capitis
m. longus colli
Otot larynx dan pharynx (dipelajari pada topik Viscera Kepala Leher)
mm. Erector trunci
m. levator scapulae

VASCULARISASI
Arteri
a. a. carotis communis (terbungkus vagina carotica bersama v. jugularis
interna dan N.X) setinggi cornu superior cartilago thyroidea bercabang :
 a. carotis interna (terdapat bangunan sinus caroticus dan akan masuk
ke cavum cranii melalui canalis caroticus)
 a. carotis externa, cabang – cabangnya (dari caudal ke cranial) :
- b. a. subclavia
Vena
a. v. jugularis externa
b. v. jugularis interna

INERVASI
a. Saraf kulit : plexus cervicalis (dibentuk oleh cabang n. cervicalis I – IV,
keluar melalui tepi dorsal m. sternomastoideus dan bersifat sensibel)
Cabang – cabangnya (dari cranial ke caudal) :
 n. occipitalis minor
 n. auricularis magnus
 n. cutaneus colli
 n. supraclavicularis
b. n. facialis / N. VII (berjalan didalam substansi gld. parotis, menginervasi
otot–otot muka)
c. n. glossopharyngeus / N. IX
d. n. vagus / N. X

SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE

Sistem Saraf Pusat ( Systema Nervosum Centrale ): terdiri dari 2 bagian


besar yaitu :
1. Otak (encephalon)
2. Medulla spinalis

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 16


OTAK / ENCEPHALON
Terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak (truncus
cerebri)

CEREBRUM :
Terdiri dari 2 belahan ( Hemispherium cerebri) yang berbentuk seperti sarung tinju.
Tiap hemispherium mempunyai lobus – lobus :
- Lobus frontales
- Lobus parietalis
- Lobus occipitalis
- Lobus temporalis
- Lobus insularis
Bangunan lain :
- Cortex cerebri, bagian terluar dari cerebrum . Mempunyai 2 bagian yang
penting yaitu cortex sensoris dan cortex motoris.
- Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu ruangan
didalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis)

CEREBELLUM :
Otak kecil yang berfungsi dalam mengatur gerakan tubuh dan keseimbangan.

TRUNCUS CEREBRI:
Terdiri dari :
a. Diencephalon:
- Thalamus
- Hypothalamus
b. Mesencephalon
c. Medulla oblongata
d. Pons

MENINGES
Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan , yaitu (dari
luar ke dalam) :
a. Dura mater :
- dura mater cranialis (encephali)
- dura mater spinalis
- rongga diatas duramater : spatium epidurale
- rongga dibawah duramater : spatium subdurale
b. Arachnoidea mater:
- arachnoidea mater cranialis (encephali)
- arachnoidea mater spinalis
- rongga dibawah arachnoidea mater : spatium subarachnoidalis, dilalui oleh
LCS
c. Pia mater:
- pia mater cranialis ( encephali)
- pia mater spinalis

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 17


MEDULA SPINALIS
Medulla spinalis terdapat didalam canalis vertebralis. Pada irisan horisontal tampak
bangunan :
- Canalis centralis, dilalui oleh LCS
- Substantia grissea
- Substantia alba

PARS PERIPHERICA (SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM)

Systema nervosum periphericum (SNP) tersusun atas :


- Serabut saraf craniale, berasal dari cerebrum dan keluar melalui berbagai
lubang pada basis cranii
Terdiri atas :
Nervus Olfactorius (I)
Nervus Opticus (II)
Nervus oculomotorius (III)
Nervus trochealis (IV)
Nervus trigeminus (V), dibagi 3 bagian :
- Nervus ophthalmicus
- Nervus maxillaris
- Nervus mandibularis
Nervus abducens (VI)
Nervus facialis (Nervus intermediofacialis) (VII)
Nervus vestibulocochlearis (VIII)
Nervus glossopharyngeus (IX)
Nervus vagus (X)
Nervus accessorius (XI)
Nervus hypoglossus (XII)

- serabut saraf spinal (SSS), berasal dari medulla spinalis (MS)


o terdapat 31 pasang SSS, yaitu 8 saraf cervicalis, 12 thoracalis, 5
lumbalis, 5 sacralis dan 1 saraf cocxygeus
o semua saraf spinal mengandung serabut saraf motoris dan sensoris.
o Serabut saraf motoris atau efferent, berasal dari ganglion (cornu)
anterior (ventralis) MS, dan berlanjut menjadi radix ventralis
o Serabut saraf sensoris atau afferent, menuju ke ganglion (cornu)
posterior (dorsalis) MS berasal dari radix dorsalis.
o Kedua radix ventralis dan dorsalis berjalan bersama melalui foramen
intervertebrale, dan di luar corpus vertebralis berlanjut menjadi ramus
ventralis dan ramus dorsalis.
o Ramus dorsalis menginervasi :
1. kulit 2/3 medial bagian punggung, mulai dari meatus acusticus
externus sampai daerah cocxyc,
2. otot-otot profunda di bagian punggung
3. articulatio di antara processus vertebralis

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 18


o Ramus ventralis mengandung lebih banyak serabut saraf motoris dan
sensoris, untuk menginervasi :
1. kulit di bagian ventrolateral collum dan truncus
2. otot di bagian ventrolateral collum dan truncus
3. articulatio di bagian ventrolateral collum dan truncus
Cabang saraf cutaneus dari kedua ramus menginervasi dermatom,
yaitu daerah kulit tertentu yang diinervasi oleh satu cabang saraf
spinal.
Cabang saraf motoris juga menginervasi kelompok otot tertentu yang
disebut myotome, yaitu massa otot yang diinervasi oleh 1 cabang
saraf.
o Nervus splanchnicus dibentuk oleh ramus ventralis dari cabang saraf
spinal segmen T1-L2 dan S2-4.
- serabut saraf otonom (parasimpatis dan simpatis) dan cabang-cabangnya,
berasal dari ganglion (cornu) lateralis MS
o serabut saraf parasimpatis berasal dari MS T1-L2
o serabut saraf simpatis berasal dari nervi cranialis (N. Occulomotorius,
N. Vagus, N. facialis) dan MS S2-4.
- Serabut aferen yang membawa sensasi :
o Sensasi nyeri berjalan bersama saraf simpatis menuju CNS dan
memasuki saraf spinal T1-L2 dan mengirimkan rasa nyeri ke kulit
sesuai dengan dermatom.
o Sensasi selain nyeri (baroreseptor, kemoreseptor dan
mekanoresptor) berjalan bersama saraf parasimpatis pada N. Vagus
dan N. splanchnicus pelvicus

Masing-masing serabut saraf perifer yang berjalan menuju kulit, otot atau organ
akan dipelajari (diidentifikasi) pada materi Bab III dan Bab IV.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 19


BAB III
THORAX DAN MEMBRUM SUPERIOR

THORAX

DINDING THORAX
Pada dinding ventral thorax terdapat garis khayal :
- linea axillaris anterior - linea axillaris media
- linea axillaris posterior - linea midclavicularis
- linea para sternalis - linea midsternalis

MUSCULI
Di sebelah anterior :
- m. pectoralis major - m. pectoralis minor
- m. serratus anterior - m. intercostalis interni
- m. transversus thoracis (sternocostalis)
Di sebelah posterior :
- m. trapezius - m. supraspinatus
- m. infraspinatus - m. teres minor
- m. teres major - m. rhomboideus major
- m. rhomboideus minor - m. latissimus dorsi
- m. serratus posterior superior - m. serratus posterior inferior
- m. longissimus thoracis - m. iliocostalis thoracis
- m. intercostalis externi - m. subcostalis

REGIO AXILLA DAN CINGULUM SUPERIUS


MUSCULI
(Pelajari origo dan insertio serta fungsi masing-masing otot !)
Pada aspek ventral regio axilla dan cingulum superius terdapat:
 m. deltoideus
 m. subclavius
 m. pectoralis major
 m. pectoralis minor

Bangunan musculi pada aspek dorsal adalah :


 m. trapezius : pars ascendens, pars transversa, pars descendens
 m. levator scapulae
 m. rhomboideus major
 m. rhomboideus minor
 m. latissimus dorsi
 m. supraspinatus
 m. infraspinatus
 m. teres major
 m. teres minor
 m. subscapularis

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 20


VASCULARISASI
a. Arteri axillaris (merupakan lanjutan a. subclavia)
b. Vena axillaris, merupakan persatuan dari:

INERVASI
Serabut syaraf yang menginervasi membrum superior berasal dari plexus
brachialis, yaitu kumpulan serabut syaraf yang berasal dari radix ventralis nervi
spinalis VC 5-8 dan VT 1.
Beberapa radix bersatu membentuk truncus yang terletak pada leher, terdiri atas
:
1. truncus superior : nervi spinalis VC 5-6
2. truncus medialis : nervi spinalis VC 7
3. truncus inferior : nervi spinalis VC 8 dan VT 1
Masing-masing truncus mempunyai 2 cabang serabut syaraf yang disebut
divisio, yang terletak di sebelah posterior claviculae, sehingga masing-masing
truncus mempunyai divisio ventralis dan divisio dorsalis.
Selanjutnya satu atau beberapa divisio membentuk fasciculus yang letaknya di
regio axilla.
Berdasarkan letaknya terhadap a. axillaris, fasciculus terbagi menjadi 3 buah,
yaitu:
1. fasciculus lateralis: kumpulan serabut syaraf dari divisio ventralis truncus
superior dan medialis
2. fasciculus medialis: kumpulan serabut syaraf dari divisio ventralis truncus
inferior
3. fasciculus posterior: kumpulan serabut syaraf dari divisio posterior truncus
superior, medialis dan inferior
Serabut syaraf yang dipercabangkan oleh fasciculus diatas adalah :
 n. thoracalis longus, dari truncus superior dan medialis, berjalan menuju m.
serratus anterior
 n. musculocutaneus, dari fasciculus lateralis, menuju m. coracobrachialis
 n. medianus, dari fasciculus lateralis dan medialis, berjalan di sebelah lateral
a. axillaris
 n. ulnaris, dari fasciculus medialis
 n. cutaneus brachii medialis, dari fasciculus medialis, berjalan di sebelah
medial v. axillaris
 n. cutaneus antebrachii medialis, dari fasciculus medialis, berjalan di
superficial antara a. dan v. axillaris
 n. radialis, dari fasccculus posterior
 n. axillaris, dari fasciculus posterior, berjalan ke dorsal menuju fissura
quadrangularis
 n. subscapularis, dari fasciculus posterior
 n. thoracodorsalis, dari fasciculus posterior, menginervasi m. latissimus dorsi

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 21


ASPEK KLINIS
 Paralisis Erb duchenne (Waiter’s tip): lesi pada nervi spinalis VC 5 atau 6 (n.
suprascapularis dan n. axillaris)
 Winging scapulae: lesi pada n. thoracalis longus
 Wrist drop: lesi n. radialis pada axilla
 Tempat injeksi intramusculer pada m. deltoideus

REGIO BRACHIUM DAN REGIO CUBITI

MUSCULI
Pada daerah brachium dan regio cubiti dari arah medial terdapat kelompok
otot :
 m. coracobrachialis
 m. biceps brachii caput breve dan longum
 m. brachialis
 m. pronator teres

Pada aspek posterior terdapat kelompok otot :


 m. teres major
 m. teres minor
 m. triceps brachii caput longum, medial dan breve
 m. brachioradialis
 m. anconeus

INERVASI
 n. musculocutaneus
 n. medianus
 n. ulnaris
 n. cutaneus brachii medialis
 n. cutaneus antebrachii medialis, menuju ke antebrachium di sebelah medial
 n. radialis, berjalan diantara m. brachialis dan m. brachioradialis
 n. cutaneus antebrachii lateralis, lanjutan dari n. musculocutaneus

ASPEK KLINIS
1. V. mediana cubiti, merupakan tempat pengambilan sampel darah vena
2. Wrist drop, lesi n. radialis pada sulcus spiralis
3. Ape like, lesi pada n. medianus
4. Claw hand, lesi n. ulnaris pada siku

REGIO ANTEBRACHIUM DAN MANUS

MUSCULI
Pada regio antebrachii aspek ventral:
 kelompok superficial :
- m. flexor carpi ulnaris
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 22
- m. palmaris longus
- m. flexor carpi radialis
- m. pronator teres
 kelompok profundal :
- m. flexor digitorum superficialis
- m. flexor digitorum profundus
- m. pollicis longus
- m. pronator quadratus

Pada regio antebrachii aspek dorsal:


 kelompok superficial :
- m. brachioradialis
- m. extensor carpi radialis longus
- m. extensor carpi radialis brevis
- m. extensor digitorum
- m. extensor digit minimi
- m. extensor carpi ulnaris
 kelompok profundal :
- m. supinator
- m. abductor pollicis longus
- m. extensor poliicis brevis
- m. extensor pollicis longus
- m. extensor indicis

Pada manus aspek ventral :


- mm. thenar: m. abductor pollicis brevis
m. flexor pollicis brevis
m. opponens pollicis
- mm. hypothenar : m. abductor digiti minimi
m. flexor digiti minimi brevis
m. opponens digiti minimi
- mm. lumbricales
- m. adductor pollicis
- mm. Interossei
-
VASCULARISASI
1. A. radialis
2. A. ulnaris

INERVASI
 n. medianus, berjalan di sebelah profundal m. flexor digitorum superficialis
 n. ulnaris, diantara m. flexor carpi ulnaris dan m. flexor digitorum profundus
 n. radialis, berjalan di profundal m. brachioradialis, pada sepertiga
antebrachium berjalan bersama a. radialis
 rr. digitales n. medianus dan n. ulnaris, berjalan bersama aa. digitales
diantara vagina apponeurosis palmaris.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 23


ASPEK KLINIS
1. Tennis elbow: lesi/degenerasi origo m. extensor digitorum superficialis pada
epicondylus lateralis humeri
2. Claw hand: lesi n. ulnaris pada retinaculum flexorum
3. Carpal tunnel syndrome: lesi n. medianus pada canalis carpalis
4. Ape like: lesi n. medianus pada bagian proksimal retinaculum flexorum
5. Tempat pemeriksaan nadi (a. radialis) pada antebrachium

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 24


BAB IV
ABDOMEN, PELVIS DAN MEMBRI INFERIOR
ABDOMEN

REGIO ABDOMEN
Abdomen dibagi menjadi 9 regio:
a. Regio epigastrica
b. Regio hypochondriaca dextra
c. Regio hypochondriaca sinistra
d. Regio umbilicalis
e. Regio lumbalis dextra
f. Regio lumbalis sinistra
g. Regio hypogastrica
h. Regio inguinalis dextra
i. Regio inguinalis sinistra.

MUSCULI
Sebelah lateral dan ventral dari luar ke dalam :
- m. obliquus externus abdominis ( m.OEA), serabut ototnya mebentuk
huruf V dan bagian caudalnya menebal membentuk lig. Inguinale.
- M. obliquus internus abdominis ( m. OIA), arah serabut otot seperti
huruf V terbalik dan bagian kaudalnya membentuk m. cremaster
yang terdapat dalam funiculus spermaticus.
- M. transversus abdominis ( m .TA), arah serabut berjalan horisontal,
bagian kaudalnya bersama dengan aponeurosis m. OIA membentuk
conjoined tendon ( Falx inguinalis ).
Sebelah ventral di kanan kiri linea mediana :
- M. rectus abdominis ( m . R.A)
- M. pyramidalis, otot ini tidak selalu ada.

BANGUNAN - BANGUNAN LAIN :


a. Canalis inguinalis, saluran yang membentang dari anulus inguinalis
profundus / lateralis sampai anulus inguinalis superficialis / medialis.
Merupakan locus minoris resistensi hernia inguinalis indirect.
b. Anulus inguinalis profundus, terletak kira - kira pertengahan lig.
Inguinalis. Tepi medial dibatasi oleh a. epigastrica inferior.
c. Anulus inguinalis superficialis, bentuknya segitiga terletak 2,5 cm
craniolateral tuberculum pubicum. Dibentuk oleh aponeurosis m. OEA.
d. Ligamentum inguinale, ligamentum yang membentang dari SIAS ke
tuberculum pubicum. Dibentuk oleh penebalan aponeurosis m. OEA.
e. Trigonum Hesselbach , suatu daerah segitiga yang merupakan locus
minoris resistensi hernia inguinalis direct / Hernia inguinalis medialis.
Batas medial : tepi lateral m. rectus abdominis
Batas lateral : vasa epigastrica inferior
Batas caudal : lig. Inguinale.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 25


REGIO PERINEUM
1. Regio Urogenitalis
Susunan bangunan pada regio ini dari luar ke dalam :
a. Kulit
b. Fascia perinei
c. Spatium perinei, berisi :
- vasa darah
- nervi
- m. transversus perinei
- m. ischiocavernosus
- m. bulbocavernosus/bulbospongiosus
- glandula bulbourethralis
- m. spinchter urethrae membranaceae
- kedua crura penis
- bulbus urethrae
- urethrae

2.Regio analis :
Bangunan-bangunan yang terdapat pada regio ini adalah :
- raphe anococcygeum
- anus
- m. spinchter ani externus
- diafragma pelvis

MEMBRUM INFERIOR

REGIO FEMORALIS ANTERIOR DAN MEDIALIS


MUSCULI
a. Otot yang terdapat di caudal ligamentum inginale (dari lateral ke
medial ):
- m. iliopsoas, m. pectineus dan m. adductor longus.
b. otot yang terdapat di laterocaudal m. sartorius :
- m. quadriceps femoris ( m. rectus femoris, m. vastus lateralis, m.
vastus medialis dan m. vastus intermedius ). Otot ini merupakan otot
ekstensor dan sebagian berinsersio di patella, sebagian lagi berlanjut
ke caudal membentuk ligamentum patellae yang melekat pada
tuberositas tibiae.
c. Otot yang terdapat di medial m. sartorius ( dari medial ke lateral ) :
- m. gracilis.
- Otot – otot adduktor , terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan anterior ( m.
pectineus dan m. adductor longus ) , lapisan tengah ( m. adductor
brevis ) dan lapisan posterior ( m. adductor magnus ).
- M. obturatorius eksternus.

INERVASI
a. n. femoralis.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 26


b. R. femoralis n. genitofemoralis.
c. N. obturatorius. Oleh m. adductor brevis dibagi menjadi 2 bagian ,
bagian anterior dan bagian posterior.

REGIO GLUTEALIS DAN FEMORALIS POSTERIOR

MUSCULI
a. Mm .glutealis :
- m. gluteus maximus ( merupakan otot ekstensor kuat untuk paha).
- M. glueus medius (penting untuk berjalan, berdiri dan stabilisasi panggul).
- M. gluteus minimus.
b. M. tensor fascia lata.
c. M. piriformis.
d. Otot-otot di kaudal m. piriformis (merupakan otot eksorotator paha)
dari kranial ke kaudal:
- m. gemellus superior
- m. obturator internus
- m. gemellus inferior
- m. quadratus femoris
- m. adductor magnus
- m. obturator externus (di profundal dari m. quadratus femoris)
e. otot hamstring ( otot di regio femoris posterior yang tendonya seperti tali)
- m. semimembranosus
- m. semitendinosus
- m. biceps femoris caput longum dan caput brevis
- pars ischicondylaris m.adductor magnus.

VASA DARAH :
a. a. glutea superior
b. a. glutea inferior.

INERVASI
a. n. Ischiadicus
b. n. Pudendus
c. n. Gluteus superior
d. n. Gluteus inferior.

ASPEK ANTERIOR DAN LATERAL CRURIS DAN DORSUM PEDIS


MUSCULI
Di regio cruralis ,oleh septum intermusculare otot dibagi menjadi 3 kelompok
:
- Kelompok otot ekstensor (di aspek anterior)
- Kelompok otot fleksor (di aspek posterior)
- Kelompok otot peronei (diaspek lateral).

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 27


a. Kelompok otot ekstensor (untuk ekstensi digitus) :
Tendo-tendo otot ekstensor lewat di bawah retinaculum ekstensorum,
urutan dari medial ke lateral :
- M. tibialis anterior
- M. ekstensor hallucis longus (tendo menuju ke jari I)
- M. ekstensor digitorum longus (4 tendonya berjalan devergen pada
dorsum pedis menuju jari II – V)
- M. peroneus tertius (tendo menuju jari ke V).
b. Kelompok otot peronei :
Terletak di sebelah lateral cruris, urutan dari superfisial ke profundal :
- M. peroneus longus
- M. peroneus brevis
Tendo otot ini melewati belakang malleolus lateralis, tm.peroneus longus
lebih posterior.
c. Otot di dorsum pedis :
- M. ekstensor digitorum brevis.

VASCULARISASI
 A. tibialis anterior (berjalan bersama dengan n. peroneus profundus, diantara
tm. Extensor hallucis longus dan m. extensor digitorum longus).
 A. dorsalis pedis (lanjutan dari a. tibialis anterior, berjalan bersama dengan r.
medialis n. peroneus profundus).
 A. arcuata (cabang a. dorsalis pedis , terletak sebelah profundal dari
m.extensor digitorum brevis).

INERVASI
a. n. peroneus communis / n. fibularis communis (cabang dari n.
ischiadicus yang berjalan di aspek anterior dan lateral cruris ), bercabang
dua yaitu :
b. n. peroneus superficialis
c. n. peroneus profundus.

ASPEK POSTERIOR CRURIS DAN PLANTAR PEDIS


MUSCULI
Otot di cruris posterior termasuk kelompok otot fleksor yang dibagi menjadi
2 yaitu otot superfisial dan profundal :
a. Kelompok otot fleksor superfisial :
- m. gastrocnemius (caput laterale dan caput mediale)
- m. soleus
- m. plantaris (terletak di antara m. gastrocnemius dan m. soleus,
tendonya terletak disepanjang tepi medial tendo achilles.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 28


M. gastrocnemius dan m. soleus disebut sebagai triceps surae yang
merupakan plantar fleksor yang kuat dan penting untuk stabilisasi
articualtio genu pada gerakan ekstensi kuat , misalnya pada gerakan lari
dan melompat. Tendo kedua otot ini membentuk tendo calcanei / tendo
achilles.
b. Kelompok otot fleksor profundal :
- m. popliteus
- m. flexsor digitorum longus (tendonya pecah menjadi 4 menuju ke jari
II –IV)
- m. flexsor hallucis longus
- m. tibialis posterior (penting dalam mempertahankan arcus
longitudinalis pedis)
Perhatikan tendo otot tersebut terletak dibawah retinaculum flexorum
secara berurutan.

INERVASI
Regio cruris dan pedis diinervasi oleh cabang – cabang n. ischiadicus :
a. n. tibialis, berjalan beriringan dengan a. tibialis posterior. Cabang
terminalnya adalah nn.plantaris medialis dan lateralis.
b. N. peroneus communis, bercabang 2:
- n. peroneus superficiale
- n. peroneus profundus.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 29


BAB V
SPLANCHNOLOGY

SISTEM KARDIOVASCULAR
COR
Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul (basis cordis)
dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut , apex cordis akan
memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang pada orang normal
bisa teraba di spatium intercostale V, 2 cm di lateral linea medioclaviculare kiri.

Ruangan-ruangan di jantung :
1. Atrium dextrum
2. Ventriculus dextrum
3. Atrium sinistrum
4. Ventriculus dextrum

Katup-katup pada jantung:


1. Valvula atrioventricularis dexter (valvula tricuspidalis)
2. Valvula atrioventricularis sinister (valvula mitralis/bicuspidalis)
3. Valvula semilunaris aorta
4. Valvula semilunaris pulmonalis

Lapisan dinding jantung (dari dalam ke luar) :


- endocardium
- myocardium
- pericardium

Arteri besar yang keluar dari jantung :


- Aorta
- Truncus pulmonalis

Vena yang masuk ke jantung :


- V. cava superior
- V. cava inferior
- V. pulmonalis
- V. cordis

APPARATUS RESPIRATORIUS
(Systema Respiratorium)

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 30


Systema respiratorium terdiri atas : nasus, pharynx, larynx, trachea, bronchus dan
pulmones.

NASUS
1. Nasus externus
2. Cavitas nasi
3. Sinus Paranasalis adalah ruangan yang terdapat di dalam tulang di sekitar nasus,
terdiri atas :
- sinus maxillaris,
- sinus sphenoidalis,
- sinus ethmoidalis,
- sinus frontalis.

PHARYNX
1. nasopharynx
2. oropharynx
3. laryngopharynx

LARYNX
Bangunan penting di dalam larynx :
- epiglotis
- 2 buah plica vestibuli yang membentuk rima vestibuli,
- 2 buah plica vocalis, yang membentuk rima glotidis (menghasilkan suara)

TRACHEA
- merupakan suatu saluran terbuka yang terletak diantara larynx (setinggi cartilago
cricoiudea) sampai bifurcatio trachea (setinggi angulus sterni), dengan panjang 10
cm dan diameter 2,5 cm
- tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda yang terbuka di bagian
posterior.

BRONCHI
- merupakan saluran yang terletak setelah bifurcatio trachea (percabangan trachea
menjadi bronchus primarius dexter dan sinister) sampai pulmo
Percabangan bronchi (respiratory tree):
- bronchus primarius
- bronchus secundus
- bronchus tertius
- bronchiolus
- bronchiolus terminalis
- alveolus pulmonalis

PULMONES
Terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister:
- Pulmo dexter terdiri atas 3 lobus
- Pulmo sinister terdiri atas 2 lobus

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 31


APPARATUS DIGESTORIUS (Systema Alimentarium)

Apparatus digestorius terdiri atas: cavitas oris dan isinya, pharyunx, oesophagus,
gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan canalis analis.

CAVITAS ORIS
- labia oris (bibir)
- palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas :
- palatum durum
- palatum molle
- lingua tersusun atas musculi linguae, padanya terdapat organon gustatorium terdiri
atas: papillae filiformes, papillae fungiformes dan papillae vallatae
- glandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas :
glandulae salivares majores :
- glandula parotidea
- glandula sublingualis
- glandula submandibularis
glandulae salivares minores

OESOPHAGUS
- merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari larynx sampai gaster
dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT-10.

GASTER (VENTRICULUS)
- gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pada kuadran kiri
atas abdomen

INTESTINUM TENUE
1. DUODENUM
- berbentuk huruf U dengan dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak
retroperitoneal

2. JEJENUM DAN ILEUM


- kedua intestinum tenue ini panjangnya 6-7 m, dengan batas tidak tegas,
karena cirinya berubah secara berangsur-angsur, 2/5 bagian proksimalnya sebagai
jejenum dan 3/5 bagian distalnya sebagai ileum

INTESTINUM CRASSUM
- panjang seluruhnya sampai 1,5 m:
1. Cecum (caecum)
2. Appendix vermiformis
3. Colon Ascendens
4. Colon Transversum
5. Colon Descendens

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 32


6. Colon Sigmoideum
7. Rectum dan Canalis Analis
- canalis analis merupakan bagian terakhir tractus digestivus yang berakhir sebagai
anus pada perineum.
- pada dindingnya terdapat m. sphincter ani internus dan m. sphincter ani externus.

GLANDULA DIGESTORIA
1. Hepar
- memproduksi cairan empedu
- hepar terdiri atas 2 lobus, yaitu :
1. lobus dextra hepatis
2. lobus sinister hepatis

2.Vesica Felea
- berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml

3. Pancreas
- merupakan glandula eksokrin yang mengekskresi cairan pancreas ke duodenum

SYSTEMA URINARIA
Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra

REN
- bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10x5x2,5 cm

URETER
- saluran muskuler dengan panjang 25 cm

VESICAE URINARIA
- sebagai kantong berbentuk piramid dengan 3 sisi
- vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior symphisis pubis.

URETHRA
Pada wanita :
- panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae urinaria
sampai ostium urethra externum pada pubis.

Pada laki-laki :
- terbagi menjadi 3 bagian :
1. pars prostatica urethrae
- pada waktu urethrae menembus glandula prostata
2. pars membranacea urethrae
- sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale
3. pars spongiosa urethrae

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 33


- sewaktu urethrae melalui corpus cavernosum urethrae (corpus
spongiosum penis), sampai muara urethrae pada ostium urethrae
externum

ORGANA GENITALIA MASCULINA


Organa genitalia masculina terdiri atas :
1. Organa genitalia masculina externa : scrotum, penis
2. Organa genitalia masculina interna : testis, epididymidis, ductus deferens,
ductus ejaculatorius, urethrae, vesicula seminalis (glandula seminalis), glandula
prostata

SCROTUM
- berbentuk kantong yang berisi testis, epididymidis, funiculus spermaticus dan
selubungnya

PENIS
Corpus penis, terdiri atas :
a. 2 corpora cavernosa penis, di bagian tengahnya terdapat arteria dan serabut
saraf
b. 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), di bagian tengahnya
terdapat urethrae.

TESTIS
- terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat panjang
- memproduksi sperma

EPIDIDYMIDIS
- berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa

DUCTUS DEFERENS
- merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus ejaculatorius
- berjalan di dalam funiculus spermaticus

FUNICULUS SPERMATICUS
- berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang menuju dan
meninggalkan testis
- mulai dari annulus inguinalis profundus - canalis inguinalis - annulus inguinalis
superficialis - sampai ke testis

DUCTUS EJACULATORIUS
- sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan ductus excretorius
vesicula seminalis
- bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica

GLANDULA SEMINALIS
- sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 34


PROSTATA
- merupakan bangunan berbentuk konus, terletak di sebelah inferior vesicae
urinaria, sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh urethrae pars prostatica,
- menghasilkan getah alkalis, dengan ductus excretoriusnya bermuara ke dalam
sinus prostaticus

ALIRAN SPERMA
- testis  ductus deferens (di dalam funiculus spermaticus)  ductus ejaculatorius
 urethrae  ostium urethrae externum.

ORGANA GENITALIA FEMININA

Organa Genitalia Feminina Externa

1. Mons Pubis
Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes ( rambut kemaluan ) yang merupakan
salah satu tanda kelamin sekunder.
2. Labium majus
3. Labium minus
4. Vestibulum vaginae
Disini terdapat lubang - lubang :
- ostium urethrae externum
- ostium vaginae
- muara gld. vestibularis major , di kanan kiri ostium vaginae
- muara gld. vestibularis minor, diantara ostium urethrae externum dan
ostium vaginae.
- muara gld. paraurethralis, di kanan kiri ostium urethrae externum.
5. Clitoris, homolog dengan penis , mengandung jaringan erektil.
6. Bulbus vestibuli , jaringan erektil pada sisi ostium vagina Homolog dengan
bulbus penis pada pria.
7. Glandula vestibularis major ( Gld. Bartholini ), dibelakang bulbus vestibuli.

Organa Genitalia Feminina Interna


1. Ovarium
2. Tuba uterina / Tuba Fallopii / Salphynx
Dibagi menjadi 4 bagian :
a. Pars uterina tubae uterinae: di dalam uterus
b. Isthmus tubae uterinae: bagian tersempit.
c. Ampula tubae uterinae: bagian yang melebar, berdinding tipis.
Merupakan tempat fertilisasi sperma dan ovum.
d. Infundibulum : bangunan berbentuk corong

3. Uterus / Hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dari bagian -
bagian :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 35


a. Cervix uteri
b. Isthmus
a. Corpus uteri

Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :


a. Endometrium
b. Myometrium
c. Perimetrium

4. Vagina
a. Ostium vaginae, ditepinya ditutupi oleh hymen.
b. Hymen.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 36


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1994, Buku Panduan Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran


UMY, Yogyakarta

Busono, 1990, Nomina Anatomica, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah


Mada, Yogyakarta

Kanagasuntheran, R., Krisnamurti, A., Sikanandasingham, P., 1980, A New


Approach, Dissection of the Human Body, 2nd edition, JBW Printers and
Binders Pte, Ltd, Singapore

Moore, K.L, 1990, Clinically Oriented Anatomy, 3th Edition, Williams and Wilkins,
Baltimore, London.

Suwasoono, R.,-------------, Osteologi, Dewan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


UGM, Yogyakarta.

Tranggono, U.,1989, Anatomi Umum, Edisi ke – 1, Laboratorium Anatomi Fakultas


Kedokteran UGM, Yogyakarta

Tranggono, U., 1989, Petunjuk Pelaksanaan Demonstrasi Osteologi, Laboratorium


Anatomi UGM, Yogyakarta

Williams, PL, etc, 1989, Gray’s Anatomi, 27th Edition, Churchill Livingstone, London.

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 37


OSTEOLOGI DAN ARTROLOGI

Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 38


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 39
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 40
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 41
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 42
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 43
CRANIUM DAN SISTEMA NERVOSUM CENTRALE

Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 44


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 45
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 46
THORAX DAN MEMBRUM SUPERIOR

Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 47


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 48
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 49
ABDOMEN, PELVIS DAN MEMBRUM INFERIOR

Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 50


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 51
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 52
SPLANCHNOLOGI

Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :

Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 53


Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 54
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 55

Anda mungkin juga menyukai