PRAKTIKUM ANATOMI
AKADEMI FISIOTERAPI “YAB”
YOGYAKARTA
Disusun Oleh :
LABORATORIUM ANATOMI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’alamin,
Puji syukur senantiasa kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena hanya
berkat nikmat dan inayahNya Buku Modul Praktikum Anatomi Mahasiswa Akademi
Fisioterapi ini berhasil tersusun.
Buku ini disusun untuk memudahkan mahasiswa dalam mempelajari
anatomi tubuh manusia, sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu kesehatan
manusia yang lain. Dalam buku ini membahas anatomi tulang, otot, saraf dan
organ-organ viscera sesuai dengan yang diberikan pada mata kuliah Anatomi.
Dengan penguasaan istilah disertai pengamatan langsung pada kadafer secara
langsung, diharapkan mahasiswa dapat menguasai anatomi manusia secara baik.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan Modul Praktikum ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami mohon maaf, dan saran serta kritik kami
harapkan untuk memperbaiki buku ini di waktu mendatang.
Akhirnya, ada pepatah yang indah bila didengar dan lebih indah lagi bila
dilaksanakan “Seeing Once is Better than Hearing Many Times, Doing Once is
better than Seeing Many Times”.
Wassalamu’alaikum wr.wb,
Tim Penyusun
Halaman
HalamanJudul 1
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Pengantar 4
BAB I : Terminologi Anatomi, Osteologi dan Arthrologi 5
BAB II : Cranium dan Systema Nervosum Centrale 12
BAB III : Thorax dan Membrum Superior 16
BAB IV : Abdomen, Pelvis dan Membrum Inferior 20
BAB V : Splanchnology 25
A. PENDAHULUAN
Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena mempelajari
bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil. Tubuh manusia
merupakan kesatuan dari beberapa sistem antara lain :
- Sistem kulit ( Integumentum )
- Sistem otot dan tulang (Systema musculosceletale)
- Sistem syaraf (Systema nervosum)
- Sistem pencernaan (Systema digestoria / gastrointestinale)
- Sistem peredaran darah (Systema cardiovasculare)
- Sistem pernafasan (Systema respiratoria)
- Sistem perkemihan (Systema urinaria)
- Sistem reproduksi (Systema genitalia)
Sistem-sistem tersebut diatas tersusun oleh organ-organ penyusunnya yang
berkerja saling mempengaruhi satu dengan lainnya.
Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk dan
susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan (mahasiswa
yang mengikuti praktikum) diharapkan dapat memahami susunan tubuh secara
keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional. Bagi mahasiswa Akademi
Fisioterapi difokuskan pada sistem musculosceletal dan sistem nervosum.
Praktikum anatomi bagi mahasiswa AkademiFisioterapi meliputi 6 (lima)
acara :
1. Terminologi Anatomi,osteologi dan arthrologi
2. Cranium dan Sistema Nervosum Centrale
3. Thorax dan Membrum Superior
4. Abdomen, pelvis dan membrum inferior
5. Splanchnology
6.Review dan ujian (tentamen)
TERMINOLOGI ANATOMI
1. Posisi anatomis : adalah posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus
ke depan telapak tangan menghadap ke depan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh.
3. Garis/sumbu/axis
a. Longitudiral : Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh.
b. Transversal : Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri.
c. Sagital : Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang.
4. Gerakan
a. Flexi : Gerakan membengkok / menekuk.
b. Extensi : Gerakan melurus.
c. Abduksi : Gerakan menjauhi sumbu tubuh.
d. Adduksi : Gerakan mendekati sumbu tubuh.
e. Endorotasi : Gerakan memutar ke dalam.
f. Exorotasi : Gerakan memutar keluar.
7.ANATOMI PERMUKAAN
Anatomi permukaan mempelajari bangunan-bangunan anatomi yang bisa
dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam melakukan
pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksi (periksa lihat), palpasi
(periksa raba), perkusi (periksa ketok) dan auskultasi (periksa dengar).
1. Anatomi permukaan kepala :
a. Processus mastoideus
b. Sinus paranasales
c. Fontanella anterior
d. Fontanella posterior
e. Arteria temporalis.
2. Anatomi permukaan leher :
a. Cartilago thyroidea
b. Trachea
c. Glandulla thyroidea
d. M. Sternomastoideus
e. Pulsasi a. carotis communis (teraba di tepi anterior m. sternomastoideus)
3. Anatomi permukaan dada :
a. Clavicula
b. Sternum, processus xyphoideus
c. Glandulla mammae
OSTEOLOGI
A. NAMA-NAMA TULANG
1. Sceleton axiale.
a. Ossa cranii: sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan basis
cranii (dasar kepala ), yang terdiri atas:
- Tulang yang berpasangan ( kanan-kiri).
Os Parietale Os Temporale
Os Zygomaticum Os Lacrimale
- Tulang-tulang yang tidak berpasangan (tunggal).
Os Frontale Os Sphenoidale
Os Mandibula Os Occipitale
Os Maxilla Os Ethmoidale
Os Palatinum Os Vomer
b. Sceleton trunci
1). Collumna Vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang
membentuk pilar. Di bagian dalamnya terdapat saluran disebut
canalis vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan
lateroflexi. Dibagi beberapa regio :
- Regio cervicales, terdiri dari 7 vertebrae cervicalis dan
membentuk kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio thoracalis, terdiri dari 12 vertebrae thoracalis dan
membentuk kelengkungan ke depan (kiphosis).
- Regio lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan membentuk
kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio sacralis, terdiri dari 5 vertebrae sacralis yang bergabung
menjadi satu membentuk os sacrum
- Regio coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang
bergabung menjadi satu membentuk os cocygeus.
2). Sternum
3). Costae
Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae thoracalis
di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral. Berdasarkan
perlekatannya pada sternum costae dibagi 3 kelompok :
2. Sceleton Appendiculare
a. Ossa Membri Superiores, terdiri atas :
- Clavicula - Ulna
- Scapula - Ossa carpalia
- Humerus - Ossa metacarpalia
- Radius - Ossa phalanges
b. Ossa Memberi Inferiores, terdiri atas :
- Coxae - Patella
- Femur - Ossa tarsalia (talus, calcaneus)
- Tibia - Ossa meta tarsalia
- Fibula - Phalanges
1. Calvaria Cranii
Sutura sagitalis Sutura coronalis
Sutura lambdoidea Sutura squamosa
2. Basis Cranii
Fossa cranii anterior Procesus mastoideus
Fossa cranii medius Cavitas tympanica
Fossa cranii posterior Cavitas orbitalis
Foramen magnum Cavitas nasi
Arcus Zygomaticus Sinus paranasales
Porus acusticus externus
3. Mandibula
Basis mandibulae Corpus mandibulae
Processus coronoideus Caput mandibulae
Angulus mandibulae
4. Vertebra.
Vertebrae cervicales (kecil, corpus tipis, terdapat foramen
transversarium):
ARTHROLOGI
Sumbu atau axis yang terdapat pada tubuh manusia ada 3, yaitu :
1. transversal, dengan gerakan fleksi dan ekstensi
2. sagital, dengan gerakan adduksi dan abduksi
3. longitudinal, dengan gerakan rotasi (eksorotasi dan endorotasi)
Articulatio (art.) dapat dibagi menurut bentuk dataran sendi dan jumlah axis atau
sumbunya :
1. Articulatio yang mempunyai 1 axis :
a. gynglimus : art. Interphalangeal, art. Humeroulnaris
b. art. Trochlearis : art. Genu, art. Temporomandibular
c. art. Trochoidea : art. Radioulnaris, art. atlantoaxialis
2. Articulatio yang mempunyai 2 axis :
a. art. Ellipsoidea : art. Radiiocarpal, art. metacarpophalangeal
b. art. Sellaris : art. Carpometacarpal I, art. Talocruralis, art.
calcaneocuboideum
3. Articulatio yang mempunyai 3 axis :
a. art. Globoidea : art. Humeri, art. femoralis
CRANIUM
MUSCULI
a. Kepala belakang :
m. epicranius
m. occipitalis
m. frontalis
mm. auriculares
b. Muka (m. fascialis)
Sekitar mata :
m. orbicularis oculi pars palpebralis
m. orbicularis oculi pars orbitalis
m. levator palpebra superior
m. corrugator supercilii
Sekitar hidung :
m. procerrus
m. depressor septi
Pipi :
m. buccinator (ditembus oleh ductus parotideus)
m. masseterica
Sekitar mulut :
m. orbicularis oris (sfingter)
m. levator labii superior alequenasi
m. levator labii superior
m. zygomaticus minor
m. zygomaticus mayor
m. levator anguli oris
m. risorius
m. depressor anguli oris
m. depressor labii inferior
m. mentalis
c. Leher
Superficial :
m. platysma
m. sternomastoideus (caput medialis & lateralis)
m. trapezius
mm. infrahyoideus :
m sternohyoideus
m. omohyoideus
m. thyrohyoideus
m. sternothyroideus
mm. suprahyoideus :
m. digastricus (venter anterior & posterior)
VASCULARISASI
Arteri
a. a. carotis communis (terbungkus vagina carotica bersama v. jugularis
interna dan N.X) setinggi cornu superior cartilago thyroidea bercabang :
a. carotis interna (terdapat bangunan sinus caroticus dan akan masuk
ke cavum cranii melalui canalis caroticus)
a. carotis externa, cabang – cabangnya (dari caudal ke cranial) :
- b. a. subclavia
Vena
a. v. jugularis externa
b. v. jugularis interna
INERVASI
a. Saraf kulit : plexus cervicalis (dibentuk oleh cabang n. cervicalis I – IV,
keluar melalui tepi dorsal m. sternomastoideus dan bersifat sensibel)
Cabang – cabangnya (dari cranial ke caudal) :
n. occipitalis minor
n. auricularis magnus
n. cutaneus colli
n. supraclavicularis
b. n. facialis / N. VII (berjalan didalam substansi gld. parotis, menginervasi
otot–otot muka)
c. n. glossopharyngeus / N. IX
d. n. vagus / N. X
CEREBRUM :
Terdiri dari 2 belahan ( Hemispherium cerebri) yang berbentuk seperti sarung tinju.
Tiap hemispherium mempunyai lobus – lobus :
- Lobus frontales
- Lobus parietalis
- Lobus occipitalis
- Lobus temporalis
- Lobus insularis
Bangunan lain :
- Cortex cerebri, bagian terluar dari cerebrum . Mempunyai 2 bagian yang
penting yaitu cortex sensoris dan cortex motoris.
- Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu ruangan
didalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis)
CEREBELLUM :
Otak kecil yang berfungsi dalam mengatur gerakan tubuh dan keseimbangan.
TRUNCUS CEREBRI:
Terdiri dari :
a. Diencephalon:
- Thalamus
- Hypothalamus
b. Mesencephalon
c. Medulla oblongata
d. Pons
MENINGES
Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan , yaitu (dari
luar ke dalam) :
a. Dura mater :
- dura mater cranialis (encephali)
- dura mater spinalis
- rongga diatas duramater : spatium epidurale
- rongga dibawah duramater : spatium subdurale
b. Arachnoidea mater:
- arachnoidea mater cranialis (encephali)
- arachnoidea mater spinalis
- rongga dibawah arachnoidea mater : spatium subarachnoidalis, dilalui oleh
LCS
c. Pia mater:
- pia mater cranialis ( encephali)
- pia mater spinalis
Masing-masing serabut saraf perifer yang berjalan menuju kulit, otot atau organ
akan dipelajari (diidentifikasi) pada materi Bab III dan Bab IV.
THORAX
DINDING THORAX
Pada dinding ventral thorax terdapat garis khayal :
- linea axillaris anterior - linea axillaris media
- linea axillaris posterior - linea midclavicularis
- linea para sternalis - linea midsternalis
MUSCULI
Di sebelah anterior :
- m. pectoralis major - m. pectoralis minor
- m. serratus anterior - m. intercostalis interni
- m. transversus thoracis (sternocostalis)
Di sebelah posterior :
- m. trapezius - m. supraspinatus
- m. infraspinatus - m. teres minor
- m. teres major - m. rhomboideus major
- m. rhomboideus minor - m. latissimus dorsi
- m. serratus posterior superior - m. serratus posterior inferior
- m. longissimus thoracis - m. iliocostalis thoracis
- m. intercostalis externi - m. subcostalis
INERVASI
Serabut syaraf yang menginervasi membrum superior berasal dari plexus
brachialis, yaitu kumpulan serabut syaraf yang berasal dari radix ventralis nervi
spinalis VC 5-8 dan VT 1.
Beberapa radix bersatu membentuk truncus yang terletak pada leher, terdiri atas
:
1. truncus superior : nervi spinalis VC 5-6
2. truncus medialis : nervi spinalis VC 7
3. truncus inferior : nervi spinalis VC 8 dan VT 1
Masing-masing truncus mempunyai 2 cabang serabut syaraf yang disebut
divisio, yang terletak di sebelah posterior claviculae, sehingga masing-masing
truncus mempunyai divisio ventralis dan divisio dorsalis.
Selanjutnya satu atau beberapa divisio membentuk fasciculus yang letaknya di
regio axilla.
Berdasarkan letaknya terhadap a. axillaris, fasciculus terbagi menjadi 3 buah,
yaitu:
1. fasciculus lateralis: kumpulan serabut syaraf dari divisio ventralis truncus
superior dan medialis
2. fasciculus medialis: kumpulan serabut syaraf dari divisio ventralis truncus
inferior
3. fasciculus posterior: kumpulan serabut syaraf dari divisio posterior truncus
superior, medialis dan inferior
Serabut syaraf yang dipercabangkan oleh fasciculus diatas adalah :
n. thoracalis longus, dari truncus superior dan medialis, berjalan menuju m.
serratus anterior
n. musculocutaneus, dari fasciculus lateralis, menuju m. coracobrachialis
n. medianus, dari fasciculus lateralis dan medialis, berjalan di sebelah lateral
a. axillaris
n. ulnaris, dari fasciculus medialis
n. cutaneus brachii medialis, dari fasciculus medialis, berjalan di sebelah
medial v. axillaris
n. cutaneus antebrachii medialis, dari fasciculus medialis, berjalan di
superficial antara a. dan v. axillaris
n. radialis, dari fasccculus posterior
n. axillaris, dari fasciculus posterior, berjalan ke dorsal menuju fissura
quadrangularis
n. subscapularis, dari fasciculus posterior
n. thoracodorsalis, dari fasciculus posterior, menginervasi m. latissimus dorsi
MUSCULI
Pada daerah brachium dan regio cubiti dari arah medial terdapat kelompok
otot :
m. coracobrachialis
m. biceps brachii caput breve dan longum
m. brachialis
m. pronator teres
INERVASI
n. musculocutaneus
n. medianus
n. ulnaris
n. cutaneus brachii medialis
n. cutaneus antebrachii medialis, menuju ke antebrachium di sebelah medial
n. radialis, berjalan diantara m. brachialis dan m. brachioradialis
n. cutaneus antebrachii lateralis, lanjutan dari n. musculocutaneus
ASPEK KLINIS
1. V. mediana cubiti, merupakan tempat pengambilan sampel darah vena
2. Wrist drop, lesi n. radialis pada sulcus spiralis
3. Ape like, lesi pada n. medianus
4. Claw hand, lesi n. ulnaris pada siku
MUSCULI
Pada regio antebrachii aspek ventral:
kelompok superficial :
- m. flexor carpi ulnaris
Modul Praktikkum Anatomi UMY- AKFIS “YAB” Page 22
- m. palmaris longus
- m. flexor carpi radialis
- m. pronator teres
kelompok profundal :
- m. flexor digitorum superficialis
- m. flexor digitorum profundus
- m. pollicis longus
- m. pronator quadratus
INERVASI
n. medianus, berjalan di sebelah profundal m. flexor digitorum superficialis
n. ulnaris, diantara m. flexor carpi ulnaris dan m. flexor digitorum profundus
n. radialis, berjalan di profundal m. brachioradialis, pada sepertiga
antebrachium berjalan bersama a. radialis
rr. digitales n. medianus dan n. ulnaris, berjalan bersama aa. digitales
diantara vagina apponeurosis palmaris.
REGIO ABDOMEN
Abdomen dibagi menjadi 9 regio:
a. Regio epigastrica
b. Regio hypochondriaca dextra
c. Regio hypochondriaca sinistra
d. Regio umbilicalis
e. Regio lumbalis dextra
f. Regio lumbalis sinistra
g. Regio hypogastrica
h. Regio inguinalis dextra
i. Regio inguinalis sinistra.
MUSCULI
Sebelah lateral dan ventral dari luar ke dalam :
- m. obliquus externus abdominis ( m.OEA), serabut ototnya mebentuk
huruf V dan bagian caudalnya menebal membentuk lig. Inguinale.
- M. obliquus internus abdominis ( m. OIA), arah serabut otot seperti
huruf V terbalik dan bagian kaudalnya membentuk m. cremaster
yang terdapat dalam funiculus spermaticus.
- M. transversus abdominis ( m .TA), arah serabut berjalan horisontal,
bagian kaudalnya bersama dengan aponeurosis m. OIA membentuk
conjoined tendon ( Falx inguinalis ).
Sebelah ventral di kanan kiri linea mediana :
- M. rectus abdominis ( m . R.A)
- M. pyramidalis, otot ini tidak selalu ada.
2.Regio analis :
Bangunan-bangunan yang terdapat pada regio ini adalah :
- raphe anococcygeum
- anus
- m. spinchter ani externus
- diafragma pelvis
MEMBRUM INFERIOR
INERVASI
a. n. femoralis.
MUSCULI
a. Mm .glutealis :
- m. gluteus maximus ( merupakan otot ekstensor kuat untuk paha).
- M. glueus medius (penting untuk berjalan, berdiri dan stabilisasi panggul).
- M. gluteus minimus.
b. M. tensor fascia lata.
c. M. piriformis.
d. Otot-otot di kaudal m. piriformis (merupakan otot eksorotator paha)
dari kranial ke kaudal:
- m. gemellus superior
- m. obturator internus
- m. gemellus inferior
- m. quadratus femoris
- m. adductor magnus
- m. obturator externus (di profundal dari m. quadratus femoris)
e. otot hamstring ( otot di regio femoris posterior yang tendonya seperti tali)
- m. semimembranosus
- m. semitendinosus
- m. biceps femoris caput longum dan caput brevis
- pars ischicondylaris m.adductor magnus.
VASA DARAH :
a. a. glutea superior
b. a. glutea inferior.
INERVASI
a. n. Ischiadicus
b. n. Pudendus
c. n. Gluteus superior
d. n. Gluteus inferior.
VASCULARISASI
A. tibialis anterior (berjalan bersama dengan n. peroneus profundus, diantara
tm. Extensor hallucis longus dan m. extensor digitorum longus).
A. dorsalis pedis (lanjutan dari a. tibialis anterior, berjalan bersama dengan r.
medialis n. peroneus profundus).
A. arcuata (cabang a. dorsalis pedis , terletak sebelah profundal dari
m.extensor digitorum brevis).
INERVASI
a. n. peroneus communis / n. fibularis communis (cabang dari n.
ischiadicus yang berjalan di aspek anterior dan lateral cruris ), bercabang
dua yaitu :
b. n. peroneus superficialis
c. n. peroneus profundus.
INERVASI
Regio cruris dan pedis diinervasi oleh cabang – cabang n. ischiadicus :
a. n. tibialis, berjalan beriringan dengan a. tibialis posterior. Cabang
terminalnya adalah nn.plantaris medialis dan lateralis.
b. N. peroneus communis, bercabang 2:
- n. peroneus superficiale
- n. peroneus profundus.
SISTEM KARDIOVASCULAR
COR
Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul (basis cordis)
dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut , apex cordis akan
memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang pada orang normal
bisa teraba di spatium intercostale V, 2 cm di lateral linea medioclaviculare kiri.
Ruangan-ruangan di jantung :
1. Atrium dextrum
2. Ventriculus dextrum
3. Atrium sinistrum
4. Ventriculus dextrum
APPARATUS RESPIRATORIUS
(Systema Respiratorium)
NASUS
1. Nasus externus
2. Cavitas nasi
3. Sinus Paranasalis adalah ruangan yang terdapat di dalam tulang di sekitar nasus,
terdiri atas :
- sinus maxillaris,
- sinus sphenoidalis,
- sinus ethmoidalis,
- sinus frontalis.
PHARYNX
1. nasopharynx
2. oropharynx
3. laryngopharynx
LARYNX
Bangunan penting di dalam larynx :
- epiglotis
- 2 buah plica vestibuli yang membentuk rima vestibuli,
- 2 buah plica vocalis, yang membentuk rima glotidis (menghasilkan suara)
TRACHEA
- merupakan suatu saluran terbuka yang terletak diantara larynx (setinggi cartilago
cricoiudea) sampai bifurcatio trachea (setinggi angulus sterni), dengan panjang 10
cm dan diameter 2,5 cm
- tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda yang terbuka di bagian
posterior.
BRONCHI
- merupakan saluran yang terletak setelah bifurcatio trachea (percabangan trachea
menjadi bronchus primarius dexter dan sinister) sampai pulmo
Percabangan bronchi (respiratory tree):
- bronchus primarius
- bronchus secundus
- bronchus tertius
- bronchiolus
- bronchiolus terminalis
- alveolus pulmonalis
PULMONES
Terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister:
- Pulmo dexter terdiri atas 3 lobus
- Pulmo sinister terdiri atas 2 lobus
Apparatus digestorius terdiri atas: cavitas oris dan isinya, pharyunx, oesophagus,
gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan canalis analis.
CAVITAS ORIS
- labia oris (bibir)
- palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas :
- palatum durum
- palatum molle
- lingua tersusun atas musculi linguae, padanya terdapat organon gustatorium terdiri
atas: papillae filiformes, papillae fungiformes dan papillae vallatae
- glandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas :
glandulae salivares majores :
- glandula parotidea
- glandula sublingualis
- glandula submandibularis
glandulae salivares minores
OESOPHAGUS
- merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari larynx sampai gaster
dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT-10.
GASTER (VENTRICULUS)
- gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pada kuadran kiri
atas abdomen
INTESTINUM TENUE
1. DUODENUM
- berbentuk huruf U dengan dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak
retroperitoneal
INTESTINUM CRASSUM
- panjang seluruhnya sampai 1,5 m:
1. Cecum (caecum)
2. Appendix vermiformis
3. Colon Ascendens
4. Colon Transversum
5. Colon Descendens
GLANDULA DIGESTORIA
1. Hepar
- memproduksi cairan empedu
- hepar terdiri atas 2 lobus, yaitu :
1. lobus dextra hepatis
2. lobus sinister hepatis
2.Vesica Felea
- berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml
3. Pancreas
- merupakan glandula eksokrin yang mengekskresi cairan pancreas ke duodenum
SYSTEMA URINARIA
Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra
REN
- bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10x5x2,5 cm
URETER
- saluran muskuler dengan panjang 25 cm
VESICAE URINARIA
- sebagai kantong berbentuk piramid dengan 3 sisi
- vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior symphisis pubis.
URETHRA
Pada wanita :
- panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae urinaria
sampai ostium urethra externum pada pubis.
Pada laki-laki :
- terbagi menjadi 3 bagian :
1. pars prostatica urethrae
- pada waktu urethrae menembus glandula prostata
2. pars membranacea urethrae
- sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale
3. pars spongiosa urethrae
SCROTUM
- berbentuk kantong yang berisi testis, epididymidis, funiculus spermaticus dan
selubungnya
PENIS
Corpus penis, terdiri atas :
a. 2 corpora cavernosa penis, di bagian tengahnya terdapat arteria dan serabut
saraf
b. 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), di bagian tengahnya
terdapat urethrae.
TESTIS
- terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat panjang
- memproduksi sperma
EPIDIDYMIDIS
- berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa
DUCTUS DEFERENS
- merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus ejaculatorius
- berjalan di dalam funiculus spermaticus
FUNICULUS SPERMATICUS
- berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang menuju dan
meninggalkan testis
- mulai dari annulus inguinalis profundus - canalis inguinalis - annulus inguinalis
superficialis - sampai ke testis
DUCTUS EJACULATORIUS
- sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan ductus excretorius
vesicula seminalis
- bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica
GLANDULA SEMINALIS
- sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens
ALIRAN SPERMA
- testis ductus deferens (di dalam funiculus spermaticus) ductus ejaculatorius
urethrae ostium urethrae externum.
1. Mons Pubis
Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes ( rambut kemaluan ) yang merupakan
salah satu tanda kelamin sekunder.
2. Labium majus
3. Labium minus
4. Vestibulum vaginae
Disini terdapat lubang - lubang :
- ostium urethrae externum
- ostium vaginae
- muara gld. vestibularis major , di kanan kiri ostium vaginae
- muara gld. vestibularis minor, diantara ostium urethrae externum dan
ostium vaginae.
- muara gld. paraurethralis, di kanan kiri ostium urethrae externum.
5. Clitoris, homolog dengan penis , mengandung jaringan erektil.
6. Bulbus vestibuli , jaringan erektil pada sisi ostium vagina Homolog dengan
bulbus penis pada pria.
7. Glandula vestibularis major ( Gld. Bartholini ), dibelakang bulbus vestibuli.
3. Uterus / Hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dari bagian -
bagian :
4. Vagina
a. Ostium vaginae, ditepinya ditutupi oleh hymen.
b. Hymen.
Moore, K.L, 1990, Clinically Oriented Anatomy, 3th Edition, Williams and Wilkins,
Baltimore, London.
Williams, PL, etc, 1989, Gray’s Anatomi, 27th Edition, Churchill Livingstone, London.
Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :
Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :
Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :
Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :
Praktikum ke :
Tanggal :
Asisten :