Anda di halaman 1dari 43

KATA PENGANTAR

Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT serta shalawat dan salam
semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Buku Petunjuk Praktikum Anatomi ini disusun dengan maksud untuk
membimbing mahasiswa menjalankan praktikum Anatomi sehingga tujuan pembelajaran
Anatomi dapat tercapai. Pembelajaran Anatomi dilaksanakan dengan kuliah dan
prkatikum. Mahasiswa mengenal dan mengetahui istilah-istilah, bangunan anatomis
maupun organ tubuh manusia pada waktu kuliah. Dengan penguasaan pengetahuan
tersebut, dilanjutkan dengan pengamatan dan identifikasi bangunan pada kadaver secara
langsung diharapkan mahasiswa dapat menguasai Ilmu Anatomi Manusia secara
mendalam sebagai dasar mempelajari Ilmu Kedokteran dan Kesehatan.
Penyusun menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusunan dan penerbitan buku ini, dan senantiasa mengharap segala
perbaikan demi kebaikan. Semoga Allah SWT meridhai.

Yogyakarta, Januari 2020

Tim Penyusun

Created by Lab. ANATOMI 1


DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
Pengantar Praktikum Anatomi
Systema sceletal
Systema Nervosum Centrale, Systema Sensorium dan Endokrin.
Systema Musculi, Vascular dan Nervosum Periphericum
Systema Cardiorespirasi.
Systema Alimentarium.
Systema Urogenital
Daftar Pustaka

Created by Lab. ANATOMI 2


PENGANTAR PRAKTIKUM ANATOMI

A. PENDAHULUAN
Anatomi sering diartikan sebagai ilmu urai tubuh oleh karena
mempelajari bentuk dan susunan tubuh manusia sampai pada bagian terkecil.
Tubuh manusia merupakan kesatuan dari beberapa sistem antara lain :

1. Sistem kulit ( Integumentum )


2. Sistem otot dan tulang ( Systema musculosceletale )
3. Sistem syaraf ( Systema nervosum )
4. Sistem pencernaan ( Systema digestoria / gastrointestinale )
5. Sistem peredaran darah ( Systema cardiovasculare )
6. Sistem pernafasan ( Systema respiratoria )
7. Sistem perkemihan ( Systema urinaria )
8. Sistem reproduksi ( Systema genitalia )

Sistem-sistem tersebut diatas tersusun oleh organ-organ penyusunnya yang


berkerja saling mempengaruhi satu dengan lainnya.

Praktikum anatomi bertujuan untuk mengenal, mengidentifikasi bentuk


dan susunan manusia secara terperinci. Dengan pengetahuan ini praktikan
(mahasiswa yang mengikuti praktikum) diharapkan dapat memahami susunan
tubuh secara keseluruhan sebagai satu kesatuan fungsional.

Praktikum anatomi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan


meliputi (6) materi :
1. Pengantar Praktikum Anatomi dan Systema sceletal
2. Systema Nervosum Centrale, Systema Sensorium dan Endokrin.
3. Systema Musculi, Vascular dan Nervosum Periphericum
4. Systema Cardiorespirasi.
5. Systema Alimentarium.
6. Systema Urogenital
7. Sistem reproduksi ( Systema genitalia )

B. Cara Belajar di Laboratorium Anatomi.


 Persiapan di rumah.
a. Membaca buku petunjuk praktikum anatomi dirumah, pelajari teori-
teori yang berkaitan dengan topik yang akan dipraktikumkan. Bahan
dapat berasal dari buku-buku anatomi, catatan kuliah dll.
b. Melihat atlas atau gambar-gambar untuk memahami apa yang
dipelajari.
 Di laboratorium.
a. Memasuki ruang laboratorium sebelum waktu praktikum dimulai.
b. Mengikuti pretes dengan baik.
c. Siapkan Atlas, gambar-gambar, buku petunjuk dan kertas untuk
catatan.

Created by Lab. ANATOMI 3


d. Ambilah preparat atau sarana praktikum yang ada.
e. Kenalilah bentuk, nama, jenis, hubungannya satu sama lain dan
kalau mungkin fungsinya dengan cara mencocokkan benda aslinya
dengan gambarnya serta teori yang ada.
f. Tanyakan hal-hal yang meragukan / tidak diketahui kepada Assisten/
Dosen yang membimbing.
 Selesai Praktikum.
a. Kembalikan dan rapikan preparat dengan tertib.
b. Buat catatan terhadap hal-hal yang penting.
c. Ikuti/ kerjakan Post test atau tugas-tugas yang diberikan.
d. Klarifikasikan pengetahuan yang masih meragukan dengan Asisten/
Dosen.

C. Tata Tertib Praktikum


1. Peserta praktikum telah terdaftar sebagai praktikan pada Laboratorium
Anatomi sesuai surat Pengantar dari Institusinya.
2. Hadir 10 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Ketidakhadiran praktikan harus disertai dengan surat keterangan/ijin.
4. Praktikan wajib mengenakan jas praktikum berwarna putih.
5. Nilai kelulusan pretest > 6
6. Inhal dikenakan pada praktikan yang :
a. Tidak lulus pretest (nilai < 6)
b. Tidak hadir pada waktu praktikum
7. Praktikan yang inhal dikenakan denda administrasi sebesar Rp. 5.000
(lima ribu rupiah) setiap kali praktikum.

D. Sistem Penilaian
Penilaian praktikum meliputi :
1. Tentamen (ujian praktikum) 50%
2. Pre-test 20%
3. Laporan 10%
4. Kegiatan 10%
meliputi keaktifan, sikap dan perilaku, interaksi dalam kelompok selama
praktikum
5. Post-test 10%

E. Beberapa pengertian yang harus diketahui.


1. Posisi anatomis
Posisi tubuh manusia, berdiri tegak, pandangan lurus ke depan telapak
tangan menghadap ke depan, ibu jari menjauhi sumbu tubuh.

2. Arah.
Berbagai arah dalam anatomi menggunakan istilah latin .
(Dikelompokkan sekedar untuk memudahkan/menghafal secara
bertahap). Istilah yang menunjukkan arah :

Anterior : Arah depan.

Created by Lab. ANATOMI 4


Posterior : Arah belakang.
Superior : Arah atas.
Inferior : Arah bawah.
Cranial : Arah kepala.
Caudal : Arah ekor.
Dorsal : Arah punggung.
Ventral : Arah perut.
Dextra/dexter : Arah kanan.
Sinister/sinistra : Arah kiri.
Medial : Arah tengah / mendekati sumbu tubuh.
Lateral : Arah samping / menjauhi sumbu tubuh.
Proximal : Arah pangkal.
Distal : Arah ujung.
External : Arah luar.
Internal : Arah dalam (ruangan).
Superfisial : Arah permukaan.
Profundal : Arah dalam (jaringan).

3. Garis/sumbu/axis
a. Longitudinal
Garis semu sesuai dengan sumbu memanjang tubuh.
b. Transversal
Garis semu melintang dari arah kanan ke kiri.
c. Sagital
Garis semu memanjang dari arah depan ke belakang.

4. Gerakan
a. Flexi : Gerakan
membengkok / menekuk.
b. Extensi : Gerakan melurus.
c. Abduksi : Gerakan menjauhi
sumbu tubuh.
d. Adduksi : Gerakan mendekati
sumbu tubuh.
e. Endorotasi : Gerakan memutar
ke dalam.
f. Exorotasi : Gerakan memutar
keluar.

5. Bagian tubuh dan rongganya.


a. Cranium : Kepala  rongganya Cavitas
cranii
b. Orbita : Mata  rongganya
Cavitas orbitalis
c. Nasus : Hidung  rongganya
Cavitas nasi
d. Oris : Mulut  rongganya
Cavitas oris

Created by Lab. ANATOMI 5


e. Thorax : Dada  rongganya
Cavitas thoracis
f. Abdomen : Perut  rongganya
Cavitas abdominalis
g. Pelvis : Panggul  rongganya
Cavitas pelvis
h. Tympanum : Telinga  rongganya Cavitas
tympanica
i. Pharynx : Batang tenggorokan rongganya Cavitas
pharyngealis
j. Larynx : Tenggorokan  rongganya Cavitas laringis

6. Bagian tubuh yang tak berongga


a. Collum : Leher
b. Brachium : Lengan atas
c. Ante brachium : Lengan bawah
d. Carpus : Pergelangan tangan
e. Manus : Telapak tangan
f. Gluteus : Pantat
g. Femur : Tungkai atas (paha)
h. Cruris : Tungkai bawah
i. Tarsus : Pergelangan kaki
j. Pedis : Kaki
k. Digitus : Jari

F. Anatomi Permukaan
Anatomi permukaan mempelajari bangunan – bangunan anatomi yang
bisa dilihat atau diraba dari permukaan tubuh. Hal ini penting dalam
melakukan pemeriksaan fisik pada pasien yang meliputi inspeksi (periksa
lihat), palpasi (periksa raba), perkusi (periksa ketok) dan auskultasi (periksa
dengar).

1. Anatomi permukaan kepala :


a. Processus mastoideus
b. Sinus paranasales
c. Fontanella anterior
d. Fontanella posterior
e. Arteria temporalis.

Created by Lab. ANATOMI 6


2. Anatomi permukaan leher :
a. Cartilago thyroidea
b. Trachea
c. Glandulla thyroidea
d. M. Sternomastoideus
e. Pulsasi a. carotis communis (teraba di tepi anterior m.
sternomastoideus)

3. Anatomi permukaan dada :


a. Clavicula
b. Sternum, processus xyphoideus
c. Glandulla mammae
d. Garis khayal (linea axillares, linea sternalis, linea mediocalvicularis)
e. Ictus cordis
f. Spatium intercostalis

4. Anatomi permukaan abdomen :


a. Arcus costae
b. Regio abdomen
c. Umbilicus
d. Spina iliaca anterior superior
e. Crista iliaca

Created by Lab. ANATOMI 7


PRAKTIKUM KE- I
SYSTEM SCELETAL

A. NAMA-NAMA TULANG

1. Sceleton axiale.

a. Ossa cranii: sering dibagi menjadi calvaria cranii (atap kepala) dan
basis cranii (dasar kepala ), yang terdiri atas :

- Tulang yang berpasangan ( kanan-kiri).


Os Parietale Os Temporale
Os Zygomaticum Os Lacrimale

- Tulang-tulang yang tidak berpasangan (tunggal).


Os Frontale Os Sphenoidale
Os Mandibula Os Occipitale
Os Maxilla Os Ethmoidale
Os Palatinum Os Vomer

b. Sceleton trunci
1). Collumna Vertebralis, terdiri dari beberapa vertebrae yang
membentuk pilar. Di bagian dalamnya terdapat saluran disebut
canalis vertebralis. Dapat bergerak flexi, extensi, rotasi dan
lateroflexi. Dibagi beberapa regio :
- Regio cervicales, terdiri dari 7 vertebrae cervicalis dan
membentuk kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio thoracalis, terdiri dari 12 vertebrae thoracalis dan
membentuk kelengkungan ke depan (kiphosis).
- Regio lumbalis, terdiri dari 5 vertebrae lumbalis dan
membentuk kelengkungan ke belakang (lordosis).
- Regio sacralis, terdiri dari 5 vertebrae sacralis yang
bergabung menjadi satu membentuk os sacrum
- Regio coccygeus, terdiri dari 3-5 vertebrae coccygeus yang
bergabung menjadi satu membentuk os cocygeus.
2). Sternum
3). Costae
Terdapat 12 pasang costae yang bersendi dengan vertebrae
thoracalis di dorsal dan bersendi dengan sternum di ventral.
Berdasarkan perlekatannya pada sternum costae dibagi 3
kelompok :
- Costae verae, terdiri dari costa ke 1-7 langsung melekat pada
sternum melalui cartilago costalisnya masing-masing.
- Costae spuriae, terdiri dari costae ke 8-10, cartilago costanya
bergabung kemudian melekat pada sternum.
- Costae fluitantes, terdiri dari costae ke 11-12 dan tidak melekat
pada sternum

2. Sceleton Appendiculare

Created by Lab. ANATOMI 8


a. Ossa Membri Superiores, terdiri atas :
- Clavicula - Ulna
- Scapula - Ossa carpalia
- Humerus - Ossa metacarpalia
- Radius - Ossa phalanges

b. Ossa Memberi Inferiores, terdiri atas :


- Coxae - Patella
- Femur - Ossa tarsalia (talus, calcaneus)
- Tibia - Ossa meta tarsalia
- Fibula - Phalanges

B. BANGUNAN-BANGUNAN PADA TULANG


Istilah-istilah anatomi yang sering kita temui, pada tulang antara lain :
Caput : Kepala Collum : Leher
Corpus : Badan Condylus : Bonggol
Angulus : Sudut Margo : Tepi
Tuber : Tonjolan Processus : Semenanjung
Arcus : Lengkung Sulcus : Alur
Canalis : Saluran / pipa Fossa : Cekungan
Facies : Permukaan Foramen : Lubang

1. Calvaria Cranii
Sutura sagitalis Sutura coronalis
Sutura lambdoidea Sutura squamosa

2. Basis Cranii
Fossa cranii anterior Procesus mastoideus
Fossa cranii medius Cavitas tympanica
Fossa cranii posterior Cavitas orbitalis
Foramen magnum Cavitas nasi
Arcus Zygomaticus Sinus paranasales
Porus acusticus externus

3. Mandibula
Basis mandibulae Corpus mandibulae
Caput mandibulae
Angulus mandibulae

4. Vertebra.
Vertebrae cervicales (kecil, corpus tipis, terdapat foramen
transversarium)
- Atlas / VC I (tidak mempunyai corpus)
- Axis / VC II (mempunyai dens axis)
- Vertebrae prominens / VC VII (procesus spinosusnya panjang)

Vertebrae thoracales (mempunyai fovea costalis)


Vertebrae lumbales (mempunyai procesus mamillaris, procesus costalis
dan procesus accessorius)

5. Sternum

Created by Lab. ANATOMI 9


Manubrium sterni
Corpus sterni
Processus xyphoideus

6. Clavicula
Extremitas sternalis
Extremitas acromialis

7. Scapula
Cavitas glenoidalis Acromion
Spina scapulae Fossa subscapularis

8. Humerus
Caput humeri Collum anatomicum
Collum chirurgicum Corpus humeri
Trochlea humeri Epicondylus medialis/ lateralis
Capitulum humeri Fossa olecrani

9. Ulna
Incissura trochlearis Olecranon
Processus coronoideus Caput ulnae
Procesus styloideus

10. Radius
Caput radii Tuberositas radii
Processus styloideus

11. Femur
Caput, Fovea capitis femoris Collum femoris
Trochanter major, minor
Condylus femoris Facies poplitea

12. Patella

13. Tibia
Condylus tibia Margo anterior
Incisura fibularis Malleolus medialils

14. Fibula
Caput fibula
Malleolus lateralis

15. Tulang – tulang penyusun panggul, tersusun oleh :


- 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
- 1 tulang kelangkang (os sacrum)
- 1 tulang tungging (os coccygeus)

Os coxae, merupakan persatuan dari 3 tulang, yaitu :


a. tulang usus (os ilium), bangunannya:
crista iliaca

Created by Lab. ANATOMI 10


spina iliaca anterior superior
spina iliaca posterior superiorr
b. tulang duduk (os ischium), bangunannya :
tuber ischiadicum
c. tulang kemaluan (os pubis), bangunannya :
symphisis pubis
Os sacrum, bangunannya ;
crista sacralis
promontorium
Os coccygeus, terdiri atas 3-5 vertebra yang bergabung.

C. ARTHROLOGI
Articulatio (art.) dapat dibagi menurut bentuk dataran sendi dan jumlah axis
atau sumbunya :
1. Articulatio yang mempunyai 1 axis :
a. gynglimus : art. Interphalangeal, art. Humeroulnaris
b. art. Trochlearis : art. Genu, art. Temporomandibular
c. art. Trochoidea : art. Radioulnaris, art. atlantoaxialis
2. Articulatio yang mempunyai 2 axis :
a. art. Ellipsoidea : art. Radiiocarpal, art. metacarpophalangeal
b. art. Sellaris : art. Carpometacarpal I, art. Talocruralis, art.
calcaneocuboideum
3. Articulatio yang mempunyai 3 axis :
a. art. Globoidea : art. Humeri, art. femoralis

Berikut ini beberapa articulatio pada tubuh manusia :

1. Articulatio atlantooccipitalis, penyusunnya condylus occipitalis dan


facies articularis superior atlantis. Bentuknya: ellipsoidea dengan axis
transversal dan sagital. Gerakannya antefleksi/retrofleksi, laterofleksi
2. Articulatio atlantoaxialis, terdiri atas :
a. Art. Antara facies articularis inferior atlantis dan facies artiicularis
superior axis,
b. Art. Fovea dentis atlanyis dan facies articularis anterior dentalis,
dengan bentuk ellipsoidea dan axis transversal (ante/retrofleksi)
dan longitudinal (rotasi)
c. Art. Antara facies articularis posterior dentalis dan lig.
Transversum atlantis, dengan bentuk trochoidea dan axis
longitudinal (rotasi).

3. Articulatio intervertebralis, tersusun oleh facies articularis superior dan


inferior. Gerakannya adalah : ante/retrofleksi, laterofleksi dan rotasi.
4. Antara corpora vertebralia, terdapat discus intervertebralis
(synchondrosis) terdiri atas nucleus pulposus dan annulus fibrosus.
5. Articulatio sternoclavicularis tersusun oleh incisura clavicularis sterni
dan extremitas sternalis claviculae.
Bentuk : sellaris, dengan discus interarticularis, fungsionil
sebagao art. Globoidea
6. Articulatio acromioclavicularis tersusun oleh acromion dan extremitas
acromialis claviculae

Created by Lab. ANATOMI 11


Gerakan : angulus inferior scapulae ke ventral/dorsal,
lateral/medial, rotasi
7. Articulatio humeri, tersusun oleh caput humeri dan cavitas glenoidalis
scapulae.
Gerakan : ante/retrofleksi, adduksi/abduksi, ekso/endorotasi
8. Articulatio cubiti, terdiri atas :
a. Articulatio humeroulnaris, dibentuk oleh trochlea humeri dan
incisura trochlearis ulnae. Gerakan: fleksi/ekstensi
b. Articulatio humeroradialis, dibentuk oleh capitulum humeri dan
fovea capituli radii
c. Articulatio radioulnaris, dibentuk oleh circumferential articularis
radii dan incisura radialis ulnae (proximalis), dan circumferential
articularis ulnae dan incisura ulnaris radii (distalis). Gerakan:
pronasi/supinasi.
d. Antara os radius dan ulnae juga terdapat syndesmosis
radioulnaris yang berupa membrana interossea.
9. Articulatio radiocarpea, dibentuk oleh facies articularis carpea radii dan
cartilago triangularis pada satu pihak dan os naviculare, os triquetrum
dan os lunatum pada lain pihak.
Gerakan : fleksi/ekstensi terhadap axis panjang dan abduksi ulnar
dan radial terhadap axis pendek.
10. Articulatio carpometacarpa, dibentuk oleh os capitatum, os hamatum
pada satu pihak dan os metacarpea pada lain pihak. Bentuk sendinya
amphiarthrosis. (synarthrosis).
Kecuali pada articulatio carpometacarpea I, bentuknya sellaris dengan
axis arah radioulnar (opposisi/reposisi) dan dorsovolar (adduksi/abduksi).
Articulatio metacarpophalangea dibentuk oleh capitulum os
metacarpales dan phalanges. Bentuknya globoidea dengan axis
radioulnar (adduksi/abduksi) dan dorsovolar (fleksi/ekstensi).
Articulatio interphalangeales diebntuk oleh capitulum dari satu
phalanx dan basis dari phalanx di sebelah distalnya. Bentuk
articulationya trochlearis dengan axis radioulnar (fleksi/ekstensi).

11. Articulatio coxae, dibentuk oleh acetabulum dan caput femoris.


Bentuknya globoidea, dengan axis transversal (ante-retrofleksi), sagital
(adduksi-abduksi), longitudinal (endo-eksorotasi)
Ligamentum : lig. Iliofemorale, lig. Pubocapsulare, lig. Ischiocapsulare
12. Articulatio genu disusun oleh condyli femoris, condyli tibiae, menisci
dan patella. Articulatio genu terdiri atas 5 articulationes :
a. articulatio femoropatellaris,
b. articulatio meniscofemoralis lateralis,
c. articulatio meniscotibialis lateralis,
d. articulatio meniscofemoralis medialis,
e. articulatio meniscotibialis medialis.
13. Articulatio talocruralis, dibentuk oleh facies articularis distalis tibiae
dan facies articularis malleoli medialis pada satu pihak dan trochlea tali
pada lin pihak.
Bentuknya trochlea, dengan axis tranversal dan gerakan fleksi dorsal
dan fleksi plantar.
14. Articulatio intertarseae, terletak di antara ossa tarsalia Pada art.
Talocalcaneonaviculare, axisnya dari facies lateralis tuberis calcanei ke

Created by Lab. ANATOMI 12


collum tali di sebelah medial dorsal, dengan gerakan supinasi/adduksi
dan pronasi/abduksi.
Articulatio tarsometarsal, dibentuk oleh ossa cuneiformis dan os
cuboideum pada sati pihak dan basis ossa metatarsalia pada pihak lain.
Gerakan yang mungkin hanya sedikit, karena banyaknya ligamentum.
Articulatio metatarsophalangeales, dibentuk oleh basis dari ossa
metatarsalia dan capitulum ossa phalangeales. Bentuknya trochlea,
dengan axis transversal (fleksi-ekstensi)
Articulatio interphalangeales, dibentuk oleh basis dan capitulum ossa
phalangeales di sebelah distalnya. Axis yang ada transversal dengan
gerakan fleksi-ekstensi.

Created by Lab. ANATOMI 13


PRAKTIKUM KE-2
SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE, ORGANA SENSORIA
DAN ENDOCRINAE

SYSTEMA NERVOSUM CENTRALE

Sistem Saraf Pusat ( Systema Nervosum Centrale ): terdiri dari 2 bagian


besar yaitu :

1. Otak (encephalon)
2. Medulla spinalis

OTAK / ENCEPHALON
Terdiri dari otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak
(truncus cerebri)

CEREBRUM :
Terdiri dari 2 belahan ( Hemispherium cerebri) yang berbentuk seperti sarung
tinju. Tiap hemispherium mempunyai lobus – lobus :
- Lobus frontalIs
- Lobus parietalis
- Lobus occipitalis
- Lobus temporalis
- Lobus insularis

Bangunan lain :
- Cortex cerebri, bagian terluar dari cerebrum. Mempunyai 2 bagian yang
penting yaitu cortex sensoris (gyrus precentralis) dan cortex motoris
(gyrus post centralis).
- Ventriculus lateralis, ventriculus tertius dan ventriculus quartus, yaitu
ruangan didalam otak yang berisi cairan otak (liquor cerebrospinalis)

CEREBELLUM :
Otak kecil yang berfungsi mengatur gerakan tubuh dan keseimbangan.

TRUNCUS CEREBRI:
Terdiri dari :
a. Diencephalon:
-Thalamus
-Hypothalamus
b. Mesencephalon :
-Tectum
-Tegmentum
-Aquductus mesencephali
c. Medulla oblongata
d. Pons

MENINGES
Meninges adalah selaput pembungkus otak yang terdiri dari 3 lapisan , yaitu
(dari luar ke dalam) :

Created by Lab. ANATOMI 14


a. Dura mater :
- dura mater cranialis (encephali)
- dura mater spinalis
- rongga diatas duramater : spatium epidurale
- rongga dibawah duramater : spatium subdurale
b. Arachnoidea mater:
-arachnoidea mater cranialis (encephali)
-arachnoidea mater spinalis
- rongga dibawah arachnoidea mater : spatium subarachnoidalis, dilalui
oleh LCS
c. Pia mater:
- pia mater cranialis ( encephali)
- pia mater spinalis

MEDULA SPINALIS
Medulla spinalis terdapat didalam canalis vertebralis. Pada irisan horisontal
tampak bangunan :

- Canalis centralis, dilalui oleh LCS


- Substantia grissea
- Substantia alba

A. PARS PERIPHERICA (SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM)NERVI


CRANIALES (ENCEPHALICI)
Nervus Olfactorius (I)
Nervus Opticus (II)
Nervus oculomotorius (III)
Nervus trochealis (IV)
Nervus trigeminus (V), dibagi 3 bagian :
- Nervus ophthalmicus
- Nervus maxillaris
- Nervus mandibularis
Nervus abducens (VI)
Nervus facialis (Nervus intermediofacialis) (VII)
Nervus vestibulocochlearis (VIII)
Nervus glossopharyngeus (IX)
Nervus vagus (X)
Nervus accessorius (XI)
Nervus hypoglossus (XII)

B. PARS AUTONOMICA (SYSTEMA NERVOSUM AUTONOMICUM)

PARS SYMPATHETICA
Truncus sympatheticus
Ganglion cervicale superius
Ganglion cervicale medium
Ganglia thoracica
Ganglia lumbalis

Created by Lab. ANATOMI 15


PARS PARASYMPATHETICA
Pars cranialis
Pars pelvica

GLANDULAE ENDOCRINAE
Glandula endocrinae (kelenjar hormon) adalah kelenjar yang mengirimkan
hasil sekresinya langsung ke dalam darah tanpa melewati saluran (ductus).
Hasil sekresinya disebut hormon. Glandula endocrinae dalam tubuh
manusia adalah :
1. Glandula thyroidea
Terdiri dari 2 lobus yang dihubungkan oleh isthmus gl.thyroidea.
Menghasilkan hormon tiroksin.
2. Glandula parathyroidea
Terdapat 4 buah Gl. Parathyroidea. Terletak di bagian belakang
gl.thyroidea. menghasilkan hormon paratiroid.

3. Hypophysis (Glandula pituitaria)


Ada 2 bagian yaitu adenohypophyse (lobus anterior) dan
neurohypophyse (lobus posterior). Adenohyophyse meghasilkan hormon
–hormon yang dapat mempengaruhi fungsi kelenjar endokrin yang lain.
Sedang neurohypophyse menghasilkan hormon anti diuretik dan
oksitosin yang berperan dalam mengatur kontraksi uterus dan produksi
ASI.

4. Corpus pineale (Glandula pinealis)

5. Glandula suprarenalis (adrenalis)


Ada 2 buah terletak di bagian kranial ren. Mensekresi kortisol dan
adrenalin.

6. Pancreas
Terdapat di kelengkungan duodenum, bekerja sebagai kelenjar eksokrin
(menghasilkan enzim pencernaan) dan sebagai kelenjar endokrin
(menghasilkan insulin dan glukagon).

7. Ovarium (dipelajari dalam organa genitalia feminina)

8. Testis (dipelajari dalam organa genitalia masculina)

ORGANA SENSORIA (SENSUUM)

ORGANUM VISUS (VISUALE) OCULUS


Organon visus adalah indra penglihatan yang terdiri dari bulbus oculi (bola
mata) dan organa oculi acessoria (alat bantu mata). Indra penglihatan disarafi
oleh Nervus opticus (N.II)

BULBUS OCULI, terdiri dari beberapa lapisan yaitu :

Created by Lab. ANATOMI 16


1. Tunica fibrosa bulbi :
a. Sclera
b. Cornea
2. Tunica vasculosa bulbi (Tractusuvealis)
a. Choroidea
b. Corpus ciliare
c. Iris, terdapat 2 otot :
- Musculus sphincter pupillae
- Musculus dilator pupillae
d. Pupil, lubang ditengah iris berguna untuk mengatur cahaya yang
masuk ke mata
3. Tunica interna bulbi
a. Retina
b. Lens
c. Camerae bulbi
d. Humor aquosus
e. Camera vitrea
f. Humor vitreus

ORGANA OCULI ACCESSORIA


a. Musculi bulbi
b. Supercilium palpebrae
c. Tunica conjunctiva
d. Apparatus lacrimalis
e. Saccus lacrimalis
f. Ductus nasolacrimalis

ORGANUM VESTIBULOCOCHLEARIS
Organum vestibulocochlear adalah indra pendegaran. Terdiri atas 3 bagian ,
dari luar ke dalam : auris eksterna, auris media dan auris interna. Saraf yang
terlibat dalam indra pendengaran adalah N. vestibulocochlear (N.VIII).

AURIS EXTERNA
Meatus acusticus externus
Auricula
Lobulus auricularis
Tragus

AURIS MEDIA
Cavitas tympanica (Cavum tympani)
Membrana tympanica
Ossicula auditoria (auditus)
Stapes
Incus
Malleus
Tuba auditoria (auditiva)

AURIS INTERNA
Labyrinthus vestibularis
Cochlea

Created by Lab. ANATOMI 17


ORGANUM OLFACTORIUM (OLFACTUS)
Organum olfactorium adalah indra penghidu, terdapat di cavum nasalis.
Rangsang penciuman/penghidu diterima oleh ujung-ujung saraf N.olfactorius
(N.I) dan diteruskan ke otak.

ORGANUM GUSTATOR IUM (GUSTUS)


Organum gustatorium adalah indra pencecap, terdapat di lidah(linguae). Terdiri
dari papilla circum valata, papilla fungiformis dan papila filiformis.

INTEGUMENTUM COMMUNE
Cutis (Kulit), lapisan :
-Epidermis
-Dermis (corium)
-Pelengkap kulit :
- Pili
- Unguis (kuku)

Mamma
Papilla Mammaria
Corpus mammae
Areola mammae

KASUS
Seorang laki-laki 27 th mengalami trauma kepala akibat kecelakaan. Akibatnya
bisa terjadi hematoma.
- sebutkan jenis hematoma berdasar tempat yang bisa terjadi pada trauma
kepala !
- apa akibatnya ?

Seorang wanita 65 th dengan pembesaran glandula thyroidea.


- di mana letak glandula thyroidea ?
- bagaimana cara pemeriksaannya ?

Created by Lab. ANATOMI 18


PRAKTIKUM KE- 3
SYSTEMA MUSCULI, VASKULARISASI DAN NERVOSUM PERIPHERICUM

A. SYSTEMA MUSCULI
Otot merupakan alat yang memungkinkan tubuh untuk dapat bergerak.
Jika sel otot mendapat rangsangan , maka sitoplasma sel otot yang berupa
benang-benang halus (miofibril) akan memendek (kontraksi).
Secara umum otot ada 3 golongan yaitu otot polos, otot jantung dan otot
seran lintang. Otot seran lintang pada umumnya melekat pada tulang (otot
rangka) dan bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan tulang.
Dalam praktikum ini akan dipelajari otot rangka.
Bagian –bagian otot rangka :
- caput (kepala otot)
- venter (perut otot)
- tendo (ujung otot yang melekat pada tulang)
Tiap otot dibungkus oleh fascia yang berupa jaringan ikat .

Klasifikasi Otot :
Otot diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan bentuknya:
- musculus fusiformis
- musculus quadratus
- musculus sphincter
2. Berdasarkan jumlah caput :
- 2 caput : contoh m.biceps brachii
- 3 caput : contoh m. triceps brachii
3. Berdasarkan fungsinya :
- otot fleksor
- otot ekstensor
- otot adductor
- otot pronator
- otot supinator

4. Menurut tempatnya :
- MUSCULI CAPITIS
- Musculi bulbi
- Musculi facialis
- Musculi masticatorii
- Musculi linguae

- MUSCULI COLLI (CERVICIS)


- Platysma
- Musculi sternomastoideus
- Musculi suprahyoidei
- Musculi infrahyoidei
- Fascia cervicalis

- MUSCULI DORSI
- M. trapezius

Created by Lab. ANATOMI 19


- M. latissimus dorsi
-
- MUSCULI THORACIS
- M. pectoralis major
- M. pectoralis minor
- Mm.intercostales externi
- Mm.intercostales interni

- MUSCULI ABDOMINIS
- M. rectus abdominis
- M. obliquus externus abdominis
- Ligamentum inguinale (arcus inguinalis)
- M. obliquus internus abdominis
- M. transversus abdominis

- MUSCULI PELVIS
- Pelvis mayor :
- m. psoas mayor
- m. psoas minor
- m. iliacus
- Pelvis minor :
- Diaphragma pelvicum (otot yang membentuk dasar panggul):
M. levator ani , ada 3 bagian :
m.pubococcygeus
m. iliococcygeus
m. ischicoccygeus
Antara kedua m.pubococcygeus terdapat celah diaphragma
urogenitale yang pada wanita ditembus oleh urethrae dan vaginae
- Perineum (bagian permukaan dari exitus pelvis), dibagi 2 regio :
- Regio analis
M. sphincterani externus
- Regio urogenitale :
M. bulbocavernosus
M. ischiocavernosus
M. transversus perinei

MUSCULI MEMBRI SUPERIOR, dibagi beberapa kelompok berdasarkan


fungsi :
- M. deltoideus
- Otot fleksor lengan atas
- M. biceps brachii
- M. tricep brachii
- M. coraco brachialis
- Otot ekstensor lengan atas :
- M. triceps brachialis
- Otot fleksor lengan bawah
- Otot ekstensor lengan bawah
- Otot thenar
- Otot hipothenar

MUSCULI MEMBRI INFERIOR

Created by Lab. ANATOMI 20


- Otot di regio glutealis :
- M. gluteus maximus
- M. gluteus medius
- M. guteus minimus

- Otot di regio femoralis:


- Otot ekstensor di regio femoralis : m. quadriceps femoris
- Otot fleksor di regio femoralis : m. biceps femoris
- Otot adduktor di regio femoralis : m. adductor longus

- Otot di regio cruris :


- Otot ekstensor
- Otot fleksor
- M. triceps surae , tendonya menjadi satu disebut tendo achilles/ tendo
calcanei

RUANG – RUANG ANATOMIK YANG PENTING :


- Fossa axillaris, dilalui oleh :
- a & v. axillaris
- cabang plexus brachialis
- Fossa cubiti, dilalui oleh :
- A. radialis
- N. medianus
- V. mediana cubiti , tempat pengambilan darah vena
- Fossa poplitea, dilalui oleh :
- A & v poplitea
- Cabang n. ischiadicus

B. SYSTEMA VASCULARE

SISTEM ARTERIAL :

CABANG – CABANG ARCUS AORTAE :


1. Truncus brachiocephalicus / a. anonyma , cabangnya :
a. Arteria carotis communis dextra
b. Arteria subclavia dextra
2. Arteria carotis communis sinistra
3. Arteria subclavia sinistra

Arteria carotis communis, cabangnya :


a. A. carotis externa:
- Arteria temporalis superficialis
b. A. carotis interna :
-Arteriae cerebrales
Arteria subclavia , cabangnya :
a. A. vertebralis
b. Arteria yang menuju ke membrum superior

Created by Lab. ANATOMI 21


ARTERIAE MEMBRI SUPERIORIS :
Arteria axillaris
Arteria brachialis
Arteria radialis
Arteria ulnaris

CABANG – CABANG PARS DESCENDENS AORTAE


AA. Intercostales posteriores

CABANG – CABANG PARS ABDOMINALIS AORTAE


Truncus coeliacus
Arteria mesenterica superior
Arteria mesenterica inferior
Arteria suprarenalis media
Arteria renalis
Arteria testicularis
Arteria ovarica
Arteria iliaca communis, cabangnya :
- A. iliaca externa, cabang – cabangnya menuju ke membrum inferior
- A. iliaca interna, cabang – cabangnya menuju ke pelvis

ARTERIAE MEMBRI INFERIORIS


Arteria femoralis
Arteria poplitea
Arteria tibialis anterior
Arteria dorsales pedis
Arteria tibialis posterior
Arteria fibularis

SISTEM VENAE

Vena yang menuju ke jantung :

- Venae cordis (darah dari myocardium)


- V. cava superior ( darah dari tubuh atas , kepala dan leher)
- V. cava inferiorr (darah dari tubuh bawah dan membrum inferior)
- V. pulmonalis (darah dari pulmo, berisi darah kaya oksigen)

VENA CAVA SUPERIOR, mendapat darah dari :


Vena brachiocephalica ( dextra/ sinester)
Vena jugularis interna
Vena cerebri
Vena azygos
Vena membri superioris :
Vena axillaris
Venae superficiales membri superior :
- V. cephalica
- V. basilica
- V. mediana cubiti, vena yang digunakan untuk tempat pengambilan
darah vena di membrum superior.

Created by Lab. ANATOMI 22


Vena profundae membri superior
- Vv. brachiales
- Vv. ulnaris
- Vv. radialis

VENA CAVA INFERIOR, mendapat darah dari :


Venae hepaticae
Venae renalis
Vena porta hepatis
Vena mesenterica superior
Vena splenica
Vena illiaca communis
Vena illiaca interna
Venae membri inferioris :
Venae superficiales membri inferioris :
V. saphena magna
V. saphena parva
Vena profundae membri inferioris
Vena femoralis
Vena poplitea
Vv.tibiales anteriores
VV. tibialis posteriores

SYSTEMA LYMPHATICUM
Vasa lymphatica
Trunci lymphatici
Ductus lymphatici
Ductus thoracicus

NODI REGIONALES
Caput et collum
occipitales
cervicales anteriores
superficiales (jugulares anteriores)
profundi
cervicales laterales
superficiales
profundi superiores
profundi inferiores
Membrum superius
Plexus lymphaticus axillares
Thorax
Nodi lymphatica paramammarii
Abdomen
Nodi lymphatici parietales
lumbales (lumbares) sinistri
lumbales (lumbares) intermedii
lumbales (lumbares) dextri
Nodi lymphatici viscerales
Pelvis
Nodi lymphatici parietales

Created by Lab. ANATOMI 23


iliaci communes
Nodi lymphatici
inguinales
superficiales
profundi
popliteales
Spleen (Lien)
Hilum splenicum

C. SYSTEMA NERVOSUM PERIPHERICUM


Systema Nervosum (sistem saraf) berfungsi untuk mengorganisasi dan
mengkordinasi kegiatan tubuh. Pembagian susunan saraf adalah sebagai
berikut :
1. Saraf pusat ( Systema Nervosum Centrale ):
a. Otak (encephalon)
b. Medulla spinalis

2. Saraf tepi (Systema Nervosum Periphericum) :


a. Saraf somatik :
- saraf cranialis (Nervi cranialis)
- saraf spinalis (Nervi spinalis)
b. Saraf otonom :
- Simpatis
- Parasimpatis
Dalam praktikum ini akan dipelajari Nervi spinalis, yang lain dipelajari dalam
praktikum berikutnya.

NERVI SPINALES
Nervi cervicales
Plexus brachialis
Nervus medianus
Nervus ulnaris
Nervus radialis

Nervi thoracici
Rami Posteriores
Rami anteriores (Nervi intercostales)

Nervi lumbales
Nervi sacrales et Nervus coccygeus
Plexus lumbalis
Plexus sacralis
Nervus pudendus
Nervus ischiadicus (sciaticus)
Nervus tibialis

KASUS
Seorang bayi baru lahir, laki-laki dengan BBL 3,7 kg , ketika lahir mengalami
trauma karena tarikan pada bahunya.

Created by Lab. ANATOMI 24


- nervus apa yang terletak di daerah leher ? menginervasi apa ?
- apa yang kemungkinan bisa terjadi ?
- apa akibatnya ?
- mengapa ?

Created by Lab. ANATOMI 25


PRAKTIKUM KE- 4
SYSTEMA CARDIORESPIRASI

A. COR
Jantung (cor) berbentuk seperti jantung pisang, bagian kranial tumpul (basis
cordis) dan bagian bawah runcing (apex cordis). Bila jantung berdenyut , apex
cordis akan memukul dinding dada. Pukulan ini disebut ictus cordis yang pada
orang normal bisa teraba di spatium intercostale V, 2 cm di lateral linea
medioclaviculare kiri.

Bangunan – bangunan di jantung :


1. Atrium dextrum:
- auricula dextra
- septum interatriale, terdapat fossa ovalis
- v. cava superior
- v. cava inferior
2. Ventriculus dextrum :
- valva atrioventricularis dextrum (valvula tricuspidalis)
- musculi papillares
- chordaetendineae
- valva trunci pulmonalis
- septum interventricularee
3. Atrium sinistrum :
- a. pulmonalis (4)
- auricula sinistra
4. Ventriculus dextrum
- valva atrioventricularis sinistrum (valvula bicuspidalis)
- musculi papillares
- chordaetendineae
- valva aortae, terdapat pangkal a. coronaria cordis dextra dan a.
coronaria cordis sinistra.
- septum interventriculare
5. Lapisan dinding jantung (dari dalam ke luar) :
- endocardium
- myocardium
- pericardium
6. Arteri besar yang keluar dari jantung :
- Aorta, ada 3 bagian :
- pars ascendens aortae
- arcus aortae,
- pars descendens aortae
- Truncus pulmonalis, bercabang 2 :
- arteria pulmonalis dextra
- arteria pulmonalis sinistra , dengan arcus aortae dihubungkan oleh
ductus arterisus
7. Vena yang masuk ke jantung :
- V. cava superior
- V. cava inferior
- V. pulmonalis
- V. cordis

Created by Lab. ANATOMI 26


B. APPARATUS RESPIRATORIUS
(Systema Respiratorium)

Systema respiratorium terdiri atas : nasus, pharynx, larynx, trachea, bronchus


dan pulmones.

NASUS
1. Nasus externus
Bangunan pada nasus externus permukaan luar : apex nasi, ala nasi.
Nasus externus tersusun atas os nasi dan cartilago nasi.
2. Cavitas nasi
Cavitas nasi terletak dari nares sampai choana, terbagi menjadi 2 bagian
kanan dan kiri oleh septum nasi.
Dalam cavitas nasi terdapat alur dan lekukan secara berturutan dari atas ke
bawah :
- meatus nasi suprema, terdapat muara sinus sphenoidalis
- concha nasalis superior
- meatus nasi superior, terdapat muara sinus ethmoidalis
- concha nasalis media
- meatus nasi media, tempat muara sinus maxillaris, sinus frontalis dan sinus
ethmoidalis
- concha nasalis inferior
- meatus nasi inferior, merupakan tempat muara ductus nasolacrimalis.
Organ olfactoria (alat penghidu) terdapat pada mukosa cavitas nasi bagian
atap dan lateral, rangsangannya diteruskan melalui N. I (n. olfactorius).

Sinus Paranasalis adalah ruangan yang terdapat di dalam tulang di sekitar


nasus, terdiri atas :
sinus maxillaris,
sinus sphenoidalis,
sinus ethmoidalis,
sinus frontalis.

PHARYNX
Pharynx merupakan ruangan yang terdapat di sebelah posterior cavitas nasi
dan cavum oris, terbagi atas :
1. nasopharynx
- terletak di sebelah posterior cavitas nasi
- pada dinding lateralnya terdapat ostium tuba auditiva (muara tuba eustachius)
- pada dinding posteriornya terdapat tonsila pharyngea
2. oropharynx
- terletak di sebelah posterior cavum oris
3. laryngopharynx
- terletak di sebelah posterior larynx, dan berhubungan dengan oesdophagus
- bukan sebagai saluran respirasi

LARYNX
Larynx tersusun atas :

Created by Lab. ANATOMI 27


- cartilago thyroidea
- cartilago cricoidea
- cartilago arytenoidea
Bangunan di dalam larynx :
- epiglotis
- musculi laryngis
- plica aryepiglotica
- cavitas laryngis, terdapat :
2 buah plica vestibuli yang membentuk rima vestibuli,
2 buah plica vocalis, yang membentuk rima glotidis (menghasilkan suara)

TRACHEA
- merupakan suatu saluran terbuka yang terletak diantara larynx (setinggi
cartilago cricoiudea) sampai bifurcatio trachea (setinggi angulus sterni), dengan
panjang 10 cm dan diameter 2,5 cm
- tersusun atas 16-20 cartilago berbentuk tapal kuda yang terbuka di bagian
posterior.

BRONCHI
- merupakan saluran yang terletak setelah bifurcatio trachea (percabangan
trachea menjadi bronchus primarius dexter dan sinister) sampai pulmo
- perbedaan bronchus dexter dan sinister :

Jenis perbedaan Bronchus dexter Bronchus sinister


- panjang - pendek - panjang
- diameter - lebih besar - lebih kecil
- arah - lebih vertikal - lebih mendatar

Percabangan bronchi (respiratory tree):


- bronchus primarius
- bronchus secundus
- bronchus tertius
- bronchiolus
- bronchiolus terminalis
- alveolus pulmonalis

PULMONES
- terdapat 2 buah, yaitu pulmo dexter dan sinister
- masing-masing pulmo terdapat :
apex pulmonis (pulmonalis)
basis pulmonis (pulmonalis)
facies costalis
facies mediastinalis
margo anterior
margo posterior
margo inferior
hilus pulmonalis,
terdapat pada facies mediastinalis
merupakan tempat masuk dan keluarnya bronchi, vasa darah,
vasa lymphatica dan nervi dari dan ke pulmo

Created by Lab. ANATOMI 28


Pulmo dexter terdiri atas 3 lobus, yaitu :
1. lobus superior
- dipisahkan dari lobus medius oleh fissura horizontalis
2. lobus medius
- dipisahkan dari lobus inferior oleh fissura obliqua
3. lobus inferior
Pulmo sinister terdiri atas 2 lobus, yaitu :
1. lobus superior
- dipisahkan dari lobus inferior oleh fissura obliqua
2. lobus inferior
Masing-masing lobus terdiri atas beberapa segmen yang mempunyai
vaskularisasi dan tractus respiratorii.
Vaskularisasi : a.v. pulmonalis, untuk proses respirasi
a.v. bronchialis, untuk nutrisi pulmo
Inervasi : n. vagus (parasimpatis) dan truncus simpaticus (simpatis)

CAVITAS THORACIS
Di dalam cavitas thoracis (rongga thorax) terdapat pulmones, pleura
(pembungkus pulmo) dan mediastinum.
Pleura terdiri atas 2 lapisan, yaitu :
1. pleura parietalis, melekat pada facies interna cavitas thoracis
2. pleura visceralis, melekat pada pulmo
Cavum pleura merupakan ruangan yang terdapat di antara kedua pleura.
Mediastinum, merupakan organ-organ yang terletak di antara pulmo dexter dan
sinister, yang terbagi menjadi 2 bagian oleh bidang angulus sterni menjadi :
1. mediastinum superior, berisi :
arcus aorta dan cabang-cabangnya
vena cava superior
trachea
ductus thoracicus
n. vagus
n. phrenicus
oesophagus
thymus
2. mediastinum inferior, terdiri atas :
bagian anterior : thymus dan jaringan lemak
bagian medial : cor, pericardium, vasa darah besar
bagian posterior : aorta descendens, oesophagus, ductus
thoracicus, n. vagus, n. phrenicus

KASUS
Seorang laki-laki, umur 48 th dengan infark myokard akut.
- apa keluhannya, gejalanya ?
- bangunan apa yang mengalami kelainan ?
- kelainan apa yang terjadi ?

Seorang anak perempuan umur 2 th, tersedak ketika makan kacang tanah,
kemudian batuk-batuk.
- mengapa tersedak selanjutnya diikuti dengan batuk ?
- kacang tanahnya masuk ke mana saja ?

Created by Lab. ANATOMI 29


- apa yang kemudian terjadi ? mengapa demikian ?

Created by Lab. ANATOMI 30


PRAKTIKUM KE - 5
APPARATUS DIGESTORIUS
(Systema Alimentarium)

Apparatus digestorius terdiri atas : cavitas oris dan isinya, pharyunx,


oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crassum, rectum dan canalis
analis.

CAVITAS ORIS
- cavitas oris (rongga mulut), terdiri atas :
- vestibulum oris
- cavitas oris propia (terletak di antara dentes dan bucal)
- labia oris (bibir)
- palatum sebagai atap cavitas oris, terdiri atas :
- palatum durum, dibentuk oleh os mandibula dan os palatinum
- palatum molle, terdiri atas jaringan muskuler dan fibrosa
- dindingnya dilapisi oleh tunica mucosa oris
- lingua tersusun atas musculi linguae dan terbagi menjadi :
- apex linguae
- corpus linguae
- radix linguae
- dorsum linguae, padanya terdapat :
- sulcus terminalis, yang bagian tengahnya terdapat foramen caecum.
- organon gustatorium terdiri atas papillae filiformes, papillae fungiformes
dan papillae vallatae
- gingivae, melapisi bagian mandibula yang ditempati dentes
- dentes (gigi), terbagi menjadi bagian corona dan radix dentis
- glandulae oris (kelenjar saliva) terdiri atas :
glandulae salivares majores :
- glandula parotidea, ductus parotidea-nya bermuara pada cavitas oris
propia di depan gigi molar 2 atas.
- glandula sublingualis, terletak di dasar cavitas oris, tertutup corpus
lingua, bermuara pada dasar cavitas oris,
- glandula submandibularis, terletak di sebelah medial corpus mandibula
glandulae salivares minores
- makanan keluar dari cavitas oris melalui lubang ostium faucium (fauces), yang
dibentuk oleh palatum molle, uvula, tonsilla palatina dan dorsum lingua

OESOPHAGUS
- merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari larynx sampai
gaster dan menembus diafragma melalui hiatus oesophagus setinggi VT-10.
- oesophagus mengalami 3 penyempitan, yaitu :
1. angustia superior, pada pangkalnya di leher
2. angustia medialis, di tempat persilangannya dengan bronchus primarius
sinister
3. angustia inferior, di tempat oesophagus menembus diafragma

GASTER (VENTRICULUS)
- gaster yang kosong berbentuk huruf J, terletak intraperitoneal, pada kuadran
kiri atas abdomen

Created by Lab. ANATOMI 31


- bagian-bagian gaster :
pars cardiaca ventriculi : fundus
corpus ventriculi : curvatura ventriculi major, curvatura ventriculi minor
pars pylorica ventriculi : canalis pyloricus, pylorus
- pada curvatura ventriculi major melekat omentum majus, dan pada curvatura
ventriculi minor melekat omentum minus
- vaskularisasinya oleh a. gastrica dan v. porta
- inervasi : n. vagus

INTESTINUM TENUE
1. DUODENUM
- berbentuk huruf U dengan cekungnya menghadap ke superior dan sinister
dengan panjang sekitar 24 cm, dan terletak retroperitoneal
- pada dinding posteromedialnya terdapat papilla duodeni major yang
merupakan muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus

2. JEJENUM DAN ILEUM


- kedua intestinum tenue ini panjangnya 6-7 m, dengan batas tidak tegas,
karena cirinya berubah secara berangsur-angsur, 2/5 bagian proksimalnya
sebagai jejenum dan 3/5 bagian distalnya sebagai ileum
- jejenum, biasanya dalam keadaan kosong, dindingnya lebih tebal, lebih
vaskuler, sebagian besar terletak di regio umbilicalis
- ileum, dindingnya lebih tipis dan vaskularisasinya sedikit, terletak di regio
hypogastrica dengan bagian distalnya di pelvis.
- vaskularisasinya oleh a. mesenterica superior dan v. porta
- inervasinya : n. vagus

INTESTINUM CRASSUM
- panjang seluruhnya sampai 1,5 m, dengan bangunan khas : taenia coli,
haustrae dan appendices epiploicae
1. Cecum (caecum)
- yaitu kantong buntu yang bersambung dengan colon ascendens, yang terletak
pada fossa iliaca dextra
- pada dinding posteromedialnya terdapat valva ileocecalis (muara ileum)
- di sebelah inferior valva ileocecalis terdapat muara appendix vermiformis

2. Appendix vermiformis
- merupakan pipa buntu denngan panjang 3-10 cm, yang bentuknya seperti
cacing
- mesoappendix menggantung appendix vermiformis ke mesenterium ileum

3. Colon Ascendens
- panjangnya 12-20 cm, dari cecum ke flexura coli dextra pada kuadran kanan
atas
- letaknya retroperitoneal pada sulcus paravertebralis dextra

4. Colon Transversum
- panjangnya 40-50 cm dari flexura coli dextra sampai flexura coli sinistra pada
kuadran kiri atas

Created by Lab. ANATOMI 32


- paling besar dan paling mobile
- bagian posteriornya digantung oleh mesocolon transversum

5. Colon Descendens
- dari flexura coli sinistra sampai colon sigmoideum pada fossa iliaca sinistra

6. Colon Sigmoideum
- biasanya berbentuk huruf S, namun juga tergantung pada jumlah isinya
(feces), dengan panjang 15-50 cm
- dari colon descendens sampai ke rectum
- penggantungnya mesocolon sigmoideum

7. Rectum dan Canalis Analis


- mulai dari batas colon sigloideum, dengan panjang 12 cm
- bagian yang melebar sebagai ampulla recti
- canalis analis merupakan bagian terakhir tractus digestivus yang berakhir
sebagai anus pada perineum.
- pada dindingnya terdapat m. sphincter ani internus dan m. sphincter ani
externus.

GLANDULA DIGESTORIA
1. Hepar
- terletak pada regio hypochondriaca dextra dan epigastrium atau pada kuadran
kanan atas abdomen,
- memproduksi cairan empedu, yang dialirkan melalui ductus hepaticus dexter
dan sinister  ductus hepaticus communis  ductus choledochus (ductus
biliferus communis)  bermuara pada papilla duodeni major (pada
duodenum),
kalau sphincter-nya tertutup cairan empedu kembali lagi dan disimpan pada
vesica fellea  ductus cysticus  ductus choledochus  bermuara pada
papilla duodeni major
- hepar terdiri atas 2 lobus, yaitu :
1. lobus dextra hepatis, terdiri atas lobus quadratus, lobus caudatus
- kedua lobi tersebut dipisahkan oleh daerah yang disebut porta hepatis,
2. lobus sinister hepatis
- bangunan-bangunan pada permukaan hepar :
facies diafragmatica
margo inferior
facies visceralis
vena cava inferior
vena portae, berasal dari v. mesenterica superior dan v. lienalis
a. hepatica propia, cabang a. hepatica communis
ductus hepaticus
ductus cysticus
ductus choledochus
Penggantung hepar :
- ligamentum falciforme hepatis
- ligamentum teres hepatis

VESICAE FELLEA

Created by Lab. ANATOMI 33


- merupakan kantong berbentuk buah pir, yang terletak di sepanjang tepi kanan
lobus quadratus
- berfungsi memekatkan empedu, dengan daya tampung 30-60 ml

2. Pancreas
- merupakan glandula eksokrin yang mengekskresi cairan pancreas ke
duodenum (pada papilla duodeni major) melalui ductus pancreaticus, dan
glandula endokrin yang mengsekresi glukagon dan insulin ke dalam darah.
- terdiri atas bagian caput, corpus dan cauda pancreatis
- bagian ujung cauda pancreatis berhubungan dengan hilum lienalis

KASUS
Seorang gadis 17 th mengalami appendisitis.
- di mana letak appendix ?
- bagaimana cara pemeriksaannya ?

Seorang wanita 50 th mengalami sakit batu empedu.


- di mana letak vesicae fellea dan hepar ?
- cairan empedu diproduksi di mana ?
- bagaimana aliran cairan empedu ?

Created by Lab. ANATOMI 34


PRAKTIKUM KE – 6
SYSTEMA UROGENITAL

A. SYSTEMA URINARIA
Systema urinaria terdiri atas : ren, ureter, vesicae urinaria dan urethra

REN
- terletak retroperitoneal pada bgian superior sulcus paravertebralis
- bentuknya seperti kacang buncis, dengan ukuran 10x5x2,5 cm
- pada ren terdapat hilum renalis, sebagai masuknya a.v. renalis dan pelvis
renalis
- pada potongan koronal ren tampak : cortex, medulla, pyramis renalis,
columna renalis, papilla renalis, calyces renalis minor, calyces renalis major,
pelvis renalis.
- Vaskularisasi : a.v. renalis

URETER
- saluran muskuler dengan panjang 25 cm, dari pelvis renalis sampai vesica
urinaria
- berjalan ke bawah di sepanjang m. psoas dan pada dinding lateral pelvis

VESICAE URINARIA
- sebagai kantong berbentuk piramid dengan 3 sisi, yang terletak di sebelah
kranial prostata
- vesicae urinaria yang penuh dapat teraba dari luar di superior symphisis
pubis.
- bagian-bagian vesicae urinaria : apex vesicae, fundus vesicae dan corpus
vesicae
- bangunan pada facies interna vesicae urinaria : ostium ureteris (muara
ureter pada sudut kanan dan kiri basis vesicae), ostium urethra internum,
trigonum vesicae
- peritoneum menutupi bagian superior vesicae urinaria, selanjutnya
membentuk excavatio rectovesicalis (cekungan antara rectum dan vesicae
urinaria) pada laki-laki dan excavatio vesicouterina (cekungan antara
vesicae urinaria dan uterus) pada wanita.

URETHRA
Pada wanita :
- panjangnya hanya 3-4 cm, dari ostium urethra internum pada vesicae
urinaria sampai ostium urethra externum pada pubis.

Pada laki-laki :
- terbagi menjadi 3 bagian :
1. pars prostatica urethrae
- pada waktu urethrae menembus glandula prostata
- mulai dari ostium urethrae internum pada vesicae urinaria
- pada facies internanya terdapat colliculus seminalis (muara ductus
ejaculatorius), sinus prostaticus (muara glandula prostata)
2. pars membranacea urethrae

Created by Lab. ANATOMI 35


- sewaktu urethrae menembus trigonum urogenitale
3. pars spongiosa urethrae
- sewaktu urethrae melalui corpus cavernosum urethrae (corpus
spongiosum penis), sampai muara urethrae pada ostium urethrae
externum

B. ORGANA GENITALIA MASCULINA

Organa genitalia masculina terdiri atas :


1. Organa genitalia masculina externa : scrotum, penis
2. Organa genitalia masculina interna : testis, epididymidis, ductus deferens,
ductus ejaculatorius, urethrae, vesicula seminalis (glandula seminalis),
glandula prostata

SCROTUM
- berbentuk kantong yang berisi testis, epididymidis, funiculus spermaticus
dan selubungnya

PENIS
- terdiri atas :
1. pars fixa = radix penis, melekat pada pelvis
2. pars libera, bagian yang menggantung bebas
- terdiri atas corpus penis dan glans penis
- corpus penis, terdiri atas :
a. 2 corpora cavernosa penis, di bagian tengahnya terdapat arteria
dan serabut saraf
b. 1 corpus cavernosum urethrae (corpus spongiosum penis), di
bagian tengahnya terdapat urethrae.
- glans penis : ostium urethrae eksternum, preputium, corona glandis,
frenulum preputii

TESTIS
- terdapat di dalam scrotum, sebagai bangunan berbentuk bulat panjang
- memproduksi sperma

EPIDIDYMIDIS
- merupakan bangunan yang menempel pada margo posterior testis
- berfungsi sebagai tempat penimbunan spermatozoa

DUCTUS DEFERENS
- merupakan saluran mulai dari cauda epididymidis sampai ductus ejaculatorius
- berjalan di dalam funiculus spermaticus
- bagian yang melebar di sebelah inferior vesicae urinaria : ampula ductus
deferentis

FUNICULUS SPERMATICUS
- berisi : ductus deferens, vasa darah, vasa lymphatica dan nervi yang menuju
dan meninggalkan testis

Created by Lab. ANATOMI 36


- mulai dari annulus inguinalis profundus - canalis inguinalis - annulus inguinalis
superficialis - sampai ke testis

DUCTUS EJACULATORIUS
- sebagai lanjutan dari ductus deferens setelah bersatu dengan ductus
excretorius vesicula seminalis
- bermuara pada colliculus seminalis pada urethrae pars prostatica

GLANDULA SEMINALIS
- terletak di sebelah lateral vesicae urinaria
- sebagai penghasil semen, yang bermuara ke dalam ductus deferens

PROSTATA
- merupakan bangunan berbentuk konus, terletak di sebelah inferior vesicae
urinaria, sehingga ditembus di bagian tengahnya oleh urethrae pars prostatica,
- menghasilkan getah alkalis, dengan ductus excretoriusnya bermuara ke dalam
sinus prostaticus

ALIRAN SPERMA
- testis  ductus deferens (di dalam funiculus spermaticus)  ductus
ejaculatorius  urethrae  ostium urethrae externum.

ORGANA GENITALIA FEMININA

Organa Genitalia Feminina Externa

1. Mons Pubis : peninggian membulat jaringan lemak didepan symphisis


pubis. Pada gadis dewasa ditumbuhi pubes ( rambut kemaluan ) yang
merupakan salah satu tanda kelamin sekunder.
2. Labium majus:
- Ada 2 kanan dan kiri, keduanya membatasi celah rima pudendi.
- Di depan dihubungkan oleh commisura labiorum anterior.
- Di belakang dihubungkan oleh commisura labiorum posterior.
- Mengandung akhiran ligamentum teres uteri , otot polos, saraf
dan lemak.
3. Labium minus :
- Ke dorsocaudal kedua labium minus dihubungkan oleh frenulum
labiorum minorum.
- Ke ventrocranial kedua labium minus berhubungan dan
membentuk preputium clitoridis dan frenulum clitoridis.
4. Vestibulum vaginae : yaitu ruangan yang sebelah lateral dibatasi oleh
labium minus, sebelah ventrocranial oleh frenulum clitoridis dan
dorsocaudal oleh frenulum labiorum pudendi. Disini terdapat lubang -
lubang :
- ostium urethrae externum
- ostium vaginae
- muara gld. vestibularis major , di kanan kiri ostium vaginae
- muara gld. vestibularis minor, diantara ostium urethrae externum
dan ostium vaginae.
- muara gld. paraurethralis, di kanan kiri ostium urethrae externum.

Created by Lab. ANATOMI 37


Dibagian bawah terdapat cekungan fossa vestibuli / fossa navicularis.
5. Clitoris, homolog dengan penis , mengandung jaringan erektil.
6. Bulbus vestibuli , jaringan erektil pada sisi ostium vagina dan ditutup
oleh m. bulbospongiosus. Homolog dengan bulbus penis pada pria.
7. Glandula vestibularis major ( Gld. Bartholini ), dibelakang bulbus
vestibuli.

Organa Genitalia Feminina Interna


1. Ovarium:
- Terdapat dalam fossa ovarica dengan aksis hampir vertikal.
- Terdiri dari 2 lapisan yaitu cortex dan medulla. Didalam medulla
inilah terdapat folliculi dan corpus luteum.
- Penggantung : ligamentum suspensorium ovarii (dari extremitas
tubaria ke kranial) , ligamentum ovarii proprium ( dari extremitas
uterina ke corpus uteri) dan mesovarium.

2. Tuba uterina / Tuba Fallopii / Salphynx


Dibagi menjadi 4 bagian :
a. Pars uterina tubae uterinae : dalam dinding uterus, berawal sebagai
ostium uterinum tubae.
b. Isthmus tubae uterinae : bagian tersempit.
c. Ampula tubae uterinae : bagian yang melebar, berdinding tipis.
Merupakan tempat fertilisasi sperma dan ovum.
d. Infundibulum : bangunan berbentuk corong, berakhir sebagai ostium
abdominale tubae uterinae yang disekitarnya terdapat fimbriae
tubae. Salah satu fimbriae melekat pada ovarium disebut dengan
fimbria ovarica.
Penggantung : mesosalpinx, bagian dari ligamentum latum mulai dari
perlekatan mesovarium sampai tepi bebasnya. Didalamnya terdapat
cabang vasa ovarica, cabang vasa uterina , paroophoron ( sisa bagian
distal ductus mesonephridicus ) dan epoophoron ( sisa tubulus
mesonephridicus ).

3. Uterus / Hystera
Berbentuk seperti buah jambu tetapi agak pipih dan terdiri dari bagian -
bagian :
a. Cervix uteri : bagian dalamnya terdapat canalis cervicis yang
berpangkal di ostium uteri interna dan berakhir sebagai ostium uteri
internum. Permukaan canalis cervicis terdapat lipatan seperti daun
palem sehingga disebut plica palmatae. Bagian distal cervix
menonjol kedalam vagina, bagian ini disebut portio vaginalis
sedangkan bagian cervix yang tidak menonjol dalam vagina disebut
portio supravaginalis.
b. Isthmus : bagian yang tersempit dan merupakan batas antara cervix
dan corpus uteri. Selama kehamilan bagian ini bisa melebar disebut
segmen bawah rahim.
c. Corpus uteri : puncaknya disebut fundus uteri. Didalamnya terdapat
cavum uteri yang disebelah proksimal berhubungan dengan ostium
uterinum tubae kanan dan kiri sedangkan disebelah distal
berhubungan dengan canalis cervicis melalui ostium uteri internum.
Padanya terdapat facies vesicalis ( diliputi oleh peritoneum dan

Created by Lab. ANATOMI 38


membentuk excavatio vesicouterina ) dan facies intestinalis ( diliputi
peritoneum dan membentuk excavatio rectouterina / cavum
douglassi ). Pemeriksaan tinggi fundus uteri biasa digunakan untuk
memperkirakan umur kehamilan.

Penggantung :
a. Ligamentum latum uteri, diantara 2 lembar ligamentum latum
terdapat tuba uterina, lig. teres uteri, a. uterina, plexus venosus,
plexus nervosus uterovaginalis, lig. ovarii proprium dan ureter.
b. Mesometrium, bagian lig. latum di kaudal mesosalpinx dan
mesovarium.
c. Ligamentum cardinale, diantara 2 lembar ligamentum latum.
d. Ligamentum uterosacrale
e. Ligamentum teres uteri / lig. rotundum, berawal dari sudut antara
uterus dan tubae, masuk ke lig. latum menuju ke canalis inginalis dan
berakhir di labium majus.

Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :


a. Endometrium, mempunyai 2 bagian yaitu stratum fungsionale yang
mengalami perubahan sesuai dengan siklus menstruasi dan stratum
basale.
b. Myometrium
c. Perimetrium , merupakan peritoneum yang menutupi uterus. Ke
lateral melanjutkan diri ke dalam ligamentum latum.

4. Vagina
Bangunan berupa tabung yang membentuk sudut 60 dengan bidang
horisontal.Di sebelah proksimal berhubungan dengan ostium uteri
internum sedang disebelah distal berakhir sebagai ostium vaginae.
Bangunan - bangunan :
a. Ostium vaginae, ditepinya ditutupi oleh hymen.
b. Hymen. Berdasarkan bentuknya ada beberapa jenis yaitu :
Hymen bisa robek karena coitus sehingga hanya tinggal sisanya
disebut caruncula hymenalis.
c. Rugae vaginae, yaitu lipatan -lipatan didinding vagina.
d. Fornix vaginae, yaitu vagina yang mengelilingi portio vaginalis
cervicis. Dapat dibedakan fornix anterior, fornix posterior dan fornix
lateralis.
Dinding vagina terdiri dari 3 lapis yaitu :
a. Tunica mucosa, terdapat rugae vaginalis dan collumna rugarum
anterior dan collumna rugarum posterior.
b. Tunica muscularis, mengandung otot seran lintang dari m.
pubococygeus yang merupakan sphincter dari vagina.
c. Tunica fibrosa.

KASUS :
SISTEM GENITOURINARIA MASKULINA
Seorang laki-laki 35 th menderita ureterolithiasis.
- apa yang mengalami kelainan ? apa kelainannya ?

Created by Lab. ANATOMI 39


- di mana letak ren, ureter, vesicae urinaria dan urethrae ?
- di mana urin diproduksi ? ke mana arah alirannya ?

Seorang anak laki-laki 8 th, akan menjalani sirkumsisi.


- bangunan apa yang dipotong/diambil ?

Seorang laki-laki 30 th mengalami hernia inguinalis.


- apa yang dimaksud hernia ?
- sebutkan jenis hernia ?

SISTEM GENITALIA FEMININA


Seorang primigravida 24 th akan melahirkan dan harus dilakukan episiotomi
mediolateral.
- sebutkan jenis episiotomi lainnya !
- struktur apa saja yang akan dipotong pada waktu episiotomi tersebut ?
- jika terjadi robekan daerah perineum pada waktu melahirkan, bangunan apa
yang bisa robek ?

Created by Lab. ANATOMI 40


DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1994, Buku Panduan Program Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran


UMY, Yogyakarta.

Busono, 1990, Nomina Anatomica, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas


Gadjah Mada, Yogyakarta.

Kanagasuntheran,R., Krisnamurti,A., Sikanandasingham,P., 1980, A New


Approach to Dissection od The Human Body, 2nd Edition, JBW Printers
and Binders Pte. Ltd., Singapore
.
Moore, K.L., 1990, Clinically Oriented Anatomy, 3nd Edition, Williams and
Wilkins, Baltimore, London.

Suwasono,R., _______, Osteologi, Dewan Mahasiswa Fakultas Kedokteran


UGM, Yogyakarta

Trangono,U., 111989, Anatomi Umum, Edisi ke-1, Laboratorium Anatomi


Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.

Tranggono, U., 1989, Petunjuk Pelaksanaan Demonstrasi Osteologi,


Laboratorium Anatomi UGM, Yogyakarta.

Williams,PL., etc, 1989, Gray’s Anatomy, 27th Edition, Churchill Livingstone,


London.

Created by Lab. ANATOMI 41


Created by Lab. ANATOMI 42
Buku Petunjuk Praktikum BUKU

ANATOMI
Tim Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta

EDITOR
Supardi, S. Kep. Ns

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Klaten
2012
Created by Lab. ANATOMI 43

Anda mungkin juga menyukai