Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM I

PENGENALAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

OLEH :

BATCH :A

KELAS/KELOMPOK : F1/1

NAMA (NIM) :
1. Nur Hidayati Nanda (F202101001) 5. Sitti Chajar (F202101005)
2. Baiq Mulyanti Irma Pratiwi (F202101002) 6. Anis Apriyaningsi(F202101003)
3. Titi Jubaedah Kumalasari (F202101006) 7. Gina Sonya (F202101004)
4. Waode Rachmi Jheniarti (F202101007)

KOORDINATOR LAB : Bay Athur Ridwan, S.Farm.,M.Farm.,Sci.,Apt


ASISTEN DOSEN : JAMAL SARIPA, S.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2021
1. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui pengukuran dimensi tubuh.
2. Tinjauan Pustaka
Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara
literatur diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Antomi adalah suatu
ilmu yang mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur
tubuh manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya.
Contoh: mempelajari organ jantung dan posisinya dalam  tubuh. Kata
physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya.
Contoh: seseorang yang ingin mempelajari fisiologi tentang bagaimana
jantung bisa memompa darah. Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan
erat satu dengan yang lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal,
sehingga muncul suatu konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari
struktur yang spesifik” (Martini:2001)
Istilah yang digunakan dalam anatomi. Banyak bagian tubuh yang
terletak simetris .Misalnya anggota gerak mata dan telinga paru-paru dan
ginjal. Limpa terletak di sebelah kanan ,pankreas terletak sebagian di kiri dan
sebagian di kanan Ini disebut dengan posisi anatomi.Maka letak berbagai
bagian tubuh dilukiskan dengan memperbandingkannya dengan pada garis-
garis dan bidang-bidang khayal(imajiner).Misalnya bidang medial melalui
sumbu tengah tubuh .Sesuatu struktur yang letaknya lebih dekat dengan pada
bidang median tubuh daripada struktur lain.Misalnya otot pangkal paha
adalah media terhadap kelompok lainnya yang berada di sebelah luar yang
disebut aspek lateral maka sisi dalam paha disebut aspek medial (Pearce:
2006).
posisi tubuh berdiri dari : posisi anatomi ( berdiri ), pada posisi ini
tubuh lurus dalam posisi berdiri dengan mata juga memandanng lurus.
Telapak tangan menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan.
Telapak kaki juga menunjuk kedepan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi
anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan
dengan asumsi berada pada posisi anatomi. Posisi supine ( terlentang ), pada
posisi ini tubuh berbaring dengan posisi anatomi dengan berbeda hanya
berada dibidang horizontal daripada bidang vertikal. Posisi prone
( tengkurap ), pada posisi ini, punggung menghadap ke atas. Tubuh terletak
pada bidang horizontal dengan wajah menghadap ke bawah. Posisi litotomi,
pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha diangkat vertikal dan betis
lurus horizontal. Tangan biasanya dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat
dalam posisina untuk mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah
posisi pada banyak prosedur kebidanan. Bidang tubuh terdiri dari : bidang
frontal/koronal : bidang vertikal yang tegak lurus dengan bidang median.
Bidang ini terbentuk dari garis yang menghubungkan satu telinga ke telinga
ang lain dari atas kepala dan kemudian membagi seluruh tubuh disepanjang
garis itu. Bidang membagi tubuh menjadi bagian ang sama kanan dan kiri.
Bidang sagital/paramedian: bidang yang sejajar dengan bidang median, tetapi
membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri yang tidak sama. Bidang
transversal : bidang horizontal tubuh, tegak lurus dengan bidang frontal dan
median, bidang oblique : bidang selain yang dijelaskan diatas Istilah interna
dan externa digunakan untuk melukiskan jarak relative sebuah organ atau
struktur terhadap pusat sebuah rongga. Iga-iga misalnya mempunyai
permukaan interna yaitu yang menghadap ke dalam rongga dada dan
permukaan eksterna ke sebelah luar. Istilah superficial (di permukaan) dan
profunda (dalam) digunakan untuk menunjukkan jarak relative dari permukaan
tubuh. Dan istilah superior dan inferior menunjukkan letak relatif tinggi atau
rendah, khususnya dalam perbandingan dengan badan, seperti permukaan
superior dan inferior dari klavikula (tulang selangka). Istilah anterior dan
posterior merupakan sinonim dari ventral dan dorsal. Istilah-istilah ini hanya
digunakan untuk orang dalam keadaan berdiri tegak atau posisi anatomi
supaya dapat mengenali daerah tubuh secara tepat, kita menggunakan istilah
anatomi yang didefinisikan secara jelas. Istilah-istilah ini merujuk pada tubuh
dalam posisi anatomi – berdiri tegak, emghadap ke depan, lengan ke bawah,
telapak tangan menghadap ke depan. Dalam posisi ini, istilah-istilah berikut
digunakan(Pearce, 2002).

3. Alat
Alat yang digunakan:
a. Alat peraga
b. Alat tulis
c. Meteran (cm)
4. Bahan
Bahan yang digunakan:
a. Probandus

5. Prosedur Kerja
pengukuran dimensi tubuh

Start

Disiapkan alat ukur dan probandus

Dilakukan pengukuran pada dimensi tubuh sesuai


tabel yang ada pada lembar pengamatan kemudian
catat hasil pengukurannya.

6. Hasil Pengamatan
A. Data Pengamatan Kelompok
Nama : Nurhidayati Nanda
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
B. Tabel Pengamatan

No
Dimensi Tubuh yang Diukur Hasil Pengamatan
.
1. Tinggi badan (Tb) 155 cm
2. Tinggi duduk (Td) 78 cm
3. Tinggi mata berdiri (Tmb) 145 cm
4. Tinggi mata duduk (Tmd) 67 cm
5. Tinggi bahu berdiri (Tbb) 129 cm
6. Tinggi bahu duduk (Tbd) 53 cm
7. Tinggi siku berdiri (Tsb) 99 cm
8. Tinggi siku duduk (Tsd) 27 cm
9. Panjang paha (Pp) 45 cm
10. Lebar bahu (Lb) 34 cm
11. Lebar pinggul (Lp) 29 cm
12. Jangkauan vertical berdiri (Jvb) 196 cm
13. Jangkauan vertical duduk (Jvd) 119 cm
14. Jangkauan horizontal berdiri (Jhb) 72 cm
15. Jangkauan horizontal duduk (Jhd) 72 cm
16. Panjang kepala 22 cm
17. Tinggi kepala 27 cm
18. Tinggi dagu mata 11 cm
19. Lebar mata ke mata 11 cm

7. Pembahasan
Antropometri adalah pengukuran manusia dan lebih cenderung
terfokus pada dimensi tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai
antropometri berkembang terutama dalam konteks antropologi. Antropometri
berkembang sebagai ilmu yang mempelajari klasifikasi dan identifikasi
Dewasa ini antropometri menjadi sangat penting dan berkembang ke wilayah
ilmu ergonomik, ilmu yang menyesuaikan mesin dan lingkungan kerja untuk
orang yang menggunakannya (Well. 2007).
Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai Anatomi
Fisiologi Manusia. Tujuan percobaannya untuk mengetahui pengukuran
dimensi tubuh. Dalam kegiatan praktikum ini kami mengamati bagian-bagian
dimensi tubuh manusia, selain mengamati kita juga menunjuk 1 orang
perempuan dari kelompok kami sebagai probandus, kemudian probandus
tersebut berdiri tegak dengan posisi kedua tangan disisi terbuka, kepala tegak
dan mata tertuju lurus kedepan.
Pengukuran ini dilakukan menggunakan meteran (cm) untuk
mengukur dimensi tubuh manusia yaitu pengukuran tinggi badan (155 cm)=
diukur dari telapak kaki ke atas kepala, Tinggi duduk (78 cm)= diukur dengan
posisi duduk ke atas kepala, Tinggi mata berdiri (145 cm)= diukur dari telapak
kaki ke mata, Tinggi mata duduk (67 cm) diukur dengan posisi duduk ke mata,
Tinggi bahu berdiri (129 cm)= diukur dari telapak kaki ke bahu, Tinggi bahu
duduk (53 cm)= diukur dengan posisi duduk ke bahu, Tinggi siku berdiri (99
cm)= diukur dari telapak kaki ke siku tangan, Tinggi siku duduk (27 cm)=
diukur dengan posisi duduk ke siku tangan, Panjang paha (45 cm)= diukur
dari lutut bagian dalam ke pinggul, Lebar bahu (34 cm), Lebar pinggul (29
cm)= diukur lebar pinggul dari ujung ke ujung, Jangkauan vertical berdiri (196
cm)= diukur dari telapak kaki ke ujung jari tangan yang naik keatas,
Jangkauan vertical duduk (119 cm)= diukur dengan posisi duduk ke ujung jari
tangan yang naik ke atas, jangkauan horizontal berdiri (72 cm)= diukur dari
bahu ke ujung jari tangan yg lurus ke depan, jangkauan horizontal duduk (72
cm)= diukur dengan posisi duduk dari bahu ke ujung jari tangan yg lurus ke
depan, Panjang kepala (22 cm) diukur kepala dari samping ke samping,
Tinggi kepala (27 cm)= diukur dari bahu ke atas kepala, Tinggi dagu mata (11
cm)= diukur dari dagu ke mata, Lebar mata ke mata (11 cm)= diukur dari
samping mata ke samping mata sebelah. Kemudian hasil pengukuran
dimensi tubuh dicatat sesuai table yang ada dilembar pengamatan
Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan
industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-
bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu
populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan
dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari
masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh
(misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya
penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik. (Saifuddin. 2012.)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa bidang
median adalah bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan
kiri. Bidang horizontal, bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang
X,Y) bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (interior) dan bagian
bawah (inferior) sedangkan bidang kosonal adalah bidang median atau sagital
membagi menjadi bagian depan (frontal) dan bagian belakang (dorsal).

8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. bagian-bagian dimensi tubuh manusia dapat diukur menggunakan
probandus yang telah ditentukan.
2. Dalam anatomi fisiologi manusia terdapat juga potongan sinistra dan
bagian dekstral, potongan transversal, dan potongan frontal.
DAFTAR PUSTAKA

Martini.I.P.2001.Anatomy of an Orogen:The Apennines and Adjacent


Mediterranean Basin.
Pack, Phillip E. 2003. Anatomi Dan Fisiologi. Bandung: Pakar Raya.
Pearce, Evelyn C.2006.Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis.Jakarta:
Gramedia.
Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta
Syaifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan.
Jakarta
Well. 2007. BMI compared with 3-dimensional body shape : The UK National
Sizing Survey. The american Journal.
Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Tinggi.
LAMPIRAN:

Anda mungkin juga menyukai