OLEH :
BATCH :A
KELAS/KELOMPOK : F1/1
NAMA (NIM) :
1. Nur Hidayati Nanda (F202101001) 5. Sitti Chajar (F202101005)
2. Baiq Mulyanti Irma Pratiwi (F202101002) 6. Anis Apriyaningsi(F202101003)
3. Titi Jubaedah Kumalasari (F202101006) 7. Gina Sonya (F202101004)
4. Waode Rachmi Jheniarti (F202101007)
3. Alat
Alat yang digunakan:
a. Alat peraga
b. Alat tulis
c. Meteran (cm)
4. Bahan
Bahan yang digunakan:
a. Probandus
5. Prosedur Kerja
pengukuran dimensi tubuh
Start
6. Hasil Pengamatan
A. Data Pengamatan Kelompok
Nama : Nurhidayati Nanda
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
B. Tabel Pengamatan
No
Dimensi Tubuh yang Diukur Hasil Pengamatan
.
1. Tinggi badan (Tb) 155 cm
2. Tinggi duduk (Td) 78 cm
3. Tinggi mata berdiri (Tmb) 145 cm
4. Tinggi mata duduk (Tmd) 67 cm
5. Tinggi bahu berdiri (Tbb) 129 cm
6. Tinggi bahu duduk (Tbd) 53 cm
7. Tinggi siku berdiri (Tsb) 99 cm
8. Tinggi siku duduk (Tsd) 27 cm
9. Panjang paha (Pp) 45 cm
10. Lebar bahu (Lb) 34 cm
11. Lebar pinggul (Lp) 29 cm
12. Jangkauan vertical berdiri (Jvb) 196 cm
13. Jangkauan vertical duduk (Jvd) 119 cm
14. Jangkauan horizontal berdiri (Jhb) 72 cm
15. Jangkauan horizontal duduk (Jhd) 72 cm
16. Panjang kepala 22 cm
17. Tinggi kepala 27 cm
18. Tinggi dagu mata 11 cm
19. Lebar mata ke mata 11 cm
7. Pembahasan
Antropometri adalah pengukuran manusia dan lebih cenderung
terfokus pada dimensi tubuh manusia. Ilmu pengetahuan mengenai
antropometri berkembang terutama dalam konteks antropologi. Antropometri
berkembang sebagai ilmu yang mempelajari klasifikasi dan identifikasi
Dewasa ini antropometri menjadi sangat penting dan berkembang ke wilayah
ilmu ergonomik, ilmu yang menyesuaikan mesin dan lingkungan kerja untuk
orang yang menggunakannya (Well. 2007).
Pada praktikum ini dilakukan percobaan mengenai Anatomi
Fisiologi Manusia. Tujuan percobaannya untuk mengetahui pengukuran
dimensi tubuh. Dalam kegiatan praktikum ini kami mengamati bagian-bagian
dimensi tubuh manusia, selain mengamati kita juga menunjuk 1 orang
perempuan dari kelompok kami sebagai probandus, kemudian probandus
tersebut berdiri tegak dengan posisi kedua tangan disisi terbuka, kepala tegak
dan mata tertuju lurus kedepan.
Pengukuran ini dilakukan menggunakan meteran (cm) untuk
mengukur dimensi tubuh manusia yaitu pengukuran tinggi badan (155 cm)=
diukur dari telapak kaki ke atas kepala, Tinggi duduk (78 cm)= diukur dengan
posisi duduk ke atas kepala, Tinggi mata berdiri (145 cm)= diukur dari telapak
kaki ke mata, Tinggi mata duduk (67 cm) diukur dengan posisi duduk ke mata,
Tinggi bahu berdiri (129 cm)= diukur dari telapak kaki ke bahu, Tinggi bahu
duduk (53 cm)= diukur dengan posisi duduk ke bahu, Tinggi siku berdiri (99
cm)= diukur dari telapak kaki ke siku tangan, Tinggi siku duduk (27 cm)=
diukur dengan posisi duduk ke siku tangan, Panjang paha (45 cm)= diukur
dari lutut bagian dalam ke pinggul, Lebar bahu (34 cm), Lebar pinggul (29
cm)= diukur lebar pinggul dari ujung ke ujung, Jangkauan vertical berdiri (196
cm)= diukur dari telapak kaki ke ujung jari tangan yang naik keatas,
Jangkauan vertical duduk (119 cm)= diukur dengan posisi duduk ke ujung jari
tangan yang naik ke atas, jangkauan horizontal berdiri (72 cm)= diukur dari
bahu ke ujung jari tangan yg lurus ke depan, jangkauan horizontal duduk (72
cm)= diukur dengan posisi duduk dari bahu ke ujung jari tangan yg lurus ke
depan, Panjang kepala (22 cm) diukur kepala dari samping ke samping,
Tinggi kepala (27 cm)= diukur dari bahu ke atas kepala, Tinggi dagu mata (11
cm)= diukur dari dagu ke mata, Lebar mata ke mata (11 cm)= diukur dari
samping mata ke samping mata sebelah. Kemudian hasil pengukuran
dimensi tubuh dicatat sesuai table yang ada dilembar pengamatan
Antropometri berperan penting dalam bidang perancangan
industri, perancangan pakaian, ergonomik, dan arsitektur. Dalam bidang-
bidang tersebut, data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dari suatu
populasi diperlukan untuk menghasilkan produk yang optimal. Perubahan
dalam gaya kehidupan sehari-hari, nutrisi, dan komposisi etnis dari
masyarakat dapat membuat perubahan dalam distribusi ukuran tubuh
(misalnya dalam bentuk epidemik kegemukan), dan membuat perlunya
penyesuaian berkala dari koleksi data antropometrik. (Saifuddin. 2012.)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa bidang
median adalah bidang yang membagi tepat tubuh menjadi bagian kanan dan
kiri. Bidang horizontal, bidang yang terletak melintang melalui tubuh (bidang
X,Y) bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas (interior) dan bagian
bawah (inferior) sedangkan bidang kosonal adalah bidang median atau sagital
membagi menjadi bagian depan (frontal) dan bagian belakang (dorsal).
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. bagian-bagian dimensi tubuh manusia dapat diukur menggunakan
probandus yang telah ditentukan.
2. Dalam anatomi fisiologi manusia terdapat juga potongan sinistra dan
bagian dekstral, potongan transversal, dan potongan frontal.
DAFTAR PUSTAKA