Learning Task
1. Describe the system of the body
Sistem di dalam tubuh terdiri dari
a. Sistem skeleton yang berfungsi sebagai penyokong dan pelindung alat-
alat tubuh
b. Sistem musccularis berfungsi sebagai alat-alat gerak aktif
c. Sistem integument berfungsi sebagai pelindung dan pengatur suhu tubuh
d. Sistem nervorum berfungsi sebagai pengendali pergerakan di dalam tubuh
e. Sistem endokrin berfungsi sebagai kumpulan sel-sel yang menghasilkan
hormon dalam tubuh
f. Sistem kardiovascular terdiri dari jantung untung memompa darah dan
membuang hasil-hasil metabolisme di dalam tubuh
g. Sistem lympahatic berfungsi untuk mengangkut dan menyaring jaringan
limfe di dalam tubuh
h. Sistem respirasi berfungsi sebagai pertukaran gas oksigen dengan
kanbondioksida
i. Sistem digestivus berfungsi mencernakan dan mengabsorpsi bahan
makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme di dalam tubuh
j. Sistem urinarius berfungsi menyaring darah dan mengangkat hasil
metabolisme dari darah
k. Sistem reproduksi terdiri dari sistem reproduksi pria dan wanita dimana
sistem reproduksi pria memproduksi sperma, dan sistem reproduksi wanita
menghasilkan ovum
2. Describe the anatomical position, body plane, and directional term
a. Anatomical directional terms seperti arahan pada kompas mawar
peta. Seperti arah, Utara, Selatan, Timur dan Barat, mereka dapat
digunakan untuk menggambarkan lokasi struktur dalam kaitannya dengan
struktur atau lokasi lain dalam tubuh Seperti halnya dengan kompas naik,
setiap istilah arah sering memiliki padanan dengan makna sebaliknya atau
berlawanan. Istilah-istilah ini sangat berguna ketika menggambarkan
lokasi struktur yang akan dipelajari dalam pembedahan dapat diterapkan
pada bidang tubuh. Ketentuan Arah Anatomi :
8) Inferior : Di bawah
1) Lateral Plane atau Sagittal Plane: bidang vertikal yang menjalari tubuh
Anda dari depan ke belakang atau belakang ke depan.
Learning Task
1. Jelaskan mengapa cairan tubuh itu sangat penting? Sebutkan nama cairan
tubuh sesuai dengan lokasinya!
Cairan tubuh sangat penting karena cairan tubuh adalah air beserta unsur-
unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel. Cairan berfungsi
untuk menjaga metabolisme tubuh tetap lancar, mengatur suhu tubuh,
membuang racun dan sisa makanan, sarana untuk mengangkut zat-zat
makanan ke sel-sel, sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
mempermudah eliminasi dalam tubuh.
Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu cairan intraseluler
dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berada di
dalam sel seluruh tubuh, sedangkan cairan ekstraseluler adalah cairan yang
berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu cairan intravaskuler
(plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler
(plasma) adalah cairan di dalam system vaskuler. Cairan interstitial adalah
cairan yang terletak diantara sel. Sedangkan cairan transeluler adalah cairan
sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi
saluran cerna (Rismawati, 2012).
2. Kalau dalam tubuh terdapat kelebihan cairan, maka ginjal akan memproduksi
urine lebih banyak dan encer. Bagaimana mekanisme proses produksi urine ini
di nefron?
Proses pembentukan urine di nefron yang menyebabkan produksi urine
lebih banyak dan encer disebabkan oleh pengaruh hormon anti diuretik yang
terjadi pada tahap pembentukan urine setelah proses filtrasi yaitu proses
Reabsorpsi. Hormon anti diuretik (ADH) merupakan hormon yang berfungsi
mempermudah proses penyerapan air pada bagian tubulus distal dan pembuluh
pengumpul. Cara kerja hormon ini adalah ketika konsentrasi air meningkat
dalam darah (cairan darah menjadi lebih encer), maka sekresi hormon ADH
akan menurun sehingga penyerapan air di pembuluh distal dan pembuluh
pengumpul menjadi berkurang. Sehingga tubuh secara otomatis akan
melepaskan air yang mengakibatkan konsentrasi pada urin sehingga urin
mengencer.
a. Spermatogenesis
Tubulus seminiferus mengandung banyak sel epitel germinativum
yang berukuran kecil dinamakan spermatogenia. Sel ini membelah diri
menjadi 2 spermatosit yang masing-masing mengandung 23
kromosom yang setelah beberapa minggu akan menjadi spermatozoa.
Spermatid ketika pertama kali dibentuk masih mempunyai sifat umum
sel epiteloid, kemudian sitoplasma menghilang, spermatid memanjang
menjadi spermatozoa yang terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor.
Setelah pembentukan tubulus seminiferus, sperma akan masuk ke
semminiferus selama 18 jam sampai 10 hari hingga mengalami proses
pematangan sperma yang pada epididimis. Di dalam epididimis
terdapat proses menyekresi cairan yang mengandung hormon, enzim,
gizi yang sangat penting dalam proses pematangan sperma.
b. Penyimpanan dan Pematangan Sperma (Kegiatan Seksual)
Setelah terbentuk dalam tubulus seminiferus sperma yang mimiliki
kemampuan motilitas membutuhkan waktu beberapa hari untuk
melawati epididimis. Kedua testis dapat membentuk sperma sekitar
120 juta setiap harinya. Sebagian kecil dari sperma disimpan di
epididimis dan sebagian lagi disimpan di vas deferens dan ampula vas
diferens dan dapat mempertahankan fertilitasnya dalam duktus
genitalia selama 1 bulan. Motolitas dan fertilitas sperma terjadi karena
gerakan flagela melalui medium cairan. Sperma yang normal
cenderung akan bergerak secara lurus dan bukan berputar-putar.
Aktivitas ini ditingkatkan dalam medium netral atau sedikit basa. Pada
medium yang banyak mengandung asam dapat membunuh kuman
secara cepat. Aktivitas sperma meningkat bersamaan dengan
peningkatan suhu dan kecepatan metabolisme. Sperma pada traktus
genitalia wanita hanya dapat hidup 1-2 hari.
Adelati, Siera dan Juniarto, Achmad Zulfa dan Miranti, Ika Pawitra.
(2016). “Histopatologi Spermatogenesis Testis Tikus Wistar Diabetes Melitus”.
Undergraduate Thesis. Diponegoro University.