Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

ANATOMI DAN ORGANISASI TUBUH

Disusun Oleh :

Miftahul Jannah M.N (2443015271)

Sonya Rudia Natalia (2443015274)

Merry Yaulanda (2443015288)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA


2015

BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM

1.1. Memahami letak organ sebagai bagian dari sistem yang


membangun tubuh.
1.2. Memahami posisi anatomi bagian bagian tubuh.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Anatomi tubuh manusia saling berhubungan antara bagian yang satu dengan
lainnya. Struktur regional mempelajari letak geografis bagian tubuh dan setiap
region atau daerahnya, misalnya lengan , tungkai, kepala dan seterusnya. Struktur
otot, tulang, syaraf dan pembuluh darah dapat dijumpai dalam sejumlah system
jaringan yang berbeda. (Syaifuddin, 2009)

Dalam mempelajari anatomi, digunakan istilah-istilah yang telah lazim


dipakai dan disepakati diseluruh dunia. Didalam ilmu anatomi, telah ditentukan
bahwa posisi anatomis tubuh adalah berdiri tegak, tungkai rapat dan kedua lengan
disamping dengan telapak tangan menghadap kedepan. Terminologi untuk
menunjukan arah atau tempat :

a. Superior (cranial) : lebih kearah atas (kepala)


b. Inferior (caudal) : lebih kearah bawah (ekor)
c. Medial : kearah garis tengah
d. Lateral : menjauhi garis tengah
e. Ventral (anterior) : kearah perut (depan)
f. Dorsal : kearah punggung (belakang)
g. Dextra : kanan
h. Sinistra : kiri
i. Proximal : mendekati pangkal
j. Distal : mendekati ujung
k. Superfisial : kearah permukaan
l. Profundus : lebih kearah dalam (Pack Philip E, 2003)

2.2. Macam-macam dan jenis-jenis sistem pada tubuh manusia

2.2.1. Sistem Eksresi


Sistem eksresi berfungsi untuk memindahkan hasil metabolism yang
sudah tidak diperlukan ke luar tubuh sehingga sel-sel tubuh dapat menjaga
keseimbangannya terhadap lingkungan. Terdiri atas ginjal, paru-paru, hati,
dan kulit. (Pack Philip E, 2003)

2.2.2. Sistem Pernafasan

Sistem pernafasan adalah system yang memiliki fungsi untuk


mengambil oksigen, menyediakan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
ke luar tubuh. Terdiri dari hidung, faring, laring, trakea / trachea, bronki dan
paru-paru. (Pack Philip E, 2003)

2.2.3. Sistem Pencernaan

Sistem Pencernaan berurutan dengan penerimaan makanan dan dan


mempersiapkannya untuk diproses oleh tubuh. Makanan dalam arti biologis
adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk membangun atau memperoleh tenaga bagi
sel. Untuk dapat digunakan dalam metabolism, maka makanan itu harus ke
dalam sel (Syaifuddin, 2009)

Fungsi utama system pencernaan adalah menyediakan zat nutrisi yang


sudah dicerna secara berkesinambungan untuk didistribusikan kedalam sel
melalui sirkulasi dengan unsur-unsur air, elektrolit, dan zat gizi. Sebelum zat
ini diserap oleh tubuh, makanan harus bergerak sepanjang saluran pencernaan
(Syaifuddin, 2009)

Saluran pencernaan manusia dimulai dari rongga mulut dan diakhiri


oleh anus (lubang pelepasan). Adapaun alat-alat dari system pencernaan yaitu
terdiri dari :

a. Rongga Mulut. Dibagian depan dibatasi oleh bibir, dibagian


belakang dibatasi oleh dinding faring posterior, dibagian lateral
selaput lender bukalis dan tonsil, dibagian atas platum durum
dan platum molle dan dibagian bawah oleh dasar mulut. Dalam
rongga mulut terdapat gigi, lidah, kelenjar ludah. Rongga mulut
mempunyai panjang 15-20cm dengan diameter 10cm
b. Faring. Merupakan persimpangan dari rongga mulut ke
kerongkongan dan dari rongga hidung ke tenggorokan.
c. Esophagus. Merupakan organ silindris berongga dengan
panjang sekitar 25cm dan diameter 2cm. terletak di posterior
terhadap jantung dan trakea, anterior terhadap vertebrata,
setinggi C6 menembus diafragma sampai torakal 11.
d. Lambung (Ventrikulus). Organ yang terletak didalam rongga
perut yaitu terletak disebelah kiri atas, dibawah sekat rongga
dada (diafragma). Merupakan sebuah kantung muskuler yang
letaknya antara esophagus dan usus halus, sebelah kiri
abdomen dan di bagian depan pancreas dan limpa yang
dibentuk oleh otot polos yang tersusun secara memanjang.
e. Usus Halus (Intestinum Minor). Merupakan bagian dari system
pencernaan makanan yang berpangkal pada pylorus dan
berkahir pada sekum, panjangnya sekitar 6m dan merupakan
saluran pencernaan yang paling panjang.
f. Usus Besar (Intestinum Mayor). Merupakan saluran
pencernaan berupa usus berpenampang luas atau berdiameter
besar dan panjang 1,5m 1,7m dan penampang 5cm 6cm.
g. Regtum. Terletak dibawah kolon signoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pullvis
didepan os sacrum dan os koksigis. Panjangnya 15cm 19cm,
diameter 2,5cm dengan pH 7,5h 8,0h.
h. Anus. Bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan
regtum dengan bagian luar atau sebagai tempat keluarnya feses.
(Syaifuddin, 2009)

2.2.4. Sistem Peredaran / Transportasi

Sistem peredaran atau sistem transportasi adalah sistem yang memiliki


fungsi untuk menjaga tubuh dari penyakit, menyebarkan sari makanan dan
oksigen ke seluruh tubuh serta mengangkut zat-zat sisa ke luar tubuh. Terdiri
atas jantung, pembuluh arteri, pembuluh vena, pembuluh kapiler, pembuluh
getah bening (limfatik), dan kelenjar limfe. (Pack Philip E, 2003)

2.2.5. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang


biak. Terdiri dari testis, ovarium, dan bagian alat kelamin lainnya. (Pack Philip
E, 2003)

2.2.6. Sistem Otot

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat
gerak, menyimpan glikogen, dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot
polos, otot jantung dan otot rangka. (Pack Philip E, 2003)

2.2.7. Sistem Syaraf

Sistem syaraf adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menerima dan
merespon rangsangan. Terdiri dari otak, syaraf tulang belakang, simpul-simpul
syaraf dan serabut syaraf. (Pack Philip E, 2003)

2.2.8. Sistem Endoktrin

Sistem endoktrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi


hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa / pituitary, kelenjar pancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal,
kelenjar paratiroid dan kelenjar buntu. (Pack Philip E, 2003)

2.2.9. Sistem Rangka

Sistem rangka adalah sistem yang memiliki fungsi untuk menyimpan


bahan mineral, tempat pembentukan sel darah, tempat melekatnya otot rangka,
melindungi bagian tubuh yang lunak dan menunjang tubuh. Terdiri dari
tengkorak, tulang rusuk, tulang belakang, rangka penopang tulang bahu,
rangka penopang tulang pinggul, tulang anggota badan atas dan bawah. (Pack
Philip E, 2003)

2.3. Macam-macam sistem pada tubuh tikus

2.3.1. Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan atau kelenjar-


kelenjar yang berhubungan. Berfungsi untuk ingesti dan digesti makanan,
absorbs sari makanan, eliminasi sisa makanan.

Langkah-langkah / proses pencernaan pada tikus :

a. Pencernaan dimulai di mulut dan di rongga mulut, makanan


digilir menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva.
b. Disalurkan melalui faring dan esophagus.
c. Pencernaan di lambung dan usus halus. Dalam usus halus
diubah menjadi asam-asam amino, monosakarida, gliserida,
dan unsur-unsur dasar yang lain.
d. Absorbs air dalam usus besar, akibatnya isi yang tidak dicerna
menjadi setengah padat (feses).
e. Feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka kemudian
ke anus.

2.3.2. Sistem Eksresi

Sistem eksresi mamalia hampir sama dengan manusia, hanya sedikit


berbeda yang disebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Missal, paru-
paru terletak di dalam rongga dada, dilindungi oleh struktur selangka dan di
selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan
dilakukan oleh diafragma paru-paru.

2.3.3. Sistem Reproduksi


Tahapan pembentukan spermatozoa pada tikus jantan, dibagi menjadi 3
tahap yaitu :

a. Spermatogenesis. Tahap pembentukan spermatogenea yang


mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosot
primer.
b. Tahap meiosis. Spermatosid primer menjauh dari lamina basalis,
sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis 1, yang
kemudian diikuti dengan meiosis 2.
c. Tahapan spermiogenesis. Merupakan transformasi spermarid menjadi
spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase golgi, fase tulup, fase
akrosom dan fsse pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa.
(Pagarra, 2009)

BAB 3. ALAT DAN BAHAN

3.1. Model tubuh dan organ manusia


3.2. Tikus jantan dan tikus betina
3.3. Sediaan jaringan manusia dan hewan
3.4. Mikroskop
3.5. Papan fiksasi
3.6. Alat bedah
BAB 4. TATA KERJA

4.1. Mencit dibunuh dengan cara dislokasi cervikal.


4.2. Mencit dibedah mulai dari daerah abdomen menuju ke rongga
thorax.
4.3. Diperhatikan organ organ yang anda bedah, dan bandingkan
dengan organ organ yang ada pada manusia.

BAB 5. HASIL PRAKTIKUM

5.1. Structures To Identify


Muscular system Manusia Tikus

Biceps brachii (arm)

Biceps femoris (leg)

External oblique (chest/stomach)

Pectoralis major/minor

Skeletal system Manusia Tikus


Tibia

Fibula

Femur

Ulna

Radius

Humerous

Digestive system Manusia Tikus

Liver

Esophagus

Stomach

Small intestine

Large intestine

Excretory/reproductive sytem Manusia Tikus

Kidneys

Ovaries

Testis

Thoracic cavity Manusia Tikus

Heart

Lungs

Diaphragm

Trachea

Circulatory system Manusia Tikus

Vena cava

Renal artery

Right/left external jugular


Aortic arch

Right/left subclavian -

Right/left femoral -

Anda mungkin juga menyukai