BAB VII
FILUM PLATYHELMINTHES
Mulut
Ujung posterior Ujung anterior
Aurikel
4. Struktur Anatomi
a. Mulut, tempat masuknya makanan, terletak di
bagian ventral. Pada mulut, terdapat saluran
yang dapat dijulurkan yang disebut faring untuk
menyedot makanan.
b. Saluran pencernaan untuk mencerna makanan.
c. Bintik Mata, alat indera digunakan untuk
mendeteksi cahaya.
d. Aurikel, organ penciuman.
e. Protonefridia yaitu saluran yang
menghubungkan pori-pori dengan sel api
sebagai organ ekskresi (Kastawi, 2005).
5. Struktur Fisiologi
a. Sistem Gerak
Planaria bergerak ke arah tempat yang teduh untuk
menghindari terik matahari karena peka terhadap sinar.
Meskipun hidup bebas, Planaria tidak berenang tetapi
bergerak dengan cara meluncur dan merayap (Jasin,
1992).
Gerakan meluncur dengan bantuan silia yang ada
pada bagian ventral tubuhnya dan zat lendir yang
dihasilkan oleh kelenjar lendir pada bagian tepi tubuh.
Zat lendir itu merupakan jalur yang akan dilalui. Gerakan
silia menyentuh jalur lendir menyebabkan hewan
bergerak. Selama bergerak meluncur, gelombang yang
bersifat teratur tampak bergerak dari kepala ke arah
belakang (Jasin, 1992).
Gerakan merayap pada tubuh cacing memanjang,
sebagai akibat dari kontraksi otot seluler dan
dorsoventral. Kemudian bagian depan tubuh
mencengkeram pada substrat dengan mukosa atau alat
perekat khusus. Dengan mengkontraksikan otot-otot
longitudinal, bagian tubuh belakang tertarik ke arah
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Acoela
Gambar 7. Convoluta roscoffensis (Suwignyo, 2005).
2) Ordo Allecoella
Ciri-ciri :
a) Ukuran tubuh Allecoella kecil dan hidup di laut.
b) Intestinum Allecoella mempunyai satu cabang
utama dengan cabang-cabang kecil ke lateral.
Contoh: Prorhynchus, dan Pseudostomum.
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Allecoella
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Polycladida
Famili : Polycladaceae
Genus : Prostheceraeus
Spesies : Prostheceraeus sp.
Gambar 9. Prostheceraeus sp. (Jasin, 1992).
4) Ordo Rhabdocoella
Ciri-ciri:
a) Hidup Rhabdocoella di laut, air tawar atau di
tanah.
b) Intestinum Rhabdocoella sederhana dan lurus
(tubuler), dan tanpa sekum.
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Rhabdocoella
Gambar 10. Gyratrix sp. (Jasin, 1992).
5) Ordo Tricladid (Planaria )
Ciri-ciri:
a) Termasuk Turbellaria berukuran besar, dan
sebagian besar hidup di daerah tropis
b) Mempunyai intestinum dengan tiga cabang pokok.
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Turbellaria
Ordo : Tricladid
Gambar 11. Dugesia tigrina (Rusyana, 2011).
7.3.2 Kelas Trematoda
Kelas Trematoda disebut sebagai cacing isap
karena cacing ini memiliki alat pengisap. Alat pengisap
terdapat pada mulut di bagian anterior tubuhnya.
Kegunaan alat isap adalah untuk menempel pada tubuh
inangnya. Pada saat menempel cacing ini mengisap
makanan berupa jaringan atau cairan tubuh inangnya.
1. Struktur Morfologi
Salah satu contoh dari kelas Trematoda adalah
Fasciola hepatica, yang dewasa hidup parasit dalam
kantung empedu biri-biri, babi dan lainnya, kadang-
kadang juga ditemukan pada manusia. Mulut terletak
disebelah anterior. Disekitar mulut terdapat alat hisap.
Alat ini juga terdapat di daerah ventral. Kedua alat ini
berfungsi sebagai penempel pada hospes, antara mulut
dan alat hisap ventral terdapat lubang genital sebagai
jalan untuk mengeluarkan telur. Lubang ekskresi terletak
agak dekat akhir posterior, kecuali itu terdapat lubang
lain sebagai akhir dari saluran laurer (Rusyana, 2011).
Trematoda memiliki tubuh yang menyerupai daun,
dilapisi kutikula dan tidak bersegmen. Dinding tubuh
tidak tersusun oleh epidermis dan silia. Alat hisap
dilengkapi dengan otot-otot sehingga menempel erat
pada hospes. Otot tersusun atas tiga lapisan yaitu
ektoderm, endoderm dan mesoderm (Kastawi, 2005).
2. Struktur Anatomi
a. Sistem pencernaan sederhana, tanpa anus.
b. Organ ekskresi berupa protonefridia.
c. Memiliki satu ovarium dan 2 atau banyak testis.
3. Struktur Fisiologi
a. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem
gastrovaskuler, dimana peredaran makanan tidak melalui
darah tetapi oleh usus. Sistem pencernaan cacing pipih
dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan ke
kerongkongan. Di belakang kerongkongan ini terdapat
usus yang memiliki cabang ke seluruh tubuh. Dengan
d. Sistem Reproduksi
Cacing pita mempunyai alat reproduksi jantan
yaitu:
1) Testis yang manghasilkan spermatoziod.
2) Vasa diferensia yang membawa ke lubang
genital.
Sedangkan alat reproduksi betina yaitu:
1) Ovarium yang menghasilkan sel telur.
2) Oviduk yang merupakan penyalur sel telur.
3) Kelenjar kuning telur yang membungkus sel
telur.
4) Kelenjar pembungkus (yang membungkus
telur).
5) Uterus. Di dalam uterus itulah akan terjadi
fertilisasi atau pembuahan dengan
spermatozoid yang datang dari proglotid yang
sama, setelah itu turun ke vagina. Proglotid
yang masak telah banyak mengandung telur
yang setelah dibuahi akan lepas dan keluar
bersama-sama feses hospesnya (Jasin, 1992).
4. Klasifikasi Cestoda
a. Ordo Tetraphyllidea
Cacing pita berukuran sedang, skoleks dengan 4
bothridia, vitterallia di bagian samping, parasit pada ikan
elasmobranchii, yaitu Calliobothrium certicillatum.
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Tetraphyllidea
Gambar 14. Gyrocotyle sp. (Kastawi, 2005).
b. Ordo Diphyllodia
Hanya satu species yang dikenal dari ikan
elasmobranchii, skoleks hanya satu dan tersebar dibagian
anterior, siklus hidupnya belum diketahui.
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Diphyllodia
c. Ordo Trypanorhynchydea
Skoleks Trypanorhynchydea terdiri dari 2 atau 4
bothria dan 4 rektraktil, proboscoides berduri dan tubuh
yang memanjang. Pori alat kelamin Trypanorhynchydea
terletak di pinggir. Ketika dalam keadaan larva
merupakan parasit pada ikan teleoste dan setelah dewasa
menjadi parasit pada ikan elasmobranchii.
d. Ordo Pseudophyllida
Cacing pita yang kecil atau besar, skoleks tidak begitu
jelas mempunyai bothria 2-6, beberapa tidak mempunyai
perekat, contohnya: Triaenophorus. Parasit pada ikan,
burung dan mamalia.
Kingdom : Animalia
Filum : Platyhelminthes
Kelas : Cestoda
Ordo : Pseudophyllida
Gambar 16. Triaenophorus sp. (Jasin, 1992).
e. Ordo Nippothaenida