NIM : 432418054
Latihan
Untuk memperdalam pemahaman Saudara tentang materi yang diuraikan di atas, maka
kerjakanlah soal-soal latihan di bawah ini :
1. Buatlah tabel yang terdiri atas dua lajur; jalur sebelah kiri berisi daftar jenis kultur jaringan
tumbuhan, dan jalur sebelah kanan sebagai pasangannya berisi uraian tentang tujuan dari
masing-masing jenis kultur tersebut
2. Disamping jenis dan tujuan seperti yang anda buat pada latihan nomor satu, maka tipe kultur
jaringan dapat pula didasrkan pada macam jaringan atau organ yang digunakan sebagai
eksplannya. Tuliskan kembali minimal 3 tipe diantaranya yang paling anda ketahui.
Jawaban
1. Tabel yang terdiri atas dua lajur; jalur sebelah kiri berisi daftar jenis kultur jaringan
tumbuhan, dan jalur sebelah kanan sebagai pasangannya berisi uraian tentang tujuan dari
masing-masing jenis kultur
No. Jenis Kultur Jaringan Tujuan
1. Kultur Meristem Tujuan utama aplikasi kultur meristem adalah
(Meristem cultures) mendapatkan dan memperbanyak tanaman yang bebas
virus (eliminasi virus dari bahan tanaman). Kultur
meristem sebagai metoda untuk perbanyakan tanaman
yang bebas virus sudah secara luas diaplikasikan
terutama pada tanaman hortikultura.
2. Kultur Embrio 1. memperpendek siklus permuliaan : mempercepat
perkecambahan bijiyang umur kecambah lama
(Embrio cultures)
2. menguji kecepatan viabilitas biji : lebih efektif dari
pada tes pewarnaan
3. memperbanyak tanaman langka : kelapa kopyor
4. memperoleh hybrid langka : mengatasi kegagalan
persilangan karena poliferasi terhalang/fertilisasi
normal tetapi embrio pada perkembangnnya mati.
Kematian karena sedikitnya endosperm sbg
cadangan makanan/endosperm tidak berkembang
3. 3 tipe kultur jaringan dapat pula didasrkan pada macam jaringan atau organ yang digunakan
sebagai eksplannya:
1. Kultur embrio (Embrio cultures)
Yang dimaksud dengan kultur embrio adalah mengkulturkan embrio zigotik secara
in vitro. Embrio zigotik adalah hasil fertilisasi antara sel telur dengan inti sel
sperma yang terjadi pada proses fertilisasi ganda tanaman angiospermae.
2. Kultur Kalus dan Kultur Suspensi (Callus Cultures and Suspension cultures)
Pada kultur suspensi, kalus yang terbentuk akan diambil dan dikulturkan pada
media cair membentuk kultur cair atau kultur suspensi. Kalus yang remah dengan
mudah lepas membentuk kultur sel. Kultur sel dilakukan dengan agitasi atau
shaker (penggoyangan) untuk suplai oksigen. Pada perbanyakan tanaman melalui
kultur in-vitro, kultur sel (melalui kalus) digunakan dalam embriogenesis secara
tidak langsung (indirect embryogenesis), tetapi beberapa riset menunjukkan bahwa
anakan yang dihasilkan melalui kultur sel secara genetik bersifat tidak stabil
sehingga metode ini jarang digunakan. Kultur sel umumnya dibuat untuk produksi
senyawa kimia tertentu, untuk riset-riset yang terkait dengan investigasi jalur
biosintesis senyawa tertentu ataupun riset yang terkait dengan fi siologi sel.
3. Kultur Biji (Seed Cultures)
Kultur biji dilakukan untuk biji tanaman yang tidak dapat dikecambahkan secara
eks vitro ataupun kalau dapat berkecambah secara eks vitro maka persentase
perkecambahannya sangat rendah. Hal ini disebabkan karena biji-biji tersebut
berukuran sangat kecil dan sedikit atau tidak sama sekali memiliki endosperm
(cadangan makanan).