Anda di halaman 1dari 14

Kultur Jaringan

KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK 1

1. Kamalia Rahmah E28121072 6. Moh Rheza Syaputra E28121093


2. Moh. Nurhidayat E28121081 7. Imran E28121097
3. Lia Ayu Sukma Ningsih E28121084 8. Nur Fitra E28121124
4. Aditya Meilandro Primasetyo E28121091 9. Friska Tini Sapna Pagau E28121127
4. Ahmad Yusuf Zaky E28121092
Pengertian Kultur
Jaringan

Kultur jaringan tanaman adalah suatu teknik untuk


menumbuhkan sel, jaringan ataupun irisan organ
tanaman di laboratorium pada suatu mediabuatan yang
mengandung nutrisi yang aseptik (steril) untuk
menjadi tanaman secara utuh.
2 Manfaat Kultur Jaringan
 Transformasi Genetik/Rekayasa genetika
 Memperbanyak GM (Genetically Modified) Plants atau yang dikenal
 sebagai tanaman transgenik
 Perbanyakan tanaman hibrid yang memiliki sifat-sifat unggul
 Memperbanyak tanaman yang tidak memiliki biji
 Memperbanyak tanaman yang bijinya sulit berkecambah (Anggrek,Nepenthes)
 Mempermudah pengiriman tanaman dalam container steril
 Menghasilkan tanaman bebas virus dari kultur meristem
 Fusi Protoplas
 Embryo Rescue
 Menghasilkan tanaman double haploid melalui kultur mikrospora
Laboratorium dan Peralatan Kultur Jaringan

Laboratorium terdiri dari dapur,Ruang Preparasi, Ruang Tanam dan Ruang


Kultur

Adapun peralatan yang di gunakan dalam kultur jaringan adalah Timbangan


Digital,Magnetic stirrer, Autoklaf, Oven, Meja kerja, Rak kultur, Glasswares
dan pralatan kecil lainnya.
Media Kultur Jaringan

Media Kultur Jaringan merupakan faktor penentu dalam perbanyakan kultur jaringan.
Komposisi media yang digunakan tergantung dengan jenis tanaman yang akan diperbanyak

1. Garam-garam anorganik
2. Zat-zat organik
3. Substansi organik kompleks (pH media, Bahan pemadat, arang aktif
Tipe tipe Kultur jaringan

1. Kultur meristem (meristem cultures)


Meristem adalah bagian tananaman yang sel-selnya bersifat meristematik
dan aktif membelah. Kultur meristem merupakan sistem organogenesis
secara langsung,sehingga memungkinkan diperoleh anakan yang secara
genetis lebih stabil jika dibandingkan melalui fase kalus.
2. Kultur ujung tunas (shoot-tip cultures)

Perbanyakan tanaman dengan kultur ujung tunas ini sukses


dilakukan untuk tanaman pisang. Metode ini disebutkan
superior (dibandingkan perbanyakan pisang secara
konvensional dengan sucker) dalam hal hasil optimal yang
diperoleh, keseragaman bibit, kebersihan bibit karena bebas
penyakit serta sifat true to type yang diturunkan
4. Kultur dan fusi protoplas
(Protoplast cultures and
fussion)
3.Kultur embrio (Embrio
cultures) Istilah protoplas mengacu
pada sel tanaman tanpa
dinding sel atau isi sel yang
Kultur embrio adalah
terbungkus hanya oleh
mengkulturkan embrio zigotik membran plasma. Protoplas
secara in vitro.Embrio zigotik dari sebuah sel dapat
adalah hasil fertilisasi antara sel dipisahkan dari dinding selnya
telur dengan inti sel sperma secara enzimatik maupun
yang terjadi pada proses secara mekanik. Protoplas
fertilisasi ganda tanaman yang sudah terpisah dari
angiospermae. dinding selnya ini dapat
diregenerasikan menjadi
tanaman secara utuh.
5. Kultur mikrospora 6. Kultur Kalus dan Kultur 7. Kultur Biji (Seed
(microspore cultures) Suspensi (Callus Cultures Cultures)
and Suspension cultures)
Mikrospora merupakan Kultur biji dilakukan untuk
Kalus adalah kumpulan sel biji tanaman yang tidak
sel kelamin (gamet) yang belum terdiferensiasi. dapat dikecambahkan
jantan pada tanaman Kalus terbentuk pada bekas secara eks vitro ataupun
angiospermae dan luka atau irisan pada organ kalau dapat berkecambah
dapat dijumpai pada tanaman. Secara in vitro secara eks vitro maka
bunga tanaman yang kalus akan terbentuk pada persentase
masih bagian irisan/luka dari organ perkecambahannya
yang dikulturkan, namun sangat rendah.
kuncup. Mikrospora pada beberapa spesies
dapat dikatakan tanaman, kalus dapat
sebagai immature terbentuk pada bagian
pollen (polenyang sebelah dalam (interior).
belum masak fisiologis).
Tahapan Pekerjaan dalam
Kultur Jaringan.
• Isolasi bahan tanaman
• Sterilisasi eksplan
• Penanaman eksplan pada media steril yang sesuai (culture
establishment) setelah eksplam ditanam ada empat fase lagi
yang
dipelukan sampai tanaman siap di tanam di lapang yaitu :
a. Perbanyakan propagul
b. Pengakaran
c. Aklimitisasi
d. Pemindahan tanaman ke lapangan
System regenerasi tanaman pada kultur jaringan

● Embriogenesis somatik
● Organogenesis
a. Organogenesis secara langsung,
b. Organogenesis secara tidak langsung.
Permasalahan dalam kultur jaringan

● Kontaminasi oleh mikroorganisme


Kontaminasi oleh mikroorganisme merupakan permasalahan yang paling utama dalam
kultur jaringan dan menyebabkan kegagalan, sehingga kondisi aseptik merupakan
persyaratan yang paling utama dalam pekerjaan kultur in-vitro.
● Pencoklatan (Browning)
Pencoklatan (browning) yang terjadi pada media kultur merupakan permasalahan
dalam kultur jaringan karena menyebabkan kematian jaringan eksplan. Browning
disebabkan oleh eksudasi senyawa fenolik dari jaringan eksplan
● Vitrifikasi
Vitrifikasi terjadi karena sel-sel tanaman mengandung air yang berlebihan
(hyperhydricity), defisiensi klorofil, dan kurangnya lignifikansi pada dinding sel.
sekian presentasi dari kami yg kurang sempurna ,
karena yg sempurna ketika aku bersamamu. jika
ada pertanyaan kami sediakan
jawaban bukan harapan

Anda mungkin juga menyukai