1. Sebutkan jenis-jenis kultur organ yang anda ketahui dan uraikan salah satu diantaranya Kultur organ dapat berupa kultur embrio, kultur endosperm, kultur meristem, kultur kalus, kultur suspense sel, kultur anther dan pollen, kultur protoplas dan kultur endosperm.
Kultur protoplas adalah kultur yang dilakukan dengan memasukkan
materi genetik dasar DNA dan RNA atau gen asing ke protoplas. Protoplasma, yaitu isi sel yang dikelilingi oleh membran semipermeabel. Dengan penghilangan dinding sel, materi asing dapat dimasukkan, memasukkan gen asing ke protoplas dapat dilakukan dengan tranformasi secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dilakukan menggunakan microprojectic bombardment atau penembakkan peluru mikro. Plasmid yang sudah bersisi gen yang direkayasa dimasukkan ke dalam buffer dialiri listrik, protoplas saat diberi tegangan tinggi akan terbuka sehingga partikel gen diserap, arus diturunkan, pori protoplas akan menutup. Secara tidak langsung dilakukan dengan medium/vektor dengan microbacterium.
2. Apa tujuan dan manfaat kultur embrio serta jelaskan faktor-faktor yg
mempengaruhi keberhasilannya.
Tujuan kultur embrio yaitu untuk menyelamatkan embrio yang
kemungkinan besar gugur atau mati sebelum buah menjadi matang. Manfaatnya dapat mencegah aborsi Embrio, mengatasi incompatibilitas dan produksi tanaman haploid. Faktor yang mepengaruhi keberhasilan embrio yaitu: 1. Genotipe, karena pada spesies tertentu embrio mudah ditumbuhkan dan ada perbedaan kultivar dalam spesies 2. Fase perkembangan embrio, embrio yang sangat muda lebih sulit ditumbuhan namun dapat ditanaman berdekatan dengan endosperm (dari biji yang sudah tua), dan jaringan hipokotil. 3. Kondisi pertumbuhan tanaman induk, yang dimana pertumbuhan induk harus bagus untuk menghasilkan pertumbuhan endosperem dan embrio. 4. Komposisi media, embrio yang berkembang membutuhkan komposisi media yang kompleks, pH terjaga 5-6, gula sebagai sumber energi, agar 0,6-0,8 % dan vitamin 5. Oksigen, embrio yang ditanaman secra in vitro membuthkan banyak oksigen 6. Cahaya, setelah ditumbuhkan sealam7-14 hari di tempat gelap embrio perlu ditumbuhkan di tempat terang untuk pembentukkan klorofil. 7. Suhu, prtumbuhan embrio membutuhkan suhu optimum biasanya 22-28 C atau suhu 4C untuk memecah dormansi.
3. Apa yang dimaksud dengan :
a) Direct embryogenesis
Direct embryogenesis adalah proses regenerasi tanaman melalui
struktur seperti embrio yang diindukasi dari sel-sel somatik atau gamet. Embriogenesis dapat meregenerasikan satu sel tanaman yang sudah dimanipulasi baik dengan transformasi maupun mutasi menjadi lengkap, sehingga sel tanaman tersebut dapat diregenerasikan menjadi tanaman lengkap dan mengekspresikan perubahannya.
b) Organogenesis
Organogenesis adalah proses pembentukan organ atau alat tubuh.
Pertumbuhan ini diawali dari pembentukan embrio yang mengalami transformasi dan diferensiasi menjadi fetus dengan ciri individu.
c) Aklimatisasi
Aklimatisasi adalah masa adaptasi planlet dari kultur heterotrofik
menjadi autotrofik, yang merupakan tahapan akhir dari kegiatan kultur in vitro. Jadi, aklimatisasi merupakan adaptasi planlet dari lingkunga yang terkendali (in vitro) ke lingkungan (in vivo) sebelum di tanam di lapangan d) Embryo resque
Embryo resque adalah suatu proses dimana sel somatik berkembang
membentuk yumbuhan baru melalui fusi gamet (pembuahan). Embriogenesis yaitu perkembanagan embrio lengkap dari penyatuan gamet jantan dan gamet betina. Embrio zigotik terbentuk dari sebauh zigot yang dihasilkan dari peleburan telur. e) Fusi protoplast
Fusi protoplast, merupakan salah satu metode yang digunakan untuk
mendapatkan sifat unggul yang diinginkan dan dapat mengatasi permasalahan dalam pemuliaan tanaman dengan sifat unggul yang disandi oleh banyak gen.
4. Mengapa protoplast berperan penting dalam proses rekayasa genetik?
sel tanaman mempunyai sifat khusus tottypotency Cell yang mempunyai kemampuan secara autonom untuk beregenerasi menjadi tanaman utuh. Protoplas merupakan isi sel yang dikelilingi oleh membran semipermeabel, jika protoplas berhasil diisolasi tanpa dinding sel tanaman maka akan terjadi regenrasi dinding sel dan meregenrasikan protoplas tunggal menjadi tanaman lengkap.
5. Dalam proses transfer gen ke tanaman, dapat dilakukan metode secara
langsung, maupun secara tidak langsung dengan Agrobacterium tumifaciens. Mengapa bakteri tersebut dipilih sebagai vektor dalam transfer gen. Jelaskan alasan saudara.
Agrobacterium tumefaciens, merupakan patogen pada tanaman.
Bakteri ini masuk pada bagian tanaman yang mengalami luka atau terbuka sel meristemnya. Saat bakteri di jaringan tanaman, bakteri melepaskan bagian kecil plasmidnya, bakteri kemudian mentransfer DNA dan akan berintegrasi dengan kromosom tanaman dan memerintah tanaman membuat hormone yang diperlukan dalam membetabolisme bakteri sehingga produksi hormone lainnya meningkat secara cepat dan tidak dapat dikendalikan, bagian tanaman pun mengalami pembengkakan. Oleh karena itu, karena Argobacterium tumefaciens adalah bakteri yang yang dapat mentransferkan DNA dan berintegari pada kromosom tanaman, maka dapat digunakan sebagai vektor dalam transfer gen asing pada suatu jaringan tanaman.